Yang
paling menarik dari seminar nasional kemarin adalah ketika seorang pemateri tidak
sekedar memaparkan PPTnya. Namun mampu menarik perhatian audien dengan
melakukan praktik langsung menyapa peserta seminar di tengah-tengah paparannya
secara online. Dikandung maksud memberi contoh guru, cara mengontrol keaktifan
siswa dalam pembelajaran daring. Beliau juga mempraktikan langsung cara
melakukan ice breaking dengan beberapa tepuk dan tutorialnya. Meskipun jarak
jauh guru tetap dapat berinteraksi dengan efektif, asyik dan berenergi.
Siang
tadi setelah PPTnya saya share di story WA
ada beberapa teman yang mengajak diskusi tentang salah satu ciri guru
kreatif pada masa PJJ, cirinya adalah memiliki kemampuan Public Speaker. Apakah
Publik Speaker? Samakah public speaker
dengan komunikasi? Sejatinya komunikasi sebuah upaya menyampaikan sesuatu agar tercapai keinginan dan tujuan. Komunikasi ini, suatu ketika merupakan
jalan menyelesaikan masalah. Misalnya masalah yang disebabkan kesalahan dalam
berkomunikasi.
Sedangkan Public Speaker merupakan kegiatan
penyampaian pesan berupa ide/gagasan secara oral atau lisan. Public
Speaker ini bentuk komunikasi di mana seorang pembicara menghadapi banyak
pendengar dalam jumlah yang relatif banyak dan pembicaraan yang relatif kontinu.
Misalnya kegiatan guru sehari-hari dalam pembelajaran daring. Ketika guru
melakukan Public Speaker tentunya memiliki tujuan untuk menyampaikan materi
kepada peserta didik, menghibur mereka dan mempengaruhi siswa agar mau belajar
dan mengerjakan tugas dengan sungguh-sungguh.
Public
Speaker dalam tatap maya maupun tatap muka harus dilaksanakan dengan efektif dan
efisien agar memiliki kebermanfaatan. Manfaat Public Speaker antara lain:
mengurangi ketidaktahuan dan tekanan, memperbaiki hubungan, memahami
permasalahan dan menyelesaikan masalah yang muncul ketika melakukan daring. Ketika
guru memiliki kemampuan Public Speaker yang bagus ketidaktahuan siswa tentang
sebuah materi bisa dijelaskan guru dengan baik dan mudah dimengerti. Kemampuan Public
Speaker yang baik akan merekatkan hubungan siswa dan guru, meski jarak jauh tetapi
siswa seperti berhadapan dengan gurunya. Kemampuan guru melakukan Public
Speaker juga bermanfaat untuk berkonsultasi dengan wali murid dalam menyelesaikan masalah-masalah yang
dihadapi siswa.
Masalah
yang muncul dalam melakukan Public Speaker antara lain: nervous/kecemasan,
teknik Public Speaking, penguasaan
materi. Ketika kita mengalami nervous
dalam melakukan Public Speaker gejala yang muncul berupa:detak jantung semakin
cepat, lutut gemetaran, berkeringat, suara bergetar, pusing, kejang perut/mual,
mata berair, lupa materi. Dalam pembelajaran daring rasa nervous muncul saat
siaran langsung pemaparan materi dan membuat video pembelajaran. Sebenarnya
yang menyebabkan nervous ini adalah pengalaman pertama, suasana baru, merasa
menjadi pusat perhatian, merasa berbeda, tidak percaya diri, trauma masa lalu
dan perasaan belum siap untuk tampil. Cara mengatasinya dengan mempersiapkan
dan melakukan latihan, mencari pengalaman/jam terbang, melakukan kegiatan fisik
dan menganggap demam panggung untuk lima menit pertama sebagai hal yang wajar. Ketika
kita menjadi pemateri ada beberapa cara yan dapat dilakukan agar tumbuh rasa
percaya diri, cara tersebut adalah mengingat setiap keberhasilan dan segala
sesuatu yang menyenangkan, melepaskan segala bentuk rasa kecewa dan
penyesalan, optimis dan tidak takut gagal serta tampil secara maksimal.
Teringat
beberapa tahun yang lalu ketika menghadiri perpisahan anak, mendengarkan
sambutan perwakilan dari Kepala Diknas Kabupaten Trenggalek. Beliau bekerja di
bagian kurikulum Diknas Kabupaten Trenggalek. Kemampuan public speaker sangat
bagus, teknik menyampaikan sambutan tertata dengan rapi baik dari segi variasi
suara, ekspresi wajah yang tenang penuh senyuman, kontak mata dengan audien dan
bahasa tubuhnya pas. Dalam menyampaikan sambutan variasi suara sangat tertata
baik volume maupun kekerasannya. Nada bicara tidak terlalu menggelegar juga
tidak datar. Enak didengarkan. Ketika berbicara kecepatan dan artikulasinya
sangat pas dan selaras. Terkadang untuk menunjukkan antusiasme, materi sambutan
yang urgen Beliau akan berbicara cepat. Jika memberi penekanan pada materi,
nada bicara lambat. Kemampuannya memberi jeda dalam memberi penekanan sangat
luar biasa, sehingga audien tidak membutuhkan alat bantu seperti LCD. Teringat betul
ekspresinya ketika berbicara murah senyum, pandang mengarah ke beberapa titik,
dan tegas (tidak terlihat gelisah). Bahasa tubuhnya juga baik, menunjukkan jam
terbangnya berhadapan dengan banyak orang cukup sering. Beliau lebih memilih
berdiri tanpa mimbar, gerak kaki hanya sesekali, tidak terlihat mondar mandir.
Yang
paling terlihat elegan dari beliau adalah caranya merebut perhatian dibanding undangan
lainnya. Padahal kala itu juga datang istri mantan Bupati Trenggalek Ibu Peni.
Beliau tidak kalah power. Karena busana yang dipakai sesuai, pakai batik
sederhana namun serasi dengan celananya. Kala itu Beliau datang tepat waktu
bahkan bersamaan dengan wali murid. Sasaran dan tujuan materinya sesuai dengan tema
acara. Yang paling mengagumkan beliau meyakinkan audien akan manfaat materinya.
Di awal sambutannya Beliau memberikan pujian yang tulus kepada audien, lalu mengajukan pertanyaan
retorikal yang disambut hangat oleh wali murid, sering mengutip kata bijak,
diselingi lelucon hangat. Setelah sambutan selesai beliau menutupnya cara yang
mengesankan dengan cara membuat ringkasan/kesimpulan, menyampaikan kutipan,
pernyataan yang memotivasi, mengulangi manfaat materinya dan meminta audien
meneriakkan sebuah slogan. Tip public speaker yang mantab.
Kesimpulan
kemampuan berbicara sangat penting bagi kita dalam mendidik maupun sebagai
pemateri. Siapapun mampu menguasai public speaking. Public speaking bukan bakat
bawaan. Maka marilah berlatih, berlatih dan berlatih. Agar materi kita sampai
pada audien.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar