Kamis, 29 Oktober 2020

KOMPETENSI UTAMA GURU KREATIF ADALAH MEMILIKI KEMAMPUAN PUBLIC SPEAKER

 


Yang paling menarik dari seminar nasional kemarin adalah ketika seorang pemateri tidak sekedar memaparkan PPTnya. Namun mampu menarik perhatian audien dengan melakukan praktik langsung menyapa peserta seminar di tengah-tengah paparannya secara online. Dikandung maksud memberi contoh guru, cara mengontrol keaktifan siswa dalam pembelajaran daring. Beliau juga mempraktikan langsung cara melakukan ice breaking dengan beberapa tepuk dan tutorialnya. Meskipun jarak jauh guru tetap dapat berinteraksi dengan efektif, asyik dan berenergi.

Siang tadi setelah PPTnya saya share di story WA  ada beberapa teman yang mengajak diskusi tentang salah satu ciri guru kreatif pada masa PJJ, cirinya adalah memiliki kemampuan Public Speaker. Apakah Publik Speaker? Samakah public speaker dengan komunikasi? Sejatinya komunikasi sebuah upaya menyampaikan sesuatu agar tercapai keinginan dan tujuan. Komunikasi ini, suatu ketika merupakan jalan menyelesaikan masalah. Misalnya masalah yang disebabkan kesalahan dalam berkomunikasi.

Sedangkan Public Speaker merupakan kegiatan  penyampaian pesan berupa ide/gagasan secara oral atau lisan. Public Speaker ini bentuk komunikasi di mana seorang pembicara menghadapi banyak pendengar dalam jumlah yang relatif banyak dan pembicaraan yang relatif kontinu. Misalnya kegiatan guru sehari-hari dalam pembelajaran daring. Ketika guru melakukan Public Speaker tentunya memiliki tujuan untuk menyampaikan materi kepada peserta didik, menghibur mereka dan mempengaruhi siswa agar mau belajar dan mengerjakan tugas dengan sungguh-sungguh.

Public Speaker dalam tatap maya maupun tatap muka harus dilaksanakan dengan efektif dan efisien agar memiliki kebermanfaatan. Manfaat Public Speaker antara lain: mengurangi ketidaktahuan dan tekanan, memperbaiki hubungan, memahami permasalahan dan menyelesaikan masalah yang muncul ketika melakukan daring. Ketika guru memiliki kemampuan Public Speaker yang bagus ketidaktahuan siswa tentang sebuah materi bisa dijelaskan guru dengan baik dan mudah dimengerti. Kemampuan Public Speaker yang baik akan merekatkan hubungan siswa dan guru, meski jarak jauh tetapi siswa seperti berhadapan dengan gurunya. Kemampuan guru melakukan Public Speaker juga bermanfaat untuk berkonsultasi dengan wali murid dalam menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi siswa.

Masalah yang muncul dalam melakukan Public Speaker antara lain: nervous/kecemasan, teknik  Public Speaking, penguasaan materi. Ketika kita mengalami  nervous dalam melakukan Public Speaker gejala yang muncul berupa:detak jantung semakin cepat, lutut gemetaran, berkeringat, suara bergetar, pusing, kejang perut/mual, mata berair, lupa materi. Dalam pembelajaran daring rasa nervous muncul saat siaran langsung pemaparan materi dan membuat video pembelajaran. Sebenarnya yang menyebabkan nervous ini adalah pengalaman pertama, suasana baru, merasa menjadi pusat perhatian, merasa berbeda, tidak percaya diri, trauma masa lalu dan perasaan belum siap untuk tampil. Cara mengatasinya dengan mempersiapkan dan melakukan latihan, mencari pengalaman/jam terbang, melakukan kegiatan fisik dan menganggap demam panggung untuk lima menit pertama sebagai hal yang wajar. Ketika kita menjadi pemateri ada beberapa cara yan dapat dilakukan agar tumbuh rasa percaya diri, cara tersebut adalah mengingat setiap keberhasilan dan segala sesuatu yang menyenangkan, melepaskan segala bentuk rasa kecewa dan penyesalan, optimis dan tidak takut gagal serta tampil secara maksimal.

Teringat beberapa tahun yang lalu ketika menghadiri perpisahan anak, mendengarkan sambutan perwakilan dari Kepala Diknas Kabupaten Trenggalek. Beliau bekerja di bagian kurikulum Diknas Kabupaten Trenggalek. Kemampuan public speaker sangat bagus, teknik menyampaikan sambutan tertata dengan rapi baik dari segi variasi suara, ekspresi wajah yang tenang penuh senyuman, kontak mata dengan audien dan bahasa tubuhnya pas. Dalam menyampaikan sambutan variasi suara sangat tertata baik volume maupun kekerasannya. Nada bicara tidak terlalu menggelegar juga tidak datar. Enak didengarkan. Ketika berbicara kecepatan dan artikulasinya sangat pas dan selaras. Terkadang untuk menunjukkan antusiasme, materi sambutan yang urgen Beliau akan berbicara cepat. Jika memberi penekanan pada materi, nada bicara lambat. Kemampuannya memberi jeda dalam memberi penekanan sangat luar biasa, sehingga audien tidak membutuhkan alat bantu seperti LCD. Teringat betul ekspresinya ketika berbicara murah senyum, pandang mengarah ke beberapa titik, dan tegas (tidak terlihat gelisah). Bahasa tubuhnya juga baik, menunjukkan jam terbangnya berhadapan dengan banyak orang cukup sering. Beliau lebih memilih berdiri tanpa mimbar, gerak kaki hanya sesekali, tidak terlihat mondar mandir.

Yang paling terlihat elegan dari beliau adalah caranya merebut perhatian dibanding undangan lainnya. Padahal kala itu juga datang istri mantan Bupati Trenggalek Ibu Peni. Beliau tidak kalah power. Karena busana yang dipakai sesuai, pakai batik sederhana namun serasi dengan celananya. Kala itu Beliau datang tepat waktu bahkan bersamaan dengan wali murid. Sasaran dan tujuan materinya sesuai dengan tema acara. Yang paling mengagumkan beliau meyakinkan audien akan manfaat materinya. Di awal sambutannya Beliau memberikan pujian yang tulus  kepada audien, lalu mengajukan pertanyaan retorikal yang disambut hangat oleh wali murid, sering mengutip kata bijak, diselingi lelucon hangat. Setelah sambutan selesai beliau menutupnya cara yang mengesankan dengan cara membuat ringkasan/kesimpulan, menyampaikan kutipan, pernyataan yang memotivasi, mengulangi manfaat materinya dan meminta  audien meneriakkan sebuah slogan. Tip public speaker yang mantab.

Kesimpulan kemampuan berbicara sangat penting bagi kita dalam mendidik maupun sebagai pemateri. Siapapun mampu menguasai public speaking. Public speaking bukan bakat bawaan. Maka marilah berlatih, berlatih dan berlatih. Agar materi kita sampai pada audien.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar