Sabtu, 30 Januari 2021

Pembelajaran Menyenangkan dengan Praktikum Menentukan Benda Magnetis

 



Siswa sekolah dasar maupun madrasah ibtidaiyah masih belajar masih dari rumah. Meskipun demikian guru diharapkan membimbing belajar siswa dengan sungguh-sungguh. Menanamkan pembiasaan beribadah tepat waktu, membantu orang tua dan mengingatkan siswa menerapkan protokol kesehatan dengan benar. Dalam mengawali pembelajaran diharapkan guru memberi prolog terlebih dahulu. Berupa salam, menanyakan kesehatan, berdoa, mengajak melakukan gerakan yel-yel maupun mengingatkan untuk mandi pagi dan sarapan. Tidak lupa gurupun juga menyampaikan kompetensi dasar yang akan dipelajari beserta tujuan pembelajarannya.

Kala itu siswa mempelajari tema 5 tentang wirausaha, subtema 2 usaha di sekitar siswa. Tepatnya pembelajaran 1. Siswa dengan antusias mengamati dan mencatat usaha yang dilakukan di sekitarnya. Ada yang menemukan dan mencatat usaha genteng, batu bata, krupuk, tukang fotokopi, potong rambut, catering, salon, bengkel motor, cucian mobil dan lain-lainnya. Kemudian mereka mempelajari tentang kegiatan ekspor dan impor. Kegiatan mendatangkan atau memasukkan barang dagangan dari luar negeri dan mengirim barang dagangan ke luar negeri ini cukup menarik didiskusikan. Terutama membahas barang-barang yang diimpor  seperti mesin dan suku cadang kendaraan bermotor.

Diskusi dilanjutkan kegiatan ekspor batik Indonesia yang semakin meningkat. Bahkan tercatat ada kenaikan jumlah ekspor batik hingga mencapai 5 triliun. Batik Indonesia yang sangat indah ini sudah pernah diekspor ke berbagai negara ASEAN seperti Malaysia dan Singapura. Juga ke negara lain seperti Amerika, Australia dan Eropa. Selain batik juga ada ekspor gerabah hasil kerajinan warga desa Kasongan kabupaten Bantul. Hasil ekspornya mencapai miliaran rupiah. Ternyata desa Kasongan telah memiliki 200 perajin dengan kualitas ekspor dan lima di antaranya berskala besar. Bentuk kerajinannya meliputi guci yang dibalut kerang dan kaca, patung dan hiasan luar ruangan.

Setelah membahas tentang ekspor, impor dan kerajinan batik maupun gerabah. Siswa diminta untuk memprediksi paku, pensil, peniti, penghapus karet, paku, penjepit kertas, sisir, batu, kayu, daun, gelang karet dan kaca. Dari benda tersebut diharapkan diklasifikasikan benda dapat ditarik magnet dan yang tidak dapat ditarik magnet. Beberapa anak langsung bisa memprediksi,  yang ada kandungan besinya bisa ditarik magnet. Setelah memprediksi mereka melakukan penelitian dengan menggunakan magnet yang ada dibekas loudspeaker, mobil mainan, dan dinamo. Yang tidak memiliki magnet bisa ke sekolah. Terutama yang rumahnya dekat dengan sekolah. Di sekolah sudah disiapkan dua magnet batang dalam ukuran besar.

Yang ada di rumah atau yang ke sekolah, semua menyiapkan magnet. Selain magnet juga benda-benda seperti paku, pensil, peniti, penghapus karet, paku, penjepit kertas, sisir, batu, kayu, daun, gelang karet dan kaca. Benda tersebut didekatkan ke magnet secara bergantian. Setelah itu mencatat ke dalam tabel yang sudah dibuat sebelumnya. Benda yang tergolong magnetis dan nonmagnetis. Benda yang dapat ditarik magnet disebut benda magnetis. Sedangkan benda yang tidak dapat ditarik magnet disebut benda non magnetis. 

Setelah itu siswa membuat laporan hasil percobaan. Dengan susunan judul percobaan, tujuan percobaan, alat dan bahan, langkah-langkah percobaan dan hasil percobaan. Hasil percobaan hampir sama yang tergolong benda magnetis adalah paku, peniti, penjepit kertas, dan gunting. Sedangkan benda non magnetis adalah kertas, daun, karet,  batu, kayu, kaca, sisir dan penghapus.

 

 

Rabu, 27 Januari 2021

Memastikan Gelombang Otak Berada di Alfa Mode.

 

Memiliki  anggota keluarga yang bertugas di garda depan merupakan dilema. Bangga karena dapat mengabdikan diri pada bangsa dan negara. Di sisi lain tugasnya yang berat menangani pasien covid-19 memungkinkan gampang terpapar virus covid-19. Begitulah tugas para dokter dan polisi yang selalu dekat dengan pasien covid-19. Untungnya dua orang teman yang suaminya polisi dan seorang lagi dokter masih tergolong muda. Sehingga ketika dalam menjalankan tugas, ia terpapar covid-19 maka reaksinya seperti OTG. Orang tanpa gejala. Kelihatan sehat dan tidak mengkhawatirkan. Pernah suatu ketika kami berbincang-bincang di sekolah terkait 3 jenis orang yang terpapar covid-19. Pertama, Orang Tanpa Gejala (OTG). Orang ini tidak merasakan gejala apapun. Kedua, menengah. Ia merasakan serangan virus yang cukup menyakitkan. Demam, badan terasa sakit, batuk tapi masih bisa bernapas. Ketiga, berat. Ia merasakan sesak napas berat dan sulit bernapas. Sempurna sakitnya.Mereka yang terpapar covid-19 pada jenis ketiga ini merasakan badan demam, mata berkunang-kunang dan kulit terasa terbakar. Seakan-akan badan dikuasai oleh covid-19. 

Untuk itu berdasarkan pengalaman motivator Ari Ginanjar, ada beberapa hal yang perlu dilakukan. Yang perlu dilakukan antara lain memastikan gelombang otak berada di Alfa mode. Gelombang 7-14 Hz gelombang damai dan tenang. Penderita covid-19 harus menghindari gelombang 13-32 Hz yang membuat pasien berfikir keras. Jika memaksakan diri bekerja keras, bisa jadi akan mengalami kenaikan suhu tubuh. Sehingga akan mengalami masalah yang luar biasa. Pasien yang terpapar  covid-19 harus menghindari kerja otak pada gelombang Beta. Agar kondisi tubuh tidak semakin memburuk. Apalagi sampai kerja otak memasuki gelombang gamma. Gelombang antara 32 sampai 100 Hz,  gelombang otak kerja keras akibat panik, bingung dan khawatir. Pasien membayangkan hal-hal yang tidak-tidak. Membayangkan sesuatu yang seharusnya tidak perlu difikirkan.

Untuk itu sebaiknya menghindari membaca postingan WhatsApps yang bernuansa negatif. Postingan Instragam yang negatif. Apalagi tayangan TV yang menyajikan kisah yang menyeramkan, kisah pembunuhan, kisah sedih, kisah amarah, kisah perang dan lain-lain. Sebaiknya kita merasakan kerja otak kita pada dimensi alfa. Seperti kisah fabel, tentang kehidupan hewan, kehidupan tumbuhan dan kisah perjalanan. Sehingga dapat dipastikan gelombang otak seperti air sejuk dan dingin. Bila perlu kita berusaha otak pada posisi theta. Gelombang Theta lebih dalam dari gelombang  alfa. Memasuki gelombang theta ini bisa dilakukan dengan cara berzikir. Sehingga  gelombang otak kita sampai pada deep meditation. Ketika bertafakur sampai diri kita merasa diri seperti hilang atau fana. Sehingga merasa  kebahagiaan tak terperi. Merasakan kedamaian yang tak  terkira. Merasa tenang dan bahagia. Ketika suhu tubuh yang semula tinggi, kemudian turun drastis setelah bertafakur. Segera sadar, dan segera berwudhu dan sholat di sepertiga malam. Munajat taubat mungkin selama ini ada hal-hal yang salah, mungkin ada rasa syukur yang belum kita panjatkan, ada dosa yang kita lakukan.  Kemudian kita syukuri semua yang Allah berikan. Kemudian membaca Alquran dengan benar sehingga hati terasa damai dan tenteram. 

Senin, 25 Januari 2021

RAPAT ASN PALING ISTIMEWA

 

Kemarin tanggal 25 Januari 2021 mengikuti rapat ASN dan menyetorkan SKP guru tahun 2020. Rapat hanya dilakukan 1 jam, itupun terpaksa dilakukan karena terkait dengan pengumpulan SKP tahun 2020. Menurut ketua KKM kecamatan Durenan yang sekaligus Beliau Kepala MI Nurul Iman Gador. Bahwa pertemuan rapat hari Senin tersebut adalah pertemuan yang sangat istimewa. Karena pertama kalinya bisa bersilaturahmi kembali dengan Pengawas Madrasah Kecamatan Durenan yang baru saja melaksanakan isolasi mandiri selama 20 hari. Semua ASN kecamatan Durenan yang hadir pada saat itu merasa bersyukur. Karena Beliau sudah sehat bisa bersama kembali melaksanakan tugas di bidang pendidikan.

Sedangkan dalam sambutannya Bapak Agus Salim selaku Pengawas Pendidikan Agama Islam yang ikut bergabung dalam acara tersebut menyampaikan pesan kepada guru pengampu Kelas VI. Agar menuntaskan kompetensi dasar  yang harus dikuasai oleh siswa kelas VI. Teknik dan caranya menurut Beliau diserahkan kepada wali kelas VI. Para guru lebih menguasai  langkah dan pendekatannya. Masa belajar kelas VI hanya 16 Minggu, perhitungan sementara pertengahan Maret mulai Ujian Akhir Madrasah. Para wali kelas VI diharapkan mengantisipasi jika soal UAM dibuat oleh Kantor Kementerian Agama. Sehingga tidak ada komplain dari siswa, materi belum disampaikan semuanya.

Selain itu Bapak Nur Muslimin selaku Pengawas Madrasah Ibtidaiyah kecamatan Durenan, memberikan advis kepada para guru. Untuk mematuhi protokol kesehatan. Membiasakan diri berolah raga 30 menit setiap hari. Banyak mengkonsumsi buah yang mengandung vitamin C. Melengkapi asupan empat sehat lima sempurna dengan minum susu. Hal itu dilakukan agar dapat meningkatkan daya tahan tubuh. Beliau mengatakan agar semua guru, pada masa pandemi ini lebih meningkatkan ibadahnya. Membiasakan sholat wajib tepat waktu. Meningkatkan ibadah sholat sunah dan membaca Alquran. Terlebih lagi membiasakan sholat malam. Cara tepat agar bisa aktif sholat malam dengan tidur lebih awal. Sehingga dengan mudah bangun di sepertiga malam. Beliau mengatakan hikmah ketika terpapar covid-19 adalah lebih intensif menjalin kedekatan dan kebersamaan dengan istri tercintanya. Juga lebih khusuk munajat kepada Allah SWT.

Belaiu juga menyarankan untuk melaksanakan WFH dan WFO dengan sistem 50%. Bila ada guru yang terpapar mohon untuk mengikuti arahan dari satgas covid-19. Bila masa isolasi mandiri selama 15 hari sudah dilalui segera swab untuk memperoleh surat pernyataan sehat dan negatif covid-19. Sekali lagi Beliau menyampaikan agar para guru gemar mengonsumsi vitamin C, teh lemon, dan buah jeruk. Jangan pesimis dan tetap semangat. Sedangkan masa yang paling berat ketika Beliau terpapar covid-19 adalah ketika berada di Puskesmas Baruharjo. Beliau merasakan kurang enak badan dan nafsu makan menurun. Hanya buah yang ingin Beliau konsumsi. Namun setelah Beliau pindah ke asrama BKD pelayanannya sangat baik. Kebutuhan sehari-hari tercukupi dengan baik. Hanya merasa sangat bosan. Sehingga waktu kosong banyak digunakan untuk berolah raga. Untuk itu para ASN diminta untuk memberi contoh dalam hal mematuhi protokol kesehatan. Bila dalam bersosialisasi sehari-hari banyak yang tidak memakai masker, tidak jaga jarak, maka para guru harus memberi contoh.

Sedangkan terkait dengan apa yang disampaikan oleh Pak Agus, Beliau memberikan tanggapan bijak. Seyogyanya ketika ujian madrasah menggunakan kurikulum darurat. Kurikulum yang dibuat madrasah, sehingga apa yang diujikan sesuai apa yang disampaikan kepada peserta didik. Artinya UAM dikembalikan kepada madrasah masing-masing. Beliau juga memberikan pesan kepada para guru ketika mengajar daring mohon untuk diberi prolog, menyampaikan KI dan KD pembelajaran hari itu. Jangan memberikan tugas yang memberatkan sampai harus pergi ke warnet. Selain itu guru harus memberikan kelonggaran waktu mengerjakan. Maksudnya tenggang waktu mengirimkan hasil belajar di sesuaikan dengan keadaan masing-masing siswa. Karena siswa yang dihadapi berbeda. Pendampingnya juga berbeda, baik kemampuan dan respeknya terhadap pendidikan.

Jadi, ilmu yang saya peroleh dalam pertemuan tersebut adalah pentingnya menjaga kesehatan di masa pandemi. Baik  dengan makan makanan bergizi maupun berolah raga secara teratur. Meningkatkan ibadah kepada Allah juga merupakan cara meningkatkan imun dan iman. Sebelum pembelajaran dimulai guru harus menyampaikan prolog, menyampaikan KI dan KD yang terkait materi. Sebaiknya ujian kelas 6 mengacu pada kurikulum darurat. Semoga demikian.

Minggu, 24 Januari 2021

Nasihat untuk Diri Sendiri

 

Ketika media sosial dijadikan  sebagai wahana saling hujat dan meluapkan amarah. Maka yang muncul adalah permusuhan dan kebencian yang tidak berujung. Padahal pada situasi pandemi seperti sekarang ini akan sangat membantu jika kita posting kalimat kalimat yang memotivasi. Agar imunitas kita semakin membaik. Hujatan yang saling bersambut nampaknya berawal dari adanya orang yang merasa disakiti oleh orang lain. Merasa disakiti dengan suatu sebab. Atau ditentang keinginannya/tujuannya, sehingga membuat hatinya benci  dan marah. Amarah dan kebencian lama kelamaan akan mengendap menjadi kedengkian. Mendorongnya mengunggah status sindiran dan berbalas. Menjadi tontonan ribuan orang di media sosial.

Untuk itu mencoba menasihati diri sendiri untuk tidak bergabung dalam komunitas hujat menghujat di media sosial. Kebencian, kemarahan  dan kedengkian merupakan penyakit hati. Maka menata hati untuk berbaik hati kepada siapapun yang telah menyakiti. Berusaha untuk empati terhadap orang lain yang tertimpa musibah. Tidak mengharapkan lenyapnya nikmat yan diterima orang lain. Selalu mencontoh orang – orang alim yang bersikap tawadhu’, menampakkan kesenangan kepada orang yang telah Allah beri nikmat. Meneladani para bapak/ibu guru yang selalu menghaluskan budi, menunjukkan simpati kepada orang lain dan berusaha membalas kebaikan orang lain. Belajar dari para tokoh masyarakat yang tidak memburu dan membeli kepemimpinan, tidak sombong, santun, dan tidak berambisi memburu harta.

Meskipun hal ini tidak mudah. Karena manusia selalu diselimuti kedengkian, prilaku ta’azzuz  (merasa keberatan jika orang lain mengungguli). Seringkali muncul kesombongan, meremehkan, minta dilayani, berharap orang lain tunduk dan patuh. Dan seringkali muncul apabila ada orang yang disebut kebaikannya, dihadapan langsung, maka akan muncul rasa keberatan mendengarnya. Namun apabila ada orang yang menceritakan tentang kekacauan, kekecewaan dan musibah yang menimpa orang lain, kegagalan teman, kadang muncul kegembiraan.

Maka mulai detik ini berusaha keras untuk tidak berpartisipasi dengan para warganet yang hobi menghujat. Merasa netizen paling benar. Mulai giat memahami makna surat an-Nisa’ ayat 32: Dan janganlah kamu iri terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebagian kamu lebih banyak dari sebagian yang lain. Teringat pula sabda Rosulullah yang diriwayatkan oleh Bukhari Muslim yang berbunyi: Tidak ada kebencian kecuali dua hal, seorang yang dikaruniai harta oleh Allah lalu dia menghabiskannya dalam kebenaran. Dan seorang yang dikaruniai ilmu oleh Allah lalu ia mengamalkan dan mengajarkannya kepada manusia.

Jadi sebaiknya kita tidak saling menghujat dan bersitegang. Padahal di luar sana banyak orang yang sulit untuk bernapas. Selama kita masih bernapas dengan lega marilah kita perbanyak berbuat kebajikan.

Jumat, 22 Januari 2021

MENINGKATNYA PASIEN POSITIF COVID-19 DI TENGAH MARAKNYA PESTA PENGANTIN

 

Kemarin tetangga mengadakan hajatan pernikahan putrinya. Biasanya sore hari menjelang hari pernikahan, ibu-ibu sudah berkumpul untuk menyiapkan hidangan untuk acara temu pengantin. Namun saya masih di rumah, menghindari kerumunan. Dengan pertimbangan saudaranya sangat banyak. Bisa dikatakan satu dusun masih ada ikatan persaudaraan. Sehingga yang membantu persiapan pesta sudah cukup banyak. Maka keesokan harinya datang untuk membantu tuan rumah. Karena di desa ini banyak sekali warga yang positif covid-19, bukan hanya satu dua orang. Dalam satu rumah ada yang 3 sampai dengan 4 orang. Cukup miris mendengar kisah pilu mereka.

Pagi itu segera datang membantu tuan rumah mempersiapkan acara temu pengantin. Persiapan temu pengantin ini, sesuai protokol kesehatan covid-19. Tepat ketika pengiring pengantin datang, petugas dari kepolisian dan koramil datang melihat persiapan. Beliau membagikan masker kepada pengiring pengantin. Masuk pula ke dalam rumah memperingatkan para ibu-ibu yang tidak jaga jarak. Petugas kepolisian menjelaskan bahwa pada tanggal 21 Januari 2021 ada 43 warga Trenggalek yang mengadakan hajatan pernikahan. Diharapkan mereka mematuhi protokol kesehatan agar tidak ada penambahan jumlah pasien positif akibat pelaksanaan hajatan.

Pengiring pengantin pria tidak diperkenankan makan di tempat. Jamuan makan ditiadakan.  Semua pengiring temanten mendapat tas yang isinya satu mangkok nasi, lauk pada mika, souvenir, satu kotak kue dan 1 botol teh pucuk harum. Acara dibuat ringkas, bacaan ayat suci Alquran, sambutan dan doa penutup. Setelah selesai langsung foto bersama dan langsung pulang. Sedangkan tamu undangan dari lingkungan sekitarpun hanya datang, masukkan amplop, mendapat nasi kotak dan 2 potong kue. Duduk sebentar lalu beranjak pulang.

Setelah acara temu pengantin selesai saya langsung pulang. Biasanya kembali ke pesta sampai malam hari ketika tamu undangan sepi. Kemarin langsung istirahat agar imun kembali membaik. Karena banyaknya warga yang terpapar corona, kemarin ada rapit test khusus untuk para lansia di balai desa. Kondisi lingkungan makin mencekam, pasar desa yang semula ramai kini sepi pembeli. Salah satu warung murah di Desa kedunglurah yang biasanya menjual sayur dan lauk murah ditutup karena ada pelayannya yang terpapar corona. Suatu kondisi yang berat dan kita harus tetap tawakal. Hanya pasrah pada Allah semoga pendemi ini segera berakhir.

 

Selasa, 19 Januari 2021

Menekuni dan Menikmati Pekerjaan Sehari-hari

 

Setiap pagi mengirim kegiatan belajar siswa kelas VI pada WAG classroom. Karena masih pembelajaran daring. Mulai dari mengingatkan shalat subuh, merapikan kamar tidur, mandi pagi dan sarapan, shalat dhuha dan tidak lupa menyiapkan peralatan belajar daring. Memulai belajar dengan berdoa mengajak melakukan gerakan yel-yel. Setelah tugas dibaca oleh anak-anak dan mereka mulai absen. Saya berangkat ke sekolah untuk melaksanakan piket. Setelah merapikan ruang guru dan menyapu halaman segera mengerjakan tugas mengisi buku induk kurikulum 2013. Mengisi nilai pengetahuan dan ketrampilan milik siswa kelas 1 MIM Kamulan. Pekerjaan yang butuh kehati-hatian dan ketelatenan. Tugas yang saya nikmati, siapa tahu kelak buku besar ini ada yang menelusurinya/membutuhkan.

Sambil mengisi buku induk kurikulum 2013, saya tetap online di WAG group kelas VI. Memandu siswa mengerjakan tugas. Menjawab pertanyaan siswa dan membimbing siswa yang belum memahami tugas yang harus dikerjakan. Siswa kelas VI merasa mudah mengerjakan tugas tematik. Untuk tugas tematik tidak banyak pertanyaan. Namun banyak yang kesulitan mengerjakan tugas bahasa jawa membuat ukara. Mereka meminta maaf belum bisa mengirim tugas bahasa jawa. Karena kesulitan membedakan ukara dan tembung. Apalagi ketika membuat ukara ini harus menggunakan seloka, bebasan dan paribasan. Banyak sekali pertanyaan yang diajukan siswa melalui WA pribadi. Semua harus dijawab dengan telaten.

Langkah pertama menjelaskan bahwa ukara dalam bahasa Indonesia adalah kalimat, sedangkan tembung bahasa Indonesia adalah kata. Setelah itu meminta anak-anak untuk menemukan contoh-contoh seloka, bebasan dan paribasan. Contoh tersebut bisa ditemukan di Buku Tantri Basa maupun Pepak Basa. Beberapa anak telah mampu memberikan contoh seloka misalnya:  jamur tuwuh ing sela, kebo kabotan sungu, kebo nusu gudel. Contoh dari bebasan adalah udan tangis, ungak-ungak pager arang, sepi ing pamrih rame ing gawe. Sedangkan  yang termasuk paribasan adalah njajah desa milang kori, kenes ora ethes, durung becus kaselak besus.

Jawaban anak-anak cukup bervariasi contohnya Paijo rekasa uripe amarga anake akeh, kaya kebo kabutan sungu. Simbahku nate menehi pitutur,”yitna yuwana, lena kena”. Kaluarga korban cebloke kapal mabur sriwijaya pada udan tangis.  Jawaban di atas beberapa hasil kerja mereka yang paling baik dan runtut menggunakan bahasa jawa. Namun ada juga jawabannya campuran bahasa jawa dan bahasa Indonesia. Aku karo bapak naik sepeda jajah desa milangkori. Miranda arep nukokake pensil, ternyata mung abang-abang lambe.

Setelah selesai melaksanakan kegiatan piket, segera pulang ke rumah. Sebagai warga yang hidup di desa, segera beranjak ke sawah. Karena mendapat kabar mesin pemanen telah turun ke sawah. Ganti baju naik sepeda pergi ke sawah. Warga telah berkumpul di tepi sawahnya masing-masing. Menyiapkan karung dan tali raffia. Sawah saya tidak luas, namun harus telaten diolah agar memiliki padi sendiri. Untuk persiapan ketika ada warga yang hajatan, tidak perlu beli beras. Yang terpenting kita berupaya dan mau bekerja keras. Sopir dan dua kernet mesin pemanen padi meminta karung, kemudian memasang pada besi yang ditaruh di bawah selip mesin. Hanya kurang lebih tiga puluh menit mesin telah menepi dan para kernet mesin pemanen meletakkan padi di pinggir sawah. Sopir menanyakan luas sawah dan menghitung jumlah uang yang harus saya bayar.

Minggu, 17 Januari 2021

JAGONG BUKU BERSAMA PARA PENULIS HEBAT

 

Selalu bersemangat mengikuti webinar di masa pandemi covid-19. Untuk menemukan asupan vitamin agar semangat menulis stabil kembali. Semangat menulis menurun setelah berhasil naik golongan satu tingkat. Dan telah memiliki tabungan satu buku, sebuah buku hasil kuliah pada WAG belajar menulis. Sebetulnya tahun 2021 ini ingin memiliki 2 buku yang kata pengantarnya dari Profesor Naim dan Doktor Yumnan. Namun setelah naik tingkat menjadi turun semangat. Lebih sibuk menanam toga dan bunga. Lebih nyaman mampir ke toko pot dan kios bunga. Maka harus segera berbenah, memperbaiki niat. Dengan mengikuti zoom meeting Jagong Buku yang dipandu Prof. Naim. Pesertanya sangat luar biasa dari group menulis Tulungagung yang telah menerbitkan beberapa buku.

Banyak ilmu yang diperoleh dari zoom meeting semalam, motivasi untuk menulis setiap hari dan akan menemukan keajaiban di kelak kemudian hari. Motivasi untuk melawan hambatan menulis yang muncul dari diri sendiri seperti malu, takut, khawatir tulisannya jelek dan tidak ada yang mengunjungi. Menulis di blog merupakan tabungan yang dapat diunduh menjadi sebuah buku. Buku yang bermanfaat untuk kepentingan karir maupun sejarah hidup kita kelak. Sejatinya yang menarik perhatian adalah bukunya Kepala SDI Bayanul Azhar, tentang pembelajaran ispiratif. Pengalaman Beliau mengajar di masa pandemi dan mengajar di luar ruangan sangat menarik. Terutama ketika mampu memotivasi wali murid mendampingi putra-putrinya belajar dari rumah. Memanfaatkan bumbu dapur untuk meningkatkan kemampuan indera pembau. Dan teknik mengajar lainnya yang tidak sekedar transfer ilmu. Tapi proses memahami materi dengan pembelajaran bersama orang tua dengan cara menyenangkan.

Semoga dalam minggu ini bisa stor tulisan pada Prof. Naim untuk tabungan kepentingan karir dalam jangka waktu empat tahun ke depan. Menata niat yang menurun oleh godaan hobi yang sedang viral, menanam bunga. Kembali berbenah menata semangat, menekuni hobi yang lebih edukatif. Menulis mulai dari sekarang, menulis dari yang dekat dengan diri kita, menulis yang kita alami. Jadi, mengikuti webinar sebenarnya untuk memperbaiki semangat menulis yang mulai menurun. Padahal dulu selalu menyempatkan diri untuk menulis.

Jumat, 15 Januari 2021

VIDEO PEMBELAJARAN: CARA MENENTUKAN JENIS TEMBANG MACAPAT, GURU LAGU, GURU GATRA, DAN GURU WILANGAN

 



Anak-anak kelas V menemui kesulitan menentukan jenis tembang macapat. Tembang macapat ini jumlah ada 11 antara lain: maskumambang, pucung, megatruh, gambuh, mijil, kinanthi, durma, pangkur, asmaranda, sinom dan dhandanggula. Tembang macapat pada materi kelas V ini memiliki ciri adanya guru gatra, guru lagu, guru wilangan. Guru  gatra adalah banyaknya larik dalam satu bait. Sedangkan guru lagu bunyi huruf vokal di akhir larik. Untuk guru  wilangan adalah banyaknya suku kata dalam tiap larik.

Kesulitan anak-anak adalah ketika disajikan kutipan sebuah tembang macapat. Mereka sulit menentukan jenis tembang macapat dan guru gatra, guru lagu, serta guru wilangan. Maka saya mengajak ibu admin madrasah untuk membantu membuat video pembelajaran. Yang dapat membantu siswa memahami cara menentukan jenis tembang macapat berdasarkan paugeran-nya. Dalam video tersebut saya menuliskan materinya di papan tulis kelas V. Salah satu jenis tembang macapat:

Bapak pucung rupamu amemba gunung,

Tan ana kang tresna,

Kabeh wong pada sengit,

Kang kanggonan den lus elus tetangisan

Dari tembang di atas siswa harus bisa  menentukan jenis tembang macapat dan guru gatra, guru lagu,  serta guru wilangan. Maka tugas guru menjelaskan secara detail satu persatu yang bisa dilihat pada video pembelajaran di atas. Setelah siswa menyimak dengan baik, diharapkan siswa mampu menjawab tugas gladhen 2: menyebutkan jenisnya tembang macapat dari 3 buah tembang yang disajikan pada buku tantri basa.

Dengan ikhtiar saya ini berharap anak-anak mampu memahami materi jinise tembang macapat. Tidak hanya mampu mengerjakan soal ujian sekolah agar memiliki nilai akhir yang bagus. Namun mereka juga merasa memiliki kebudayaan jawa (rumangsa handarbeni). Mencintai budaya jawa dan mau melestarikan budaya jawa yang tak kalah indah dengan budaya asing. Bahkan warga asing mengakui keluhuran budaya jawa yang penuh dengan kata-kata bijak dan kalimat-kalimat yang berisi pendidikan yang penuh makna.

Rabu, 13 Januari 2021

MERINTIS KEMBALI TOGA DESA

 

Ketika harus memperbaiki taman toga desa, merupakan hal yang cukup menyulitkan. Karena taman toga yang dulu penuh dengan tanaman obat kini menjadi tempat sampah. Dan sampahnya tidak dipisahkan antara sampah organik dan sampah anorganik. Yang lebih menyedihkan lagi sampah yang menyatu antara organik dan anorganik langsung dibakar. Sehingga tanaman toga yang berkembangbiak dengan rizhoma seperti lengkuas, kunyit, temu kunci, temulawak, temupoh, kapulaga, temu hitam dan lain-lain tidak bisa bertunas. Padahal pada musim penghujan biasanya tunas tanaman berizhoma  akan tumbuh dengan sendirinya. Menghadapi kondisi seperti ini tidak boleh kecewa atau marah. Kekecewaan dan kemarahan akan menurunkan imunitas. Sehingga mudah terpapar covid-19.

Yang layak dilakukan adalah menanam kembali tanaman obat keluarga (toga) dengan cara menanam di pot plastik. Sebaiknya tidak segera di bawa ke taman toga desa yang sudah menjadi tempat sampah. Pot yang sudah berisi tanaman dirawat di rumah. Setiap minggu harus menambah jenis tanaman toga. Di taman toga desa tinggal kunyit beberapa batang dan mengkudu. Kini saya mencoba merintis kembali dari awal. Masih beberapa  jenis tanaman obat  yang berhasil saya koleksi seperti daun dewa (Gynura divaricate), temu hitam (Curcuma aeruginosa Roxb), kunyit (Curcuma longa), kunyit putih (Curcuma Zedoaria), lengkuas (Alpinia galanga), lengkuas merah (Alpinia purpurata), jahe (Zingiber officinale var. amarum), jahe merah (Zingiber officinale var. rubrum), kecur (Kaempferia galanga), temu kunci (Boesenbergia pandurata), ginseng jawa (Talinum paniculatum), kapulaga (Amomum compactum), dan lidah buaya (Aloe vera). Hanya 12 jenis tanaman obat keluarga, semoga tiap minggunya bisa menemukan lagi.

Daun dewa ini saya tanam sejak lama, jadi ketika di taman toga punah di rumah masih memilikinya. Banyak sekali manfaat daun dewa ini, daun dewa bisa digunakan untuk obat stroke, rematik, diabetes, jantung, hipertensi, kanker dan pembengkakan payudara. Sedangkan untuk temu hitam ini saya beli rimpangnya yang telah bertunas di pasar basah Trenggalek. Penjual temu hitam ini memang khusus memasarkan tanaman obat babakan (obat dari tumbuhan yang dikeringkan) dan empon-empon ( tanaman yang berkembangbiak dengan rizhoma/akar tinggal). Manfaat temu hitam ini adalah untuk mengeluarkan racun dalam tubuh, menyehatkan saluran pencernaan, anti mikroba, mengobati batuk, asma dan menyehatkan kulit. Itulah beberapa manfaat tanaman obat yang telah di wariskan oleh para sesepuh. Namun kita harus bijak menggunakannya, agar tidak menimbulkan dampak lainnya.

 

Minggu, 10 Januari 2021

SEBELAS KABUPATEN/KOTA YANG HARUS MELAKUKAN PPKM

Ketika ada beberapa pimpinan di Kecamatan Durenan yang dinyatakan positif covid-19, para guru mulai resah. Menginginkan masuk seminggu dua kali. Atau masuk sekolah dengan sistem dipiket setiap hari dua guru. Bisa juga para guru masuk seminggu tiga kali. Namun Bapak Guru yang menjadi  petugas kurikulum menjelaskan bahwa madrasah harus mengikuti intruksi dari atasan. Ibu-ibu guru semakin resah, karena kala itu warga Kamulan ada yang positif covid-19 dalam sehari 3 orang. Mendapat informasi dalam sehari ada 10 pasien covid-19 meninggal dunia. Begitu pula adanya info daerah Jawa Timur akan ada Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Ternyata menurut info dari Bapak petugas kurikulum, PPKM diberlakukan pada 11 kabupaten/kota. PPKM berlaku pada tanggal 11 sampai dengan 25 Januari 2021. 11 kabupaten/kota yang dimaksud adalah: Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Gresik, Kota Malang, Kota Batu, Kabupaten Malang, Kota Madiun, Kabupaten Madiun, Kabupaten Lamongan, Kabupaten Ngawi, Kabupaten Blitar. Berarti Trenggalek tidak ada PPKM, para guru sebaiknya masuk sekolah dengan tertib. Melaksanakan daring dari sekolah sambil mengerjakan tugas administrasi.

Dalam informasi yang dishare di WAG guru, dasar penetapan kesebelas tersebut berdasarkan pertimbangan atas:

 (1) Instruksi Kemendagri No.1 Tahun 2021 yaitu Surabaya Raya meliputi Kota Surabaya, Kabupaten Gresik dan Kabupaten Sidoarjo;

(2)   Atas dasar  daerah yang masuk zona merah  dalam peta  BNPB yaitu (Kabupaten Blitar, Kabupaten Lamongan dan Kabupaten Ngawi) 

(3)   Daerah yang memenuhi seluruh kriteria 4 indikator yang ditetapkan oleh Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC PEN) yaitu Kabupaten Madiun dan Kota Madiun.

        Empat kriteria pembatasan kegiatan untuk pengendalian penyebaran Covid-19  yakni diukur dari

(1)  tingkat kematian di atas rata-rata nasional (3%) ;

(2)  tingkat kesembuhan di bawah rata-rata nasional (82%);

(3)  tingkat kasus aktif di atas rata rata Nasional (14%)

(4)  tingkat keterisian tempat tidur rumah sakit (BOR) ICU dan isolasi di atas 70%.

 

              Sejatinya PPKM ini daerah prioritas adalah Surabaya Raya dan Malang Raya. Sedangkan Ibu Gubernur menetapkan kabupaten - kota lainnya yang dianggap zona merah dan memenuhi seluruh kriteria 4 indikator. Sedangkan kabupaten Trenggalek masih dalam kondisi aman, sehingga mulai hari Senin guru tetap masuk sekolah dengan mematuhi protocol kesehatan. Siap.

 

 

Sabtu, 09 Januari 2021

Memiliki Kesibukan yang Lebih Positif dan Islami Diusia Senja

 

Hari ini tanggal 9 Januari 2021, melaksanakan pembelajaran daring semester II. Hari ini tepatnya hari keenam. Sejak pagi telah mengajak siswa untuk tertib beribadah sholat subuh tepat waktu sampai melaksanakan pembelajaran matematika dan tematik. Siswa nampak telah absen dan mengirim tugas tematik muatan bahasa Indonesia terkait mengisi formulir. Hampir semua siswa telah mengisi formulir dengan baik. Baik dalam hal kerapian tulisan maupun ejaan (huruf kapital, penulisan tanggal maupun nama siswa). Hari ini memang mendapat ijin dari kepala madrasah semua guru bisa memantau daring dari rumah. Alhamdulillah. bisa meneliti jawaban siswa sambil mengerjakan tugas administrasi. Meskipun tugas di sekolah masih banyak, terutama tugas menulis buku induk versi kurikulum 2013.

Ketika masih meneliti kiriman tugas siswa, seorang ibu sepuh  datang dan mengucapkan salam. Beliau seorang pensiunan guru dan memiliki pekarangan di desaku. Saya persilahkan duduk di kursi namun Beliau lebih memilih duduk di lantai. Mungkin karena baru saja dari kebun. Beliau mencari suami saya, namun orangnya sedang tidak di rumah. Beliau dengan wajah yang sendu menceritakan  kisah sedih dimarahi orang yang menunggu kebun adiknya. Ketika Beliau memetik sukun, daun pisang dan mangga kweni. Mendapat perlakuan kasar seperti itu, akhirnya Beliau curhat. Bahkan menceritakan kisah hidupnya bersama-sama adik-adiknya ketika masih kecil. Makan hanya menggunakan nasi beras campur tiwul. Sebagai saudara tertua tentunya dulu pernah membantu merawat adik, menyiapkan makanan, menumbuk padi pakai lesung. Sampai akhirnya nasib baik berpihak pada kedua orang tuanya menjadi salah satu orang terkaya di desaku.

Setelah  kedua orang tuanya tidak ada, semua harta waris di bagi. Menurut kesepakatan tidak menggunakan hukum faroid tetapi hukum negara. Namun terkait hasil pekarangan masih saling memetik dan memanfaatkan. Yang rumahnya jauh memiliki orang untuk merawat dan memetik hasilnya untuk diserahkan pemiliknya. Di sinilah mulai muncul permasalahan. Ketika orang kepercayaan adiknya mulai menunjukkan tugasnya mengawasi dan menjaga kebun. Terjadi saling menuduh dan menghujat. Saya hanya menjadi pendengar setia. Kala Beliau sebagai saudara tua ingin merawat dan menjaga rumah tua milik orang tua mereka beserta pekarangannya. Dari pada dibiarkan terbengkalai, rumput yang tinggi di halaman rumah, atap yang bocor, hasil bumi yang dinikmati orang lain.

Saya di mintai saran sebagai sesama orang yang pernah menjadi pendidik, tentang kejadian ini. Dan mendapat perlakuan kasar berupa perkataan. Maka sarannya saya sebaiknya beliau tidak mengambil hasil bumi milik saudaranya. Karena sudah dibagi menurut hukum negara. Bilamana ada orang yang pesan daun pisang, bisa ditolak. Bila buah berjatuhan dan membusuk seyogyanya dibiarkan saja toh sudah ada pemiliknya. Kasihan beliau sebagai pendidik dihujat orang dengan perkataan kasar seperti itu. Padahal gaji pensiun Beliau dan suami cukup melimpah untuk dinikmati berdua. Allah telah memberikan rezeki berupa kesehatan sehingga diusianya yang cukup senja masih sehat berkeliling pekarangan. Itu hanya saran saya pada Beliau. Meskipun dalam hati saya berdoa semoga Allah memberikan kemudahan ketika kelak saya sudah purna tugas. Memiliki kesibukan yang lebih positif dan islami diusia senja. 

Kamis, 07 Januari 2021

KABAR DUKA KALA PERINGATAN HAB KEMENAG

 

Tanggal  5 Januari 2020 mengikuti uapacara HAB Kemenag di MTs Negeri 1 Trenggalek dengan para guru dari kecamatan Trenggalek, Bendungan, Pogalan dan Durenan. Sedang yang di MTs Negeri 2 guru dari kecamatan Kampak dan Gandusari. Untuk ASN kecamatan Dongko dan Panggul mengikuti upacara di MAN 2 Trenggalek. Di MIN 2 Trenggalek dilaksanakan upacara yang diikuti oleh kecamatan Pule, Suruh, Karangan dan Tugu. ASN kecamatan Munjungan di MTs Negeri 3 dan kecamatan Watulimo di MTs Negeri 4.

Upacara berjalan sangat hikmad  dimulai pukul 07.30 sampai dengan selesai. Jarak antara peserta upacara yang satu dengan yang lain cukup jauh. Pembina upacara oleh kepala MTs Negeri 1. Setelah upacara selesai berbincang dengan beberapa teman dan mengantar absen ASN Durenan ke Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Kemenag Trenggalek. Kondisi halaman Kemenag Trenggalek penuh dengan karangan bunga, sebagai ucapan selamat HAB Kemenag. Karangan bunga dari berbagai kantor baik di bawah naungan kemenag maupun dari instansi lain.

Langsung pulang ke rumah untuk beristirahat dan menghindari kerumunan. Sampai rumah cuci tangan dan membimbing anak belajar daring. Pukul 14.00 mendengar kabar duka seorang ASN terbaik kemenag meninggal dunia. Sangat sedih dan kehilangan Beliau. Seorang ibu dan guru MI yang baik. Semoga husnul khatimah. Covid-19 semakin dekat jarak bagai sehelai rambut semoga kita diberikan kesehatan.

Senin, 04 Januari 2021

Menjaga Kebersamaan dan Kekeluargaan Demi Nama Besar Sekolah

 

Ketika masih duduk di bangku kuliah, seorang dosen yang bijak memberikan pesan kepada para guru. Karena saat itu, temanku satu ruangan semua sudah menjadi guru. Baik guru tetap yayasan maupun pegawai negeri sipil. Pesan tersebut, jika ingin sekolahmu besar jagalah kekokohan dari dalam. Jangan sampai ada rongrongan dari para guru dan stakeholder. Jaga kebersamaan, solid dan utamakan kekeluargaan. Tekanan dari luar yang ingin menurunkan martabat sekolah mudah dihalau. Namun jika keropos dari dalam maka sekolah tersebut akan mudah gulung tikar.

Untuk itu harus segera diambil tindakan  untuk mengidentifikasi konflik. Menemukan penyebab terjadinya konflik dan fihak yang terlibat dalam konflik di sekolah. Konflik ini harus segera diredam agar tidak menjadi parah. Dan menjurus pada perseteruan yang bersifat negatif. Untuk itu diperlukan gaya kepemimpinan situasional dari kepala sekolah. Bapak Ahsanul In’am pada kesempatan itu menjelaskan pentingnya peran pimpinan memberikan arahan, dukungan emosional serta bimbingan  kepada para guru. Itulah karakter pemimpin situasional.

Meskipun pesan Beliau sangat bijak, namun banyak kendala yang harus ditemui oleh para pemimpin. Terutama jika mayoritas dalam sekolah itu perempuan, banyak yang memiliki ikatan keluarga, pemimpin masih muda. Jika dalam sekolah kebanyakan perempuan tentu sangat sulit untuk diarahkan, karena lebih mengedepankan emosi. Bila lebih dari dua guru masih ada ikatan keluarga, konflik di rumah menjadi sarana perselisihan di sekolah. Pemimpin muda yang hebat sekalipun akan muncul unsur ewuh pakewuh jika yang dihadapi lebih senior, pemilik sekolah, maupun istri pejabat. Tentu perlu cara yang lebih bijak dan halus. Saya memakluminya.

Sabtu, 02 Januari 2021

BELAJAR DARI FINALIS GURU INSPIRATIF DAN KEPALA PUSDATIN

 

Tanggal 31 Desember 2020, mengikuti webinar yang dilaksanakan oleh TV Andi. Webinar dengan tema “Peran Guru Di Sekolah Online Menyongsong Tahun Baru 2021 Untuk Indonesia Maju. Seperti biasanya webinar dengan TV Andi ini dimoderatori oleh Bapak Edy S. Mulyanta M.T. Sedangkan pematerinya para finalis Apresiasi Guru Inspiratif yang memang penuh dengan dedikasi terhadap profesinya, para memateri tersebut antara lain:

1.    Emi Sudarwati, guru SMPN1 Bojonegoro

2.    Santika Kusuma, Guru SMP Islam Baitul Izzah, Nganjuk

3.    Rahman Firdaus, Guru SMPN Nagawutung Lembata , NTT

4.    Endang wahyu Widiasari, Guru SMPN 4 Cikalong wetan, Bandung

5.    Atin Kartinah, Guru SMPN 2, Garut

Sebelum para pemateri memaparkan materinya, diawali sambutan Bapak Muhammad Hasan Chabibie sebagai Plt. Kepala Pusat Data dan Teknologi Informasi (PUSDATIN) Kemendikbud. Menurutnya tahun 2020 sebagai pembelajaran. Untuk merefleksi kinerja guru dalam melaksanakan pembelajaran. Sejatinya belajar ada dua model: (1)Belajar di sekolah atau di kampus, (2) Belajar dari pengalaman. Pengalaman adalah guru yang terbaik. Pembelajaran di tahun 2020, merupakan belajar dari pengalaman. Aktivitas belajar di masa pandemi bergeser dari tatap muka menjadi pembelajaran dari rumah. Pada masa pandemi banyak sekali perubahan. Guru mendesain belajar untuk  tatap muka, pembelajaran para guru  tidak 100% untuk daring. Wajar jika  beberapa guru terutama di atas generasi milenial nampak terbata-bata. Semua memaklumi jika guru dibeberapa tempat masih terbata-bata di awal. Bapak ibu guru habis waktunya untuk membuat RPP, memeriksa tugas, memberi nilai. Waktunya untuk melakukan pendalaman pengetahuan tidak cukup. Wajar jika terbata-bata, namun setelah 3-4 bulan akhirnya menemukan ritmenya. Semua itu karena ilmu, ilmunya adalah pengalaman adalah guru terbaik. Akhirnya guru menemukan ritme dan tata cara pembelajaran daring. Sosok guru hebat selalu menawarkan optimisme bagi masa depan anak didiknya. Beliau menceritakan Kaisar Jepang yang negaranya baru saja di bom sekutu tahun 1945 yang dicari adalah guru. Karena guru adalah tulang punggung dan garda depan pendidikan. Masa pandemi menumbuhkan optimisme yang ditawarkan oleh guru. Pandemi membuka wawasan dan teori baru. Jika mendiklat guru oleh kemendikbud tidak selesai waktu satu sampai dua  tahun. Namun pandemi mengajarkan pilihan-pilihan teknologi yang dapat kita gunakan untuk mendeliver pengetahuan. Melakukan potret dalam mengajar.

Dahulu media sosial hanya digunakan mnerawat masa kenangan masa lalu kita. Group SMP dan SMA merawat kenangan Melaui WA maupun zoom. Ternyata WA dapat mendeliver dan mengkreasikan karakter positif  pada peserta didik. Kemendikbud mencoba membantu dengan memberikan kuota internet dan BSU. Kedua bantuan tersebut diharapkan mampu memotivasi bapak/ibu guru. Jika nanti dilaksanakan proses tatap muka ada hal-hal yang perlu dipatuhi, protocol kesehatan, kesiapan, dan ijzin dari orang tua siswa. Kondisi tergantung kesiapan tatap muka daerah masing-masing. Sebagian ada yang daring sebagian ada yang tatap muka. Beliau berpesan dengan menyampaikan pepatah lama : ‘Marilah kita pelihara tradisi yang baik, mari kita pertahan sebuah contoh baik, marilah kita rencanakan kebaruan dan inovasi tambahan untuk memperindah skenario pembelajaran di tahun 2021. Marilah kita bangun optimisme di pembelajaran di tahun 2021. Kita kuatkan nyala api belajar peserta didik kita.

Sedangkan sebagai pemateri pertama Ibu Emi Sudarwati memaparkan deskripsi diri masa lalu, pada tahun 2014 telah berhasilkan/menerbitkan 3 buku Ngilon (Buku Tunggal), Lung dan Thukul (buku bersama siswa). Sebelum kemendukbud mencanangkan gerakan literasi Beliau sudah membuat buku dengan para siswanya. Tahun 2015 menerbitkan 5 buku semua dengan siswanya. Mendapat apresiasi dari Balai Bahasa. Menjadi juara 3 gupres dan juara 1 inovasi pembelajaran tingkat nasional. Mendapat apresiasi untuk berangkat ke Belanda. Tahun 2016 juara 1 inovasi pembelajaran Tingat Nasional. Maka tahun 2017 tidak bisa ikut lomba inobel, maka mengajak para alumni inobel membuat buku. Sehingga terbit 51 judul buku guru dan para siswa, kemudian menjadi nara sumber di Madura, Tuban dan Lamongan serta Bojonegoro. Sehingga bergabung dalam Guru ahli. Tahun 1918 berhasil menerbitkan sejumlah 171 buku yang Beliau buat dengan siswa, guru se Indonesia dan masyarakat. Tahun 2019  berhasil menerbitkan 182 buku bersama siswa, guru dan masyarakat Indonesia. Tahun 2020 tetap mengadakan lomba namun piala diganti medali dan piagam, karena peserta lomba banyak yang dari luar kota. Dan berhasil menerbitkan 95 judul buku. Ditahun yang sama mendirikan yayasan Tiga Srikandi sejati.

Deskripsi  diri masa depan, bulan Januari ketika mengadakan lomba, para pemenang tahun 2021 dapat 2 buku, piagam dan medali. Pada bulan Januari 2021 mengadakan webinar menulis esai, ada workshop membuat jurnal. Bulan Maret 2021 ada kegiatan menyimak literasi. Bulan April  tahun 2021 ada kegiatan baca puisi dan geguritan di Wisata desa, agar wisata Bojonegara dikenal dunia dengan diunggah di youtube. Bulan Mei tahun 2021 pelatihan dasar kepemimpinan.  Bulan Juli tahun 2021 menerbitkan Buletin Jawa. Bulan Oktober mengadakan lomba membaca geguritan, pelatihan membuat cerkak, dan membuat film pendidikan. Bulan Desember menulis dan menerbitkan biografi tokoh-tokoh Bojonegoro. Beliau telah menulis 510 buku bersama siswa, guru dan masyarakat Indonesia. Harapan Beliau :Marilah tulis sejarah sendiri, jangan menunggu orang lain menulis tentang kita.

Kesimpulan dari sambutan Bapak Hasan adalah guru dimohon membangun optimisme pada pembelajaran di tahun 2021. Menguatkan nyala api belajar peserta didik kita. Mengajak kita memelihara tradisi yang baik, mempertahankan contoh-contoh yang baik, merencanakan kebaruan dan inovasi tambahan untuk memperindah skenario pembelajaran di tahun 2021. Sedangkan dari Ibu Emi menginspirasi kita untuk menulis setiap hari baik bersama siswa maupun masyarakat. Untuk pemateri yang lain akan saya tulis setelah setor tulisan tentang IBU.