Mengajar andragogi tidak
mudah. Seorang tutor harus memahami karakteristik pembelajaran andragogi. Kepakaran
terhadap bidang tertentu, belum tentu mampu menciptakan pembelajaran andragogi yang
menyenangkan. Apalagi jika dalam pembelajaran tersebut tidak direncanakan
persentase kegiatan pembukaan, inti dan penutup. Begitu pula jika metode yang
digunakan didominasi metode ceramah, akan menimbulkan kejenuhan dalam belajar.
Bahkan peserta didik dewasa yang kurang sabar, dengan santai keluar ruangan
tanpa izin. Ada pula sebelum masuk ruangan sudah minta ijin ada kepentingan keluarga. Bagaimana cara menyampaikan materi pada pembelajaran andragogi.
Tulisan ini disarikan dari
pengalaman menjadi peserta didik pada pembelajaran andragogi. Pembelajaran
andragogi secara sederhana dapat diartikan pembelajaran yang peserta didiknya semua orang dewasa, pematerinya juga orang dewasa. Ketika
seorang teman kurang nyaman dalam belajar, rasa ingin tahu saya muncul. Setelah
diskusi sejenak saya menyimpulkan kejenuhan mereka muncul karena :
1.
Waktu
terlalu banyak untuk mukadimah
2.
Metode
yang digunakan ceramah satu arah
3.
Setiap
pertemuan ada pengulangan materi
4.
Kurangnya
waktu untuk praktik/uji ketrampilan
Pengalaman menarik ini dapat kita jadikan catatan penting bagi para guru yang menjadi tutor bagi guru lain. Guru yang menjadi pemateri pada kegiatan diseminasi pasca mengikuti diklat dalam jabatan. Sebaiknya guru pada pembelajaran andragogi merencanakan proses pembelajaran dengan baik. Bila perlu mendiskusikan metode dan teknik penyampaiannya dengan para pengampu kebijakan. Kemampuan menciptakan iklim belajar yang nyaman, tidak otoriter, memberi respon positif, memberi perhatian dan menggunakan pendekatan sebagai fasilitator. Kemampuan ini akan lebih menarik minat peserta didik dari pada menggurui. Peserta didik dewasa paling tidak suka digurui.Peserta didik dewasa akan menyukai pembelajaran yang dilakukan jika proses KBM sesuai dengan kebutuhannya. Penyampaian teori yang berkepanjangan menimbulkan kejenuhan dalam belajar. Orang dewasa lebih menyukai praktik atau ketrampilan langsung. Penataan tempat duduk berkelompok dan melingkar lebih menyenangkan peserta didik dewasa dari pada model tempat duduk seminar.
Kesimpulannya dalam mengajar andragogi sangat perlu memperhatikan: (1)Metode dan teknik . Minimalkan metode ceramah, (2) Kebutuhan belajar peserta didik. Bukan sekedar transfer knowledge (3) fklim belajar yang kondusif dan (4) tempat duduk yang nyaman
Trimakasih bu ilmunya.... mantabb
BalasHapusTerimakasih Mas Alif
Hapus