Sabtu, 17 September 2022

BUNDA MODIS: NGOMBE DEGAN, CINTA BERUTANG, BERSINAR DAN CERDAS

 


Pada tanggal 18 September 2022 mengikuti Rapat Pleno Darma Wanita Persatuan Kemenag Kabupaten Trenggalek. Dengan susunan acara: 1)Pembukaan, 2)Pembacaan ayat suci Al-Quran, 3)Menyanyikan lagu Indonesia raya, 4)Pembacaan notulen rapat bulan lalu, 5)Pembacaan absensi, 6)Sambutan Ketua DWP Kemenag, 7) Penyampaian Ketrampilan, 8)Doa. Dalam sambutannya Ibu Ketua DWP Kemenag Trenggalek  melakukan evaluasi  terhadap petugas yang dilaksanakan dengan baik. Beliau juga menyampaikan bahwa provinsi Jawa Timur menjadi peserta tes Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) terbanyak. Meskipun kemarin peserta tes IVA di kemenag Trenggalek masih 51 orang. Untuk itu DWP yang telah berani melakukan kegiatan, maka akan berani menindak lanjuti. Dengan pemberian pendampingan dan motivasi serta penyuluhan secara face to face bagi peserta yang positif. Bagi yang kelainan/positif merasa nyaman penyuluhan dilakukan dengan daring.

Selain itu Beliau juga bangga dengan adanya launching senam modis DWP Kemenag Kabupaten Trenggalek. Senam modis ini adalah senam Bunda Modis. Bunda Modis adalah sebuah akronim.  Ibu Bangkit Untuk Negara Damai Aman yang Moderat, Inspiratif, Inovatif, Santun. Bunda Modis ini memiliki beberapa best practice yang merupakan implementasi dari nilai-nilai moderasi beragama oleh agen moderasi beragama DWP Kemenag Kabupaten Trenggalek. Kegiatan tersebut antara lain: 1) Implementasi pada masyarakat melalui BUNDA NGOMBE DEGAN (Ngobrol Moderasi Beragama Melalui  Demontrasi, Pengajian dan Arisan), 2)Implementasi  pada keluarga melalui  BUNDA CINTA BERUTANG (Cerita, Narasi, tanya Jawab, Bermain Ular Tangga), 3) Implementasi pada peserta didik melalui BUNDA BERSINAR (Bermain, Diskusi, Seminar), 4) Implementasi pada pesantren melalui BUNDA CERDAS (Ceramah, Diskusi, Tanya Jawab dan Simulasi).

Progres agen moderasi beragama DWP Kemenag Trenggalek adalah penerapan di madrasah (MI, MTs, MA), sekolah (SD,SMP, SMA), maupun pesantren. Program lanjutan  berupa: 1) evaluasi dan kompetisi pada Hari Amal Bakti (HAB) Kemenag, 2)sasaran DWP Wilker dan provinsi Jatim, 3) kampung moderasi, 4) madrasah MODIS BERSINAR (Bulan Moderasi). Ibu Ketua DWP Kemenag Trenggalek juga menyampaikan  adanya 2 kegiatan DWP Kementerian Agama RI dan Provinsi. Pada tanggal 5 September 2022 adanya Webinar Pernikahan di Bawah Umur. Pernikahan di bawah umur yang dilakukan di luar ketentuan kementerian agama. Memiliki dampak berbahaya apalagi dilakukan hubungan di luar nikah. Anak-anak sekarang kelihatannya mereka di dalam kamar. Namun mereka terkadang asyik menyimak tayangan pornografi. Ini awal tejadinya hubungan di luar nikah. Untuk itu kita harus joint dengan sosmed mereka. Dan harus tahu password handphone anak. Hal ini dilakukan sebagai bentuk kehati-hatian kita. Zaman sekarang bagi anak situs porno bukan hal yang tabu. Seringkali ketika kita browsing, mencari/membuka materi di google muncul iklan konten pornografi.

Selain Webinar Pernikahan di Bawah Umur, pada tanggal 6 September 2022 telah diadakan Webinar tentang Perempuan dan Orang Muda dalam Kegiatan Ekstrimisme. Stigma perempuan keibuan, lemah lembut berangsur-angsur sirma. Sekarang perempuan memiliki power untuk terlibat dalam kegiatan ekstrimisme. Beberapa kejadian teror bom pelakunya adalah perempuan dan remaja. Untuk itu Beliau menegaskan semua anggota DWP merupakan agen moderasi beragama. Semua istri pegawai agama agen moderasi beragama. Baik melalui Bunda cinta berutang (di rumah masing-masing), Bunda ngombe degan (di masyarakat), Bunda Bersniar (bagi para guru) dan Bunda Cerdas (bagi pengasuh pondok pesantren). Bulan Desember mulai rutin melakukan kegiatan. Masyarakat akan dimintai tanggapannya sebagai pengukuran. Jika belum akan akan maka akan dibenahi agar mengarah pada kesempurnaan.

Kamis, 01 September 2022

Sajak: 77 Tahun Indonesia Merdeka

 

Di Balik Kibar Sang Saka

Oleh : Quanikeysha Ashilah

Berlinangan tetes  eluh perjuangan

Tuk asa kemerdekaan

Engkau membela sang saka dengan penuh tekanan

Tersungkur…tertatih… Engkau dalam meniti langkah dan harapan

Itulah bukti… Engkau sanggup kibarkannya di bawah awan

Kibaran Sang Saka pada bentangan tali

Kokoh disangga bambu runcing alami

Banyak darah pengorbanan untuk membuatnya hakiki

Ingatlah bahwa itulah sebuah bukti

Untuk generasi yang ditinggalkan dikemudian hari

Adakah syair menawan

Untuk mengiringi kibar Sang Saka biar berkesan

Bilamana kelak datang masa yang kesekian

Jangan…janganlah dilupakan

Jiwa yang ditinggalkan

Oleh  sesosok  raga yang penuh keberanian

Dititipkanlah Sang Saka pada masamu kini

Luhur dan budi pekerti

Dalam sebidang lembar ! Yang terbentang di setiap sisi

Dalam tanah Ibu Pertiwi

 

 

Rindu Pahlawan

Oleh : Quanikeysha Ashilah

Gemericik air hujan berirama bak  lagu syahdu

Mendendangkan nada indah senandung rindu

Rindu Pahlawanku

Di antara udara segar menerpa kulitku

Layaknya belaian lembut jari lentik ibu

Meski kini tiada lagi kudengar

Peluru yang berdesing  hingar bingar

Hanya keluh kesah rakyat lapar

Warga miskin papa yang terkapar

Serasa dada ini bergetar

Melihat tingkah angkuh manusia yang rakus dan ingkar

Wahai pahlawanku

Aku rindu semangatmu

Perjuanganmu yang tak kenal waktu

Aku tak ingin negeri ini lenyap berlalu

Oleh manusia yang tak tahu malu

 


 

Pengorbanan

Oleh : Quanikeysha Ashilah

Kau kobarkan semangat di dada

Semangat  membara

Yang keras bagaikan baja

Tiada lelah kau berjuang  melawan rakusnya penjajah bangsa

Meski aral melintang kau tiada  merasa duka

Meskipun tubuhmu terluka

Kau tetap tak rela

Menurut pada penjajah durjana

Kau pilih mati dari pada menjual negara

Pengorbananmu tiada tara

Kan kukenang  sampai akhir masa

Pahlawanku yang gagah berani

Kau bela nasib bangsa dengan semangat berapi-api

Berani  mati membela ibu pertiwi

Dalam perjuangan mencapai proklamasi

Hingga negri ini memiliki jati diri

 


 

Perjuangan Para Pahlawan

Oleh: Shofiana Maharani

 

Api  semangat  telah membahana

Berkobar di dada

Berjuang dengan semangat membara

Terus melangkah maju, teriak merdeka

Melenyapkan penjajah nan angkara

Demi bangsa Indonesia tercinta

 

Walau dengan senjata seadanya

Mengerahkan seluruh jiwa raga

Menyumbangkan segenap tenaga

Walau harus nyawa yang menjadi taruhannya

Rela berjuang mati-matian demi bangsa

 

Tak bisa kubayangkan bagaimana perjuangannya

Bagaimana mereka berjuang demi negara

Begitu besar pengobanan untuk nusa bangsa

Hingga rela  bertaruh nyawa

Untuk kemerdekaan nusantara

 

 

 

Pejuang Kemerdekaan

Oleh: Shofiana Maharani

Hari  ini, 17  Agustus 2022

Teringat sang pembawa bambu runcing

Sang pejuang kemerdekaan

Berlari menghindari serangan peluru

Demi merebut tonggak kemerdekaan

Semangat kian membara

Berdiri dengan susah dan tegap

Tak peduli  rasa sakit mendera

Demi sang ibu pertiwi

Segala perjuangan

Pengorbanan dan jasa-jasa mu

Takkan  bisa tergantikan  maupun  terbalaskan

Kan kami kenang dan kami jadikan panutan

Demi majunya generasi bangsa Indonesia

 


Pahlawanku

Roudhotul

Bukan begini negeriku dulu

Semua penuh asap dan debu

Senapan mengeluarkan peluru

Dengan suara gemuruh menderu

Engkau pahlawan berjuang tanpa lelah

Berkorban tanpa keluh kesah

Iri hati ini terhadapmu

Melihat semangat dalam dadamu

Kisah dan pengorbananmu

Akan terus kami kenang

Kami jadikan panutan

Demi majunya generasi bangsa

Kini …

Kaki telanjang penuh luka

Pakaian lusuh berbonteng darah

Telah terbayar dengan kemerdekaan

Tangis berubah tawa

Jeritan berubah canda

Negeriku damai dan indah

Pahlawanku yang tak kenal  lelah

Damai Indonesiaku

Pejuang Pahlawanku

Perjuangan Pahlawanku

Roudhotul

Tiada kata  yang biasa terucap dari bibirmu

Yang mampu menggantikan jasa-jasamu

Ucapan terima kasih pun tak cukup

Untuk membalas pengorbananmu

 

Di saat alat  dan senjata kita tak mampu

Dengan bambu runcing dan semangat yang menggebu-gebu

Kau pertaruhkan jiwa ragamu

Untuk masa depan generasi anak-anakmu

 

Ketika peristiwa Surabaya membara

Engkau rela panjat gedung pencakar dunia

Engkau robek bendera generasi anak-anakmu

Demi memperjuangkan harga diri  bangsa

 

Kini negrimu telah bebas dari mereka

Tiada peluru dan amunisi di sudut kota

Ini  semua berkat kobaran api di dadamu

Selalu kami kenang dalam tiap jengkal negrimu

 

 

 

Kemerdekaan

Aurel

Hari ini teringat..

Sang  pembawa bamboo runcing

Berlari menghindari desingan tembak

Demi merebutkan kemerdekaan

Semangatmu amat membara

Kau berdiri tegak! Gagah dan tegar

Kau tak pedulikan rasa sakit mendera

Demi tonggak sejarah…kemerdekaan

Namamu, kisahmu, dan pengorbananmu

Akan terus kami kenang

Kami jadikan panutan …terbaik

Demi majunya generasi bangsa

Terkenang …

Kaki telanjang penuh luka

Berkorban tanpa keluh kesah

Terkesan hati ini akan semangat juangnya

Nan membara dalam dada

Kala genderang perang melawan penjajah

Jerit kesakitan membahana di penjuru pertiwi

Ketika bambu runcing menghadang peluru

Sungguh tak kuasa membayangkan hati ini

Damai Indonesia, pejuang pahlawan merdeka

 Untuk Pahlawan

Aurel

Untuk pahlawanku

Engkau korbankan hidupmu

Untuk ibu pertiwi

Engkau pertaruhkan nyawamu

Untuk bangsa

Meski maut telah menghadang di depanmu

Tapi tetap tak gentar

Maju  menyerbu

Di antara desingan peluru

Terkenang raut wajahmu

Tak nampak takut

Semangat berkorban membara

Di dada pahlawanku

Taklukkan perongrong

Penjajah negri

Kini negriku makmur

Maju tanpa bertebarkan ilmu

Indonesiaku tercinta


 

 Wahai Pahlawan

Hafiza

Wahai  pahlawan

Kau bak mentari pagi

Menyinari  bumi pertiwi

Pun laksana pelita di kala gulita

Kau datang membawa semangat juang

Kau pergi  ke haribaan ilahi

Untuk proklamasi negeri ini

 

Wahai  Pahlawan

Kau berpulang

Dengan bercucuran darah

Meski banyak rintang menghadang

Membentang

Semangatmu tak pernah padam

Bagai  Ayam Jantan dari Timur

 

Wahai Pahlawanku

Jerih payahmu selalu kukenang

Bara semangatmu tetap terpatri…tak pernah lekang

Perjuanganmu selalu  terbayang

Dalam seluruh jiwa rakyat Indonesia

 

Soekarno

Hafiza

Ir. Soekarno

Sosok  pemimpin bangsa

Kau …pejuang kemerdekaan Indonesia

Kau… pahlawan kami

Kau …semangat kami

 

Ir. Soekarno

Engkau telah membela negeriku

Dari  penjajahan  yang  menyengsarakan

Meski engkau telah pergi

Mendahului kami, namun tetap  kukenang

 

Ir. Soekarno

Jasa-jasamu semasa proklamasi,  menjadi presiden pertama

Masa penuh perjuangan!

Agresi militer  dan diplomasi politik

Semoga perjuanganmu diterima di sisi-Nya

Pahlawanku

Amiroh Yasmin

Kala Ibu Pertiwi menangis

Saat jiwa negriku teriris

Pahlawanku  terkoyak mimis

Selongsong besi melawan bambu runcing tipis

 

Kau datang dengan kesungguhan

Teguh dengan segenap keberanian

Berbekal doa dan keyakinan

Mengusir kejamnya penjajahan

 

Kau mengerahkan segenap tenaga

Kau korbankan jiwa raga

Demi negriku tercinta

Tanah tumpah darah…Indonesia

 

Walau darah dan keringat menetes

Kau tetap tegak berdiri dan berjuang

Walau  disakiti dan dihancurkan

Kau tetap bertahan

Karna kau adalah pahlawan sejati

 

 

Tujuh Belas Agustus

Amiroh Yasmin

Teriakan merdeka terdengar lantang

Bergema di segenap negeri Indonesia nan terbentang

Sorak merdeka seluruh putra bangsa bak gemintang

Tonggak terbebasnya belenggu penjajah yang mengekang

 

17 Agustus 45  ditetapkan sebagai tonggak sejarah bangsa

Kemerdekaan Republik Indonesia tercinta

Merah putih berkibar di seluruh nusantara

Tanda kemenangan  rakyat Indonesia

 

Semua pengorbanan yang pahlawanku berikan

Kini tlah terbayar dengan kemerdekaan

Kami rakyat Indonesia mengikrarkan

Menjaga negeri ini dari penjajahan

 

Terima Kasih Pahlawanku

Izza

Karena  jasamu negeri ini merdeka

Kau rela gugur demi Indonesia

Kau siap menderita tuk bangsa kita

Terlepas dari gejolak sang penjarah bangsa

 

Terima kasih…

Untukmu Pahlawanku

Izinkan kami meneruskan semangat juangmu

Demi negeri yang indah ini

 

Perkenankan  kulanjutkan estafet perjuanganmu

Mengukir prestasi

Di bangku madrasahku

Untuk masa depan Indonesia nanti



Terbanglah Indonesiaku

Izza

Terbanglah garudaku

Kepakkan sayap indahmu

Menjulang ke langit bebas

Tanpa kekang para penindas

 

Terbanglah garudaku

Membawa eloknya Indonesiaku

Gapailah bintang hingga melambung jauh

Tunjukkan gagahnya lambing negaraku

 

Tunjukkan pada dunia

Indonesia bangsa yang jaya

Tunjukkan kehebatanmu pada mayapada

Bahwa… Indonesia merdeka!!


Soekarno

Sheila

Soekarno

Presiden  pertama republik Indonesia

Tokoh pejuang tangguh

Melawan kejamnya penjajah Belanda

Bengisnya  tekanan bangsa Jepang

Kerasnya tindasan Sekutu

 

Soekarno

Bapak proklamator bangsa

Tanpamu takkan ada NKRI

Tanpamu kami belum berdikari

Masih belum merdeka

Tertindas dan sengsara

 

Terima kasih atas perjuangnmu

Kan kukenang selalu jasamu

Ketika orasimu menggema di dunia

Menjadi inspirasi bagiku

Untuk terus belajar

Agar negriku tak lagi terkekang

 

 

Tujuh Belas Agustus

Sheila

Tujuh puluh tujuh tahun tlah berlalu

Di jalan  Pegangsaan Timur

Dikumandangkan naskah proklamasi

Disambut serentak dengan kumandang takbir

Pun gema sorak Merdeka

Membahana diseantero penjuru nusantara

 

17 Agustus 45

Sang saka dikibarkan

Bukti sejarah lepasnya belenggu penjajah

Hari kebahagiaan

Titik tolak bangkitnya bangsa besar

Dari genggaman keserakahan bangsa barat

 

17 Agustus 2022

Negeriku  telah mencapai kejayaan

Pendidikan terus merangkak maju

Pembangunan kian tertata

Perekonomian semakin makmur

Teruslah jaya abadi…Indonesiaku

 

 

Kemerdekaan

Azizah

Menatap merah putih yang kian berkibar

Teringat 77 tahun silam

Ketika para pahlawan membumi hanguskan angkara murka

Membinasakan  penindas

Dari negara tercinta Indonesia

 

Kemerdekaan  awal sejarah bangkitnya nasionalisme

Bangkitnya negara tiada berdaya

Karena terpecah belah siasat adu domba

Runtuhnya kedaerahan tumbuhnya solidaritas

 

Kini negeriku telah berjaya

Hatiku suka cita

Menikmati kemerdekaan di semua bidang

Bangkit Indonesiaku

 

 


Jaya Negeriku

Azizah

Bendera pusaka gagah terbentang

Merah putih mewarnai indahnya panorama

Pada belahan bumi nusantara

Berkibar perkasa membisikkan kata ‘merdeka’

 

Sang saka melambai di angkasa

Di antara  gema bait-bait teks proklamasi

Di lafalkan sang Proklamator

Disambut gegap gempita rakyat Indonesia

 

Angka 77 telah dilalui

Tanda usia sejarah Ibu Pertiwi

Namun tak surut gaung proklamasi terpatri

Menaungi keberagaman dan toleransi

 

Jayalah negeriku!

Negeriku yang elok, berjuanglah

Upayakan kemakmuran dan kemajuan

Rakyat adil makmur merata

 


 Teruntuk Pahlawan Negeriku

Afdhal

Pahlawanku

Untuk negeriku kau berani mati

Demi negeriku kau  rela mengorbankan diri

Saat kau terjatuh kau berani untuk bangkit

Tubuhmu berlumuran darah

Tubuhmu tak kenal lelah

Jiwa gagah pantang menyerah

Proklamasi  sebagai anugerah

77 tahun setelah kemerdekaan itu

Indonesia semakin maju

Semua warga negara bersatu

Terhindar dari penjajah yang membelenggu

  

 

Perjuangan

Viko

Kala Indonesia dijajah

Lelah lunglai dipecah belah

Perlawanan rakyat hanya tiap daerah

Mereka tiada daya…tumbang menyerah kalah

 

Perbudakan menyergap

Suasana Indonesiaku mencekam gelap

Desing peluru dan bombardir  menjadikan udara pengap

Di titik rendah inilah! Hadir  seorang tokoh bangsa berdiri sigap

 

Teriakan persatuan

Bumi hanguskan kedaerahan

Anak bangsa harus wujudkan persatuan

Untuk meraih tonggak sejarah kemerdekaan

 

Perjuangan 

Para Pahlawan kemerdekaan

Kini disambut indahnya pembangunan

Negriku menjadi tenteram, makmur dan aman

 

 

 

Terimakasih Pahlawanku

Hiqni

Kuucapkan terimakasih

Untuk pahlawan yang telah gugur

Yang mati membela negara

Yang mati karena berani

Yang mati karena benar

Yang mati karena yakin

Kucapkan terimakasih

Untuk jasad yang telah menjadi tanah

Karena jasamu kami merdeka

Karenamu merah putih tegak berkibar

Di pucuk langit garuda, menjulang  menjadi bukti

Darah dan nyawa telah tertaruh

Kuucapkan terima kasih

Doa yang tiada henti

Untuk kami Indonesia mendatang

Tanah yang kami injak

Air yang kami minum adalah

Darah dan nyawa yang dulu melayang

Kuucapkan terima kasih

Untuk para pahlawan yang sekarang

Yang sekarang berada di surge

Tersenyum melihat garuda terbang tinggi



Pahlawan

Iqfina

Rela kerah seluruh tenaga

Rela kehilangan harta benda

Kehilangan keluarga

Bahkan tak gentar korbankan nyawa

Demi membela negri tercinta

Pahlawan

Berbekal   bambu runcing dan keyakinan

Menyerang tanpa rasa bimbang

Walau ribuan nyawa menghilang

Pahlawan

Jasamu takkan kulupakan

Namun akan terus ku kenang

Dengan air mata berlinang

Di sepanjang mata memandang

Sang Saka terbentang

 


Bela Negara

Kesya

Kobar semangat terus membara

Menyulut asa tuk bela negara

Berkorban jiwa

Serta raga usir penjajah dari tanah air kita

Ratusan nyawa telah melayang

Mereka dengan gagah berani berperang

Menebas ketidak adilan

Walau penuh rintangan menghadang

Agar tiada lagi rakyat yang tertekan

17 agustus kita telah merdeka

Perjuangan pahlawan tak sia-sia

Terluka parah bahkan hilang nyawapun rela

Demi melihat generasi

Hidup aman sentausa

 

 

Pahlawanku

Azmiy

Engkaulah pahlawan Indonesia

Kaulah pahlawan bangsa

Demi bangsa ini engkau berkorban

Demi bangsa ini engkau berjuang

Jerih pedih yang kau rasa

Tak pernah kau hiraukan

Engkau rela gugur dalam pertempuran

Engkau pantang mundur melawan musuh

Demi tercipta indahnya nama bangsa

Pahlawanku

Akan namamu akan selalu aku kenang

Namamu selalu ku ukir dalam sanubariku

Aku tak tahu cara membalas jasa-jasamu

Engkau relakan nyawamu

Demi suatu kemerdekaan

Yang mungkin tak bisa kuraih dengan tanganku sendiri

Hanya doa untukmu wahai pahlawanku

 


Soekarno

Azmiy

Sang proklamator kemerdekaan Indonesia

Perjuanganmu dari penjajah

Memberikan suka cita bagi bangsa Indonesia

Tanggung jawabmu melahirkan Indonesia maju

Kepemimpinanmu menjadi Indonesia jaya

Wahai sang pejuang Sang putra fajar

Kau pemimpin pertama bangsa Indonesia

Dan kaulah pemersatu negara Indonesia

Dari segala perbedaan

Suku, agama, ras dan budaya

Terima kasih para pejuang-pejuang bangsa

Kukirim doa untukmu pejuangku

Pulih lebih cepat bangkit lebih kuat

Merdeka

 

Jasa para pahlawan

Kesya

Indonesia  bumi kelahiranku

Akan tetatpi perjuangan para pahlawan

Yang membuat Indonesia menjadi merdeka

Sangatlah tak mudah

Merdeka atau mati demi mengusir

Para penjajah di Indonesia

Walau memakai senjata bamboo runcing

Dapat dimenangkan karena kegigihanmu

Tak akan sia-sia kau tumpahkan darahmu

Untuk Indonesia

Karena aku akan menjaga Indonesia selama-lamanya

Terima kasih Pahlawan

Karena kau telah berjuang untuk Indonesia

Menjadi merdeka dan aman dari penjajah

 

Pahlawanku

Syafa

Bagaimana kubisa membalas jasa-jasamu

Yang telah kau berikan untuk

Bumi pertiwi

Haruskah aku turun ke medan perang

Haruskah aku mandi berlumuran darah

Haruskah aku tertembak peluru penjajah

Aku tak tahu cara membalas jasa-jasamu

Engkau elakan nyawamu

Demi suatu kemerdekaan

Yang mungkin tak bisa ku raih

dengan tanganku sendiri

Pahlawanku engkaulah bunga bangsa