Kompetisi Sains Madrasah Online tahun 2020 dilaksanakan mulai bulan September sampai bulan November 2020. Untuk Madrasah Ibtidaiyah mata pelajarannya berupa Matematika, Sains, Bahasa Indonesia, Bahasa Arab dan Pendidikan Agama Islam.Tujuan KSMO ini sejatinya memfasilitasi siswa agar tetap belajar, berkompetisi dan berprestasi. Meskipun berkompetisi dan berprestasi namun tetap memperhatikan protokol kesehatan yang berlaku. Alhamdulillah KSMO tingkat madrasah sudah dilaksanakan dengan lancar menggunakan e-learning. Sedangkan KSMO tingkat provinsi dilaksanakan pada tanggal 24 Oktober 2020 di MTsN 4 Watulimo. Selanjutnya KSMO Nasional 2020 akan dilaksanakan tanggal 9 sampai dengan 10 November 2020.
Pada
mata pelajaran Sains ini dua siswa MIM Kamulan yang bernama Adelin Kayla
Kinasih dan Farhan Susanto telah mengikuti KSMO provinsi dengan nilai berturut
turut 81 dan 67. Nilai yang jauh dari
kata memuaskan. Mungkin benar kata bijak usaha
tidak akan mengkhianati hasil. Pesiapan tiga hari dengan berlatih soal
sehingga hasilnya demikian, belum maksimal. Belajar dari pengalaman
tersebut maka pada hari Senin, tanggal
26 Oktober 2020 hari pertama pendampingan KSMO Nasional 2020. Dengan harapan
memperoleh hasil yang lebih baik dari KSMO provinsi. Perwakilan dari MIM
Kamulan untuk mata pelajaran Sains ini adalah Adelin Kayla Kinasih, yang
kemarin mendapat nilai 81.
Dalam
pendampingan hari pertama mengerjakan soal KSM tahun sebelumnya dan
mendiskusikan materi yang belum bisa dikerjakan pada KSM Provinsi. Materi yang
belum dipahami tentang: (1)Penyerbukan Silang, (2) Pelapukan Biologi. Memang
materi untuk KSM ini tidak banyak ditemukan pada mata pelajaran tematik.
Sehingga bila siswa tidak belajar sungguh-sungguh dalam memahami buku penunjang lainnya akan ketinggalan jauh.
Namun demikian, harus berusaha keras
agar bisa mencapai nilai yang baik. Nilai baik dapat diperoleh jika persiapan
yang dilakukan pihak sekolah dalam waktu cukup lama, sekitar 1-2 tahun.
Persiapan pendampingan dilakukan pada siswa yang telah diseleksi dan memiliki
minat yang tinggi. Kesadaran dari pribadi siswa/minat yang tinggi, menumbuhkan
semangat belajar yang tinggi dan rasa ingin tahu yang tinggi. Untuk materi yang
belum dikuasai dan masih dingat oleh siswa setelah mengikuti KSMO provinsi akan
dicatat agar kelak dapat digunakan sebagai bahan diskusi.
Pertama,
Penyerbukan silang. Penyebukan biasanya
disebut dengan Polinasi. Pada pembelajaran tingkat dasar pembahasan penyerbukan
ada 4 jenis, yakni;
1.
Penyerbukan sendiri (autogamy)
2.
Penyerbukan tetangga (geitonogami)
3.
Penyerbukan silang (alogami)
4.
Penyerbukan bastar (hibridogami)
Untuk penyerbukan sendiri terjadi jika serbuk
sari (kelamin jantan) yang menempel pada putik (sel kelamin betina) dari bunga
itu sendiri. Tumbuhan yang melakukan penyerbukan sendiri antara lain tanaman mangga,
jambu dan rambutan. Sedangkan penyerbukan tetangga penyerbukan yang
serbuk sarinya berasal dari bunga lain tapi masih pada satu tumbuhan. Tumbuhan
yang melakukan penyerbukan sendiri adalah jagung, padi, kelapa dan mawar.
Penyerbukan silang, merupakan
jenis penyerbukan yang terjadi jika serbuk sari yang menempel ke kepala putik
berasal dari bunga lain pada tumbuhan lain yang sejenis. Tumbuhan yang melakukan penyerbukan silang
antara lain melinjo, kamboja, dan pinus. Lain halnya dengan penyerbukan bastar, penyerbukan ini
terjadi jika serbuk sarinya jatuh ke kepala putik pada bunga lain yang berbeda
jenis. Misalnya penyerbukan pada mangga manalagi dengan mangga kepodang.
Materi
lain yang dianggap sulit, kedua
tentang pelapukan biologi. Sejatinya
secara sederhana pelapukan adalah proses
hancurnya batuan menjadi tanah. Pada tingkat sekolah dasar pelapukan dibagi menjadi
3 jenis yakni: (1) Pelapukan biologi.
Pelapukan biologi adalah pelapukan yang disebabkan oleh makhluk hidup.
Contohnya: tumbuhan perintis (lumut), yang hidup pada batuan lama kelamaan
batuan menjadi hancur perlahan-lahan menjadi tanah. (2) Pelapukan fisika. Pelapukan ini merupakan pelapukan batuan oleh
perubahan suhu atau iklim. Misalnya
batuan yang lapuk karena tetesan air hujan.(3) Pelapukan kimia. Pelapukan ini
terjadi karena batuan yang berbaur atau terkena zat-zat kimia. Misalnya batuan
yang lapuk karena tercampur dengan limbah industri yang dibuang pada lingkungan.
Kesimpulan bahwa kesuksesan merupakan hasil dari persiapan yang matang, bukan SKS (Sistem Kebut Semalam). Siswa yang memiliki minat yang tinggi akan memperoleh hasil yang memuaskan.
Memang benar Bu, proses yang baik akan memberikan hasil yang baik pula. Semoga anak2 tetap semangat belajar dalam mempersiapkan kompetensi selanjunya. Ada kata yang kurang baku Bu. Kata "fihak", seharusnya pihak🙏
BalasHapusTerimakasih segera saya perbaiki Bunda. Terimakasih telah berkunjung
BalasHapusMantap sekali Bu. Tidak hanya menyuguhkan catatan, tp juga pelajaran. Sungguh bermanfaat.
BalasHapusSedikit catatan, yg betul dalam KBBI bukan menghianati Bu, tapi mengkhianati. Dan ada beberapa salah tik, seperti selamin yg harusnya sel kelamin. Maaf bu
Terimakasih atas koreksinya dan kunjungannya. Setiap koreksi dari panjenengan tersimpan dalam memori ingatan cukup lama daripada buka KBBI. Terimakasih ...
BalasHapus