Senin, 15 Januari 2024

Peran Terkini Pengawas Madrasah

 


Peran pengawas madrasah kini sebagai pendamping madrasah. Yang dimaksud pendampingan adalah kegiatan pengawas madrasah membersamai kepala madrasah dalam peningkatan kapasitas dan mutu layanan madrasah untuk menyelenggarakan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik dengan menggunakan strategi serta metode yang relevan.Ada beberapa prinsip pendampingan, antara lain: 1)Profesional, yaitu bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia secara berkelanjutan pada madrasah; 2) terencana dan strategis, yaitu dilakukan untuk mencapai suatu tujuan yang terukur dalam waktu tertentu; 3)bertahap dan mandiri, yaitu dilakukan sesuai dengan kemampuan madrasah dan dilaksanakan melalui Komunitas Belajar; 4) kolaborasi, yaitu dengan pelibatan  kepala madrasah, guru, tenaga kependidikan, dan warga madrasah untuk mencapai tujuan bersama; 5) asimetris, yaitu dilaksanakan dengan memperhatikan perbedaaan kondisi, karakteristik, kebutuhan, serta kesiapan masing-masing madrasah dalam melaksanakan kurikulum pembelajaran; 6) kesetaraan, yaitu dilaksanakan dengan membangun relasi setara (tidak hirarkis) antara pengawas  madrasah dengan  kepala madrasah dampingannya; 7) berbasis evaluasi, yaitu senantiasa dilakukan berdasarkan kajian atas area yang perlu diperbaiki sesuai hasil refleksi.

Pengawas madrasah dalam menjalankan kegiatan pendampingan yang harus dilaksanakan sikulusnya sebagai berikut :1) perencanaan pendampingan, 2) pendampingan terhadap perencanaan program madrasah, 3) pendampingan terhadap pelaksanaan program madrasah, 4) pelaporan pendampingan. Rasionalnya  pengawas madrasah memiliki pengetahuan lengkap tentang bagaimana melakukan peran pendampingan di tingkat madrasah sesuai dengan karakteristik madrasah.  Pengawas madrasah memiliki pengetahuan lengkap tentang bagaimana  melaksanakan peran Pendampingan secara optimal dengan memaksimalkan seluruh sumber daya yang dimiliki Madrasah untuk memastikan pembelajaran yang berpihak pada peserta didik. Pengawas madrasah menentukan pendekatan, metode Pendampingan serta strategi umpan balik yang tepat dalam membersamai Kepala Madrasah menyusun program Madrasah yang sesuai dengan karakteristik madrasah dan kebutuhan peserta didik. Dalam menjalankan peran barunya, Pengawas Madrasah perlu dibekali kemampuan mengidentifikasi komitmen perubahan Kepala Madrasah (menggali tingkat kapasitas kepemimpinan perubahan dan tingkat kesadaran untuk melakukan refleksi) yang di dampingi, sehingga bisa menentukan strategi pendampingan berikut metode yang sesuai, serta senantiasa memberi umpan balik yang membawa dampak positif bagi Madrasah.

Pada tahapan pertama pada bulan Januari sampai dengan Maret, tugas pengawas adalah menyusun Perencanaan Pendampingan Madrasah. Kegiatan yang dilakukan pengawas adalah mengumpulkan & identifikasi rapor pendidikan & rapor mutu madrasah, catatan kinerja pengamatan, wawancara, hasil akreditasi dan lain-lain. Selain itu juga melakukan pemetaan komitmen perubahan dan menentukan strategi, metode, prioritas pendampingan. Bukti kinerja atau out putnya adalah hasil identifikasi rapor pendidikan & rapor mutu madrasah. hasil pemetaan komitmen perubahan kepala madarsah. Hasil penetapan strategi, metode, prioritas pendampingan dan dokumen rencana pendampingan.

Minggu, 14 Januari 2024

Tugas yang Tinggal Kenangan

 

“Pikiran kita tumbuh berkembang, meluas dan makin tajam hanya jika ia diperkenalkan dengan  hal-hal yang baru.” Itulah motivasi yang tepat untuk saat ini. Ketika para ASN diharapkan menginput perencanaan kerja, pelaksanaan dan laporan pada E-kinerja. Kegiatan yang menguras tenaga dan pikiran. Apalagi bagi pengawas madrasah yang memiliki peran baru dalam mengembang tugasnya. Peran baru yang disebabkan adanya tuntutan trnasformasi satuan pendidikan. Satuan pendidikan sekarang ini harus berpihak kepada tumbuh kembang siswa. Satuan pendidikan mengembangkan budaya refleksi berbasis data. Pada jenjang dasar dan menegah peningkatan hasil belajar siswa, terutama terkait kompetensi fondasi seperti literasi, numerasi dan karakter. Sedangkan di jenjang Paud, satuan pendidikan hendaknya menjalin kemitraan yang erat dengan orangtua/wali. Pada semua jenjang baik paud, dasar dan menengah wajib menciptakan lingkungan belajar yang aman, nyaman, menyenangkan dan inklusif (menerima berbagai bentuk keragaman)

Selain hal di atas peran pengawas yang semula sebagai pemantau, kemudian berubah menjadi pendamping. Karena amanat dari Perdirjen GTK (Pasal 4 ayat (1) tentang Peran Pengawas Sekolah dalam Implementasi Merdeka Belajar. Tujuan kegiatan pendampingan adalah: 1) Menciptakan budaya kolaborasi dengan Kepala Madrasah, warga Satuan Pendidikan, dan masyarakat secara berkelanjutan dalam mengembangkan program pembelajaran yang berpusat kepada siswa, mewujudkan lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan inklusif; membangun budaya refleksi dalam pengembangan warga Satuan Pendidikan dan pengelolaan program Satuan Pendidikan; meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar siswa.

Pengawas yang telah didiklat berbulan-bulan terkait tugas pengawasan akademik dan pengawasan manajerial, kini tugas itu tinggal kenangan. Pengawas tidak lagi melakukan pengawasan akademik seperti pembinaan guru, pemantauan standar kelulusan, standar isi, standar proses, dan standar penilaian, penilaian kinerja guru, bimlat professional. Begitu pula pengawasan manajerial seperti pembinaan kepala sekolah, pemantauan standar tenaga kependidikan, standar sarpras, standar pengelolaan, stnadar pembiayaan, penilaian kinerja kepala sekolah, bimlat profesional kepala sekolah. Kegiatan pengawas sebagai pengendali dan pemantauan sudah tidak dapat dilakukan lagi.

Peran pengawas sebagai pendamping, fokus layanan mendampingi kepala satuan pendidikan dalam menggerakkan warga madrasah dan masyarakat untuk meningkatkan mutu pembelajaran. Tugas awal (asesmen awal) melakukan refleksi berdasarkan rapor pendidikan dan sumber data lainnya. Strategi yang harus dilakukan mengembangkan strategi pendampingan yang disesuaikan dengan kapasitas kepala satuan pendidikan, kesadaran melakukan refleksi dan potensi satuan pendidikan. Keluaran yang dihasilkan rekomendasi peningkatan tata kelola satuan pendidikan yang berdampak pada peningkatan lingkungan belajar aman, menyenangkan, inklusif, dan pengelolaan sekolah efektif berbasis data dan kualitas pembelajaran. Ukuran keberhasilannya adalah: 1) peningkatan literasi, numerasi dan karakter peserta didik dari tahun ke tahun (delta skor), 2) peningkatan tingkat capaian satuan pendidikan pada kualitas pembelajaran dari tahun ke tahun (delta skor), 3) Bangunan Ekosistem Transformasi Satuan Pendidikan. Jadi orientasi tugas pokoknya adalah di depan memberi contoh, di tengah membersamai dan di belakang memberi penguatan, melalui percakapan (Coaching).

Rabu, 03 Januari 2024

Kunjungan Ketua DWP di RA Perwanida Pogalan


Hari Rabu tanggal 3 Januari 2024 mengikuti upacara dalam rangka HAB Kemenag ke-78. Upacara dimulai pukul 06.30, dilanjutkan dengan senam moderasi yang diikuti oleh seluruh ASN dan P3K Kementerian Agama Kabupaten Trenggalek. Setelah upacara dan senam moderasi selesai, lanjut menghadiri undangan dari Ibu Kepala RA Perwanida. Untuk menerima kunjungan dari Ibu Ketua Darma Wanita Persatuan (DWP) Kementerian Agama Kabupaten Trenggalek, Ibu Hj. Zulaikhah, S. Ag. Ketika berkunjung ke RA Perwanida Ibu Hj. Zulaikhah, S.Ag didampingi oleh Ibu Titik Bali Purwati istri dari Bapak Kasi Pendma Kankemenag Trenggalek dan pengurus lainnya. Ibu Imam Khoiri juga hadir, Beliau yang menangani bidang pendidikan dan Ibu Ulfa dari bidang ekonomi.

Ibu ketua Darma Wanita Persatuan (DWP) beserta rombongan memberikan makanan tambahan berupa roti dan susu kepada anak-anak yang berada di kelas Paud, Kelompok A dan Kelompok B. Beliau juga memberikan sambutan dan pengarahan kepada para guru setelah para siswa selesai belajar. Para guru diharapkan bersabar, telaten melaksanakan tugasnya. Beliau juga mengapresiasi terhadap kinerja kepala RA dan para guru. Pada pertemuan tersebut saya sampaikan upaya Kepala RA Perwanida dalam mengembangkan Roudhotul Athfal. Membenahi administrasi keuangan, mendiklat guru di bidang agama dan kedisiplinan. Saya sampaikan pula harapan dan keinginan semua stakeholder RA Perwanida Pogalan. Pada tahun 2024 ini, kami memiliki permintaan terhadap DWP Kabupaten Trenggalek. Memohon bantuan sarana dan prasarana  terkait kebutuhan peningkatan SDM RA Perwanida. Selain itu juga membina dan melatih guru RA Perwanida, karena para pengurus Darma Wanita Persatuan (DWP) juga pemateri handal di bidang pendidikan. Harapan kami berkenan hadir pada acara penerimaan rapor, untuk memberikan kelas parenting. Pertemuan hari ini sangat mengesankan dan semoga bermanfaat.

Senin, 01 Januari 2024

Tamu di Tahun Baru 2024


Pukul 10.15 kedatangan tamu, Mas Yuli. Beliau penjual jam dan kacamata baca. Juga menerima jasa servis jam maupun kacamata. Usahanya cukup lancar memiliki 3 kios di Durenan, Bandung dan Tulungagung. Mas Yuli tergolong orang yang SKSD (Sok Kenal Sok Dekat). Karakternya yang ramah dan mudah bergaul, sehingga memiliki banyak pelanggan. Siang  tadi, sebetulnya Beliau mencari ayahnya anak-anak. Karena yang dicari sedang tidur, maka saya persilahkan untuk duduk sejenak. Kami berbincang terkait acara malam tahun baru. Biasanya diisi dengan bakar-bakar. Bakar jagung, ikan, sosis, dan berbagai makanan lainnya yang menjadi kegemaran anak muda. Mas Yuli mengira keluarga saya juga melakukan ritual tahun baru seperti itu. Setelah saya jelaskan bahwa belum pernah melakukannya sejak remaja maupun setelah menikah. Beliau cukup terkejut. Malam tahun baru kami lalui sama seperti hari-hari biasa. Namun, entah jika tahun depan berubah pikiran.

Setelah Mas Yuli pulang, segera merebahkan tubuh. Istilahnya tidur-tidur ayam, tubuh rebah, mata terpejam namun tidak tidur. Tetap terjaga. Karena menunggu teman dari Sidoarjo yang hendak mampir setelah rekreasi ke Pantai Prigi. Pukul 12.31 WIB, handphone berdering. Bu Fifa dan Bu Mala telah sampai di jembatan Sukoharjo Bandung, Tulungagung. Tidak bisa lewat karena jembatan buatan Belanda ini sempit untuk dilalui mobil sejenis Expander, Pajero maupun Fortuner. Sebenarnya ingin saya jemput di lokasi yang diarahkan mbah google. Namun Bu Fifa tidak berkenan. Baiklah saya siap-siap di rumah, menyambut keduanya. Dalam hati tersenyum. Bu Fifa ingin menunjukkan kehebatannya sebagai asesor BAN PAUD & PNF. Asesor selalu berhasil mencari alamat-alamat RA/BA/TA sampai di tempat-tempat terpencil. Asesor tidak boleh dijemput oleh Asesi. Mandiri cari lokasi. Begitu pula Bu Mala, sebagai pengawas tentunya memiliki cara untuk mengatasi situasi seperti itu. Mencari alamat madrasah binaan di wilayahnya. Ketika dipandu Mbah Google, sering tersesat di jalan-jalan tikus. Maka alternatifnya tanya warga setempat. Saya pernah mengalaminya di Sukoharjo Jawa Tengah dan di Bantul. Saat itu tengah malam gelap gulita.

Alhamdulillah. Pukul 13.11 WIB  Beliau bersama keluarga sampai di Ngadirejo. Tidak sambat Global Positioning System (GPS), tapi bertanya warga setempat. Bu Fifa, teman diklat Cawas gelombang XVI. Beliau juga sebagai asesor BAN PAUD PNF. Bu Fifa sosok yang lembut, cerdas dan penuh tanggung jawab. Ketika berbicara, kalimat yang diucapkan tertata. Menjaga perasaan lawan bicaranya. Sedang Bu Nur Amala, pengawas dari Sidoarjo. Bertemu ketika mengikuti diklat IKM 5. Persahabatan ini senantiasa  kami jalin. Untuk saling menguatkan, memberi informasi dan saling membantu. Semoga Allah meridhoinya.

Di awal tahun baru (1-01-2024), senantiasa bersyukur pada Allah SWT. Di awal tahun 2024 semua anak berada di rumah. Damai, tenang dan bahagia. Rasanya tidak yakin mampu melewati semua kesulitan di tahun 2023.Terima kasih, telah sampai pada posisi sekarang ini. Allah memudahkan urusan saya ketika menempuh pendidikan strata 2. Mampu melewati ujian ketika lolos asesmen cawas. Bertambah jumlah keluarga. Semoga anak-anak senantiasa teguh pendirian, tetap dijalan Allah. Berharap bisa menjadi ibu yang baik untuk anak-anak saya. Menjadi pendamping suami dan menghormatinya.