Selasa, 31 Agustus 2021

Pendekatan Mengajar PAIKEM GEMBROT

 

Masih teringat hasil rapat Kepala Madrasah di Kemenag, Ketua Pokjawas Kemenag Trenggalek memaparkan sebuah pendekatan mengajar yang menyenangkan diberi nama PAIKEM GEMBROT. PAIKEM GEMBROT ini kepanjangan dari Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, Menyenangkan, Gembira dan Berbobot. Dengan tujuan peserta didik antusias dalam belajar, tertarik dan mudah dalam memahami materi pembelajaran. Ketika menerapkan pendekatan PAIKEM GEMBROT ini guru harus merencanakan pembelajaran yang atraktif dan menarik sehingga hasil pembelajaran maksimal. 

Sejatinya pada pendekatan PAIKEM GEMBROT ini kegiatan guru seperti pada pembelajaran biasanya. Langkah awal menetapkan kompetensi dasar, indikator dan menyusun langkah pembelajaran serta melakukan evaluasi. Namun yang nampak berbeda adalah pada proses pembelajaran. Tugas guru menciptakan pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, menyenangkan, gembira dan berbobot. Melalui dinamika pembelajaran yang inovatif. Tentunya guru berfikir indikator siswa aktif, inovatif, kreatif, efektif, pembelajaran menyenangkan, gembira dan berbobot.

Dalam pembelajaran PAIKEM GEMBROT ini akan berhasil dengan baik, jika siswa terlibat secara aktif baik fisik maupun psikis. Indikator aktif dalam pembelajaran adalah jika tercipta sebuah komitmen, tanggung jawab dan motivasi. Yang dimaksud komitmen di sini adalah adanya strategi pembelajaran, metode, teknik dan materi bermanfaat bagi guru dan siswa. Utamanya sesuai dengan kebutuhan siswa sehari-hari. Proses pembelajaran ini akan memberikan wadah siswa untuk berpikir kritis yang disertai sikap bertanggung jawab terhadap aktivitasnya di dalam kelas. Guru sebagai fasilitator yang mendengarkan, menghargai ide siswa serta memberi peluang siswa mengambil keputusan yang tepat. Guru menciptakan pendekatan belajar yang berpusat pada siswa sehingga motivasi belajar semakin meningkat. Jadi guru memiliki kewajiban mendorong siswa untuk aktif mencari, menemukan dan memecahkan masalahnya sendiri.

Sedangkan indikator inovatif dalam pembelajaran jika siswa mampu menemukan hal-hal baru dari proses belajar sehingga mampu memahami materi pembelajaran secara utuh. Makna kreatif dalam pendekatan ini adalah sikap siswa yang menginginkan perubahan baru, memiliki motivasi yang kuat, mempunyai banyak gagasan atau cara untuk memecahkan masalah, tidak cepat putus asa, tidak lekas puas dengan hasil belajar, percaya diri dan sangat kritis. Dalam pembelajaran PAIKEM GEMBROT, guru harus mampu menciptakan pembelajaran yang efektif. Yakni sebuah pembelajaran yang mampu membimbing siswa untuk memanfaatkan waktu yang tersedia dengan tepat. Menggunakan media, alat peraga dan sumber belajar dengan baik. Siswa mampu menggunakan panca indera secara optimal untuk melakukan pengamatan dan penemuan.

Pembelajaran yang menyenangkan dan penuh kegembiraan dan berbobot jika guru mampu menciptakan pembelajaran yang interaktif, dinamik, menarik, atraktif dan menimbulkan inspirasi. Peran guru adalah menciptakan komunikasi beberapa arah, menggunakan multimetode, desain kelas menyenangkan, belajar sambil bermain, hasil belajar di pasang di dalam kelas, pembelajaran kontekstual, adanya reward dan apresiasi terhadap kinerja belajar siswa. Selain itu guru juga harus tampil menarik dan atraktif.

 

 

 

    


1.       

Senin, 30 Agustus 2021

Tugas Kepala Madrasah

 

Membaca hasil rapat kepala madrasah di Kantor Kemenag Kabupaten Trenggalek yang dishare via WAG guru. Kasi Pendma memaparkan bahwa peserta didik sudah jenuh dengan pembelajaran online. Guru harus punya inovasi pembelajaran yang menarik bagi peserta didik. Beliau juga berharap ANBK agar dipersiapkan sebaik-baiknya. Sedangkan Bapak Kepala Kankemenag Kabupaten Trenggalek menyampaikan belajar di rumah itu sangat jenuh, maka dimulai kepala madrasah harus benar-benar kreatif dan inovatif. Membimbing para pendidik untuk lebih kreatif dalam melakukan pembelajaran daring. Kepala Madrasah/pendidik di Madrasah Negeri merasa berada pada zona nyaman untuk mendapatkan siswa baru. Beda dengan Madrasah swasta harus berfikir cara mendapatkan siswa baru, juga memikirkan kesejahteraan guru.

Pada pelaksanaan KSM 2021 online yang sudah di publis 3 besar terbaik dari Madrasah Swasta, tidak ada satupun Madrasah Negeri yang masuk 3 besar. Jangan dijadikan zona nyaman menjadi kenyamanan dengan menerima gaji yang membuat terlena. Ukuran/parameter keberhasilan Kankemenag Trenggalek adalah kegiatan seperti ini KSM dan Porseni. Apresiasi Kepala Madrasah Swasta MI, MTS, MA bisa mengalahkan Madrasah Negeri. MA Qomarul Hidayah, MA Al Anwar telah sukses melaksanakan pendidikan yang mampu memotivasi peserta didik. Porseni dimohon untuk dipersiapkan. Jangan dijadikan alasan, dalih peserta didik masih melaksanakan pembelajaran daring.

Persoalan pendidikan kita saat ini, masih ada kepala madrasah yang belum berinovasi sehingga tergilas oleh kemajuan zaman. Jangan sampai peserta didik beranggapan internet lebih dalam menyajikan materi pembelajaran. Internet lebih lengkap dalam menyampaikan materi pembelajaran. Karena lulusan kita masih rendah jika dibanding dengan tingkat internasional. Intinya inovasi harus ditingkatkan di era disrubtion dan di era revolusi industri 4.0 atau 5.0.

Tugas kepala madrasah sesuai pasal 3 PMA nomor 50 tahun 2017: (1) melaksanakan tugas managerial, mampu berkolaborasi sehingga menghasilkan kinerja yang berkualitas, (2) mengembangkan kewirausahaan  kepala madrasah mampu melakukan optimalisasi sumber daya untuk kemajuan madrasah. (3) melakukan supervisi kepada guru dan tenaga kependidikan yang bermanfaat untuk penjaminan mutu pembelajaran. Guru harus melaksanakan pembelajaran yang menyenangkan Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif Menyenangkan Gembira dan Berbobot (Paikem Gembrot). Guru mampu menyajikan dengan menarik dengan hasil yang terukur sesuai yang diharapkan sehingga siswa belajar secara aktif. Sedangan menurut Profesor E. Mulyasa fungsi kepala madrasah adalah EMASLIM-EMASLEC. Educator, Manager, Administrator, Supervisor, Leader, Inovator, Motivator-Educator, Manager, Administrator, Supervisor, Leader, Enterpreneur, Climated Creator.


Minggu, 29 Agustus 2021

Pembelajaran Tatap Muka untuk Memenuhi Keinginan Walmur Kelas 6

 

Kemarin, hari Sabtu tanggal 28 Agustus 2021 mencoba memenuhi keinginan wali murid klas 6 untuk melakukan pembelajaran tatap muka. Merupakan kegiatan pembelajaran tatap muka kedua pada masa PPKM ini. Meskipun masih ada rasa khawatir, karena situasi belum dalam kondisi baik-baik saja. Pandemi masih menghantui masyarakat di wilayah Trenggalek. Namun anak-anak terasa sudah bosan mengikuti pembelajaran daring. Waktu mereka sebagian besar digunakan untuk bermain game online. Bahkan sebagian anak-anak usia SD/MI akan berkumpul di suatu tempat untuk bermain game bersama. Wali murid sangat cemas dengan kondisi ini. Apalagi bagi siswa kelas 6 yang akan menghadapi berbagai jenis ujian sekolah. Siswa kelas 6 ini, telah belajar daring sejak kelas 4. Tentunya berbeda dengan siswa yang belajar secara tatap muka. Sedangkan untuk kegiatan PAS, PAT maupun Ujian Sekolah, kelak juga dilaksanakan secara tatap muka. Untuk itu mencoba melaksanakan pembelajaran tatap muka.

Untuk pembelajaran tatap muka hari Sabtu membahas materi tentang perjuangan rakyat Indonesia menjelang proklamasi kemerdekaan dan permainan Rangku Alu. Sebelum pembelajaran dimulai siswa berdoa terlebih dahulu. Siswa kelas 6 terlatih dengan pembiasaan adab sebelum berdoa. Dengan mengangkat tangan dan menundukkan kepala. Kemudian berdoa hendak belajar. Guru mencatat kehadiran siswa. Semua siswa kelas 6 yang berjumlah 19 masuk semua. Meskipun ada seorang siswa yang terlambat datang. Guru tidak perlu memberikan punishment atau memarahi anak ini. Yang terpenting menanyakan penyebab ia terlambat datang ke sekolah. Mereka anak yang sangat antusias, ceria dan penuh semangat. Siswa menyimak guru yang mengingatkan pentingnya mematuhi protokol kesehatan, 5M. Kemudian guru menghubungkan materi hari ini dengan materi kemarin. Dengan mengajukan pertanyaan untuk mengetahui tingkat ketuntasan pelajaran yang lalu. Sehingga siswa mudah mencari keterkaitan antar materi.

Setelah itu guru akan menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai dan langkah pembelajaran yang akan diikuti oleh siswa. Pada kegiatan ini guru meminta siswa untuk membaca secara bergiliran tentang pertemuan Ir. Soekarno dan Moh. Hatta dengan Marsekal Terauchi di Dalat, Saigon. Setelah semua siswa membaca dengan lafal dan intonasi yang tepat. Guru membimbing siswa berdiskusi membuat pertanyaan menggunakan teknik 5W+1H. Pertanyaan terkait teks yang sudah dibaca. Pertanyaan tersebut dituangkan dalam sebuat peta pikiran. Peta pikiran tersebut akan dikembangkan menjadi sebuah paragraf menggunakan kalimatnya sendiri. 

Kemudian siswa berdiskusi tentang permainan rangku alu. Di sinilah sikap siswa akan dinilai. Bagaimana sikap semua siswa dalam bermain rangku alu terkait dengan penerapan kerukunan dan persatuan. Mulai dari rencana memilih kelompok dan sampai kerjasama dalam bermain. Karena sepintas terlihat ada beberapa anak yang menyendiri Siswa juga harus dapat menuliskan pengalaman pribadinya dalam menerapkan nilai-nilai kerukunan, terkait persatuan dan kesatuan dalam kehidupan siswa sehari-hari. Mereka juga diharapkan dapat menuliskan manfaat setelah menerapkan nilai-nilai kerukunan terkait persatuan dan kesatuan dalam kehidupan siswa sehari-hari.

Menjelang pembelajaran berakhir guru meminta peserta didik menuliskan/mengutarakan tentang pengalaman belajar yang baru saja didapatkan dan membuatkan kesimpulan. Guru memberi penguatan terhadap hasil kesimpulan siswa. Guru memberikan apresiasi  atas partisipasi semua peserta didik. Peserta didik diminta mencari permasalahan lain yang melibatkan menerapkan nilai-nilai kerukunan  terkait persatuan dan kesatuan dalam kehidupan siswa sehari-hari. Serta mempelajari materi ‘penerapan makna proklamasi’ untuk pertemuan berikutnya.

 

Sabtu, 28 Agustus 2021

Pembelajaran Bahasa Jawa Via Platform Google Meet

 

Menunggu semua siswa masuk room

Sehari sebelum melaksanakan pembelajaran virtual dengan platform tertentu guru harus menyampaikan pemberitahuan kepada siswanya. Begitu pula menjelang pembelajaran virtual hari Jumat tanggal 27 Agustus 2021. Pembelajaran virtual pada kelas 5 bahwa pembelajaran bahasa jawa dilaksanakan menggunakan platform google meet. Tujuannya agar wali murid beserta siswa siap memasuki room sesuai waktu yang telah ditentukan. Untuk tahun pelajaran baru 2021/2022, KKM kecamatan Durenan menetapkan pembelajaran menggunakan buku ‘Jwalita Basa’. Melihat judul buku ‘Jwalita Basa’ tentunya tulisan guru Trenggalek. Kompetensi dasar yang menjadi acuan buku ini sama dengan buku yang digunakan pada tahun pelajaran yang lalu. Yakni buku bahasa jawa yang berjudul ‘Tantri Basa”. Sesuai dengan  Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 19 Tahun 2014 tentang Mata Pelajaran Bahasa Daerah Sebagai Muatan Lokal Wajib di Sekolah/Madrasah.




Pembelajaran bahasa jawa pada hari Jumat sesuai jadwal pada jam ketiga. Semula link akan saya share pukul 10.00 WIB. Namun karena belum banyak yang mengumpulkan tugas untuk materi sebelumnya (Bahasa Arab), maka pukul 10.32 menit link baru saya kirim ke Whatsapp Group (WAG) Kelas 5. Anak kelas 5 cukup cerdas dan aktif dalam waktu beberapa menit sudah banyak yang bergabung dalam room googlemeet. Kompetensi pengetahuan yang akan dibahas tentang mengenal,  memahami dan mengidentifikasi teks narasi dan deskripsi. Sedangkan kompetensi ketrampilan yang harus dikuasai siswa tentang: membaca teks narasi dan deskripsi dengan teknik membaca.

Indikator pembelajaran yang harus dipahami siswa tentang (1) menjelaskan pengertian  teks narasi, (2) menjelaskan ciri-ciri teks narasi, (3) mengidentifikasi teks narasi berdasarkan ciri-cirinya, (4) menjelaskan pengertian teks deskripsi, (5) menjelaskan ciri-ciri teks deskripsi, (6) mengidentifikasi teks deskripsi berdasarkan ciri-cirinya, (7)membedakan teks narasi dengan teks lainnya, (8) membaca teks narasi dengan teknik membaca, (9) Menceritakan kembali isi teks narasi, (10) menulis teks  deskripsi secara sederhana.

Tidak semua indikator di atas akan dicapai pada pembelajaran virtual hari ini. Sebagian sudah dibahas pada pertemuan sebelumnya. Terutama tentang makna teks narasi dan deskripsi, ciri-ciri teks narasi dan deskripsi, perbedaan teks narasi, deskripsi, persuasi maupun argumentasi. Siswa juga telah praktik membaca teknik teks narasi (membaca indah). Sedangkan materi kali ini membahas tentang ‘Pendadaran Sinerat Wulangan I’. Merupakan pendalaman dari semua indikator di atas untuk persiapan mengikuti Penilaian Harian bahasa jawa.

Setelah semua siswa kelas V masuk room, guru mengucapkan salam. Guru melakukan tanya jawab tentang materi yang telah dibahas pada pertemuan sebelumnya. Satu persatu siswa menjawab pertanyaan guru. Guru mempersilahkan kepada siswa untuk bertanya jika ada materi yang belum dipahami. Seorang siswa meminta guru memberi contoh masing-masing 1 untuk teks narasi, deskripsi, persuasi maupun argumentasi. Gurupun memberi contoh sekaligus memberi penekanan terhadap ciri khas masing-masing teks. Kemudian guru memberikan penjelasan terhadap langkah pembelajaran hari ini. Yakni siswa satu persatu akan membaca teks narasi yang berjudul ‘Mburu Layangan Pedot’. Masing-masing siswa secara bergiliran akan membaca teknik (membaca indah), satu alenia. Kemudian untuk pendalaman materi akan berdiskusi klasikal soal-soal yang terkait kompetensi dasar yang akan dicapai.

Materi pembelajaran ini sepertinya sangat sederhana atau mudah. Namun kenyataannya, banyak siswa yang kesulitan membaca teks dalam bahasa jawa. Banyak tulisan yang harus dibaca ‘o’ bukan ‘a’ artinya tidak sama dengan tulisan aslinya. Misalnya ara-ara, kanca-kancane, ana, kaya, uga, dan lain-lain. Yang tepat dibaca oro-oro, konco-koncone, ono, koyo, ugo. Begitula pula siswa harus bisa membedakan cara membaca kalimat berita, perintah, tanya maupun kalimat petikan langsung. Ada beberapa siswa yang masih kurang lancar dalam membaca teks berbahasa jawa. Untuk penilaian membaca ini mencakup intonasi, lafal, dan ekspresi. Setelah siswa membaca satu persatu, maka dilanjutkan membahas soal latihan. Siswa mampu menjawab soal secara bergiliran. Soal berjumlah 15 butir dapat dibahas dengan lancar. Diskusi via platform google meet ini memudahkan siswa belajar. Juga tidak merepotkan orang tua.

Kamis, 26 Agustus 2021

Intermezo yang Cukup Menohok.

 


Kemarin (tanggal 25 Agustus 2021), setelah melakukan pembelajaran tatap muka selama 90 menit. Segera menuju ke tempat dilaksanakannya rapat ASN. Sampainya di tempat rapat, sudah ada beberapa guru yang sudah hadir. Begitu pula ketua KKM dan Pengawas Madrasah. Namun Bapak Pengawas Madrasah masih berada di ruang transit (ruang tamu MI Pakis). Beberapa guru menginginkan acara segera dimulai, karena tidak elok jika pertemuan dalam situasi PPKM, lebih dari 1 jam. Maka seorang guru ASN yang juga menjadi ketua KKM, segera memberitahu kepada Pengawas Madrasah bahwa semua guru sudah hadir dan rapat bisa segera dimulai. Pengawas Madrasah masuk ruangan rapat bersama seorang penyuluh yang bertugas di wilayah kecamatan Durenan. Penyuluh agama tersebut bernama Bapak Samsudhuha. Ketua KKM membuka acara rapat ASN, kemudian dilanjutkan dengan penyampaian siraman rohani.

Bapak Samsudhuha di awal pembicaraannya, menyampaikan tema yang akan disajikan. Beliau mengambil tema ‘Mengenal Diri Kita, Sebelum Mengenal Allah’. Beliau sedikit mengutip/menirukan cara guru membuka pembelajaran daring via whatsapp. Sehingga memicu gelak tawa para guru. Menurut pengalaman Beliau saat mendampingi putranya belajar daring, guru selalu menggunakan cara yang monoton dan kurang bisa di pahami. Karena hanya menulis tugas via WA. Kerjakan tema berapa, subtema berapa, pembelajaran berapa. Tanpa penjelasan yang mengiringinya. Atau siswa disuruh mengerjakan LKS yang sudah ditentukan guru, halaman yang hendak dikerjakan. Meskipun Beliau juga tidak menyangkal ada beberapa guru yang kreatif dalam mengajar virtual. Ketika memberi tugas selalu di sertai video penjelasan. Intermezo yang cukup menohok kami, para guru SD/MI. Bahkan Beliau mengingatkan tidak semua wali murid sepintar guru dalam membimbing siswa mengerjakan tugas. Maka ketika memberi tugas seyogyanya diiringi dengan penjelasan baik melalui tulisan, pesan suara, maupun video. Sepertinya pernyataan ini adalah pesan sponsor.

Kemudian Beliau melanjutkan memaparkan materi sesuai dengan tema yang telah disampaikan di awal. Beliau memberi ilustrasi tentang hamba Allah yang telah diberikan segala kenikmatan. Tetapi ia tidak berterimakasih kepada Allah. Maka ia tergolong orang yang tidak tahu diri. Akhir-akhir ini, berita kematian dalam satu hari terkadang 4 sampai 5 orang. Baik anak-anak, remaja, orang dewasa, maupun mereka yang lanjut usia. Maka harus segera instrospeksi. Jangan sampai ketika kita kembali (dipanggil Allah), ternyata belum memahami keberadaan Allah. Maka roh kita tidak sampai ke tempat selayaknya. Maka kejadian tersebut adalah sebuah kemalangan bagi kita. Maka yang kita lakukan adalah berprilaku tahu diri, olah rohani, mujahadah. Jadi manusia diharapkan mampu memerangi hawa nafsu, terus menerus berbuat baik. Hati tidak boleh bergantung kepada yang lain, harus selalu bergantung kepada Allah. Untuk itu kita harus membersihkan hati dari sesuatu yang tidak baik.

Beliau mengisahkan para ulama ataupun umat manusia zaman dulu. Para ulama zaman dahulu memiliki sifat istiqomah. Jika memiliki rencana sederhana tapi selalu dilaksanakan dengan tuntas. Mereka berusaha menghilangkan sifat jelek dan mengoptimalkan sikap yang baik. Ketika sifatnya baik, maka hatinya menjadi baik. Begitu pula sebaliknya. Sehingga doa-doa orang dahulu mudah dikabulkan oleh Allah, karena hatinya bersih. Orang yang hatinya bersih mudah dalam menerima ilmu. Cahaya kebenaran/ cahaya ilmu diturunkan kepada Nabi, para sahabat, orang-orang yang ma’rifat yaitu para ulama. Sehingga zaman dahulu berguru atau mencari kebenaran itu terfokus pada para ulama/guru. Namun anak-anak zaman sekarang mencari kebenaran melalui internet. Padahal sebaiknya ketika ingin mengenal/mempelajari ilmu harus ada yang menghubungkan yaitu para ulama maupun guru.

Sebagai moderator ketua KKM menyimpulkan dalam mencari ilmu harus ada penghubung/guru sehingga ilmu yang diperoleh tepat tingkat kebenarannya. Sebaiknya tidak hanya merawat jasmani namun juga harus mengendalikan hawa nafsu. Ilmu yang kita miliki sekecil apapun harus dilaksanakan. Kemudian acara dilanjutkan dengan pembinaan kepala madrasah. Beliau selalu mengingatkan bahwa keberkahan sebuah pertemuan/rapat jika ada majelis ilmu. Semoga pertemuan/rapat ASN dapat dilaksanakan dengan rutin/istiqomah. Meskipun karena kesibukan masing-masing dapat dilaksanakan pada akhir bulan. Beliau mengingatkan agar para guru tidak hanya memikirkan dunia, namun juga memikirkan akhirat. Karena saat ini kematian itu mudah sekali. Hampir setiap hari ada berita kematian. Warga yang satu baru saja diumumkan meninggal, warga lainnya sudah menyusul meninggal. Seorang warga yang baru saja mampir berbincang-bincang pamit hendak ke pekarangan. Beberapa jam kemudian diketemukan diladang dalam kondisi meninggal dunia.

Sekarang ini, jika hendak takziah, warga nampak ragu-ragu. Meninggalnya karena paparan covid-19 atau bukan. Meskipun tahu meninggalnya di rumah masih hati-hati, keluarganya juga khawatir. Memandikannya juga harus menggunakan APD. Bapak Pengawas juga selalu mengingatkan tentang fungsi guru. Sebagaimana dipaparkan oleh penyuluh agama beberapa bulan yang lalu, guru merupakan ulama rabbani. Yang memiliki peran penting dalam menyambung/wasilah dalam bidang keilmuan. Itulah penyebab guru selalu dihormati. Menjadi guru jangan hanya mencari kebutuhan duniawi. Namun bagaimana caranya ketika mencari duniawi bisa bernilai akhirat. Beliau juga selalu memberi pesan agar guru memberi contoh dalam penerapan protokol kesehatan. Jika bisa menjelaskan dalam berbagai majelis/pertemuan sangat bagus. Namun jika tidak mampu cukup memberi contoh. Karena guru merupakan ujung tombak pemerintah dalam penerapan protokol kesehatan (5M). Agar mampu menekan laju pandemi covid-19.

Beliau juga menekankan kembali kinerja guru. Bahwa guru jangan hanya memberi tugas. Apalagi hanya menyuruh mengerjakan LKS. Karena LKS hanya membahas materi yang sifat pengetahuan pada tahap rendah (lots). Guru diharapkan mengajar siswa sesuai zamannya. Bukan mendidik sesuai zaman kita. Meskipun 100% WFH guru juga harus piket. Berpartisipasi terhadap kegiatan madrasah. Semua kompetensi guru harus diterapkan baik kompetensi pedagogi, sosial, maupun professional. Sehingga ASN bisa menjadi contoh bagi keluarga, siswa, guru lain, maupun lingkungan. Semoga kami para ASN mampu menerapkan semua pesan yang disampaikan oleh Bapak Penyuluh dan Bapak Pengawas Madrasah.

Rabu, 25 Agustus 2021

Pembelajaran Tatap Muka Pertama pada Zona Orange

 

Hari ini tanggal 25 Agustus 2021, melaksanakan pembelajaran tatap muka. Meskipun hanya  90 menit. Berangkat pukul 07.00 ke MIM Kamulan. Anak-anak rajin sekali, sudah siap di sekolah. Maka segera membuka pintu kantor, dan mengambil kunci kelas VI. Betapa terkejut kelas VI nampak berantakan. Padahal di awal tahun ajaran baru telah saya tata rapi dengan jumlah bangku 19. Setelah menengok ke kelas V ternyata bangku tersebut pindah ke kelas tersebut. Bangku kelas V menumpuk di depan papan tulis kelas VI. Rasa ingin tahu saya terjawab, mungkin bangku kelas VI dipakai untuk membuat video praktik pembelajaran (peerteaching) guru yang sedang PLPG virtual. Maka dengan ikhlas menata bangku lagi bersama anak laki-laki. Sedangkan anak-anak perempuan membersihkan kelas.

Pembelajaran hari ini membahas tema 2 subtema 1 tentang persatuan dalam perbedaan. Menceriterakan kehidupan warga di sebuah kampung yang bernama Kampung Cempaka. Kampung ini merupakan kampung transmigran. Seorang siswa kelas VI yang bernama Alfaroq menanyakan makna transmigran. Maksudnya mengapa Kampung Cempaka dinamakan kampung transmigran? Kemudian siswa lain menjawab karena kampung tersebut warganya berasal dari beberapa daerah padat di Pulau Jawa. Adanya perpindahan penduduk dari suatu provinsi ke provinsi lainnya. Diskusi makin asyik ketika ada siswa yang menanyakan perbedaan apa saja yang terdapatkan pada kehidupan warga Kampung Cempaka tersebut? Siswa lainnya saya persilahkan menemukan jawabannya dengan membaca pemahaman teks yang berjudul ‘Perbedaan yang Menguatkan'.

Ketika siswa mulai mencari perbedaan yang terdapat di kampung tersebut. Saya sambil berkeliling kelas, tapi tetap jaga jarak dan memakai masker. Beberapa siswa telah mencatat dibukunya beberapa temuan jawaban. Ingatan saya melayang beberapa tahun lalu ketika ikut kakak di desa Rawan Condong, Ogan Komering, Sumatera Selatan. Desa Cempaka mirip dengan desa Rawan Condong. Warganya berasal dari Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat dan Bali. Mereka hidup rukun saling membantu sama lainnnya. Setelah siswa mencatat semua perbedaan, beberapa diantaranya membacakan temuannya. Ternyata mereka mudah menemukan jawabannya. Bahkan mampu menemukan cara menyikapi perbedaan dan mampun memberi pendapat manfaat hidup rukun meskipun dalam perbedaan.

Diskusi dilanjutkan dengan membahas tarian Lego-Lego. Sebuah tarian dari Kabupaten Alor Nusa Tenggara Timur. Tarian yang semula merupakan tarian perang ini, akhirnya digunakan sebagai upacara untuk menyambut tamu. Tarian ini memiliki pola lantai melingkar. Rasa ingin tahu anak-anak tentang pola lantai melingkar sangat tinggi. Mereka bertanya tentang pola lantai lain dalam sebuah tarian. Karena seorang penari harus menguasai perpindahan, pergerakan dan pergeseran posisi saat menari. Pola lantai sejatinya adalah pola denah yang harus dikuasai oleh seorang penari dan berfungsi untuk membuat posisi dalam sebuah ruang pertunjukan/pagelaran tari. Siswa mendiskusikan juga bentuk-bentuk pola lantai tarian. Seperti pola lantai lurus, diagonal dan melengkung. Karena contoh dalam pembahasan tersebut kebanyakan pola lantai tarian dari daerah luar Jawa Timur. Maka seorang siswa bertanya tentang tari dari daerah Jawa Timur dan jenis pola lantainya. Seperti pola lantai tari Reog Ponorogo, tari Remo, dan tari jaranan.

Diskusi sangat menarik, tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 09.00 dan saya harus menghadiri rapat rutin ASN.

Peran Proktor

 

Proktor menyiapkan Server ANBK

Beberapa hari ini satuan pendidikan (satpen) disibukkan dengan berbagai hal terkait pelaksanaan ANBK. Mulai dengan mempersiapkan sarana dan prasarana yang dapat mendukung pelaksanaan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK). Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) ini merupakan program penilaian terhadap mutu setiap satuan pendidikan (satpen). Mutu sekolah dinilai berdasarkan hasil belajar siswa yang mendasar, yaitu: literasi, numerasi, karakter, kualitas belajar mengajar dan iklim satuan pendidikan yang mendukung pembelajaran. Informasi tersebut diperoleh melalui tiga instrumen utama, yaitu: (1) Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), (2) Survei Karakter, (3) Survei Lingkungan Belajar. Tujuan dari ANBK untuk memperoleh informasi yang dapat menunjukkan segala sesuatu yang seharusnya menjadi tujuan utama satuan pendidikan, yakni pengembangan kompetensi dan karakter siswa. Tidak mempengaruhi kenaikan kelas maupun kelulusan. Apalagi mempengaruhi penerimaan tunjangan guru, baik tunjangan fungsional maupun tunjangan profesi guru.

Dalam pelaksanaan ANBK, ada petugas yang memiliki peranan penting yaitu proktor. Proktor satuan pendidikan memiliki peranan yang sangat penting. Proktor bertugas mengendalikan secara teknis pelaksanaan ANBK. Kepala madrasah bersama proktor harus menyiapkan perangkat komputer dan sarana yang mendukung kelancaran ANBK. Dalam menyiapkan sarana dan prasarana tersebut harus  dilakukan dengan cermat. Juga harus sesuai prosedur sehingga ANBK berjalan dengan lancar. Proktor  harus menyiapkan perangkat lunak seperti melakukan penginstalan, melakukan proses sinkronikasi hingga menjaga kelancaran dalam pelaksanaan ANBK dari segi aplikasi. Proktor juga bertugas menyiapkan perangkat keras seperti penyiapan jaringan, perangkat computer sehingga perangkat siap digunakan. Nanti ketika ANBK sedang berlangsung, proktor bertugas memastikan keseluruhan proses berjalan dengan lancar sesuai prosedur yang telah ditetapkan, dan harus mau berkoordinasi denganTim Teknis ANBK Kabupaten.

Kemarin malam pukul 21.19 ruang ANBK selesai dirapikan

Jadwal ANBK tahun 2021 ini akan dilaksanakan mulai September sampai dengan November 2021. Berarti mundur dari jadwal semula yang akan dilaksanakan pada bulan Agustus 2021. Siswa yang akan menjadi sampel akan mengikuti ANBK selama 2 hari. Pada hari pertama jenis asesmen yang kerjakan adalah literasi membaca dan survei karakter. Hari kedua asesmen numerasi dan survei lingkungan belajar. Sedangkan kepala madrasah dan semua guru akan mengikuti ANBK dengan asesmen survei lingkungan belajar. Untuk Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan yang sederajat yang akan melaksanakan ANBK gelombang I pada tanggal 8 sampai 11 November 2021. Sedangkan tanggal 15 sampai 18 November 2021 adalah pelaksanaan ANBK gelombang II. Semoga berjalan dengan lancar kegiatan tersebut.

Senin, 23 Agustus 2021

Karena Ban Mobil Tertancap Paku

 

Hari ini mengantar siswa yang akan mengikuti Kompetisi Sains Madrasah (KSM). Sejak pukul 08.00 saya sudah menunggu kendaraan madrasah menjemput di tempat penitipan motor. Penitipan motor terletak di sebelah balai desa Kedunglurah. Hampir satu jam menunggu. Menunggu memang kegiatan yang paling menjemukan. Sesekali menarik napas gundah. Namun belum muncul jua kendaraan tersebut. Mencoba menghubungi guru yang mendampingi siswa dari sekolah. Ternyata kendaraan masih start dari MIM Kamulan. Sampai di tempat saya menunggu pukul 09.15. Padahal KSM Kabupaten dimulai pukul 09.30 dan peserta sesi pertama diharapkan datang di lokasi 30 menit sebelum acara dimulai. Berarti sudah terlambat mengikuti KSM berdasarkan ketentuan yang ditetapkan panitia. Belum lagi waktu yang dibutuhkan untuk melaju dari Kedunglurah menuju Kampak tentunya tidak cukup 15 menit. Meskipun laju kendaraan sangat cepat. Saya mencoba menghibur diri. Lebih baik terlambat asal selamat.

Laju kendaraan sangat cepat. Kepala madrasah yang sedang memegang setir menceritakan penyebab keterlambatan. Karena ban mobil terkena paku. Semoga ini bukan merupakan petanda yang tidak baik. Namun sejatinya masuk 10 besar atau tidak, saya tetap tawakal pada Allah. Yang terpenting telah berusaha sekuat tenaga. Mendampingi mereka dengan sungguh-sungguh. Sampai di perempatan Gandusari kepala madrasah mendapat panggilan telpon. Yang menyatakan bahwa tinggal peserta dari MIM Kamulan yang belum masuk ruangan. Kepala madrasah mempercepat laju kendaraan. Setelah tiba di tempat Kompetisi Sains Madrasah (KSM) yang terletak di MTsN Kampak, siswa yang hendak mengikuti sesi pertama saya antar sampai di tempat absen. Alangkah senangnya, sambutan panitia tetap ramah. Pengawas ruang menyambut  kedatangan kami dengan bersahabat. Beliau meyakinkan murid saya untuk tetap tenang. Dicek suhu, mengisi absen dan masuk ruangan dipandu panitia pengawas.

Kepala madrasah menambal ban yang tertancap paku. Saya memilih menunggui siswa di masjid MTsN Kampak agar lebih nyaman. Kurang enak hati menunggu di taman MTsN. Sungkan bertemu Bapak dan Ibu Agus yang baik hati. Takutnya nanti diajak ke rumah Beliau. Merepotkan Beliau berdua karena harus menyiapkan makanan untuk pendamping dan anak-anak. Maka saya dan teman menunggu di masjid. Memang rezeki tak bisa ditolak. Dipersilahkan duduk pada gelaran yang disiapkan dan disajikan makanan alami. Seperti singkong rebus, pisang kukus, ubi talas dan ubi jalar yang telah dikukus. Makanan alami kesukaan saya. Dengan ramahnya mempersilahkan untuk menyantap sajian tersebut. Makanan yang disajikan terlihat bersih, dan tingkat kematangan pas. Kami bertiga diberi satu nampan yang berisi bermacam-macam makanan. Dengan lahap kami menyantapnya. Ketelanya memiliki rasa manis yang pas. Sungguh kerasan di madrasah ini. Gurunya sangat ramah, teduh dan terdengar gemericik air serta burung yang berkicau indah.

Setelah siswa yang mengikuti sesi pertama selesai, kami berempat menunggu kepala madrasah yang sedang menambal ban. Karena tadi belum sempat ditambal, hanya ditambah udara. Menurutnya ban tubeles cukup tangguh digunakan satu hari meskipun dalam kondisi tertancap paku. Beberapa menit kemudian kepala madrasah sampai di depan MtsN Kampak, kami diajak berkeliling Kampak. Berjalan-jalan melihat rumah singgah bagi pasien covid-19 yang berada di Kampak. Setelah sampai perbatasan Kampak menuju Munjungan kendaraan putar untuk mencari makan siang. Ada beberapa pilihan yang bisa dipilih siswa, mulai dari sompil Mak Kontring, soto, sate atau masakan Padang. Anak-anak memilih masakan Padang. Mereka belum merasakan sensasi sompil Mak Kontring jika sudah merasakan maka akan ketagihan. Sompil yang fenomenal ini sangat diminati para pegawai maupun karyawan perkantoran. Bahkan pernah ditayangkan dalam acara Jejak si Gundul di Trans TV.

Setelah makan siang segera menunaikan shalat dhuhur. Istirahat sebentar di masjid tersebut. Tidak seberapa lama kepala madrasah mengajak kembali ke tempat pelaksanaan KSM sesi II. Kami menunggu di teras masjid MTsN Kampak. Berbincang dengan Bapak/Ibu dari MI Gador, MIWB Kamulan, MI Pakis dan MI Sumbergayam. Perbincangan untuk berbagi ilmu tentang berbagai hal. Tentang penanganan covid-19 maupun situasi yang sekarang sedang riuh diperbincangkan, yakni PPKM. Menunggu informasi apakah PPKM akan diperpanjang lagi. Biasanya informasi akan dibagikan pada malam hari. Guru segera ingin melaksanakan pembelajaran tatap muka. Nah, bertemu Bapak Agus lagi, Beliau menawari mampir ke rumahnya. Kami menolak dengan sopan. Kemudian Beliau mengajak Bapak-bapak dari kecamatan Durenan ngopi. Memang  Beliau orangnya sangat tulus dan baik hati. Semoga Ibu dan Bapak Agus panjang umur dan sehat selalu.

Sabtu, 21 Agustus 2021

Literasi Digital

 

Beberapa hari ini diskusi diberbagai group WA membahas tentang literasi digital. Undangan mengikuti webinar via zoom berdatangan. Sehingga banyak yang tertarik untuk mengikutinya. Tidak sekedar untuk mendapatkan sertifikat, namun untuk menambah pengetahuan tentang literasi digital. Secara sederhana literasi digital merupakan kemampuan untuk memahami dan menggunakan informasi dalam berbagai sumber yang sangat luas yang diakses melalui jaringan  komputer. Tentunya banyak yang bertanya seberapa penting memahami literasi digital ini? 

Maka setelah mengikuti zoom meeting menjadi lebih mengerti pentingnya literasi digital. Ternyata mempelajari ilmu literasi digital sama pentingnya dengan mempelajari ilmu lainnya. Mengingat kebutuhan manusia pada era disturbsi lebih cenderung tergantung kepada internet maupun  platform online. Dengan literasi digital kita dapat terhindar dari sikap gagap teknologi (gaptek). Selain itu kita dapat memanfaatkan kemajuan digital ini. Karena digital ini dalam berbagai aspek teknologi sudah semakin berkembang pesat. Kita harus update terhadap kemajuan teknologi, terutama para guru.

Dalam sebuah pendidikan dan latihan(diklat) seorang narasumber pernah memaparkan tugas guru dalam mengajar literasi. Guru diharapkan dalam menyampaikan pembelajaran bersifat kontekstual. Materi pelajaran dihubungkan dengan kejadian yang benar-benar terjadi di lingkungan. Ketika mengajar stimulus atau permasalahan bisa diambilkan dari berita terkini yang ramai didiskusikan khlayak ramai. Dihubungkan dengan kompetensi dasar yang hendak dicapai. Namun guru harus literat, artinya cerdas dalam memilih stimulus yang bermakna. Sehingga dapat memberi contoh siswa memilah dan memilih berita yang valid, buka berita hoax.

Sementara itu pesatnya  perkembangan bidang teknologi digital ini memiliki dampak positif, antara lain: (1)komunikasi semakin mudah, (2)menjadi kreatif dan inovatif, (3)tumbuh rasa kepercayaan diri dan rasa tanggung jawab, (4)banyak peluang kerja baru. Ketika hendak berkomunikasi dengan keluarga, kolega atau siswa semakin mudah tinggal memilih platform yang paling disukai. Melalui video call, duo, zoom, google meet dan lain-lain. Kreativitas dan inovasi guru maupun masyarakat ditantang pada zaman digital ini. Seorang guru yang kreatif bisa melaksanakan pembelajaran dengan berbagai platform yang menarik. Sehingga pembelajaran virtual lebih bermakna. Dengan menguasai  literasi digital menjadikan lebih percaya diri baik dalam berkomunikasi, mengajar, maupun berdagang. Namun juga harus bertanggung jawab terhadap aktivitas dalam bersosial media. Hati-hati dalam menerima maupun melanjutkan suatu berita. Dengan melesatnya bidang teknologi digital, peluang kerja terbuka lebar. Terutama bagi pedagang online, pemateri, penulis, motivator dan pencari kerja lainnya yang mampu memanfaatkan peluang ini.

Sedangkan dampak negatif perkembangan teknologi digital ini adalah: (1)terjebak dalam kejahatan cyber crime, (2)adanya hacker yang membobol data pribadi, (3)adanya cyber bullying yaitu intimidasi atau perundunngan yang dilakukan di dumai. Penggunaan jaringan komputer untuk tujuan kriminal berteknologi tinggi dengan menyalahgunakan kemudahan teknologi digital ini sedangkan marak terjadi. Banyak kejadian gadis remaja hilang karena kenalan di sosial media. Penipuan berkedok investasi, undian berhadiah, mengaku fihak kepolisian yang menangkap putranya kena narkoba minta tebusan dan banyak yang lainnya. Munculnya hacker pribadi yang mampu membobol data pribadi, membobol WA maupun Fb untuk memeras para kolega pemilik akunyang diretas. Kelakuan warganet yang melakukan bully terhadap orang lain. Mengatur hidup orang lain sesuai kemauan netizen. Semoga dengan memahami literasi digital kita semakin bijak dalam bersosialisasi.

Kamis, 19 Agustus 2021

Perbincangan Menjelang Rapat

 

Mengikuti rapat Kelompok Kerja Madrasah Kecamatan Durenan yang diadakan pada tanggal 18 Agustus 2021. Sebelum acara dimulai para kepala madrasah membicarakan tentang kondisi pandemi covid-19 saat ini. Ternyata ada beberapa desa yang banyak terjadi kematian seperti Kamulan, Gador dan Semarum. Seorang kepala madrasah mengalami kejadian yang cukup aneh. Ketika saudaranya isoman satu keluarga. Maka Beliau mengantar bahan makanan, obat dan kebutuhan pokok lainnya. Setelah beberapa kali mengantar kebutuhan pokok, Beliau bersama istri mengalami gejala ringan covid-19. Padahal ia tidak masuk rumah familinya, hanya menggantungkan di pagar. Karena kondisi tidak membaik Beliau segera mengajak istrinya melakukan swab ke Puskesmas Durenan. Beliau ternyata positif covid-19. Mungkin Beliau terpapar ketika berbincang dengan keluarga yang isoman. Prediksi lainnya covid varian baru menular melalui udara, tidak hanya lewat sentuhan.

Yang lebih mengharukan cerita dari Bapak kepala madrasah lainnya. Beliau satu keluarga terpapar. Bapaknya yang sudah lanjut usia, akhirnya kembali keharibaan Allah. Padahal keluarganya akan melangsungkan hajatan pernikahan. Maka Beliaulah yang menggantikan tugas ayahandanya. Tentunya hal itu merupakan beban berat baginya. Hampir semua orang pernah terpapar. Namun ada yang tangguh segera memperbaiki pola makan, ikhtiar mencari obat pereda. Utamanya mendekatkan diri pada Allah, memperbaiki ibadah, banyak berdoa dan berzikir. Namun yang membuat salut seorang ibu kepala madrasah mengatakan dirinya selama pamdemi covid-19 belum pernah terpapar. Upaya keluarganya adalah mengurangi mobilitas. Untuk kebutuhan bahan pokok cukup berbelanja ke toko terdekat. Kebutuhan dapur mempercayakan kepada penjual keliling. Memperbanyak makan buah-buahan, karena Beliau tidak begitu suka mengonsumsi vitamin yang siap minum. Maka beliau lebih suka vitamin alami.

Perbincangan segera disudahi, karena rapat segera dilaksanakan. Dalam rapat tersebut ketua KKM menyampaikan beberapa hal, antara lain: Uji coba KSM dilaksanakan di 5 titik. MIN 1 Trenggalek, MTsN Panggul, MTsN Watulimo, MTsN Kampak, MTsN Munjungan. Namun yang fasilitas terbaik di MTsN Kampak karena semuanya menggunakan laptop. Untuk KSM utama dilaksanakan hari Senin depan, tepatnya pada tanggal 23 Agustus 2021 dengan waktu yang sama. Untuk sesi 1 pagi hari dan sesi 2 siang hari. Sistem penilaian KSM untuk pilihan ganda, jika jawaban benar 4, salah tidak dikurangi, tidak dijawab nilai 1. Untuk soal essai benar 6, jika jawaban salah 0, jika soal tidak dijawab nilai 0.

Kemudian dalam sambutannya pengawas madrasah mengingatkan agar dalam kondisi yang seperti ini, penting sekali menjaga kesehatan. Guru memberi contoh pelaksanaan 5 M. Terutama mengurangi mobilitas. Karena dengan memberi contoh lebih efektif dari pada mengingatkan. Meskipun sejak kemarin Trenggalek sudah zona orange. Selain itu guru diharapkan meningkatkan kualitas dalam melakukan pembelajaran daring. Jika menghendaki luring harus mewaspadai kondisi lingkungan, banyak tidaknya warga yang terpapar. Dan seyogyanya dilakukan dengan prokes yang baik. Terkait peningkatan kualitas pembelajaran daring, kepala madrasah harus berani menegur guru yang hanya memberikan tugas mengerjakan LKS, tanpa penjelasan terlebih dahulu. Seyogyanya guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Lalu  memberikan penjelasan via video, alat peraga atau voice note. Dilanjutkan memberi tugas. Setelah pemberian tugas, guru tetap memantau classroom jika ada yang butuh penjelasan. Guru  harus memberikan reward/penghargaan/motivasi.

Selain itu guru juga harus memberikan punishment/hukuman kepada siswa yang tidak mengirimkan tugas. Dengan cara: minimal bertanya/mengingatkan mengapa tidak mengerjakan tugas. Ketika mengajar guru sebaiknya menggunakan pendekatan tematik integratif, bukan mata pelajaran. Agar tugas yang dibebankan kepada siswa tidak terlalu banyak. Madrasah harus tetap mengupayakan adanya ciri khas/ karakteristik. Misalnya: madrasah tahfidz, madrasah religius, madrasah hijau, madrasah literasi, dan lain-lain. Buat tolok ukur, yang mampu dicapai. Cari kiat cara mencapai dan harus dilaksanakan. Berharap KSM masuk 10 besar. Agar berhasil sebaiknya dibina guru atau mencari guru dari bimbingan belajar. Meskipun BOS dikerjakan secara online, namun tetap membuat SPJ. SPJ semester 1 segera dibuat. Monev yang tertunda tetap akan dilaksanakan, yakni monev semester 2 tahun 2020 dan SPJ semester 1 tahun  2021. Dana BOS harus memperhatikan kebutuhan siswa. Misalnya membelikan kuota/vitamin bagi siswa, membeli buku siswa dan lain-lain.

Sedangkan operator kecamatan menyampaikan bahwa pertanggal 18 Agustus 2021: Simpatika selesai, Emis dihimbau agar operator melakukan migrasi kenaikan kelas. Untuk ANBK, semua lembaga sudah terdata  dan sudah disiapkan oleh fihak provinsi. Perlu ada pertemuan tatap muka dengan para proctor. Aplikasi KSM sudah tidak ada kendala. Siap dijalankan di madrasah masing - masing. Namun rencananya tetap difokuskan di 5 titik, mungkin untuk menjaga objektivitas.

Selasa, 17 Agustus 2021

Tulisan untuk Ibu Pertiwi

 

Mentari pagi mulai menyengat. Terkesima melihat dari dekat. Para veteran berkumpul di sebuah rumah, berseragam  coklat. Coklat pekat. Di kecamatan Pogalan sebanyak itu veteran. Gumamku penuh kebanggaan. Sepanjang jalan menuju ke rumah, melamunkan perjuangan mereka melawan penjajah. Seperti pejuang lainnya mempertahankanmu, Ibu Pertiwi. Mereka pernah diadu domba, disiksa, ataupun dipenjara. Bahkan hasil bumipun pun tak bisa mereka nikmati kala itu. Rempah-rempah dijarah. Jikalaupun dibeli dengan harga murah. Mereka bangkit dari sikap kesukuan, bersatu dalam organisasi nasional pertama. Bangkit dan berjuang. Para pejuang juga bergerilya, meski hanya bersenjata bambu runcing. Suatu ketika Negara Matahari Terbit, terjepit oleh Sekutu. Merupakan titik terang menuju negara berdaulat. Pelan tapi pasti persiapan menuju kemerdekaan mulai bersinar. Meski sedikit terseok, diujung keretakan. Akibat kalimat yang tercantum dalam Piagam Jakarta. ‘Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya’. Nilai-nilai kecintaan para pejuang terhadap persatuan bangsa mampu meredakan keretakan ini. Dengan penuh kebijakan mengubah bunyi dasar negara.

Ibu Pertiwi… Semangat mereka membahana ketika proklamasi dibacakan di jalan Pegangsaan. Ibu Pertiwiku telah merdeka. Makna proklamasi begitu mendalam bagimu. Sebagai puncak perjuangan. Karena telah dijajah selama bertahun-tahun oleh negara-negara Eropa hingga negara Jepang. Para pahlawan berhasil mewujudkan proklamasi kemerdekaan. Mampu menaikkan martabat Ibu Pertiwi. Sebagai negara yang bermartabat dan mandiri. Tidak bergantung pada negara lain. Kemerdekaan merupakan tonggak sejarah, Ibu pertiwi terbebas dari belenggu penjajahan. Meskipun sesudah pembacaan proklamasi masih banyak yang harus dipertahankan.

Mempertahankan lebih sulit dari pada memperjuangkannya. Perjuangan melalui pertempuran maupun diplomasi. Ketika Belanda berupaya menumpang tentara sekutu, AFNEI. Surabaya terkoyak, timbul pertempuran 10 November. Ribuan rakyat Surabaya gugur dalam pertempuran tersebut. Ambarawa melakukan perlawanan gigih ketika sekutu ingin mengambil alih kota tersebut. Pertempuran Medan Area bergolak ketika sekutu mulai menjarah di kota tersebut. Bandung lautan berkobar. Rakyat Bandung melakukan pembakaran terhadap gedung-gedung penting agar tidak dapat digunakan sebagai markas pertahanan tentara sekutu. Perjuangan melalui diplomasi menghasilkan beberapa perundingan, mulai dari Linggarjati, Renville, KMB. Hingga akhirnya dunia mengakui Ibu Pertiwi menjadi NKRI.

Sebagai bangsa yang besar selalu menghargai jasa pahlawannya. Setiap 17 Agustus warga merayakannya dengan gegap gempita. Namun kini sudah dua tahun, merayakannya dengan dengan sederhana. Berlinang air mata. Karena Ibu Pertiwi sedang bersusah hati. Pandemi telah mengoyak kenyamanan kami. Banyak anak-anak yang menjadi yatim piatu. Banyak yang kehilangan suami/istri. Kami, anak bangsamu sedang tidak baik-baik saja. Bertahan dalam kesedihan. Mencoba untuk tangguh dan pantang menyerah. Meneruskan perjuangan para pendiri bangsa. Dirgahayu Ibu Pertiwi.

Senin, 16 Agustus 2021

Dijamu Kenalan Baru

 


Senin, 16 Agustus 2021 sesuai jadwal, mengantar anak-anak untuk melaksanakan kegiatan uji coba KSM. Kegiatan uji coba KSM dilaksanakan di MTsN 2 Trenggalek/ MTsN Kampak. Dalam undangan kemarin peserta diharapkan membawa kartu peserta. Setiap MI mengirim 2 peserta untuk mengikuti KSM IPA dan Matematika. Satu peserta akan didampingi seorang pendamping yang mampu mengoperasikan komputer. Untuk sesi I mata pelajaran Matematika dilaksanakan pada pukul 09.30-11.00. Sesi II mata pelajaran IPA dilaksanakan  pukul 13.30-15.00. Peserta dan pendamping diharapkan  hadir 30 menit sebelum pelaksanaan KSM. Peserta dan pendamping sesi 1 dan 2 dimohon tidak hadir bersamaan. Peserta dan pendamping diharapkan mematuhi prokes, wajib menggunakan masker dan faceshield.

Untuk meringkas tenaga dan beaya kedua peserta dari MIM Kamulan akan dibawa bersamaan. Namun tidak masuk lokasi, nanti akan istirahat di rumah kenalan bapak kepala madrasah. Sesampainya di lokasi KSM, siswa yang hendak mengikuti sesi I mengisi daftar hadir dan cek suhu tubuh. Setelah menunggu beberapa menit, peserta masuk ruangan untuk mengikuti uji coba KSM matematika. Pukul 11.30 peserta KSM matematika telah selesai mengerjakan soal. Maka tinggal menunggu sesi 2 yang akan dilaksanakan pukul 13.30. Tiga jam menunggu, kegiatan yang sangat menjemukan. Semula akan menuju ke rumah kenalan kepala madrasah. Namun takutnya justru akan merepotkan tuan rumah. Sedangkan MI yang dekat dengan lokasi/MTsN Kampak membawa muridnya secara bergiliran sesuai jadwal. Pagi hari beberapa pendamping mengantar muridnya mengikuti uji coba pada sesi I. Kemudian untuk sesi 2 akan diantar pukul 13.00.

Dalam kondisi gamang, kami didatangi Pak Agus seorang guru MTsN Kampak. Beliau mengajak kami untuk istirahat ke rumahnya. Beliau kasihan dengan anak-anak. Takutnya jenuh dan kelelahan. Bapak guru bahasa Inggris yang baik hati tersebut memperbolehkan guru lain yang berasal dari MI Gador dan MIWB Kamulan bergabung dengan kami. 7 guru dan 6 siswa diajak ke rumah Pak Agus. Rumah yang indah dan cantik penuh dengan bunga yang mahal dan indah. Bu Agus sangat ramah. Beliau masih membelikan hidangan lain padahal sudah tersedia air mineral. Air mineral saja bagi kami sudah cukup. Kami beristirahat di ruang tamu yang cantik, penuh dengan hiasan bunga anggrek dan sri rejeki. Namun masih disiapkan donat susu, pucuk harum, dan jeruk yang manis. Alhamdulillah, benar-benar keluarga yang baik. Kamipun dipinjami mukena untuk sholat di masjid dekat rumahnya.

Setelah selesai melaksanakan ibadah sholat dhuhur kami minta ijin untuk kembali ke MTsN Kampak. Untuk mengantar siswa yang akan mengikuti KSM IPA. Namun Beliau mengajak kami makan siang di rumah makan Padang/Minang yang letaknya di sekitar jalan raya Sukarejo Gandusari. Kami menikmati makan siang dengan lahap. Dengan menu ala masakan Padang yang kaya akan rempah-rempah. Anak-anak memilih menu nasi, sambal ijo, lalapan daun singkong. Untuk lauk sesuai selera mereka. Ada yang memilih rendang, telur dadar, ayam goreng, ikan patin dan banyak lagi lainnya. Semua dibayar Ibu Agus. Bahkan ibu inilah yang membantu melayani anak-anak.

Kamipun tak henti-hentinya mengucapkan terima kasih kepada Bapak/Ibu Agus. Setelah itu bergegas menuju MTsN. Setelah selesai uji coba KSM IPA kami segera meluncur pulang ke Kamulan. Tepat pukul 15.20 sampai di halaman sekolah dan kedua orang tuan siswa telah setia menunggu putrinya untuk dijemput pulang. Kegiatan yang menyenangkan dan penuh kenangan.  

 


Sabtu, 14 Agustus 2021

Pembelajaran Tematik Via Platform Google Meet

 

Kelas VI MIM Kamulan, tanggal 14 Agustus 2021 belajar Tema1 Subtema 3 Pembelajaran 5 menggunakan platform google meet. Memilih platform ini karena ada layanan video conference yang membuat pembelajaran dapat dilakukan dengan cara virtual. Meet ini mudah ditemukan ketika   membuka google.com. Ketika buka google.com maka akan diketemukan titik 9 pada bagian kanan atas. Setelah mengklik titik 9 maka segeralah  pilih platform google meet. Meet yang telah dibuka akan muncul tulisan rapat baru dan gabung pakai kode. Maka yang diklik adalah rapat baru. Lalu klik tulisan ‘dapatkan link rapat untuk dibagikan’. Kemudian kirim undangan rapat pada classroom VI. Siswa tinggal klik link undangan tersebut.

Membuka google.com dan mengklik titik 9

Memilih platform google meet

Memilih rapat baru

Memilih ‘dapatkan link rapat untuk dibagikan’

Mengirim undangan/link ke classroom



Sebetulnya pemberitahuan untuk belajar bersama via google meet sudah saya sampaikan malam harinya. Agar wali atau siswa dapat mempersiapkan diri, terutama kecukupan pulsa internet. Yang terpenting mereka sudah mandi, sarapan dan melakukan sholat dhuha. Kemudian mereka menggunakan pakain bebas rapi, tidak mengenakan kaos. Peralatan yang perlu disiapkan seperti penggaris, pen, buku tema 1 dan buku tulis. Setelah anak-anak siap segera pembelajaran dimulai. Pembelajaran diawali dengan mengangkat tangan dan menundukkan kepala untuk berdoa mengawali pelajaran. Dalam meet tersebut guru dan siswa berdiskusi membahas tentang flora dan fauna langka yang berada di beberapa negara. Utamanya membahas fauna di negara Thailand yang bernama Owa Pileated. Kera kerdil ini hidup di atas pepohonan.

Diskusi via meet semakin menyenangkan dengan membahas flora langka, bunga Rafflesia yang merupakan bunga unik dari negara Indonesia. Bunga ini memiliki diameter kurang lebih satu meter. Kini bunga ini dibudidayakan di Taman Nasional Bengkulu. Bunga ini disebut juga bunga bangkai karena mengeluarkan bau tidak sedap. Bau tidak sedap berfungsi untuk menarik perhatian lalat agar membantu bunga Rafflesia melakukan penyerbukan. Bunga ini tergolong langka karena habitatnya terbatas. Akibat ulah manusia yang melakukan pembangunan di area hutan. Flora dan fauna langka ini banyak diburu orang. Oleh karena itu Indonesia dan negara-negara anggota ASEAN lainnya bekerjasama untuk melestarikan jumlahnya.

Dalam meet tersebut guru juga mengajak siswa mengingat kembali kondisi sosial budaya, ekonomi dan politik negara-negara ASEAN. Mulai dari bentuk negara, bentuk pemerintahan, nama kepala negara, lagu kebangsaan, mata uang, kondisi geografis, hasil bumi, hasil pertanian dan komoditi yang diekspor. Setelah siswa memahami materi tersebut, mereka mengerjakan tugas memilih 2 negara ASEAN untuk dijabarkan tentang kondisi sosial budaya, ekonomi dan politik. Tentunya dirangkai dalam sebuah tabel agar mudah dipelajari. Kelas ditutup dengan membaca hamdalah. Selang beberapa waktu banyak siswa yang telah mengirimkan tugas.



Beberapa wali saya minta untuk memberi kesan terhadap pembelajaran ini. Mereka kebanyakan menginginkan pembelajaran meet ini juga dilanjutkan dengan penjelasan via whatsapp karena ada beberapa siswa yang kesulitan mengikuti karena keterbatasan signal di lokasi siswa.  

 

 

 

Kamis, 12 Agustus 2021

Kabar yang Mengejutkan

 

Tiga hari yang lalu, ketika saya berada di MIM Kamulan. Sedang memberi tambahan pelajaran/les kepada siswa yang akan mengikuti KSM. Mendapatkan informasi adik merasakan sesak napas. Berita yang sangat mengejutkan. Setelah selesai memberi les saya langsung minta ijin kepada kepala madrasah. Untuk melihat kondisi adik, maka segera bergegas ke rumah adik. Sampai di sana ia telah pulang dari puskesmas Durenan, diswab positif covid-19. Semula disarankan untuk opname ke Puskesmas Baruharjo agar dapat alat bantu pernapasan. Oleh sopir yang mengantar ia dibawa pulang. Tidak jadi dibawa ke Puskesmas Baruharjo. Karena semua saudara jauh, saya merawat anak saya yang sedang sakit. Adik tidak ada yang menunggui di Puskesmas Baruharjo. Maka akhirnya ia isoman di rumah. Dua hari berturut-turut saya mengantar bahan makanan, makanan yang sudah masak dan obat-obatan. Malamnya saya demam dua hari. Saya hentikan membezoek ibu dan adik saya. Saya isoman di rumah, makan makanan bergizi, minum obat, madu dan susu. Menjaga jarak dengan anak yang sedang sakit.

Alhamdulillah kondisi saya membaik. Kondisi adik juga membaik. Meski saya sempat sesak karena asam lambung naik. Mungkin saya terlalu panik melihat kondisi seperti ini. Setelah minum obat pereda, akhirnya kesehatan saya membaik kembali. Namun saya tetap jaga jarak dengan anggota keluarga. Anak-anak yang akan ikut KSM minta didampingi belajar. Seorang siswa kelas VI yang ingin les privat juga ingin masuk les. Namun saya belum bisa, karena saya takut mereka terpapar. Meskipun saya tidak bersentuhan dengan adik. Namun saya masuk rumah dan memberi obat pada ibuku. Meskipun ketika ke sana saya pakai masker dobel. Sesampai di rumah baju yang saya pakai menjenguk adik dan ibu langsung saya rendam dengan deterjen. Kemudian saya cuci sampai bersih.

Hari ini kesehatan semakin membaik. Namun saya tetap waspada. Tetap mengkonsumsi makanan sehat dan vitamin. Besok kepala madrasah meminta saya untuk masuk sekolah, karena ada kegiatan yang harus diselesaikan. Namun untuk kegiatan tambahan/ les untuk anak-anak saya hentikan sampai hari Minggu. Agar tubuh saya terbebas dari virus, sehingga anak-anak tidak terpapar. Karena bagi saya kesehatan anak-anak lebih utama. Meskipun prestasi juga sangat penting. Dalam situasi seperti ini harus tetap mematuhi prokes, berjemur setiap hari. Olah raga meskipun hanya 10 menit. Yang menambah imun naik adalah ketika mendapat kabar kesehatan keluarga semakin membaik. 

 

Rabu, 11 Agustus 2021

Ronda Thethek Penangkal Pageblug

 

Beberapa hari yang lalu dikejutkan oleh tetabuhan tengah malam. Entahlah! Puluhan  warga membawa peralatan untuk dipukul. Sejenis alat musik perkusi tradisional. Karena terdengar dari beberapa arah, maka saya mencari informasi ke beberapa teman. Ternyata Bapak-Bapak Kepala Dusun menyerukan kepada warganya untuk ikut meronda. Selain untuk menjaga keamanan ronda ini digunakan untuk menangkal pageblug. Dengan membunyikan alat perkusi diharapkan pandemi segera berakhir. Akhir-akhir ini hampir semua warga kampung merasakan gejala ringan paparan covid-19. Beberapa dari mereka ada yang mengalami gejala kronis. Setiap hari ada saja warga yang meninggal karena virus ini. Warga yang semula tidak percaya dengan covid-19, akhirnya menyadari betapa menakutkannya virus ini.

Ronda thethek keliling kampung seperti itu, tentunya menimbulkan tanda tanya bagi anak kecil. Mungkinkah pandemi berakhir dengan tetabuhan seperti itu? Secara logika memang tidak ada hubungannya. Pandemi akan berakhir jika semua warga mematuhi protokol kesehatan. Mematuhi aturan 5 M: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, mengurangi mobilitas, menghindari kerumanan. Juga mengonsumsi makanan yang sehat. Jika masyarakat masih saja berkerumun, meskipun terpapar masih mengikuti kegiatan. Masih masuk kerja, tidak mau menjaga keselamatan orang lain. Tentunya akan menyebabkan virus mudah berkembangbiak dengan cepat. Bahkan ada informasi satu kantor, hampir semua pegawainya terpapar covid-19.

Agar anak-anak puas, maka saya mencoba menceritakan pengalaman Christopher Columbus pada tanggal 29 Pebruari 1504. Kisah ini pernah diceritakan oleh dosen saya kala masih kuliah di UMM. Penjelajah dunia Christopher Columbus kehabisan bekal dalam perjalanannya. Maka ia menepi di dekat Pantai Utara Jamaica. Christopher Columbus meminta bantuan kepada penduduk setempat. Supaya berkenan memberikan hasil panennya kepada awak kapalnya. Namun ditolak oleh penduduk setempat. Sampailah pada malam hari terjadi gerhana bulan total. Suku Indian sangat panik dan membunyikan tetabuhan, dengan cara seperti itu mereka percaya bahwa naga raksasa segera memutahkan bulan yang sedang ditelannya. Kesempatan ini dimanfaatkan oleh Christopher Columbus untuk meminta imbalan kepada suku Indian. Jika suku Indian memberikan sebagian hasil panennya, maka Christopher Columbus dapat memaksa naga memuntahkan bulan.

Maka suku Indian bergegas memberikan hasil panennya kepada anak buah Christopher Columbus. Christopher Columbus mempersilahkan suku indian menunggu dalam waktu 5 jam. Dalam kurun waktu itu bulan purnama akan muncul, karena naga memuntahkannya dari mulutnya. Ternyata benar! Setelah kurang lebih 5 jam, bulan yang semula lenyap kini muncul kembali. Berdasarkan mitos suku indian gerhana bulan terjadi akibat bulan ditelan naga. Maka harus membunyikan tetabuhan. Mungkin inilah yang menyebabkan Kepala Dusun meminta warganya membunyikan tetabuhan. Padahal gerhana bulan akan terjadi jika matahari, bumi dan bulan dalam satu garis lurus. Atau bulan bergerak menuju umbra bumi. Ketika bulan keluar dari umbra dan penumbra, maka akan terjadi bulan purnama. Waktu yang dibutuhkan bulan bergerak dari penumbra, umbra dan penumbra kurang lebih 4 sampai dengan 5 jam.

Senin, 09 Agustus 2021

Baner Penujuk Arah

 

Mendatangi hajatan merupakan tradisi yang biasa dilakukan warga desa. Walaupun jarak tempuhnya sangat jauh dan melelahkan. Demi sebuah persahabatan tidak menjadi soal. Kemarin, hari Kamis tanggal 5 Agustus 2021 menuju desa Karanganyar kecamatan Pule. Bertandang ke Pule sebetulnya telah beberapa kali. Sejak saya masih mengenyam pendidikan di Sekolah Pendidikkan Guru Negeri (SPGN) Trenggalek. Saat itu teman satu kos sedang berduka cita, sehingga takziah ke Jombok Pule. Pernah juga bertandang ke rumah teman yang tinggal di dekat kantor kecamatan Pule. Mengikuti perkemahan di salah satu desa di kecamatan Pule yang penuh kenangan. Begitu juga pernah takziah di tempat saudara yang juga masuk wilayah kecamatan Pule. Bedanya hari ini bersepeda motor, dulu pergi ke Pule naik colt, mobil bak terbuka atau rombongan mobil cateran.

Ketika sampai di desa Gamping kecamatan Suruh terasa dingin sekali. Semakin melaju ke atas semakin dingin. Sampai di desa Kasrepan belok kanan. Suami lupa jalan menuju rumah Pak Murdianto. Bertanya pada sepasang suami istri yang tengah duduk di emper pertokoan. Keduanya belum tahu rumah yang punya hajat. Ketika kami sedang berbincang-bincang, beberapa orang yang sedang menurunkan barang dari sebuah truk menyambung percakapan. Ia mereka menunjukkan arah rumah Pak Mur. Ramah sekali warga pedesaan, mereka dengan senyum ramah menunjukkan rumah pak Mur. Setelah melaju menuju arah yang ditunjuk, ternyata di setiap belokan jalan ada sebuah baner. Baner gambar keluarga Pak Murdianto yang disertai tanda panah penunjuk arah.

Motor melaju terus menuju desa Karanganyar. Jalanan menuju desa itu menurun tajam dan licin. Karena beberapa hari hujan turun. Jalan desa menuju rumah Pak Mur terbuat dari beton pada kedua sisinya. Bagian tengah tanah bercampur kerikil. Sampailah di tempat yang dituju. Lega sekali rasanya, semula khawatir tergelincir karena jalan terlalu licin. Sampai di depan terob, menunggu satgas covid-19 menyemprotkan handsanitizer ke tangan. Jalan menanjak menuju terop. Sangat becek, tanah berlumpur terkena air hujan. Kalau di desa saya, untuk mengurangi tanah becek diberi kerakal/kerikil. Di desa pak Mur tanah becek tersebut ditimbun dengan sekam/kulit padi. Pada musim pandemi covid-19 ternyata penerima tamunya banyak sekali, lebih dari 15 orang. Baik laki-laki maupun perempuan tanpa jaga jarak. Yang lebih mengherankan lagi, hajatan ini dalam rangka ulang tahun putrinya. Bukan hajatan yang mendesak seperti pernikahan.

Sabtu, 07 Agustus 2021

Andaikan Allah Berkenan Memberi Jalan

 

Webinar hari ini terasa luar biasa, karena dihadiri oleh para tokoh nasional. Salah satu tokoh idola saya adalah Bapak Imam Suprayoga. Beliau warga asli Trenggalek. Pada kesempatan itu Beliau menyampaikan sesuatu yang menginspirasi saya. Selama 9 tahun pernah menulis setiap hari tanpa henti. Wah, luar biasa! Beliau mempunyai kurang lebih 4.600 judul makalah pendek. Beliau mengingatkan menulis sebaiknya jangan digunakan mencari uang. Karena menulis adalah hobi. Menyampaikan pikiran kepada orang lain. Menulis harus siap untuk dikritik. Kadang juga akan menerima sikap/komentar yang tidak menyenangkan. Berarti menulis juga melatih mental untuk kuat menerima kritikan. Inilah yang perlu disiapkan bagi pemula seperti saya ini.

Bapak Imam Suprayoga juga sering membaca tulisan anggota SPK, dan juga sering mengomentari. Ketika Beliau mengomentari bukan berarti memusuhi. Namun Beliau mengajak berdialog. Namanya juga Sahabat Pena, sejatinya kita semua bersaudara. Makanya juga harus saling berkomunikasi. Beliau memberi saran agar tulisan enak, sebaiknya jangan menulis dengan pikiran, menulislah dengan yang punya pikiran, yakni menulislah dengan hati. Sehinga enak dibaca enak diresapi. Dengan demikian dapat berkomunikasi dari hati ke hati, sehingga lebih mengalir (enak). Ketika kita menulis dengan yang mempunyai pikiran, maksudnya yang punya pikiran adalah ruh/hati. Berarti menulis dengan rasa. Menulis dari pikiran ke pikiran, dari otak ke otak, akan menghasilkan tulisan yang kurang baik. Menulis dengan rasa lebih enak/baik. Di akhir sambutannya Beliau berharap semua penulis mendapat inspirasi, petunjuk dan pertolongan serta mendapat kasih sayang dari Allah dan Rosul. Sehingga tulisan bermanfaat bagi orang lain.

Pemateri berikutnya Bapak Mulyadhi Kertanegara, karir menulis Beliau diawali dari menulis catatan harian. Modal menulis secara personal catatan harian tidak terbebani dengan ketakutan. Dengan catatan harian melatih menulis dengan kejujuran. Dengan cara ini (menulis catatan harian) akan melepaskan beban. Berusaha jujur menuliskan isi hati. Berarti menulis dari hati ke hati. Bisa mengkritik orang lain sesuai kata hati. Tidak ada kekhawatiran sama sekali. Beda dengan menulis buku ilmiah/tesis terasa ada beban karena akan dikoreksi oleh orang lain. Tulisan Beliau antara lain tentang akademik, terjemahan, suntingan, antologi dan lain-lain. Namun kebanyakan tulisan Beliau adalah tulisan personal. Beliau gemar menulis tangan. Beliau juga pernah menulis hasil mengajar secara oral. Ilmu yang bisa dipetik, mengajar bisa menjadi inspirasi untuk membuat buku. Apapun yang kita sampaikan kepada siswa/mahasiswa bisa dicatat dan menjadi buku. Bisa dicoba teknik ini.

Motivasi Bapak Mulyadhi gemar menulis adalah untuk mengabadikan hidupnya. Beliau bercermin dari kehidupan Plato. Meskipun Plato telah meninggal dunia, karya-karyanya tetap dikenang hingga kini. Selain itu juga untuk menyampaikan kebenaran. Beliau rajin membuat buku untuk mengkritik  para penulis yang gemar menyudutkan agama Islam. Menurut Beliau menulis juga memberi manfaat bagi orang lain. Buku mampu menjadi lentera untuk mencerahkan orang lain menuju jalan kebaikan. Yang paling mengagumkan menulis dapat menaklukkan waktu. Bukan waktu yang menaklukkan kita. Jangan sampai waktu sia-sia tanpa ada karya. Yang menakjubkan Beliau mampu membuat buku rata-rata 1 bulan, bahkan ada yang dua minggu. Beliau mengatakan menulis dengan tangan terasa tanpa beban, mengalir begitu saja. Ada niat, membuat ouline, berdoa pada Allah, membersihkan hati hasilnya dapat menulis dengan tangan sangat cepat. Dengan cara manual/dengan tangan dapat menulis dengan tuntas. Satu hari dapat menulis 1 bab. Beliau mengibaratkan menulis dengan tangan layaknya makan dengan tangan. Ada ikatan batin yang kuat. Tahu persis apa yang harus ditulis. Setelah itu pasrah pada Allah hasilnya, untuk menghilangkan kecemasan terhadap kritik/komentar pembaca. Yang terpenting ada semangat yang membara, selalu konsisten, dan istiqomah.

Bapak Golagong ternyata pernah menjadi duta baca Indonesia. Pada saat SMA tahun 1981 beliau berdoa agar disukseskan menjadi penulis. Kelak jika berhasil menjadi penulis akan membangun  sebuah tempat untuk anak-anak muda berkreasi di bidang sastra, jurnalistik maupun perfilman. Akhirnya Beliau berhasil membuka rumah dunai. Ternyata Allah mengabulkan doa Beliau. Maka Beliau rancang 7 pilar yang mendukung kesuksesan rumah dunia antara lain (1) basecamp sebagai sekretariat, (2) koleksi buku, (3) relawan, (4) program, (5)jejaring, (6) publikasi, (7) dana. Rumah dunia yang bertujuan mencerdaskan kawula muda. Menurut pak Golagong sebuah  ideliasme butuh dana.  Maka dana yang menggerakkan rumah dunia:(1) anggaran belanja rumah tangga, (2) relawan, (3)simpatisan, (4) unit usaha, (5)jualan buku, (6) asset yayasan, (7) titipan kegiatan kementerian dan CSR. Anggaran rumah tangga ini merupakan honor Beliau sebagai narasumber, royal buku, novel, TV dan royalty fil “Balada si Roy”. Prinsip beliau enggan meminta-minta meskipun harus melalui pengajuan proposal. Sikap mandiri yang patut kita contoh. Andaikan Allah berkenan memberi jalan, saya ingin bergabung di kelas online milik Pak Golagong untuk belajar menulis novel.