Kamis, 08 Oktober 2020

PEMBELAJARAN ANDRAGOGI YANG MENIMBULKAN KEJENUHAN

 


Mengajar andragogi tidak mudah. Seorang tutor harus memahami karakteristik pembelajaran andragogi. Kepakaran terhadap bidang tertentu, belum tentu mampu menciptakan pembelajaran andragogi yang menyenangkan. Apalagi jika dalam pembelajaran tersebut tidak direncanakan persentase kegiatan pembukaan, inti dan penutup. Begitu pula jika metode yang digunakan didominasi metode ceramah, akan menimbulkan kejenuhan dalam belajar. Bahkan peserta didik dewasa yang kurang sabar, dengan santai keluar ruangan tanpa izin. Ada pula sebelum masuk ruangan sudah minta ijin ada kepentingan keluarga. Bagaimana cara menyampaikan materi pada pembelajaran andragogi.

Tulisan ini disarikan dari pengalaman menjadi peserta didik pada pembelajaran andragogi. Pembelajaran andragogi secara sederhana dapat diartikan pembelajaran yang  peserta didiknya semua orang dewasa, pematerinya juga orang dewasa. Ketika seorang teman kurang nyaman dalam belajar, rasa ingin tahu saya muncul. Setelah diskusi sejenak saya menyimpulkan kejenuhan mereka muncul karena :

1.      Waktu terlalu banyak untuk mukadimah

2.      Metode yang digunakan ceramah satu arah

3.      Setiap pertemuan ada pengulangan materi

4.      Kurangnya waktu untuk praktik/uji ketrampilan

Pengalaman menarik ini dapat kita jadikan catatan penting bagi para guru yang menjadi tutor bagi guru lain. Guru yang menjadi pemateri pada kegiatan diseminasi pasca mengikuti diklat dalam jabatan. Sebaiknya guru pada pembelajaran andragogi  merencanakan proses pembelajaran dengan baik. Bila perlu mendiskusikan metode dan teknik penyampaiannya dengan para pengampu kebijakan. Kemampuan menciptakan iklim belajar yang nyaman, tidak otoriter, memberi respon positif, memberi perhatian dan menggunakan pendekatan sebagai fasilitator. Kemampuan ini akan lebih menarik minat peserta didik dari pada menggurui.  Peserta didik dewasa paling tidak suka digurui.Peserta didik dewasa akan menyukai pembelajaran yang dilakukan jika proses KBM sesuai dengan kebutuhannya. Penyampaian teori yang berkepanjangan menimbulkan kejenuhan dalam belajar. Orang dewasa lebih menyukai praktik atau ketrampilan langsung. Penataan tempat duduk berkelompok dan melingkar lebih menyenangkan peserta didik dewasa dari pada model tempat duduk seminar.

Kesimpulannya dalam mengajar andragogi sangat perlu memperhatikan: (1)Metode dan teknik . Minimalkan metode ceramah, (2) Kebutuhan belajar peserta didik. Bukan sekedar transfer knowledge (3) fklim belajar yang kondusif dan (4) tempat duduk yang nyaman

 

2 komentar: