Senin, 05 Oktober 2020

GIAT SATGAS COVID MENGAWAL PESTA PERNIKAHAN TERKENDALA HUJAN DERAS

 

Hari Minggu tanggal 4 Oktober 2020 hujan mengguyur  Desa Ngadirejo. Hujan sangat deras hingga menimbulkan genangan air di beberapa tempat. Bagi petani hujan adalah berkah. Hujan yang dinanti para petani, karena sudah terlanjur membuat tempat menyemaikan benih padi. Para petani bersuka cita menyambut hujan yang datang lebih awal dari perkiraan. Minimal mereka memiliki simpanan padi cukup, sebagai dampak positif panen tiga kali dalam setahun. Petani juga sedikit lega karena memiliki beras yang cukup untuk persiapan memberikan sumbangan pada pesta pernikahan. Undangan hajatan nikah berdatangan, baik sekitar rumah maupun dari desa lain. Dalam satu dukuh/dusun sudah mendapat 4 undangan nikah dalam waktu berdekatan. Hujan deras bagi warga yang punya hajatan justru membuat resah.

Seperti kejadian di pesta pernikahan yang diadakan salah seorang warga Desa Ngadirejo. Kabarnya pengantin pria berasal dari Kecamatan Munjungan, kecamatan yang gemah ripah loh jinawi. Tetapi jalan menuju ke sana cukup ekstrim. Tepat pukul 09.00 Satgas Covid sudah bersiaga di posko depan tenda pesta pernikahan. Terlihat Kepala Desa, Babinkamtibmas, bidan desa dan ketua satgas tengah berdiskusi dengan tuan rumah. Rombongan pengantin pria diperkirakan datang pukul 10.00 WIB. Dengan jumlah pengiring pengantin 250 orang. Jumlah pengiring pengantin yang cukup besar pada masa pandemi covid-19. Jumlah tersebut tidak bisa dikurangi karena sudah terlanjur meluncur sampai Kecamatan Kampak. Satgas segera menyiapkan tempat cuci tangan, tisu dan  thermogun. Bidan desa mengharapkan pengiring pengantin masuk ke dalam tenda dalam 3 tahapan. Usulan itupun diterima oleh seluruh anggota gugus covid.

Pukul 09.40 hujan sedikit reda ketika tamu undangan dari Munjungan  mulai berdatangan. Mereka sudah terbiasa naik mobil bak terbuka sehingga baju pesta sedikit basah. Sebagian ada yang bergegas turun berteduh di rumah-rumah warga sekitar tempat pesta pernikahan. Satgas covid mulai mengukur  suhu tubuh  kedua mempelai. Tiba-tiba hujan turun dengan derasnya. Untung kedua mempelai sudah berada dalam tenda. Akhirnya banyak pengiring pengantin tahap pertama yang berlarian menuju tenda untuk berteduh. Lolos dari titik pengukuran suhu tubuh. Bidan desa terlihat gusar karena petugas  covid tidak bisa melakukan tugasnya dengan baik. Nampak ketua satgas memberi penjelasan kepada bidan desa dithermogunpun juga hasilnya tidak tepat karena meraka dalam kondisi kehujanan. Karena kehujanan otomatis suhu tubuhnya turun. Satgas dan bidan desa harus memahami kodisi darurat seperti itu.

Yang bisa dikendalikan adalah masuknya pengiring pengantin ke dalam tenda tetap tiga tahap. Hujan tidak segera reda, pengiring pengantin yang belum masuk tenda banyak yang kedinginan. Mereka basah kuyup karena hujan tiada hentinya mengguyur mereka yang baru saja datang. Yang berada di dalam tendapun nasibnya juga hampir sama karena air masuk ke tenda dengan deras sekali. Kaki mereka terendam air, air luapan yang berwarna kecoklatan. Air yang mengalir ke dalam tenda merupakan luapan dari saluran irigasi, menerobos masuk. Kenyamanan tamu terganggu. Para penerima tamu segera menyajikan hidangan untuk tamu tahap pertama. Acara serah terima pengantin tetap dilakukan sampai pada acara doa dan penutup. Doa dikumandangkan semoga Allah memberikan keberkahan kepada keduanya. Semoga Allah mengumpulkan kedua mempelai dalam maghligai kebaikan dan kebahagiaan.

Hanya kedua mempelai yang terlihat nyaman, karena posisinya keduanya ditempat yang lebih tinggi dari tamu undangan. Ketika menyaksikan pesta pernikahan yang islami dan kedua mempelai asyik berbisik-bisik. Jadi terngiang isi kandungan surat Ar-Rum ayat 21 yang artinya:’Dan, di antara tanda-tanda kekuasaanNya ialah Ia menciptakan untukmu istri-istri dari jeinismu, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikanNya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda  bagi kaum yang berfikir.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar