Sejak pukul 04.00 terjadi
pemadaman listrik. Bagi seorang ibu yang bekerja, pemadaman pada waktu pagi
sangat mengesalkan. Harus masak nasi pada kompor gas, tentunya memperlama
memasak di dapur. Namun harus dijalani dengan sabar. Setelah selesai memasak,
langsung menyiapkan tugas daring di WAG group kelas 6. Sebelum proses mengirim
tugas via voice note, sudah pesan pada anggota keluarga untuk tidak gaduh.
Namun ketika proses menjelaskan tugas pada buku tema 2 subtema 3 pembelajaran
5, kakak ipar memanggil unggasnya. Suara yang cukup keras masuk rekaman dan
mengganggu konsentrasi. Akhirnya pindah ke kamar tidur untuk melanjutkan proses
menjelaskan materi pembelajaran hari ini. Dengan tujuan agar tidak terganggu dengan aktivitas
pagi keluargaku. Ketika tengah asyik memaparkan materi, anak bungsuku dan
ayahnya dengan berbincang-bincang dengan suara keras mencari jerigen untuk
membeli bensin. Bensin untuk mengisi genset. Padahal nasiku sudak masak. Suara berisik
masuk juga di voice note yang kubuat pagi itu. Meski VC tidak jernih karena ada
suara pengganggu tetap aku kirim karena sudah waktunya pembelajaran dimulai.
Selesai kirim tugas
berangkat sekolah untuk melaksanakan piket bersama. Ketika tengah serius
mengisi SIEKA sambil memantau pembelajaran daring hari ini. Beberapa ibu guru
mendekat dan menyampaikan ada undangan temu kangen. Acara yang menyenangkan,
akhirnya datang juga ke rumah Bu Luthfi. Acaranya ngopi bareng dan membuat
rujak manis. Kebersamaan yang tiba-tiba menghilang, ketika Bu Luthfi dan Bu
Uswah diterima subagai ASN satu tahun yang lalu. Kini tersambung kembali,
bahagianya siang ini. Sambil menikmati kopi dan rujak manis berbincang asyik
tentang tugas masing-masing. Beliau berdua sebagai guru SD melakukan
pembelajaran daring dan luring. Beliau berdua bercerita tentang kisahnya yang
menyenangkan mengajar di sekolah yang berada di dataran tinggi. Setahun yang
lalu, sekolahku benar-benar kehilangan dua ibu guru yang penuh inovatif dan memiliki
etos kerja yang tinggi.
Bu Luthfi dan Bu Uswah
sebenarnya muridku di MIM Kamulan. Sejak di MI keduanya memang tergolong siswa
yang cerdas dan taat pada gurunya. Begitupun ketika kami bertiga sama-sama jagi
guru di MIM Kamulan. Bu Luthfi dan Bu Uswah tetap menunjukkan karakter yang
bagus. Keduanyapun memiliki kemampuan yang
handal membimbing siswa di bidang kepramukaan dan kesenian. Hingga akhirnya
siswa MIM Kamulan sering memperoleh kejuaraan di tingkat kecamatan maupun
kabupaten. Semoga karirnya makin
bagus dan sukses selalu. Aamiin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar