Kamis, 20 Mei 2021

Sidak Bagi Warga yang Nekat Menerima Tamu

 


Setelah portal-portal pengamanan tradisi kupatan 2021 dibuka, akhirnya saya bisa takziah ke rumah saudara. Almarhumah berdomisili di Kamulan. Kakakku yang tinggal di Rejowinangun mampu menembus portal, ia bisa sampai lebih dahulu di rumah duka. Saya hanya bisa memohon maaf pada keluarga yang ditinggalkan. Semoga Beliau husnul khatimah dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan. Sepulang takziah nampak banyak warga desa di kecamatan Durenan masih menerima tamu. Mulai dari desa Durenan, Kendalrejo, Semarum, Pakis dan Kamulan. Para tamu menikmati hidangan ketupat. Setelah para aparat penjaga keamanan selesai bertugas, mereka memanfaatkan untuk bertemu saudaranya dipuncak perayaan Idul Fitri. Karena ada sebagian warga yang halal bihal bertepatan dengan hari raya ketupat. Ini biasanya bagi keluarga yang jauh, atau murid yang hendak sungkem pada guru/kyai. Hari Raya Idul Fitri digunakan halal bihal dengan keluarga dekat.



Serba-serbi tradisi kupatan hari ini bisa jadi goresan cerita yang luar biasa di sepanjang sejarah. Desa Durenan dipenuhi aparat keamanan. Setiap jalan tikus diportal dan dijaga aparat. Yang cukup dramatis kejadian di rumah Ibu Ageng Sri Pratiwi. Ketika Beliau kedatangan 10 tamu yang hendak menyantap ketupat. Rumahnya kena sidak aparat, baik dari TNI, kepolisian dan wartawan. Ayah dari Ibu Ageng Sri Pratiwi memohon kepada aparat agar tamunya diberi kelonggaran waktu untuk menghabiskan hidangan. Yang hendak mengambil (belum dikasih sayur) langsung diurungkan, pamit tuan rumah dan pulang. Yang sudah terlanjur disantap ditunggui aparat sampai minta ijin pulang. Bagi Ibu Sri kejadian ini tentunya akan dikenangnya seumur hidup. Sidak tidak hanya di rumah Bu Sri. Banyak rumah yang didatangi aparat, karena nekat menerima tamu.



Banyak warga yang menyayangkan kebijakan pemerintah Kabupaten Trenggalek. Kebijakan yang dikeluarkan mendekati hari perayaan kupatan. Mereka terlanjur membeli bahan baku membuat ketupat dan lauknya. Padahal harga bahan mentahnya naik tiga kali lipat. Kacang panjang semula 1 kg Rp5.000, kemarin menjadi Rp 15.000. Belum harga nangka muda yang melonjak mahal. Namun saya sudah lama mendengarnya, sekitar seminggu yang lalu. Meskipun belum berupa surat resmi. Masih desas-desus dari para istri aparat keamanan. Untuk itu saya peringatkan teman-teman dekat agar mengurangi jumlah hidangan yang akan disajikan. Dari pada hidangan yang dimasak dalam jumlah banyak menjadi mubazir. Kasihan juga saudara yang dari kecamatan lain terpaksa harus dihalau kembali ke rumah masing-masing. Semoga semua yang dilakukan pemerintah kabupaten untuk kemaslahatan warga Trenggalek.

 

 

 

Rabu, 19 Mei 2021

PORTAL di Setiap Ruas Jalan untuk Pengamanan Tradisi Kupatan

 



Hari ini warga Durenan dan sekitarnya tetap memasak ketupat, sayur lodeh dan opor ayam. Meskipun ada himbauan untuk tidak menerima tamu dari luar desa. Baru saja saya membuktikan kebenaran informasi tentang pemasangan portal pada beberapa ruas jalan di kecamatan Durenan dan sekitarnya. Bukan hanya dipasang portal namun juga dijaga oleh aparat desa. Informasinya besok setiap ruas jalan utama akan dijaga fihak keamanan (polisi dan tentara) juga dari dinas perhubungan. Bahkan mulai pukul 06.30 warga luar daerah yang masuk ke wilayah kecamatan Durenan akan disamling rapid tes antigen. Informasi ini telah tersebar di media sosial dan menuai pro dan kontra.



Sebenarnya kebijakan ini cukup menenangkan hati. Karena memang pandemi virus corona masih merajalela. 8 orang perangkat desa Baruharja terpapar covid varian baru. Dengan keluhan tenggorokan panas dan dada terasa seperti terbakar. Yang pertama kali terpapar covid adalah kasi pelayanan desa Baruharja. Padahal mereka baru saja divaksin tahap dua. Setelah itu warganya dalam dua hari berturut-turut meninggal dunia dan dinyatakan positif covid. Kesigapan pemerintah kabupaten Trenggalek layak untuk mendapat apresiasi. Semua yang dilakukan untuk melindungi lonjakan pasien positif virus corona. Kebesaran hati dan tindakan bijaksana perlu diterapkan agar semua warga sehat dan terlindungi dari paparan covid.

Meskipun di sisi lain, sangat kecewa. Tradisi yang menjadi puncak hari raya Idul fitri tidak berlangsung dengan meriah. Masyarakat hanya bisa merayakan dengan tetangga terdekat. Saudara yang dari kecamatan dan kabupaten lain tidak bisa berkunjung. Padahal besok keluarga besar MIM Kamulan akan mengadakan open house di rumah Ibu Hajjah Anawiyah. Teman-teman yang akan berkunjung juga dibatalkan. Dari pada harus mengikuti  rapid tes antigen. Mereka lebih memilih di rumah saja. Menikmati ketupat sayur bersama keluarga. Karena kesehatan keluarga lebih utama.

Pemerintah kabupaten Trenggalek bahkan melakukan tindakan tegas menutup semua destinasi wisata. Bersamaan dengan diterbitkannya surat edaran untuk melaksaanakan  tradisi kupatan/syawalan hanya dengan kerabat dekat. Karena biasanya ketika ada larangan open house, warga akan mencari pelampiasan dengan mendatangi destinasi wisata. Ketika kerumunan terjadi maka di situlah virus corona akan menemukan inang untuk meningkatkan jumlah kasus pasien positif. Semoga dengan tindakan tegas pemerintah kabupaten Trenggalek jumlah pasien positif bisa ditekan.

Senin, 17 Mei 2021

Indahnya Kebersamaan di Hari Raya

 


Meskipun ada himbauan untuk tidak open house, sebagai anggota masyarakat sangat sulit untuk menolak warga yang bersilaturahmi ke rumah. Pada hari pertama Idul fitri hampir seluruh warga dusun datang ke rumah. Adat yang sudah melekat pada warga desa, melakukan halal bi halal setelah shalat Idul fitri. Pada hari pertama yang berkunjung hanya warga sekitar. Jumlahnya ratusan orang, karena kami tinggal dibekas rumah mertua/cepuren. Jadi wajar jika banyak dikunjungi warga. Meskipun cukup khawatir terjadi paparan covid-19. Warga yang berdatangan sampai mendekati adzan dhuhur. Pada hari pertama ini kami bisa sungkem ke rumah ibuku di Kamulan pukul 14.00. Setelah sudah tidak ada tamu lagi.

Pada hari kedua yang berdatangan saudara dari desa lain. Mereka dari dusun Kranding Desa Bendorejo, Sumbergayam, Sumberejo, Bulus, Ngadisuka, Sukarame dan Dusun Conthong Bandung serta Desa Bantengan. Tamu masih cukup banyak. Padahal saya tidak banyak membeli kue untuk disajikan di hari raya. Kue yang saya sajikan hanya parsel dari sekolah dan dari teman-teman. Parsel yang saya terima cukup banyak. Mulai dari minyak goreng, gula, kue janda genit, nastar, rengginang lorjuk, kue kacang, biskuit. Biskuit ini mulai dari monde, kongguan, chocholatos dari garudafood. Itulah sebabnya saya tidak beli kue lebaran. Takutnya jajan yang terlalu banyak, tidak dimakan jadinya mubazir. Malam harinya ketika sudah tidak ada tamu, kami berkunjung ke kakak tertua di desa Sumberejo Durenan.

Halal bi halal pada hari ketiga mendapat tamu dari Kamulan, Tulungagung dan Blitar. Mereka sebelum berkunjung sudah membersihkan diri di rumah ibu di Kamulan. Kunjungan yang membahagiakan, bertemu mereka hanya sekali dalam satu tahun. Mereka telah sukses menjadi pedagang. Meskipun mereka bertamu, justru memberi sangu hari raya untuk anak bungsuku. Kami bercengkerama dan bersenda gurau sangat lama. Seperti melepas kerinduan selama satu tahun tidak bertemu. Sore harinya saya beserta keluarga berkunjung ke rumah bulik di dusun Kranding. Karena kemarin hanya bertemu dengan anak-anak dan menantunya. Ada tiga saudara yang harus kami kunjungi di dusun tersebut.

Pada hari keempat yang berkunjung ke rumah adalah saudara dari kakak iparku. Mereka mengajak anak dan cucunya untuk halal bi halal. Ruang tamu menjadi penuh suka cita. Karena mereka memang suka menceritakan kejadian yang lucu dan menghibur. Mendengar candaan yang riuh, yang lainnya ikut bergabung. Jadilah ruangan penuh dengan tamu. Mungkin inilah yang menjadikan tradisi halal bi halal sangat dirindukan banyak orang. Meskipun sajian sederhana namun penuh kegembiraan.

Memasuki hari kelima, tamu yang berkunjung adalah siswa-siswi alumni MIM Kamulan. Kini mereka sudah memasuki bangku SMP, SMA bahkan sudah ada yang kuliah di Perguruan Tinggi. Alhamdulillah, mereka masih ingat dengan gurunya. Anak-anak sangat kerasan meskipun sajian sangat sederhana. Banyak cerita lucu yang menginspirasi dan menghibur. Kisah mereka di sekolah, di madrasah boarding school dan acara buka bersama yang tak bisa saya datangi. Sore harinya kedatangan anak-anak kecil, teman mengaji si bungsu di Pondok Hidayatul Mubtadiin. Mereka berkunjung hari ini karena kemarin masih halal bi halal di rumah saudaranya.

 

Senin, 10 Mei 2021

RPP Sederhana

 

Kemarin KKG kecamatan Durenan mengirim tiga fasilitator untuk mengikuti ‘Bimtek Pembelajaran Berbasis Literasi dan Numerasi. Setelah menyelesaikan bimtek virtual dengan nobar, maka selanjutnya merancang diseminasi. Diseminasi akan dilaksanakan pada bulan Mei setelah perayaan Idul Fitri dengan sitem tatap muka. Semalam diskusi berbagi materi dengan Bu Khatim dan Bu Rinda. Saya  persilahkan Beliau berdua memilih materi yang paling dikuasai. Karena bagi saya, Beliau berdua berkenan belajar dan mau menyampaikan materi merupakan hal yang luar biasa. Kadangkala ada fasilitator yang sudah mendapat pembekalan tetapi belum berkenan melaksanakan diseminasi. Alhamdulillah, tadi malam mencapai puncak kesepakatan. Bu Rinda memilih materi ‘Pembelajaran berbasis literasi dan numerasi’. Bu Khatim memilih ‘Pembelajaran Literasi’, sedangkan saya mendapat materi ‘RPP Sederhana’. Diseminasi bulan Mei 2021 ini merupakan pengalaman menjadi fasilitator yang keempat. Pertama menyampaikan diseminasi ‘Penilaian K-13’, kedua materi ‘Bedah SKL’, ketiga ‘Penilaian HOTS’ yang keempat ‘Pembelajaran Berbasis Literasi dan Numerasi’. Maka sekilas akan saya tuliskan resum materi tentang RPP Sederhana.

Dalam menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Terdiri atas komponen: (1)Pendahuluan, (2)Inti, (3) Penutup. Pada kegiatan pendahuluan aktivitas guru dalam menyiapkan peserta didik dengan cara motivasi untuk belajar, melakukan apersepsi, menyampaikan Kompetensi Dasar(KD) yang akan dicapai dan cakupan materi. Pada kegiatan inti ini harus nampak aktivitas peserta didik  dalam proses pembelajaran untuk mencapai kompetensi dasar. Terlihat penggunaan metode pembelajaran, media pembelajaran, pemanfaatan sumber belajar. Teknik guru menggunakan berbagai metode untuk menfasilitasi karakteristik peserta didik. Dan dalam melakukan pembelajaran selalu memperhatikan tujuan yang akan dicapai. Pada kegiatan penutup, aktivitas bersama antara guru dan peserta didik adalah melakukan refleksi untuk mengevaluasi seluruh rangkaian aktivitas. Melakukan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran. Pada kegiatan tindak lanjut yang dilakukan adalah pemberian tugas dan merencanakan kegiatan pada pertemuan berikutnya.

Setiap merancang komponen pendahuuan, inti dan penutup, kegiatan berikutnya merencanakan penilaian. Penilaian merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik. Aspek yang harus dinilai meliputi sikap, pengetahuan dan ketrampilan. Penilaian keterampilan digunakan untuk mengukur dan mengumpulkan informasi mengenai kemampuan berpikir dan kinestetik peserta didik. Dan menerapkan pengetahuan dalam melakukan tugas tertentu. Teknik Penilaian keterampilan: praktik, produk, proyek, portofolio dan/atau teknik lainnya. 

Contoh  Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)  untuk Mts atau SMP:

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Satuan Pendidikan

:

MTs

Mata pelajaran

:

Matematika

Kelas/Semester

:

VII/1

Materi Pokok

:

Operasi Hitung Bilangan

Alokasi Waktu

:

3 JP

A.    Kompetensi dasar

3.2

Menjelaskan dan melakukan operasi hitung bilangan bulat dan pecahan dengan memanfaatkan berbagai sifat operasi

4.2

Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan operasi hitung bilangan bulat dan pecahan.

 

B.     Tujuan Pembelajaran

Pertemuan I:

Melalui project based learning, peserta didik dapat menyusun prosedur dan menentukan hasil opersai bilangan bulat dan desimal dalam indeks masa tubuh (IMT), dan menentukan kalori harian sehingga dapat merancang menu pagi, siang dan malam sesuai kebutuhan kalori harian seorang yang disajikan dalam bentuk poster/powerpoint.

 

C.     Langkah-langkah Pembelajaran

Kegiatan

Deskripsi Kegiatan

Pendahuluan

1.  Guru mengucapkan salam, berdoa, cek kehadiran dan mempersiapkan perlengkapan dan peralatan yang diperlukan (timbangan badan, meteran, kalkulator)

2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, cakupan materi, langkah pembelajaran dan teknik penilaian.

3. Guru menyampaikan apersepsi tentang operasi bialangan bulat dan pecahan yang sudah dikenal ketika di SD.

4. Guru menayangkan paparan tentang obesitas yang mempunyai relevansi dengan materi operasi bilangan bulat dan pecahan.

Inti

1.  Guru memodelkan perhitungan dan alat kalkulator untuk menentukan seseorang obesitas atau tidak berdasarkan kriteria.

2. Guru menyampaikan tujuan tugas projek “ Merancang menu makan pagi, makan siang, dan makan malam” sesuai dengan kebutuhan kalori harian

3.  Guru membagikan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) 1 dan daftar kandungan kalori makanan pada setiap kelompok.

4. Guru bersama siswa menyepakati lama waktu penyelesaian masalah yang ada di Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) dan peserta didik menetapkan time line.

5.  Guru memantau keaktifan peserta didik selama melaksanakan proyek, memantau realisasi dan membimbing jika mengalami kesulitan.

6. Guru berdiskusi tentang prototipe (model kerja/rancangan) proyek, memantau keterlibatan peserta didik, mengukur ketercapaian standar proyek  yang hasilnya disajikan dalam bentuk poster/power point.

7.    Guru membimbing proses pemaparan proyek

8.    Siswa mempresentasikan hasil proyek dan ditanggapi oleh yang lain.

Penutup

1. Guru meminta peserta didik menuliskan/mengutarakan tentang pengalaman belajar yang baru saja didapatkan dan membuat kesimpulan.

2.    Guru memberikan apresiasi atas partisipasi semua peserta didik.

3. Peserta didik mencari permasalahan lain yang melibatkan operasi bilangan bulat dan pecahan, dan mempelajari materi bilangan berpangkat untuk pertemuan berikutnya

D.    Penilaian:

·     Rubrik penilaian proyek: hasil perhitungan IMT, kebutuhan kalori harian (pengetahuan), laporan proyek (ketrampilan)

·       Pembelajaran remedial dan pengayaan (Merancang menu makanan lainnya)

Demikanlah contoh RPP sederhana, bagi guru SD/MI, jika ingin mencoba membuat tinggal melakukan  amati tiru dan modifikasi (ATM).

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Minggu, 09 Mei 2021

Merdeka Belajar dengan RPP Sederhana

 

Masih mencoba untuk menyiapkan resume yang akan digunakan untuk laporan kegiatan ‘Bimtek Pembelajaran Berbasis Literasi dan Numerasi. Berdasarkan catatan saya, Ibu pemateri menyampaikan tentang penyusunan RPP sederhana. Menurut Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016  Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) merupakan rencana kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih. Tujuan penyususnan RPP mengarahkan kegiatan pembelajaran peserta didik dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar (KD). RPP juga merupakan dokumen dasar yang diguanakan dalam pembelajaran dan dikembangkan dari silabus dan disusum berdasarkan KD. Menurut Mendikbud menyatakan bahwa RPP digunakan sebagi proses refleksi guru terhadap pembelajaran. Setelah guru menyusun RPP, maka ia akan melaksanakan proses pembelajaran. Kemudian  akan  diperoleh informasi dari proses tersebut keberhasilan dari rencana pembelajaran yang telah diimplementasikan.

Prinsip penyusunan dan pengembangan RPP sederhana adalah: efisien, efektif,  dan berorientasi pada peserta didik. Yang dimaksud efisiens adalah penulisan RPP dilakukan dengan tepat dan tidak menghabiskan banyak waktu dan tenaga. Efektif merupakan penulisan RPP dilakukan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Sedangkan berorientasi pada peserta didik dalah penulisan RPP dilakukan dengan mempertimbangkan kesiapan, ketertarikan, dan kebutuhan belajar murid di kelas. Arahan kebijakan baru  bahwa guru bebas dalam memilih, membuat, menggunakan dan mengembangkan format RPP.

Tiga komponen inti (minimal) dalam RPP: (1)Tujuan Pembelajaran, (2)Kegiatan Pembelajaran, (3) Penilaian Pembelajaran (Asesmen). Juga terdapat komponen-komponen pelengkap lainnya. Penulisan RPP dilakukan dengan efisien dan efektif sehingga guru memiliki lebih banyak waktu untuk mempersiapkan dan mengevaluasi proses pembelajaran.

Tujuan pembelajaran pada RPP memiliki komponen: Audience (A), Behaviour (B), Condition (C), Degree (D)  (bisa saja tidak ada). Untuk komponen ABCD ini  tidak harus disusun berurutan berdasarkan abjad. Contoh:

Melalui kegiatan mengamati beberapa macam penyajian data, peserta didik dapat menentukan langkah-langkah mengubah penyajian data dari satu bentuk ke bentuk lainnya secara tertulis.

Audience

:

peserta didik

Behaviour

:

                                    menentukan langkah-langkah mengubah penyajian data dari satu bentuk ke bentuk lainnya

Condition

:

melalui kegiatan mengamati beberapa macam penyajian data

Degree

:

secara tertulis

Pengembangan kegiatan pembelajaran harus memperhatikan potensi kecerdasan  majemuk peserta dididk, karakter, numerasi, literasi, HOTS, dan 4C. Potensi kecerdasan majemuk peserta didik (Howard Gardner, 1993) terdiri dari 9 jenis: logis-matematis, linguistik, spasial, kinestetik, naturalis, interpersonal, intrapersonal , eksistensial, dan musikal. Nilai-nilai pendidikan karakter bagi siswa sekolah dasar dan menengah antara lain religius, tolerensi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat/komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan serta peduli sosial. Kemampuan literasi membaca digunakan untuk memahami,  menggunakan, mengevaluasi, merefleksikan  berbagai jenis teks untuk menyelesaikan  masalah dan mengembangkan kapasitas  individu sebagai warga Indonesia dan warga  dunia agar dapat berkontribusi secara  produktif di masyarakat. Kemampuan numerasi adalah berpikir menggunakan konsep,  prosedur, fakta, dan alat matematika untuk  menyelesaikan masalah sehari-hari pada berbagai  jenis konteks yang relevan untuk individu sebagai  warga negara Indonesia dan dunia.

Sedangkan untuk  Higher Order of Thinking Skill (HOTS) merupakan kemampuan berfikir kritis, logis, reflektif, metakognitif dan berfikir kreatif. Jadi pada proses pembelajaran HOTS tidak hanya membimbing siswa agar mampu mengingat saja. Namun membutuhkan kemampuan lain yakni berfikir kritis dan kreatif. Penggunakan model pembelajaran berbasis proyek (Project based learning), pembelajaran berbasis masalah (Problem based learning), belajar penemuan ( Discovery/inquiry) menjadi peluang bagi guru untuk menerapkan pembelajaran HOTS. Adapun karakteristik pembelajaran HOTS yaitu berfokus pada pertanyaan, menganalisis/ menilai argumen dan data, mendefinisikan konsep, menentukan kesimpulan, menggunakan analisis logis, memproses dan menerapkan informasi dan menggunakan informasi untuk memecahkan masalah. Adapun ketrampilan 4C yang dimaksud adalah ketrampilan communication, collaboration, critical thinking dan problem solving, creativity dan innovation.

Demikian resum sederhana,  masih banyak materi yang harus dikonklusikan. Semoga besok bisa dilanjutkan agar tugas segera usai.

Jumat, 07 Mei 2021

Jadwal Asesmen Kompetensi Minimum (AKM)


Mengikuti Bimtek virtual teknik nobar banyak kendala. Terutama terkait kemampuan menyerap materi akibat jarak yang cukup jauh dengan papan LCD. Bimtek virtual secara nobar mengakibatkan peserta bimtek mudah lelah dan jenuh. Peserta yang mulai jenuh seringkali gaduh. Namun harus tetap semangat dan mencoba membuat resum. Manfaat membuat resum selain untuk laporan kepada panitia bimtek juga membantu peserta memahami materi. Itulah kesan bimtek pembelajaran berbasis literasi dan numerasi. Dan berikut ini adalah resum pada hari pertama, part 3. 

Komponen AKM pada literasi membaca, kontennya adalah teks informasi dan teks sastra. Proses kognitif pada literasi membaca adalah menemukan infomasi, melakukan interpretasi, integrasi, evaluasi dan refleksi. Konteks dari asesmen literasi membaca adalah personal, sosial budaya dan saintifik. Sedangkan AKM pada numerasi, kontennya berupa bilangan, pengukuran dan geometri, data dan Uncertainty. Uncertainty /ketidakpastian merupakan suatu fenomena yang terletak pada jantungnya analisis matematika dari berbagai situasi. Teori statistik dan peluang digunakan untuk penyelesaian fenomena ini. Kategori Uncertainty dan data meliputi pengenalan tempat dari variasi suatu proses, makna kuantifikasi dari variasi tersebut, pengetahuan tentang ketidakpastian dan kesalahan dalam pengukuran, dan pengetahuan tentang kesempatan/peluang. Selain bilangan, pengukuran dan geometri, data dan Uncertainty, pada AKM numerasi juga membahas tentang aljabar. Proses kognitif pada asesmen numerasi ini melalui pemahaman, aplikasi dan penalaran.

Bentuk soal pada AKM berupa soal objektif dan non objektif atau essai. Soal objektif pilihan ganda (hanya 1 jawaban benar) sejumlah 20%, pilihan ganda kompleks  (jawaban benar lebih  dari 1) 60%, menjodohkan 10%, isian singkat (angka,  nama/benda yang sudah  fixed) 5% dan untuk soal essai 5%. Alokasi waktu pada asesmen ini untuk hari pertama jenjang SD/MI tes literasi 75 menit dan survei karakter 20 menit. Pada hari kedua tes numerasi 75 menit dan survei karakter 20 menit. Pada jenjang SMP, SMA dan SMK pelaksanaan AKM hari pertama tes literasi 90 menit dan survei karakter 30 menit. Sedangkan hari kedua tes numerasi 90 menit dan survei karakter 30 menit.

Rencana jadwal Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) untuk jenjang SD/MI, SMP, SMA serta SMK sudah ditentukan oleh kemendikbud dengan rincian sebagai berikut:

                            Tabel 1. jadwal AKM untuk jenjang SD/MI

Hari Pertama

Hari Kedua

Sesi 1

Sesi 1

7.00 – 7.30

persiapan tes

7.00 – 7.30

persiapan tes

7.30 – 8.45

literasi

7.30 – 8.45

numerasi

8.45 – 9.00

penjelasan survei

8.45 – 9.00

penjelasan survei

9.00 – 9.20

survei

9.00 – 9.20

survei

Sesi 2

Sesi 2

10.00 – 10.30

persiapan tes

10.00 – 10.30

persiapan tes

10.30 – 11.45

literasi

10.30 – 11.45

numerasi

11.45 – 12.00

penjelasan survei

11.45 – 12.00

penjelasan survei

12.00 – 12.20

survei

12.00 – 12.20

survei

Sesi 3

Sesi 3

13.00 – 13.30

persiapan tes

13.00 – 13.30

persiapan tes

13.30 – 14.45

literasi

13.30 – 14.45

numerasi

14.45 – 15.00

penjelasan survei

14.45 – 15.00

penjelasan survey

15.00 – 15.20

survei

15.00 – 15.20

survei

                      

                       Tabel 2. Jadwal AKM untuk jenjang SMP, SMA, SMK

Hari Pertama

Hari Kedua

Sesi 1

Sesi 1

7.00 – 7.30

persiapan tes

7.00 – 7.30

persiapan tes

7.30 – 9.00

literasi

7.30 – 9.00

numerasi

9.00 – 9.15

penjelasan survei

9.00 – 9.15

penjelasan survei

9.15 – 9.45

survei

9.15 – 9.45

survei

Sesi 2

Sesi 2

10.00 – 10.30

persiapan tes

10.00 – 10.30

persiapan tes

10.30 – 12.00

literasi

10.30 – 12.00

numerasi

12.00 – 12.15

penjelasan survei

12.00 – 12.15

penjelasan survei

12.15 – 12.45

survei

12.15 – 12.45

survei

Sesi 3

Sesi 3

13.00 – 13.30

persiapan tes

13.00 – 13.30

persiapan tes

13.30 – 15.00

literasi

13.30 – 15.00

numerasi

15.00 – 15.15

penjelasan survei

15.00 – 15.15

penjelasan survei

15.15 – 15.45

survei

15.15 – 15.45

survei

         Kemampuan  literasi pada AKM memiliki jenjang seperti berikut: RETRIEVE, INTERPRETASI DAN INTEGRASI, EVALUASI DAN REFLEKSI. Retrieve merupakan kemampuan mencari, mengambil dan memahami informasi tersurat. Sedangkan yang kedua adalah interpretasi dan integrasi kemampuan memahami dengan cara menginterpretasi serta mengintegrasikan informasi tersirat. Kemampuan tertinggi adalah evaluasi dan refleksi yaitu kemampuan siswa mengevaluasi teks dan merefleksi isi teks. Level kognitif pada asesmen literasi  adalah pengetahuan dan pemahaman, aplikasi dan penalaran. Pada ranah pengetahuan dan pemahaman karakter soalnya mengukur pengetahuan faktual, konsep, dan prosedural. Untuk level aplikasi karakter soalnya berupa menggunakan pengetahuan faktual, konsep, dan prosedural tertentu pada konsep lain dalam mapel yang sama atau mapel lainnya. Dan menggunakan pengetahuan faktual, konsep, dan prosedural tertentu untuk menyelesaikan masalah kontekstual (situasi lain). Sedangkan pada level penalaran karakter soalnya adalah menggunakan penalaran dan logika untuk mengambil keputusan (evaluasi), memprediksi & refleksi serta menyusun strategi baru untuk memecahkan masalah. Level kognitif pada asesmen numerasi adalah memahami, penerapan dan menalar.

Aspek ketrampilan yang harus dimiliki pada level memahami adalah mengingat, mengidentifikasi, mengklasifikasi, menghitung, mengambil/memperoleh dan mengukur. Mengingat contohnya mengingat definisi, sifat bilangan, unit pwngukuran, sifat bentuk geometris dan notasi bilangan. Aspek ketrampilan mengidentifikasi contohnya mengidentifikasi bilangan, ekspresi, kuantitas, dan bentuk. Mengidentikasi  identitas yang secara matematis setara ( seperti desimal, persentase dan pecahan). Untuk level mengklasifikasi contohnya mengklasifikasi bilangan, ekspresi, jumlah dan bentuk-bentuk yang memiliki sifat serupa. Aspek menghitung contohnya melakukan prosedur alogaritma seperti penambahan, pengurangan, perkalian dan pembagian serta kombinasinya. Juga melakukan prosedur aljabar yang efektif.  Aspek mengambil dan memperoleh ini yang diambil dan diperoleh adalah informasi dari bagan, tabel, teks atau sumber-sumber lain. Sedangkan pada aspek mengukur contohnya menggunakan instrumen pengukuran dan memilih unit yang tepat.

Ranah  kognitif di asesmen numerasi untuk ranah penerapan (applying) terdiri dari level memilih, menyatakan/membuat, menrapkan/melaksanakan. Ketrampilan menerapkan contohnya menentukan operasi, strategi, dan aturan yang sesuai dan efisien untuk memecahkan masalah dunia nyata yang dapat diselesaikan dengan menggunakan berbagai metode. Ketrampilan memilih dan membuat model contohnya menyajikan data dalam tabel atau grafik, merumuskan persamaan, pertidak samaan, gambar geometris, atau diagram yang emodelkan suatu masalah , membangun sebuah representasi dari hubungan matematikayang diberikan. Aspek ketrampilan menerapkan/ melaksanakan contohnya menerapkan/ melaksanakan strategi dan operasi untuk memecahkan masalah dunia nyata yang berkaitan dengan konsep dan prosedur matematika yang dikenal siswa.

Sedangkan pada kemampuan kognitif di asesmen numerasi pada ranah menalar (reasoning) aspek ketrampilan yang harus dimiliki siswa adalah menganalisis, melambangkan, mengevaluasi, menyimpulkan dan membuat justifikasi. Kemampuan menganalisis contohnya menentukan, menggambar, atau menggunakan hubungan dalam bilangan, ekspresi, jumlah dan bentuk. Kemampuan melambangkan menghubungkan elemen, pengetahuan berbeda, menghubungkan representasi untuk memecahkan masalah. Kemampuan mengevaluasi contohnya menilai strategi pemecahan dan solusi alternatif. Kemampuan menyimpulkan contohnya membuat kesimpulan yang valid berdasarkan informasi dan fakta-fakta. Sedangkan membuat justifikasi contohnya memberikan argumentasi matematis untuk mendukung klaim.