Sabtu, 16 Desember 2023

Rapat Koordinasi II BAN PAUD dan PNF Tahun 2023

 



Pukul 08.23 WIB tepatnya hari Rabu tanggal 14 Oktober 2023 mendapat informasi dari staf Kasi Pendma disertai link pendaftaran, secarik disposisi dan surat resmi dari BAN PAUD dan PNF untuk hadir di Hotel Platinum Surabaya dalam rangka Rapat Koordinasi II Tahun 2023. Sejatinya saya menolak untuk hadir karena ada ibu koordinator yang seyogyanya datang pada acara penting tersebut. Namun karena memang saya yang diminta hadir tetap mengikuti proses yang diharapkan. Segera mengisi link, melakukan pendaftaran dan mencetak biodata. Biodata nanti harus diserahkan pada sekretariat ketika regristrasi. Sambil menunggu surat tugas dan Surat Perintah Perjalanan Dinas (SPPD).

Berangkat pukul 08.00 dijemput langsung di rumah oleh Travel Sumber Rezeki  yang biasanya membawa penumpang arah Trenggalek-Surabaya. Sampai di Surabaya tepat pukul 13.00 WIB. Maklum para supir akan istirahat untuk ngopi di warung Titin Kediri cukup lama. Untung belum banyak yang hadir. Karena cek in dimulai pukul 13.00 di lantai M Hotel Platinum. Melakukan registrasi dan mengisi data yang dilampiri bukti bayar transportasi. Alhamdulillah dapat pasangan kamar seorang ibu yang menjabat sebagai Kabid di Dinas Dikpora Bondowoso.

Pukul 15.00 acara dimulai, setelah menyanyikan lagu Indonesia Raya ketua panitia Bapak Minto Santoso, M.Pd menyampaikan laporan PIC Komisi Renbang BAN PAUD dan PNF Provinsi Jawa Timur. Dilanjutkan sambutan Drs. Totok Isnanto selaku Ketua BAN PAUD dan PNF Provinsi Jawa Timur. Selanjutnya Dr. Wujiati, S.Pd., M.Si menyampaikan materi terkait Kebijakan BBPMP Provinsi Jawa Timur dalam mendorong Dinas Pendidikan Kab/Kota melakukan pendampingan  bagi satuan pendidikan agar siap diakreditasi. Beliau berharap semua lembaga yang belum diakreditasi tahun 2024 telah tuntas diakreditasi. Dipaparkan juga jumlah populasi lembaga tiap kabupaten dan jumlah lembaga yang belum diakreditasi.

Pada hari Sabtu pukul 08.00 acara Rakorda diisi dengan penyampaian  Best Practice Strategi Dinas Pendidikan Kabupaten Nganjuk dan Bojonegoro dalam membina dan meningkatkan satuan pendidikan agar siap diakreditasi. Beliau berdua menyampaikan strategi praktis sehingga sukses mendorong satuan pendidikan melakukan akreditasi. Dengan melakukan sosialisasi, lokakarya maupun dengan kerjasama dengan organisasi mitra (IGTKI, Himpaudi maupun IGRA) untuk melakukan pendampingan pada setiap satuan pendidikan. Materi berikutnya adalah paparan dari ketua IGRA Provinsi Jawa Timur membahas dukungan organisasi mitra (IGRA) dalam percepatan penuntasan akreditasi BAN PAUD dam PNF khusus RA. Bu Nurul dalam paparannya menyampaikan upaya Pimpinan Wilayah (PW IGRA), Pimpinan Daerah (PD IGRA) dan  Pimpinan Cabang (PC IGRA) ditiap wilayah dalam mendampingi proses akreditasi.

Yang paling mengesankan adalah materi terkait perumusan strategi puntasan akreditasi tahun 2024 oleh dinas pendidikan dan kemenag kota. Diskusi pada materi ini membahas faktor pendukung pencapaian akreditasi yang sudah dilakukan sampai tahun 2023 di tiap kabupaten. Faktor pendukung tersebut antara lain: 1)Adanya sosialisai tentang arti dan perlunya lembaga mengikuti akreditasi, 2)Adanya kerjasama dengan semua pihak baik dinas pendidikan, organisasi mitra (IGTKI & HIMPAUDI), pengawas TK, penilik paud juga asesor yang ada di daerah, 3)Sarana/laptop dan jaringan yang mendukung, 4)Sumber daya manusia yang terlatih dalam pengisian PPA.

Selain hal di atas juga membahas kendala pencapaian akreditasi di lapangan misalnya: 1)Banyaknya lembaga yang merasa akreditasi tidak penting, karena tidak nampak imbasnya, 2)Lembaga belum memiliki sarana yang memadai(tidak ada listrik,laptop), 3)Jaringan yang tidak terjangkau, 4)Lokasi lembaga yang terpencil dan medan yang sulit, 5)Sumber daya manusia yang kurang mendukung. Solusi yang dirancang untuk menyelesaikan kendala sebagai berikut: 1) Sosialisasi yang lebih intensif kepada semua lembaga dimanapun berada, 2)Kerjasama dengan semua pihak untuk terlaksananya akreditasi(ormit, penilik, pengawas TK, asesor), 3) Mengusahakan sarana/laptop dan mencari lokasi yang ada jaringan internet, 4)Dinas pendidikan membentuk tim pendamping dari asesor untuk mendampingi wilayang yang sudah ditentukan oleh dinas pendidikan, 5)Dinas pendidikan selalu memantau dan mengevaluasi progres dari wilayah yang didampingi oleh asesor tersebut.

Dari solusi yang dirancang tersebut maka strategi yang dirancang untuk melaksanakan akreditasi tahun 2023 adalah; 1)Mendata semua lembaga yang belum terakreditasi, 2)Mendata kendala masing masing lembaga, 3)Membantu mencarikan solusi dari kendala tersebut, 4)Melanjutkan pendampingan oleh asesor daerah sendiri, 5)Memantau dan mengevaluasi lembaga tersebut sampai siap diakreditasi. Diskusi diakhiri dengan kritik dan saran pada BANP sebagai perbaikan dalam mengelola akreditasi. Terutama terkait jadwal visitasi seringkali tidak sampai, sehingga dinas pendidikan dan kemenag tidak tahu jika ada lembaga yang divisitasi tanpa lembaga melaporkan. Asesor yang kurang ramah/sering melakukan pelanggaran,segera ada pembinaan supaya kedepan ada perubahan dan tidak terulang lagi sehingga lembaga tidak dirugikan. Adanya ketidaksinkronan antara emis dengan dapodik yang mempengaruhi nilai lembaga.


Sabtu, 09 Desember 2023

RAPOR KURIKULUM MERDEKA DI ROUDHOTUL ATHFAL

 



Ketika di penghujung  semester guru disibukkan dengan penyusunan laporan hasil belajar siswa dalam bentuk rapor. Rapor ini merupakan pelaporan hasil belajar yang disusun berdasarkan pengolahan hasil penilaian yang telah dilakukan. Rapor nantinya minimal memberikan informasi mengenai pencapaian hasil belajar siswa. Pun melaporkan pertumbuhan dan perkembangan siswa Roudhotul Athfal. Rapor pada fase fondasi ini seyogyanya sederhana dan informatif, dapat memberikan informasi yang bermanfaat dan kompetensi yang dicapai sebagai strategi tindak lanjut bagi orang tua, pendidik dan Roudhotul Athfal untuk mendukung capaian pembelajaran.

Komponen-komponen yang harus ada pada fase fondasi ini antara lain: 1) Data diri siswa, 2) Informasi kemajuan siswa dalam pembelajaran intrkurikuler, 3) Informasi kemajuan siswa dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dan Profil Pelajar Rahmatan Lil’alamin (P2RA), 4) Refleksi orang tua, 5) Narasi ringkas perkembangan siswa, 6) Informasi ketidakhadiran siswa, 7) Fortofolio (opsional).

Pertama, data diri. Pada bagian ini perlu mencantum Nomor Induk Kependudukan (NIK) siswa. NIK merupakan hak peserta didik akan identitas diri juga sebagai bukti bahwa peserta didik adalah warga negara yang diakui. Kedua, Informasi kemajuan siswa dalam pembelajaran intrkurikuler, yang terkait dengan Capaian pembelajaran (CP). Jadi yang dituangkan dalam bagian ini berupa elemen-elemen CP yaitu elemen nilai agama dan budi pekerti, elemen jati diri, elemen dasar-dasar literasi, matemtika, sains, teknologi, dan seni. Ketika hendak  menyusun narasi CP siswa, guru perlu menggunakan pertanyaan pemantik, data sesmen sumatif, bukti perilaku dan kemampuan yang teramati untuk setiap elemen.

Bersambung....

Kamis, 07 Desember 2023

Asesmen pada Anak Usia Dini

 

Bulan Desember merupakan pengalaman pertama para pendidik Roudhotul Athfal (RA) melakukan asesmen sumatif. Untuk lebih memahami tentang asesmen di kurikulum merdeka  yang sejatinya keterkaitannya dengan pembelajaran seperti bestie. Asesmen merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dengan pembelajaran. Pendidik perlu memahami kompetensi yang hendak dituju sehingga keseluruhan proses pembelajaran diusahakan mencapai kompetensi. Kompetensi yang dituju dimaknai sebagai ketercapaian terhadap capaian pembelajaran (CP), dimensi Profil Pelajar Pancasila dan nilai-nilai Profil Pelajar Rahmatan Lil’alamin. Jika asesmen RA berbasis paper, sudahkah sesuai dengan juknis asesmen kurikulum merdeka? Apa sih hubungan antara asesmen dan pembelajaran? Yuk kita pahami!


 Pembelajaran dimulai dengan perencanaan asesmen dan perencanaan pembelajaran. Pendidik harus merencanakan asesmen diawal pembelajaran, saat proses pembelajaran dan akhir pembelajaran. Perencanaan asesmen awal pembelajaran  sangat perlu dilakukan dilakukan untuk mengidentifikasi kebutuhan belajar anak. Hasil asesmen awal untuk merencanakan pembelajaran  yang sesuai dengan tahapan capaian anak. Identifikasi kebutuhan perlu dilakukan kepada setiap anak dengan melakukan asesmen awal, juga kepada ABK, anak berkebutuhan khusus.  Asesmen terbagi menjadi 2 jenis yaitu asesmen formatif dan asesmen sumatif. Kedua jenis tidak harus dilakukan pada satu rencana pelaksanaan pembelajaran, tergantung pada cakupan tujuan pembelajaran.

Gambar di atas anak yang menggoreng tempe hasil proyek di RA Nurul Ulum Kendalrejo 

Asesmen formatif merupakan asesmen yang bertujuan untuk  memantau dan memperbaiki proses  pembelajaran, serta mengevaluasi  pencapaian tujuan pembelajaran. Asesmen formatif  di awal pembelajaran dilakukan untuk mengetahui kesiapan anak  untuk mempelajari materi ajar dan mencapai  tujuan pembelajaran yang direncanakan karena  ditujukan untuk kebutuhan pendidik dalam  merancang pembelajaran, tidak untuk  keperluan penilaian hasil belajar anak yang  dilaporkan dalam rapor. Asesmen formatif di dalam proses pembelajaran dilakukan selama proses pembelajaran untuk  mengetahui perkembangan anak dan sekaligus  pemberian umpan balik yang harus ditindak  lanjuti.


Penerapan asesmen awal dengan cara: 1) menentukan informasi tentang capaian apa yang ingin dipotret melalui asesmen awal,  2) menentukan kegiatan yang dapat memberikan informasi apakah capaian tersebut sudah tercapai atau tidak; dan guru dapat melakukan observasi, atau menggunakan hasil karya sebagai sumber data; 3) mengolah data secara sederhana dengan melakukan pengelompokan berdasarkan capaian pembelajaran, 4) Merancang strategi diferensiasi yang dapat diterapkan untuk kegiatan pembelajaran selanjutnya.

Yang perlu diperhatikan ketika melakukan asesmen formatif: asesmen formatif tidak beresiko tinggi (high stake). Asesmen formatif  dirancang untuk ketercapaian tujuan pembelajaran, asesmen formatif dapat menggunakan berbagai  teknik  dan/atau  instrumen. Hal ini dilakukan dengan  tujuan untuk meningkatkan  kualitas proses belajar, asesmen formatif dilaksanakan  bersamaan  dengan  proses  pembelajaran yang sedang berlangsung sehingga asesmen formatif  dan pembelajaran menjadi suatu kesatuan, Asesmen formatif dapat menggunakan metode yang sederhana, sehingga umpan  balik hasil asesmen tersebut dapat diperoleh dengan cepat.

Asesmen formatif yang dilakukan di awal pembelajaran akan memberikan informasi  kepada pendidik tentang kesiapan belajar anak. Berdasarkan asesmen ini, pendidik  perlu menyesuaikan/memodifikasi rencana pelaksanaan pembelajarannya dan/ atau  membuat diferensiasi pembelajaran agar sesuai dengan kebutuhan anak. Instrumen asesmen yang digunakan dapat memberikan informasi tentang kekuatan,  hal-hal yang masih perlu ditingkatkan oleh anak dan mengungkapkan cara untuk  meningkatkan kualitas kompetensi, karya atau performa yang diberi umpan balik.

Sedangkan asesmen sumatif dilakukan pada akhir  proses pembelajaran atau dapat juga  dilakukan sekaligus untuk dua atau  lebih tujuan pembelajaran, sesuai  dengan pertimbangan pendidik dan  kebijakan satuan Pendidikan. Berbeda dengan asesmen formatif,  asesmen sumatif menjadi bagian dari  perhitungan penilaian di akhir  semester, akhir tahun ajaran, dan/atau  akhir jenjang. Pada RA, asesmen sumatif digunakan  untuk mengetahui capaian  perkembangan anak dan bukan  sebagai hasil evaluasi untuk penentuan  kenaikan kelas atau kelulusan. Asesmen sumatif berbentuk laporan  hasil belajar yang berisikan laporan  pencapaian pembelajaran dan dapat  ditambahkan dengan informasi  pertumbuhan dan perkembangan  anak.

Teknik dan Instrumen Asesmen untuk Anak Usia Dini. Teknik pengambilan data perlu dilakukan dengan mengutamakan  kondisi yang autentik yaitu pengamatan yang alami dan apa adanya  yang ditampilkan anak. Oleh karenanya, durasi pengambilan data tidak  dilakukan dalam jangka waktu singkat atau dalam satu kali kegiatan. Pengambilan data untuk asesmen anak usia dini disarankan untuk  dilakukan dalam durasi dan jangka waktu lama misalnya satu hingga  dua pekan. Tujuannya agar perilaku yang diperoleh dapat mengungkap  kemampuan anak secara utuh. Melihat tujuan dari asesmen adalah mengamati perilaku autentik anak,  maka teknik yang digunakan untuk pengambilan data adalah teknik  observasi dan kinerja. Sedangkan instrumen asesmen adalah alat bantu yang digunakan  untuk membantu guru mengumpulkan data berdasarkan teknik  asesmen yang digunakan.

Teknik Asesmen  untuk Anak Usia Dini berupa observasi dan kinerja. Teknik observasi merupakan teknik utama dan terpenting yang perlu dimiliki  pendidik terutama saat mengajar anak usia dini karena proses  pengambilan data dilakukan secara autentik. Penilaian peserta didik yang dilakukan secara berkesinambungan melalui pengamatan perilaku yang diamati secara berkala. Pendidik mengumpulkan informasi berdasar apa yang dilihat dan  didengar tanpa melibatkan pandangan personal observer. Hanya  fakta, otentik. Ini mengandung makna bahwa observasi selalu bersifat  objektif karena memandang anak sebagaimana adanya. Hal yang dapat diobservasi yaitu pengalaman bermain anak dan  celoteh, karya, serta cara anak membangun hubungan dengan  orang lain dan material-material yang disiapkan guru.

Penilaian kinerja memberikan  kesempatan  anak     untuk mendemonstrasikan dan mengaplikasikan pengetahuannya ke dalam berbagai macam konteks  sesuai dengan kriteria yang ditentukan pendidik. Teknik kinerja dilakukan dengan mengumpulkan data  melalui penilaian terhadap kegiatan yang mengajak  anak untuk praktik, menghasilkan produk, melakukan  projek, dan atau membuat portofolio. Penting untuk diperhatikan bahwa guru tidak perlu  memberi kegiatan  yang “memenjara” anak, yaitu  semua hasil karya seragam antara satu anak dengan  anak yang lain, sesuai perintah guru.

Teknik observasi dengan cara Ceklis , catatan anecdotal, dokumen hasil karya. Ceklis yaitu daftar informasi,  data, ciri-ciri, karakteristik,  atau elemen yang dituju. Catatan anekdotal: bentuknya tertulis  atau bisa pula foto berseri yaitu catatan  singkat hasil observasi yang difokuskan  pada performa dan perilaku yang  menonjol, disertai latar belakang  kejadian dan hasil analisis atas  observasi yang dilakukan. Dokumentasi hasil karya anak yaitu  kumpulan hasil karya anak dapat berupa  foto untuk kemudian guru memberikan  keterangan berdasarkan cerita anak  terhadap hasil karyanya.

Teknik kinerja dengan menggunakan rubrik, ceklis dan catatan anekdot. Rubrik, yaitu pedoman yang dibuat  untuk menilai dan mengevaluasi  kualitas capaian kinerja anak  sehingga pendidik dapat  menyediakan bantuan yang  diperlukan untuk meningkatkan  kinerja. Catatan anekdot yaitu catatan singkat  hasil observasi yang difokuskan pada  performa dan perilaku yang menonjol,  disertai latar belakang kejadian dan  hasil analisis atas observasi yang  dilakukan. Sedangkan Portofolio yaitu kumpulan hasil karya anak yang menunjukkan rekam jejak  pembelajaran anak dalam kurun waktu tertentu. Umumnya, portofolio  berbentuk folder yang di dalamnya berisi kumpulan foto, hasil karya anak, dan  berbagai hasil pekerjaan anak lainnya.

Mengisi Sasaran Kinerja Pegawai Melalui E-kinerja

 

 


Seperti makan buah simalakama. Hari ini ada undangan pembagian bansos untuk warga kecamatan Durenan. Namun ada pula undangan mengikuti FGD terkait pengisian Sasaran Kinerja Pegawai melalui E-kinerja. Keduanya sangat penting, namun harus memilih pergi ke Tugu karena Dr. Azis Luki Ahyar sudah berbaik hati menunggu saya dan bu Ulin Nihayah gabung dalam forum Wasmira. Karena FGD sejatinya bisa dilaksanakan kemarin tanggal 6 November 2023, ketika kami masih di Surabaya. Alhamdulillah kami ditunggu. Bersyukur atas kebaikan teman-teman Wasmira. hanya Allah yang mampu membalas kebaikan mereka.



Hanya berbekal pesan di group mencari alamat tempat Focus Group Discussion (FGD). Sebelum MI Fastabikul Khoirot ada gapura sebelah kiri jalan, tulisannya “Japan Tuna Grup”. Belok kiri  kurang lebih 500 m melalui jembatan, lewat jalur kanan sampai tempat yang di tuju. Itulah clue-nya. Segera melaju menuju arah Ponorogo mencari alamat tersebut. Tidaklah sulit menemukan tempat tersebut. Saya paling malas buka google map, sering muter-muter menghabiskan bensin.

Sampai di sana beberapa teman telah berkumpul. Langsung buka link: https://kinerja.bkn.go.id/login. Setelah diklik link tersebut, maka bisa login di E-kinerja dengan user MySAPK. Setelah login munculah tampilan menu e-kinerja. Menu yang nampak yaitu profil, Sasaran Kinerja Pegawai,  dan Tim Kerja. Mencoba melakukan cek terhadap profilku dengan cara klik menu tersebut (profil). Muncullah data pribadi, data atasan, list pegawai satu unit kerja, list pegawai bawahan dan klaim pimpinan unit kerja. Mencoba mencocokan data pribadi. Ternyata sudah memenuhi syarat telah sesuai, misalnya data diri pengguna, unit kerja (Kantor Kementerian Agama Kabupaten Trenggalek), unit kerja atasan (Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur) dan unit kerja induk /unit mandiri yakni atasan (Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur).

Barulah kita klik menu Sasaran Kinerja Pegawai (SKP). Nampak menu Daftar Sasaran Kinerja Pegawai (SKP).  Maka ketika diklik menu edit pada SKP, pengguna bisa mengubah periode Sasaran Kinerja Pegawai (SKP), menentukan pendekatan yang digunakan yakni kuantitatif. Langsung klik detail Sasaran Kinerja Pegawai (SKP). Barulah menekan menu tambahkan RKH. Cara mengisi dengan RKH dengan membuka file aplikasi Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) Excel. Pada kolom Rencana Hasil Kerja pimpinan yg terintervensi, bisa di-copy paste dari  aplikasi SKP yangg sudah diisi lengkap. Tentunya sudah direncanakan dengan matang.

Bilamana diklik Sasaran Kinerja Pegawai (SKP), langsung bisa di-copy paste isi kolom kinerja utama. Kita tempel pada kolom E-kinerja pada bagian rencana hasil kerja pimpinan yang terintervensi. Setelah itu rencana hasil kerja di- copy paste  pada kolom yang bunyinya sama di kolom E-kinerja. Diklik menu tambahkan indikator berupa: kualitas, kuantitas, waktu dan biaya sesuai dengan bunyi  indikator SKP Excel.

Minggu, 03 Desember 2023

Ibu

 

Tanggal 23 Oktober 2023, silaturahmi ke rumah Ibu. Meminta doa agar perhelatan yang akan dilaksanakan berjalan lancar tanpa kendala. Beliau menangis, terisak. Teriring doa agar acara nanti lancar tanpa kendala. Tubuh Ibu memucat, tidak seperti biasanya. Sklera, iris dan pupilnya nampak lebih terang (memutih). Deg. Kesehatan Ibu kelihatannya menurun. Saya mencoba menahan luruhnya air mata. Ya Allah, tolong lindungi dan sayangi Ibu. Mohon jaga Ibu sampai perhelatan saya usai. Tangisku dalam hati. Saya ingin berada di sampingnya ketika Beliau, Engkau panggil. Sesak dada ini, karena tidak sanggup ditinggalkan Ibu dalam situasi seperti ini. Telah 14 tahun Ibu sakit, sebenarnya aku ikhlas. Tapi jangan sekarang. Sambil tidur di sampingnya, meminta Ibu terus berzikir menyebut asma Allah. Kami berdoa dan berzikir bersama.

 Tanggal 2 November 2023 masih ada saja tamu yang datang, belum bisa menjenguk Ibu. Adik memberi kabar Ibu dalam kondisi koma. Beliau tidak bereaksi ketika dipanggil. Bergegas datang, perawat yang memeriksa mengisyaratkan agar terus dijaga. Sepakat anak-anaknya tidur di rumah Ibu. Kami berkumpul dalam satu ruangan, menjaga ibu sambil membaca Alquran (Surat Yasin) dan menuntun Beliau dengan kalimat tauhid. Ketika tabuh menunjukkan dini hari kami mulai terlelap satu persatu. Sejam kemudian seperti ada yang membangunkan, segera bergegas mengumpulkan  nyawa yang belum menyatu. Kusentuh dan kupandangi ibu. Masih seperti sedia kala. Setetes air saya usapkan dibibirnya, berulang-ulang. Kakak mengusap pundakku. Ikhlaskan. Pesan beliau. Mengangguk sambil mengucapkan tahmid, terima kasih pada Allah yang telah menjaga ibu sampai selesainya perhelatan.

Paginya, tanggal 3 November 2023 kakak mempersilahkan saya pulang untuk keluarga dan persiapan kerja. Berangkat ke RA Nurul Ulum Kendalrejo untuk pendampingan latihan guru bercerita. Setelah selesai dari RA Nurul Ulum, segera persiapan ke rumah ibu. Padahal hari ini rencananya akan ke RA Perwanida dan RA Hidayatul Mubtadiin Sukorejo dengan agenda yang sama. Pendampingan latihan lomba guru bercerita. Segera ke rumah ibu, semua saudara sudah berkumpul untuk membacakan Surat Yasiin dan menuntun kalimat tauhid. Tepat pukul 14.02 WIB ibu dipanggil-Nya. Semoga Allah mengampuni dosa-dosanya. Semoga Allah menempatkan Beliau di surganya kelak. Ibu yang selalu ada untuk anak-anaknya. Ibu yang selalu gigih dalam membimbing anak-anaknya menjadi insan yang beriman kepada Rabb-Nya.

Ibu yang selalu memanjatkan doa untuk kesuksesan dan keselamatan putra-putrinya. Betapa sulitnya menggenggam kata ikhlas dan sabar. Tubuh bergetar dahsyat ketika memangku ibu yang sedang dimandikan. Menahan tetes air mata untuk tidak jatuh merupakan hal sulit. Menyesakkan dada. Terima kasih ibu yang selalu ada untukku. Terimakasih atas doa yang pernah ibu langitkan untukku ini. Semoga Allah menerima semua amal ibadah ibu selama hidupnya. Doa untukmu sepanjang waktu, semoga husnul khatimah. Aamiin.

Kamis, 31 Agustus 2023

Pengorganisasian Pembelajaran Kurikulum Merdeka

 


Kurikulum merdeka akan diterapkan pada seluruh madrasah di Kabupaten Trenggalek mulai tahun ajaran baru 2023/2024. Namun pergantian kurikulum senantiasa dibarengi munculnya opini yang menyatakan setiap ganti presiden ganti kurikulum. Bahkan setiap ganti menteri pendidikan ganti kurikulum. Padahal perubahan itu suatu keniscayaan. Sekilas kita cermati perkembangan kurikulum di Indonesia yang senantiasa berubah. Perubahan terjadi, salah satunya karena kurikulum sudah tidak sesuai dengan perkembangan zaman.

Pada tahun 1947 adanya Rencana Pelajaran, dirinci dalam Rencana Pelajaran Terurai. Rencana Pendidikan Sekolah Dasar merupakan kurikulum yang muncul pada tahun 1964. Tahun 1968 muncul Kurikulum Sekolah Dasar. Perubahan kurikulum terjadi lagi pada tahun 1973 dengan nama Kurikulum Proyek Perintis Sekolah Pembangunan (PPSP). Tahun 1975 terbit lagi Kurikulum Sekolah Dasar, tahun 1984 dibenahi lagi menjadi Kurikulum 1984. Perubahan kurikulum juga terjadi pada tahun 1994 dengan nama Kurikulum 1994. Berikutnya tahun 1997 adanya perubahan dengan nama Revisi Kurikulum 1994, tahun 2004 adanya Rintisan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK), tahun 2006 Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP),  Tahun 2013 muncul Kurikulum 2013. Dua tahun yang lalu digagas kuikulum Merdeka, saat itu secara pilihan kurikulum ini diterapkan dibeberapa sekolah. Rencananya tahun 2024 kurikulum merdeka akan diberlakukan secara serentak.

Ada  beberapa karakteristik kurikulum merdeka yang patut pahami:1) pelajaran berbasis  projek untuk pengembangan soft skill dan karakter (iman, taqwa, akhlak mulia, gotong royong, kebinekaan global, kemandirian, bernalar kritis, kreativitas), 2) fokus pada materi esensial sehingga ada waktu cukup untuk pembelajaran yang mendalam bagi kompetensi dasar seperti literasi dan numerasi, 3)fleksibilitas bagi guru  untuk melakukan pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan murid (teach at the right level) dan melakukan penyesuaian dengan konteks dan muatan lokal.

Pada awal tahun ajaran baru kemarin banyak upaya dilakukan untuk mewujudkan pembelajaran yang mengacu pada kurikulum merdeka. Setelah berhasil melakukan rapat kerja dalam menyusun Kurikulum Operasional Madrasah (KOM). Maka dilanjutkan dengan menyusun perencanaan pembelajaran dengan menyusun TP, ATP, dan modul ajar. Sedangkan proses yang harus dilalui oleh para pendidik adalah: 1) memahami Capaian Pembelajaran (CP), 2) merumuskan Tujuan Pembeajaran (TP), 3) menyusun Alur Tujuan Pembelajaran, 4) membuat modul ajar. Capaian Pembelajaran (CP), merupakan kompetensi pembelajaran  yang harus dicapai peserta didik pada setia fase. Capaian Pembelajaran (CP), memuat sekumpulan kompetensi dan lingkup materi  yang disusun secara komprehensif dalam bentuk narasi. Menyesuaikan tahap perkembangan peserta didik. Pemetaan Capaian Pembelajaran (CP), dibagi dalam fase usia. Fase Fondasi untuk anak-anak pra sekolah (TK/RA), Fase A kelas 1 dan 2  jenjang SD/MI, Fase B kelas 3 dan kelas 4 jenjang SD/MI, Fase C untuk kelas 5 dan kelas 6 jenjang SD/MI, Fase D kelas 7-9 jenjang SMP/MTs, Fase E kelas 10 jenjang SMA/ MA/SMK, Fase F kelas 11 jenjang SMA/ MA/SMK.

Setelah memahami CP maka langkah berikutnya menyususn Tujuan Pembelajaran (TP) yang dirumuskan berdasarkan Capaian Pembelajaran (CP). Tujuan Pembelajaran (TP) merupakan deskripsi pencapaian tiga aspek kompetensi yakni pengetahuan, ketrampilan dan sikap yang diperoleh siswa dalam satu atau lebih kegiatan pembelajaran, disusun secara kronologis berdasarkan urutan pembelajaran dari waktu ke waktu yang menjadi prasyarat menuju Capaian Pembelajaran (CP). Jadi Tujuan pembelajaran (TP) dibuat atau ditentukan oleh guru dengan cara membreakdown dari Capaian Pembelajaran (CP).

Komponen Tujuan Pembelajaran 

Secara operasional komponen tujuan pembelajaran dapat memuat 2 aspek kompetensi dan materi

Kompetensi

Konten

Variasi

kemampuan yang mencakup sikap, pengetahuan,  dan keterampilan yang dapat didemonstrasikan  oleh peserta didik yang menunjukkan peserta  didik telah berhasil mencapai tujuan pembelajaran. Menggunakan kata kerja  operasional Taksonomi Bloom.

ilmu pengetahuan inti atau  konsep utama yang perlu  dipahami di akhir satu unit pembelajaran

Variasi kegiatan atau  kompetensi untuk sampai  pada pencapaian konten

Kriteria tujuan pembelajaran idealnya terdiri dari 2 komponen tersebut: 1)Kompetensi dan konten, 2) Profil Pelajar Pancasila terintegrasi dalam TP. Teknik analisa capaian pembelajaran menjadi tujuan pembelajaran ada 2 cara: 1) Alternatif 1. Merumuskan tujuan pembelajaran secara langsung berdasarkan CP, 2) Alternatif 2. Merumuskan tujuan pembelajaran dengan menganalisis ‘kompetensi’ dan ‘lingkup Materi’ pada CP.

Alternatif 1. Merumuskan tujuan pembelajaran secara langsung berdasarkan CP

ELEMEN

Pancasila

CAPAIAN PEMBELAJARAN

Peserta didik mampu mengenal dan menceritakan simbol dan sila-sila Pancasila dalam lambang negara Garuda Pancasila.         

RUMUSAN TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Peserta didik mengenal simbol dan sila-sila Pancasila dalam lambang negara Garuda Pancasila

2.  Peserta didik menceritakan simbol dan sila-sila Pancasila dalam lambang negara Garuda Pancasila

Alternatif 2. Merumuskan tujuan pembelajaran dengan menganalisis ‘kompetensi’ dan ‘lingkup Materi’ pada CP.

CP ELEMEN

KOMPETENSI

LINGKUP MATERI

Pancasila :

Peserta didik mampu mengenal dan menceritakan simbol dan sila-sila Pancasila dalam lambang negara Garuda Pancasila.

Mengenal

Menceritakan

Simbol dan Sila-sila Pancasila dalam lambing Garuda Pancasila

Dari CP elemen Pancasila diatas dapat disusun tujuan pembelajaran sebagai berikut:

Tujuan Pembelajaran :

1.      Menyebutkan simbol dan sila-sila Pancasila dalam lambang negara Garuda Pancasila

2.      Menuliskan simbol dan sila-sila Pancasila dalam lambang negara Garuda Pancasila

3.      Menjelaskansimbol dan sila-sila Pancasila dalam lambang negara Garuda Pancasila

4.      Menjodohkansimbol dan sila-sila Pancasila dalam lambang negara Garuda Pancasila

5.      Mengaitkan simbol dan sila-sila Pancasila dalam lambang negara Garuda Pancasila

6.      Menceritakan simbol dan sila-sila Pancasila dalam lambang negara Garuda Pancasila

 
 

 

 

 

Rabu, 30 Agustus 2023

Kirab Pusaka

 


Mulai tadi malam pusaka 2 Tombak Korowelang, Songsong Tunggul Naga dan Panji Jwalita Praja diinapkan di Balai Desa Kamulan Kecamatan Durenan Kabupaten Trenggalek. Alasan menginap di desa Kamulan karena dipercayai desa kelahiranku itu merupakan cikal bakal  berdirinya Kabupaten Trenggalek. Para tokoh agama dan sesepuh semalaman berada di Balai Desa Kamulan untuk mendoakan kebaikan dan kesuksesan pemerintahan Trenggalek. Prosesi ini menandai perayaan Peringatan Hari Jadi Trenggalek ke 829 dengan tema “ Ngayomi, Ngayemi Ngayani”.


Pagi ini, tanggal 31 Agustus 2023 pusaka akan dikirab dari Balai Desa Kamulan menuju Pendhapa Manggala Praja Nugraha, dipadegani langsung oleh Wakil Bupati Trenggalek, Bapak Syah M Natanegara beserta nyonya. Mulai pukul 08.00 siswa-siswa TK/RA, SD/MI, SMP/MTs, SMKN berjajar di sepanjang jalan raya menuju Trenggalek menggunakan baju adat sambil melambaikan tangan yang menggenggam bendera merah putih. Pukul 08.30 rombongan wakil bupati telah melintasi stadion Menak Sopal. Rombongan menyapa warga yang antusias  menyambut mereka. Andai tidak ada tugas, ingin menyaksikan langsung prosesi itu.

“ Ngayomi, Ngayemi Ngayani”. Tema ini menjadi bahan perbincangan warga Trenggalek. Apa ta karepe Pak Ipin, ki? Ternyata  moto itu semacam harapan dari beliau agar warga Trenggalek menjiwai semangat itu. Seluruh warga Trenggalek saling mengayomi sesamanya. Masyarakat saling memberikan  perasaan ayem, pemerintah ngayani (semacam saling memberi keberkahan), penghidupan, saling tolong menolong dalam hal ekonomi. Semoga semangat ini benar-benar dapat dilaksanakan. Kami tunggu Pak Ipin.

 

 

Numeracy Across Curriculum

 

Ketika masih duduk di jenjang sekolah dasar, pernah terlintas dalam benak saya apa sih manfaat mempelajari matematika? Selalu bertanya-tanya manfaat mempelajari bangun datar, bangun ruang, bilangan pecahan dan lain-lain. Kala itu sempat berfikir bahwa pelajaran matematika itu tidak bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Namun setelah adanya materi tentang numerasi mulai merasakan pentingnya memiliki bekal pengetahuan tentang matematika. Meskipun numerasi tidak sama dengan matematika. Numerasi merupakan kemampuan individu untuk belajar secara matematis serta merumuskan, menggunakan, dan menafsirkan matematika untuk menyelesaikan masalah dalam beragam konteks dunia nyata. Numerasi mencakup konsep, prosedur, fakta dan alat untuk  mendeskripsikan menjelaskan dan memprediksi fenomena. Sekali lagi numerasi tidak sama dengan matematika. Namun aplikasi  numerasi menerapkan matematika di situasi riil kehidupan sehari-hari. Ketrampilan numerasi nyatanya dibutuhkan dalam semua aspek kehidupan di rumah, dipkerjaan dimasyarakat, ketika berbelanja, membaca info grafis terkait info kesehatan dan lain-lain.

Numerasi membantu kita agar dapat berfikir rasional, sistematis serta kritis dalam menyelesaikan  masalah dan mengambil keputusan. Numerasi sangat penting untuk menghadapi tantangan, perubahan, tuntutan di abad 21 baik di Indonesia maupun secara global. Numerasi mengaplikasikan pembelajaran matematika dalam dunia nyata. Membantu anak didik agar dapat menerapkan matematika di bidang lain (mata pelajaran lain). Guru mata pelajaran matematika, guru sains dan guru non matematka wajib menanamkan numerasi dalam pembelajarnnya. Misalnya guru seni membimbing siswa menggambar 2 atau 3 dimensi yang terbuat dari bangun-bangun datar atau bangun ruang. Begitu pula guru IPAS meminta siswa membuat laporan dengan menyajikannya dalam bentuk tabel, bagan dan grafik.

Untuk itu sekarang  muncul istilah numeracy across curriculum.  Dalam bahasa sederhana disebut dengan numerasi lintas kurikulum. Numerasi lintas kurikulum merupakan pendekatan atau cara di mana kemampuan numerasi diintegrasikan ke dalam mata pelajaran lain secara konsisten. Salah satu pendekatan yang dapat digunakan  adalah menerapkan konsep numerasi dalam bidang lain/mata pelajaran lain. Numerasi lintas kurikulum sangat penting dilakukan oleh pendidik pada mata pelajaran selain matematika. Numerasi lintas kurikulum juga menjadi pendekatan yang bagus untuk mengembangkan ketrampilan perta didik. Seperti pada pelajaran seni budaya, IPA, IPS, dll.  Misalnya pada seni tari, pada tarian ditemukan pola gerakan/pola lantai yang membutuhkan kemampuan numerasi. Peserta didik harus mengikuti gerakan dan posisi yang berpola.

Kegiatan lintas kurikulum lainnya yang lebih konkrit seperti berikut ini: pengintegrasian numerasi  pada pelajaran seni rupa. Kegiatan ini bisa diperuntukkan bagi Fase B atau kelas 3 sampai 4. Peserta didik pada pelajaran kesenian, mengenal ragam bangun datar. Menciptakan karya 2 atau 3  dimensi dengan mengeksplorasi dan menggunakan elemen seni rupa berupa garis, bentuk, tekstur ruang dan warna. Pada pembelajaran seni rupa ini  yang diutamakan adalah ketrampilan seninya. Namun dalam membuat karya seni rupa peserta didik memanfaatkan pengetahuan dan ketrampilan matematika yang sudan dimiliki. Misanya bangun datar, pola, dan juga penggunaan penggaris, guru akan berfokus menilai capaian pembelajaran seni rupanya.

Ilmu pengetahuan alam dan sosial (IPAS) yang ditunjukkan bagi fase akhir B, atau bagi kelas 3 dan 4. Peserta didik diberi arahan untuk membuat prediksi mengenai objek dan peristiwa di lingkungan sekitar. Kegiatan ini berupa pengamatan bayangan benda. Anak-anak diberi pita meter ukuran 1-150 cm. Pita meter digunakan untuk mengukur panjang bayangan tiang yang ada di halaman sekolah. Siswa mengamati bayangan benda. Misalnya tiang bendera. Peserta didik diminta memprediksi apa yang terjadi pada bayangan sebuah benda di waktu berbeda. Selanjutnya guru dapat memberi arahan untuk mengukur panjang banyangan benda tersebut dan mencatat hasil pengukurannya. Lalu peserta dididk diminta untuk menuggu selama 15 menit dan setelah itu mengukur bayangan itu kembali.

Setelah itu didapatkan hasil 2 kali pengukuran  panjang bayangan. Guru juga dapat memberikan pertanyaan yang dapat  mengggugah  kemampuan berfikir kritis peserta didik. Seperti menurut kalian mengapa bayangan semakin panjang atau pendek? Atau pernahkah kalian berpindah saat berteduh di bawah bayangan pohon?  Pemahaman IPAS yang akan dicapai dalam peristiwa bayangan yang berubah sesuai dengan posisi matahari. Untuk dapat memahami perbedaan bayangan digunakan ketrampilan mengukur yang sudah dipelajari pada pelajaran matematika. Menanamkan pola pikir bahwa kemampuan numerasi bukan sekedar digunakan pada mata pelajaran matematika  di dalam kelas semata melainkan dapat dipakai dalam kehidupan sehari-hari.

 Numerasi lintas kurikulum dapat menjadi pendekatan bagi para pendidik untuk untuk mengaplikasikan konsep numerasi  pada mata pelajaran lain dan diterapkan  dalan kehidupan sehari-hari