Senin, 19 Oktober 2020

LOMBA MENULIS 750 KATA



Hari ini Senin tanggal 19 Oktober 2020, siswa kelas VI  mengikuti seleksi Kompetisi Sains Madrasah (KSM)  tingkat madrasah menggunakan  e-learning. Siswa diharapkan membawa Hp untuk mengerjakan soal. Tepat pukul 09.00 WIB link soal dishare di grup Classroom VI. Siswa melakukan klik link, menuliskan username dan password. Setelah itu mereka langsung klik login ujian Computer Based Test (CBT). Langkah berikutnya mengisi Nomor Induk Siswa Nasional (NISN), mengisi kembali password dan kode ujian. Setelah proses authentication berhasil, berarti token ujian yang siswa masukkanberhasil ditemukan, dilanjut klik OK. Dengan demikian siswa dapat mengerjakan ujian seleksi KSM. Semua siswa aktif mengerjakan dengan tertib dan disiplin sehingga hari ini bisa ditentukan 10 perwakilan siswa untuk mengikuti KSM. Besok tahap menyiapkan foto siswa dan mendaftarkannya.

Untuk kegiatan esok hari siswa akan dibimbing mengikuti Lomba Menulis 750 Kata Tingkat Nasional, yang diselenggarakan Universitas Negeri Surabaya (UNESA). Ketentuan dari lomba ini diperuntukkan bagi siswa Sekolah Dasar maupun Siswa Madrasah Ibtidaiyah. Dengan topik cerita:

1. Aku dan Buku

2. Buku, Nenek/Kakek, dan Keluargaku

3. Buku dan Covid-19

Ada beberapa siswa kelas VI yang telah mencoba membuat cerita via WhatsApp namun jumlahnya masih masih kurang dari 750 kata. Maka perlu dijelaskan ulang ketentuan yang diberlakukan bahwa jumlah kata harus 750 tidak boleh lebih dan tidak boleh kurang. Jumlah tersebut tidak termasuk judul dan nama penulis. Hal itu perlu ditegaskan karena jika tidak memenuhi ketentuan akan didiskualifikasi.

Karena siswa banyak yang tidak memiliki laptop maka langkahnya cukup menulis di WhatsApp dikirim di grup Classroom VI. Untuk mengetahui jumlahnya memenuhi syarat atau tidak besok akan diunduh dan dirapikan oleh siswa di laboratorium Komputer MIM Kamulan.  Dan inilah salah satu karya siswa terbaik kelas VI, yang tadi pagi meraih nilai tertinggi dalam seleksi KSM.



PANDEMI DAN KASIH SAYANG

Oleh: Adelin

Pada tahun ini bumi sedang tidak sehat karena adanya virus covid 19. Virus ini pertama kali ditemukan di Negara China kemudian virus covid 19 masuk ken Indonesia pada awal tahun 2020. Pada saat itu Presiden RI mengumumkan sudah ada 2 orang yang terjangkit virus covid 19. Setelah itu masyarakat Indonesia belum terlalu percaya akan adanya virus ini. Namun setelah virus ini menyebar warga Indonesia mulai waspada. Warga mulai antusias mencari masker dan handsanitizer. Stok masker dan handsanitizer mulai sulit didapatkan karena banyak warga yang akan menimbun alat protokol kesehatan tersebut. Agar bisa mendapat keuntungan yang banyak warga yang menimbun masker dan handsanitizer menjualnya dengan harga yang tidak wajar.

Pandemi Covid-19 meningkatkan kepedulian kepada sesama apalagi dengan adanya peraturan pemerintah mengenai PSBB. Sekolah ditutup, pasar ditutup, jalur transportasi ditutup. Dengan adanya PSBB sebagian masyarakat terkena dampak dalam pekerjaan. Tidak sedikit warga yang terkena PHK. Ekonomi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan kebutuhan keluarga pun menjadi berkurang. Apalagi para pedagang yang biasanya mendapat penghasilan cukup menjadi menurun drastis. Pekerjaan yang menggunakan jasa transportasi juga ikut menurun.Tempat wisata juga ikut di tutup. Karena menurunnya pendapatan masyarakat, mereka menjadi berinisiatif membuat masker dari kain yang setara dengan masker medis karena maskermedis masih sulit didapat.

            Menurunnya ekonomi banyak masyarakat yang kehilangan pekerjaannya dan banyak orang yang membutuhkan kebutuhan ekonomi keluarganya. Saya bersama nenek  menjadi ingin membantu mereka dengan cara memberi sedikit sembako kepada tetangga sekitar yang membutuhkan. Selain memberi sedikit sembako. Saya dan keluarga membeli masker dari orang yang memproduksi masker kain  untuk di berikan kepada orang yang tidak punya masker.

Ada banyak cara untuk menjaga kesehatan orang-orang di sekitar kita, terutama keluarga di rumah. Dengan cara menyediakan tempat cuci tangan di depan rumah dan menggunakan setiap keluar rumah. Karena adanya covid 19 kita dilarang berjabat tangan jika bertemu teman atau saudara apalagi orang asing. Selain itu kita juga harus memakai masker. Memakai masker adalah cara kita melindungi diri kita dan orang lain dari virus covid- 19. Di keluargaku ada kakek nenek yang sudah tua.  Maka dari itu kita juga menjaga mereka agar tidak tertular virus covid-19. Selain memakai masker kita juga harus minum vitamin agar imunitas tubuh mejadi sehat. Sebelum masuk rumah kita wajib mencuci tangan agar virus tidak menempel di tangan. Setelah masuk rumah kita juga harus mengganti pakaian. Agar virus yang menempel di baju  tidak ikut masuk ke rumah. Setelah mengganti pakaian kita harus mandi.

Vitamin tidak hanya berbentuk obat saya dan keluarga juga biasa meminum jamu. Bahan untuk membuat jamu adalah :

·         Lemon

Buah lemon terkenal dengan vitamin c nya yang tinggi lemon memiliki sifat antibiotik dan anti virus yang membantu melawan dan mencegah sejumlah virus dan bakteri. Maka dari itu lemon sangat mempengarui kesehatan manusia.

·         Jahe

Jahe adalah bahan yang popular yang memiliki banyak khasiat bahkan dapat membantu merangsang respon kekebalan tubuh manusia untuk mencegah melawan virus dan bakteri.

·         Madu

Madu juga memiliki kandungan antibiotil untuk menghilangkan virus dan bakteri penyebab flu.

            Kita juga bisa membuat handsanitizer sendiri dengan cara membeli alkohol di apotek dan babyoil di minimarket aku membuatnya sendiri dengan panduan internet. Dan saya juga membuat cairan disinfektan sendiri dari pemutih baju dengan campuran air.

            Pandemic semakin menumbuhkan kepedulian dan kasih saying terhadap sesama. Sejak penyebaran virus covid 19 masyarakat untuk saling membantu dan berbagi kasih sayang  tidak surut bahkan semakin kuat dengan saling memotivasi. Dalam beberapa bulan terakhir kita membatasi aktifitas di luar rumah serta membiasakan diri umtuk belajar, bekerja, dan beribadah dari rumah sesuai imbauan pemerintah. Rutinitas baru yang kita jalani ini merupan salah satu bentuk kesadaran kita untuk menghindarkan diri agar tidak tertular atau menularkan virus covid 19 yang terus memakan korban jiwa setiap harinya. Kepedulian seperti inilah yang perlu kita pupuk untuk mencegah penyebaran virus covid- 19 supaya kita bisa bersama sama mengatasi masa  sulit ini dengan baik. 

               Dampak pandemi covid 19 ditentukan oleh pilihan kita, pilihan itu harus didasarkan pada kasih saying, keberanian, dan kerja sama. Di mana nilai itu selalu menjadi milik kita dan dapat kita jadikan patokan. Kita semua harus meluangkan waktu yang dibutuhkan mengutamakan keluarga dan saudara-saudara kita untik merawat orang orang yang kita sayangi pastikan bahwa berita yang kita sebarkan adalah berita yang sebenar benarnya untuk melawan rasa takut dan saling menyalahkan. Di tengah suasana sendu dan cemas karena pandemi  covid-19 banyak juga kisah menginspirasi yang menggetarkan hati. Tidak jarang aksi kebaikan yang dilakukan satu orang menular ke yang lain yang menjadi gerakan bersama untuk saling menolong dalam bentuk kasih sayang. Bebagai donasi dikumpulkan untuk para tenaga medis ada juga yang berniat membantu ekonomi kalangan bawah yang terdampak. Adapun bentuk kepedulian dan kasih sayang dari diri kita sendiri dan orang luar. Semoga cerita ini bermanfaat dan menginspirasi kalian.

 

1 komentar: