Sabtu, 03 Oktober 2020

TEMU KANGEN: MEREKATKAN KEBERSAMAAN TEMAN SEJAWAT

 

Sejak pukul 04.00 terjadi pemadaman listrik. Bagi seorang ibu yang bekerja, pemadaman pada waktu pagi sangat mengesalkan. Harus masak nasi pada kompor gas, tentunya memperlama memasak di dapur. Namun harus dijalani dengan sabar. Setelah selesai memasak, langsung menyiapkan tugas daring di WAG group kelas 6. Sebelum proses mengirim tugas via voice note, sudah pesan pada anggota keluarga untuk tidak gaduh. Namun ketika proses menjelaskan tugas pada buku tema 2 subtema 3 pembelajaran 5, kakak ipar memanggil unggasnya. Suara yang cukup keras masuk rekaman dan mengganggu konsentrasi. Akhirnya pindah ke kamar tidur untuk melanjutkan proses menjelaskan materi pembelajaran hari ini. Dengan tujuan agar tidak terganggu dengan aktivitas pagi keluargaku. Ketika tengah asyik memaparkan materi, anak bungsuku dan ayahnya dengan berbincang-bincang dengan suara keras mencari jerigen untuk membeli bensin. Bensin untuk mengisi genset. Padahal nasiku sudak masak. Suara berisik masuk juga di voice note yang kubuat pagi itu. Meski VC tidak jernih karena ada suara pengganggu tetap aku kirim karena sudah waktunya pembelajaran dimulai.

Selesai kirim tugas berangkat sekolah untuk melaksanakan piket bersama. Ketika tengah serius mengisi SIEKA sambil memantau pembelajaran daring hari ini. Beberapa ibu guru mendekat dan menyampaikan ada undangan temu kangen. Acara yang menyenangkan, akhirnya datang juga ke rumah Bu Luthfi. Acaranya ngopi bareng dan membuat rujak manis. Kebersamaan yang tiba-tiba menghilang, ketika Bu Luthfi dan Bu Uswah diterima subagai ASN satu tahun yang lalu. Kini tersambung kembali, bahagianya siang ini. Sambil menikmati kopi dan rujak manis berbincang asyik tentang tugas masing-masing. Beliau berdua sebagai guru SD melakukan pembelajaran daring dan luring. Beliau berdua bercerita tentang kisahnya yang menyenangkan mengajar di sekolah yang berada di dataran tinggi. Setahun yang lalu, sekolahku benar-benar kehilangan dua ibu guru yang penuh inovatif dan memiliki etos kerja yang tinggi.

Bu Luthfi dan Bu Uswah sebenarnya muridku di MIM Kamulan. Sejak di MI keduanya memang tergolong siswa yang cerdas dan taat pada gurunya. Begitupun ketika kami bertiga sama-sama jagi guru di MIM Kamulan. Bu Luthfi dan Bu Uswah tetap menunjukkan karakter yang bagus. Keduanyapun  memiliki kemampuan yang handal membimbing siswa di bidang kepramukaan dan kesenian. Hingga akhirnya siswa MIM Kamulan sering memperoleh kejuaraan di tingkat kecamatan maupun kabupaten. Semoga karirnya makin bagus dan sukses selalu. Aamiin.

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar