Senin, 26 Oktober 2020

PENDAMPINGAN BELAJAR MENUJU KSMO NASIONAL

 




Kompetisi Sains Madrasah Online tahun 2020 dilaksanakan mulai bulan September sampai bulan November 2020. Untuk Madrasah Ibtidaiyah mata pelajarannya berupa Matematika, Sains, Bahasa Indonesia, Bahasa Arab dan Pendidikan Agama Islam.Tujuan KSMO ini sejatinya memfasilitasi siswa agar tetap belajar, berkompetisi  dan berprestasi. Meskipun berkompetisi dan berprestasi namun tetap memperhatikan protokol kesehatan yang berlaku. Alhamdulillah KSMO tingkat madrasah sudah dilaksanakan dengan lancar menggunakan e-learning. Sedangkan KSMO tingkat provinsi dilaksanakan pada tanggal 24 Oktober 2020 di MTsN 4 Watulimo. Selanjutnya KSMO Nasional 2020 akan dilaksanakan tanggal 9 sampai dengan 10 November 2020.

Pada mata pelajaran Sains ini dua siswa MIM Kamulan yang bernama Adelin Kayla Kinasih dan Farhan Susanto telah mengikuti KSMO provinsi dengan nilai berturut turut 81 dan  67. Nilai yang jauh dari kata memuaskan. Mungkin benar kata bijak usaha tidak akan mengkhianati hasil. Pesiapan tiga hari dengan berlatih soal sehingga hasilnya demikian, belum maksimal. Belajar dari pengalaman tersebut  maka pada hari Senin, tanggal 26 Oktober 2020 hari pertama pendampingan KSMO Nasional 2020. Dengan harapan memperoleh hasil yang lebih baik dari KSMO provinsi. Perwakilan dari MIM Kamulan untuk mata pelajaran Sains ini adalah Adelin Kayla Kinasih, yang kemarin mendapat nilai 81.

Dalam pendampingan hari pertama mengerjakan soal KSM tahun sebelumnya dan mendiskusikan materi yang belum bisa dikerjakan pada KSM Provinsi. Materi yang belum dipahami tentang: (1)Penyerbukan Silang, (2) Pelapukan Biologi. Memang materi untuk KSM ini tidak banyak ditemukan pada mata pelajaran tematik. Sehingga bila siswa tidak belajar sungguh-sungguh dalam memahami buku penunjang lainnya akan ketinggalan jauh. Namun  demikian, harus berusaha keras agar bisa mencapai nilai yang baik. Nilai baik dapat diperoleh jika persiapan yang dilakukan pihak sekolah dalam waktu cukup lama, sekitar 1-2 tahun. Persiapan pendampingan dilakukan pada siswa yang telah diseleksi dan memiliki minat yang tinggi. Kesadaran dari pribadi siswa/minat yang tinggi, menumbuhkan semangat belajar yang tinggi dan rasa ingin tahu yang tinggi. Untuk materi yang belum dikuasai dan masih dingat oleh siswa setelah mengikuti KSMO provinsi akan dicatat agar kelak dapat digunakan sebagai bahan diskusi.

Pertama, Penyerbukan silang. Penyebukan biasanya disebut dengan Polinasi. Pada pembelajaran tingkat dasar pembahasan penyerbukan ada 4 jenis, yakni;

1.   Penyerbukan sendiri (autogamy)

2.   Penyerbukan tetangga (geitonogami)

3.   Penyerbukan silang (alogami)

4.   Penyerbukan bastar (hibridogami)

Untuk penyerbukan sendiri terjadi jika serbuk sari (kelamin jantan) yang menempel pada putik (sel kelamin betina) dari bunga itu sendiri. Tumbuhan yang melakukan penyerbukan sendiri antara lain tanaman mangga, jambu dan rambutan. Sedangkan  penyerbukan tetangga penyerbukan yang serbuk sarinya berasal dari bunga lain tapi masih pada satu tumbuhan. Tumbuhan yang melakukan penyerbukan sendiri adalah jagung, padi, kelapa dan mawar.

Penyerbukan silang, merupakan jenis penyerbukan yang terjadi jika serbuk sari yang menempel ke kepala putik berasal dari bunga lain pada tumbuhan lain yang sejenis.  Tumbuhan yang melakukan penyerbukan silang antara lain melinjo, kamboja, dan pinus. Lain halnya dengan penyerbukan bastar, penyerbukan ini terjadi jika serbuk sarinya jatuh ke kepala putik pada bunga lain yang berbeda jenis. Misalnya penyerbukan pada mangga manalagi dengan mangga kepodang.

Materi lain yang dianggap sulit, kedua tentang pelapukan biologi. Sejatinya secara sederhana  pelapukan adalah proses hancurnya batuan menjadi tanah. Pada tingkat sekolah dasar pelapukan dibagi menjadi 3 jenis yakni: (1) Pelapukan biologi. Pelapukan biologi adalah pelapukan yang disebabkan oleh makhluk hidup. Contohnya: tumbuhan perintis (lumut), yang hidup pada batuan lama kelamaan batuan menjadi hancur perlahan-lahan menjadi tanah. (2) Pelapukan fisika. Pelapukan ini merupakan pelapukan batuan oleh perubahan suhu  atau iklim. Misalnya batuan yang lapuk karena tetesan air hujan.(3) Pelapukan kimia. Pelapukan ini terjadi karena batuan yang berbaur atau terkena zat-zat kimia. Misalnya batuan yang lapuk karena tercampur dengan limbah industri yang dibuang pada lingkungan.

Kesimpulan bahwa kesuksesan merupakan hasil dari persiapan yang matang, bukan SKS (Sistem Kebut Semalam). Siswa yang memiliki minat yang tinggi akan memperoleh hasil yang memuaskan.

4 komentar:

  1. Memang benar Bu, proses yang baik akan memberikan hasil yang baik pula. Semoga anak2 tetap semangat belajar dalam mempersiapkan kompetensi selanjunya. Ada kata yang kurang baku Bu. Kata "fihak", seharusnya pihak🙏

    BalasHapus
  2. Terimakasih segera saya perbaiki Bunda. Terimakasih telah berkunjung

    BalasHapus
  3. Mantap sekali Bu. Tidak hanya menyuguhkan catatan, tp juga pelajaran. Sungguh bermanfaat.

    Sedikit catatan, yg betul dalam KBBI bukan menghianati Bu, tapi mengkhianati. Dan ada beberapa salah tik, seperti selamin yg harusnya sel kelamin. Maaf bu

    BalasHapus
  4. Terimakasih atas koreksinya dan kunjungannya. Setiap koreksi dari panjenengan tersimpan dalam memori ingatan cukup lama daripada buka KBBI. Terimakasih ...

    BalasHapus