Minggu, 23 Oktober 2022

Hasil Akreditasi 2022

 

Ketika hasil akreditasi tahun 2022  keluar dan MIM Kamulan mendapat nilai 92 (predikat  A). Bagi  saya merupakan anugerah dari Allah yang luar biasa. Bila pengurus kurang puas dengan hasil tersebut dan membandingkan dengan MIM Bangun Munjungan yang mendapat nilai 93. Saya hanya tersenyum saja. Prinsip saya, setiap tugas yang dibebankan pada saya akan dilaksanakan dengan sungguh-sungguh. Segala daya upaya akan dikerahkan untuk menyelesaikannya. Namun untuk hasil tetap tawakal pada Allah. Kalau mau berfikir jernih ada beberapa hal menyebabkan hasil belum maksimal. Mengingat point rasio guru sertifikasi dengan  jumlah tenaga pendidik hanya 4:13. Salah satu asesor yang dikirim ke MIM Kamulan dari Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP). Beliau memiliki kemampuan memvisitasi dan menggali data dengan cermat. Bahkan tidak segan kalimat yang dilontarkan penuh pressure. Selain itu hanya sebagian guru yang respek menyiapkan bukti fisik dokumen akreditasi tahun 2022. Sedangkan yang lainnya hamil tua ada pula yang keluarganya sedang sakit. Berbeda dengan akreditasi sebelumnya semua guru kompak menjalankan tugasnya sesuai dengan hasil rapat rutin. Untuk menjadi guru model saja, guru yang ditunjuk tidak siap. Padahal waktu tinggal dua hari kedatangan para asesor.

Pada hari pertama, asesor lebih fokus pada bukti fisik di meja standar mutu lulusan, mutu guru, dan managemen sekolah. Kepada para guru, asesor menanyakan tentang pemberian reward maupun punishmen pada siswa. Bagaimana teknik pemberiannya  kepada siswa yang berhasil dan siswa yang melanggar tata tertib. Asesor minta ditunjukkan aturan tertulis untuk memberi tindak lanjut pasca pemberian reward dan punishmen. Beliau juga menanyakan dasar penentuan memilih guru mengikuti workshop, diklat atau seminar. Teknik pelaksanaan tindak lanjut (diseminasi) setelah guru mengikuti workshop, diklat atau seminar. Menurut Beliau ada satu strategi untuk menentukan guru mewakili sekolah mengikuti workshop, diklat atau seminar. Salah satu pertimbangannya adalah guru yang rapor kinerjanya bagus. Begitupun Beliau menerapkan di Perguruan Tinggi tempat mengabdi. Selain itu Beliau juga menanyakan tentang rapor mutu MIM Kamulan. Hari pertama banyak ilmu yang kami peroleh, dan menjadi motivasi bagi saya untuk mengabdi di MIM Kamulan dengan lebih baik.

Alasan asesor belum membahas standar proses pembelajaran pada hari pertama, karena standar ini akan dilihat pada hari kedua. Hari kedua (hari Sabtu) selain pengamatan proses pembelajaran juga akan dilaksanakan wawancara dengan siswa, wali siswa, pengurus, komite dan para alumni. Pada kegiatan pengamatan proses pembelajaran dua orang guru model akan divideo selama kurang lebih dua jam setengah. Sedangkan guru lainnya yang mengajar di 4 kelas akan langsung divisitasi oleh dua orang asesor. Sesekali saja asesor melakukan visitasi di dua kelas model. Setelah selesai pembelajaran asesor melakukan wawancara dengan peserta didik. Kegiatan dilanjutkan wawancara dengan wali siswa, pengurus, komite dan para alumni.

Sebelum kegiatan ramah tamah asesor menyampaikan hasil rangkuman visitasi, kesan/pesan dan masukan kepada kepala madrasah dan guru. Beliau menginginkan guru mengajar sebagaimana yang dilakukan guru hari itu.  Pembelajaran berbasis IT, menggunakan pendekatan HOTS (seperti project based learning, problem based leraning, discovery dan inquiry), serta menumbuhkan kemampuan 4 C (critical thinking, creativity, colaboration dan communication). Serta penanaman karakter pada siswa dalam pembelajaran. Asesor menyampaikan pesan siswa untuk MIM Kamulan agar kegiatan pengembangan diri berupa pembelajaran TIK diadakan kembali. Juga kantin sekolah diharap untuk kembali dibuka menyiapkan makanan dan minuman sehat bagi siswa. 

Kamis, 20 Oktober 2022

Kenangan Banjir di Trenggalek Tahun 2006 dan 2022

 

Pada tanggal  19 Oktober 2022 terjadi banjir bandang di Kabupaten Trenggalek. Sehingga kesulitan untuk bisa masuk sekolah. Jalan yang biasa saya lalui adalah Desa Kedunglurah atau Desa Dungbajul. Bila dua desa ini tidak bisa dilalui alternatif terakhir melewati Desa Gandong. Namun ketiganya tidak bisa dilalui karena  arus air yang deras. Saya terkepung wilayah yang mengalami banjir, tidak bisa ke mana-mana. Hanya membaca berita dari berbagai media terkait banjir Trenggalek. Beberapa teman yang mengajar di MIM Kamulan dan menjadi relawan menyarankan untuk tidak ke sekolah karena kondisi air yang masih tinggi. Sebetulnya banjir telah melanda Trenggalek sejak tanggal 18 Oktober 2022. Semula banjir terjadi di Trenggalek bagian barat seperti Tamanan, Ngares, Ngantru, Kelutan, Sambirejo, Sumbergedong, Sumberdadi, Santren, juga daerah sekitar RSUD dr. Sudomo. Sedangkan di Kecamatan Pogalan yang terdampak banjir Desa Pogalan, Ngadirenggo, Nglembu, Ngetal dan Ngulan kulon. Sedangkan di desa saya, Ngadirejo Kecamatan Pogalan yang terdampak adalah dusun Gambang dan Alasmalang karena dekat dengan aliran sungai besar. Untuk Kecamatan Durenan yang mengalami musibah ini adalah Desa Durenan, Pandean dan Semarum. Hingga saat ini wilayah Pandean masih tergenang air cukup tinggi.

Bersyukurnya, terkepung banjir ketika berada di rumah sendiri. Sedangkan kejadian di tahun 2006 ketika Trenggalek terjadi banjir bandang posisi saya masih di sekolah. Kala itu kepala sekolah menginformasikan bahwa debit air di Sungai Ngasinan mencapai 750m3/detik. Sedangkan di dataran tinggi Bendungan telah terjadi bencana longsor yang mengakibatkan korban jiwa. Maka terjadilah banjir bandang terbesar yang pernah saya ingat. Saat itu kepala sekolah nekat untuk pulang ke rumahnya (Sukarame). Sampai di Durenan, Beliau harus mendorong sepedanya sampai Kedunglurah karena arus air yang deras dan cukup tinggi. Saya tetap di sekolah sambil menunggu informasi genangan air surut. Karena air tetap tidak surut suami menjemput saya, menerobos arus air. Dia melajukan motor dengan kecepatan tinggi agar mampu melawan arus air. Namun ketika hendak pulang berboncengan oleh fihak keamanan diarahkan lewat Gandong karena wilayah Durenan tidak bisa dilewati. Sepanjang jalan Durenan-Gandong banyak relawan yang membantu para pengendara. Di tengah perjalanan air dari sungai meluap dan  mengalir deras. Hal itu menjadikan motor yang kami tumpangi oleng. Untung beberapa relawan membantu agar kendaraan tetap tegak dan tetap melaju pelan. Beberapa meter motor melaju sampailah di wilayah aman. Kami segera menuju ke barat pulang ke rumah dengan sehat walafiat. Demikian kenangan ketika banjir bandang menerjang Trenggalek pada tahun 2006.


Untuk hari ini tanggal 20 Oktober 2022, berangkat ke sekolah. Meskipun beberapa wilayah air masih menggenang. Berangkat lewat Desa Kedunglurah, ternyata di depan Konter Ijo air masih tinggi. Jika putar balik mencari jalur lain bisa terlambat ke sekolah, maka melaju terus. Sesuai pesan suami, kendaraan harus melaju kencang. Agar tidak macet di tengah genangan air. Ketika motor melajukan kencang memang mampu mengatasi genangan air. Meskipun dampaknya air tersembur ke seluruh tubuh. Sehingga sekujur tubuh basah kuyup, tetap semangat dan bersabar. Meskipun ada beban pikiran, ijazah SD milik anak masih belum saya ambil. Sekolahnya tergenang air sampai setinggi dada  orang dewasa. 

 

 

Minggu, 09 Oktober 2022

Literasi Sains (Part 2)

 

Literasi sains sejatinya kemampuan mengidentifikasi, memahami dan memaknai isu terkait sains yang  diperlukan sesorang  untuk mengambil keputusan berdasarkan bukti-bukti saintifik. Pada lietarsi ini, kemampuan menggunakan pengetahuan sains (pengetahuan konten,  pengetahuan prosedural dan pengetahuan epistemic) untuk  menje;askan fenomena alam secara ilmiah, mengevaluasi dan merancang penyelididkan ilmiah, serta menafsirkan data dan bukti secara ilmiah. Dalam literasi sain siswa dapat menanya, menemukan, dan menentukan keputusan yang dikembangkan dari rasa keingintahuannya berkaitan  dengan pengalaman hidupnya sehari-hari dapat dimakanai. Pemahaman dan pemaknaan terhadap karakteristik sains  merupakan ciri seseorang yang melek sains. Dengan cara  melakukan penyelididkan ilmiah, kesadaran akan sains dan teknologi yang membentuk lingkungan material, intelektual dan budaya serta keinginan  untuk terlibat dalam isu-isu yang terkait sains.

Literasi sains merupakan  bagian dari literasi dasar yang diperlukan dalam mendukung kecakapan abad 21. Siswa dapat meningkat pemahaman melalui kegiatan bertanya dalam proses: mengidentifikasi masalah, mengajukan hipotesis, mendesain prosedur eksperimen, melakukan eksperimen dan observasi, mengumpulkan dan mengolah data yang akurat, mengaplikasi metode numerasi, menjelaskan berbagai eksperimen.

Beberapa model pembelajaran pada  literasi sains: 1) problem based learning, 2) model inquiry learning, 3) model discovery learning, 4) model LOK-R. Pertama, sintak model based learning: orientasi peserta didik  pada masalah, mengorganisasikan peserta didik dalam belajar, membimbing penyelidikan individual maupun kelompok, mengembangkan dan menyajikan hasil belajar, menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah. Kedua, sintak model inquiry learning antara lain: tahap orientasi, merumuskan masalah, merumuskan hipotesis,tahap pengumpulan data, mengkaji hipotesis dan menarik kesimpulan. Ketiga, sintak model discovery learning: pemberian rangsangan, pernyataan/identifikasi masalah, pengumpulan data, pengolahan data, pembuktian. Keempat, sintak model pembelajaran LOK-R:  tahap literasi, tagap orientasi,  taha kolaborasi dan tahap refleksi.

Di bawah ini merupakan contoh skenario pembelajaran pada literasi sains yang saya susun secara sederhana untuk  materi organ tubuh manusia:

SKENARIO PEMBELAJARAN

Capaian Kompetensi

:

Mampu menjelasakan organ pernapasan dan fungsinya pada hewan dan manusia, serta cara memelihara kesehatan organ pernapasan manusia.

Membuat model sederhana organ pernapasan manusia

Sub Kompetensi

:

Mampu menjelasakan organ pernapasan dan fungsinya pada manusia, serta cara memelihara kesehatan organ pernapasan manusia.

Membuat model sederhana organ pernapasan manusia

Materi

 

Organ pernapasan dan cara memelihara kesehatan organ pernapasan manusia.

Model Pembelajaran

 

Model Pembelajaran Berbasis Lingkungan (MPL-Proyek)

 

Aktivitas/Kegiatan Guru/Sintak Pembelajaran

Aktivitas/Kegiatan Guru/Sintak Pembelajaran

Tahap Awal Pembelajaran

1)          1) Memberikan apersepsi pandemi covid-19 dengan menanyakan aktivitas siswa menerapkan                     protokol  kesehatan ketika hendak berangkat sekolah

01. Tuliskan persiapan  apa saja yang kamu lakukan sebelum sekolah untuk menerapakan protokol kesehatan! (4 menit)

Tahap Inti Pembelajaran

Fase 1. Penentuan Objek Pengamatan

2)                2) Menjelaskan tujuan pembelajaran

02.  Tulisakn pembelajaran yang menarik  bagimu dan alasannya! (2 menit)

3)                 3) Menentukan objek di lingkungan sekitar madrasah (Kelas 1, 2,3,4,5) yang akan diamati

            03. Tuliskan  jenjang kelas yang akan diamati! (2 menit)

04. Tuliskan masalah pokok penting tentang yang akan diamati! (2 menit)

Fase 2. Pembentukan Kelompok Kerja Peserta Didik

4)                  4)Membantu peserta didik dalam membuat kelompok

           05. Tuliskan  nama-nama teman sekelompokmu! (2 menit)

Fase 3. Pembagian Tugas Pengamatan

5)                    5)Mengorganisasi peserta didik dalam mengamati siswa yang mengalami gangguan pernapasan                   (menderita batuk dan flu)

            06. Tuliskan jumlah siswa kelas 1, 2, 3,4 ,5 yang menderita batuk dan flu! (3 menit)

Fase 4. Penjelasan Tentang  Hal Diamati

6)                      6)Membantu peserta didik menjelaskan hal-hal yang perlu diamati, agar dapat mengumpulkan                  informasi yang sesuai untuk dijadikan bahan eksperimen

07. Tulislah  hal-hal penting yang diamati dalam pengamatan penyebab menderita batuk dan flu. (3 menit)

Fase 5. Penugasan Pengamatan

7)                  7) Menugasi seluruh kelompok untuk menuju objek pegamatan masing-masing

      08. Tuliskan keadaan siswa yang menderita batuk dan flu! (10 menit)

8)            08) Membantu penyelidikan  atau  eksperimen  sederhana tentang pembuatan  model sederhana                    organ pernapasan manusia

    09. Tulisakan alat dan bahan untuk membuat model sederhana organ pernapasan manusia                 (5  menit)

Fase 6. Penyempurnaan Catatan Hasil Pengamatan

9)           09) Memberi waktu peserta didik dalam merapikan catatan hasil pengamatan dan menyiapkan karya             yang akan disajikan berupa pembuatan model sederhana organ pernapasan manusia

010. Tuliskan hasil penyelidikan kelompok dalam bentuk model sederhana organ pernapasan manusia (17 menit)

Fase 7. Pelaporan  Hasil Pengamatan dan Diskusi Kelompok

10           10)  Membantu peserta didik dalam mempresentasikan karya yang akan disajikan berupa model                      sederhana organ pernapasan manusia

011. Tuliskan hal yang penting  dan perlu dijelaskan berdasarkan pentajian tiap kelompok (5 menit)

 Fase 8. Penulisan Teks Deskripsi Hasil Pengamatan

11         11) Membantu peserta didik mendeskripsikan  hasil pengamatan dalam bentuk bentuk paragraf                       deskripsi

012. Tuliskan hal yang penting  dan perlu dijelaskan berdasarkan penyajian tiap kelompok berupa teks deskripsi di kertas manila (5 menit)

Fase 9. Pameran Hasil Kerja

12          12) Mengarahkan peserta didik untuk memajang hasil karya berupa model sederhana organ                           pernapasan manusia dan deskripsi hasil pengamatan

013. Tuliskan  hasil yang kamu peroleh dari proyek kamu buat, bagian-bagian organ pernapasan, bagian pernapasan dan fungsinya, bagian pernapasan yang sering terserang virus dn bakteri  (3 menit)

Fase 10. Pengamatan dan Komentar Kelas

1              13) Membantu peserta didik  dalam diskusi, menanggapi hasil kelompok lain

014. Tuliskan perbedaan hasil yang kamu peroleh dari proyek yang telah kamu buat, dengan  hasil yang peroleh temanmu di kelompok lain! (2 menit)

Fase 11. Pelaksanaan Refleksi

1              14) Membantu peserta didik melakukan refleksi  atau evaluasi terhadap penyelidikan yang telah                      mereka presentasikan

015. Tuliskan hal baru dan hal yang masihperlu ditingkatkan berdasarkan pembelajaran tentang organ pernapasan dan kesehatan organ pernapasan! (2 menit)

Tahap Akhir Pembelajaran

15)         Membantu menyimpulkan pembelajaran tentang organ pernapasan dan

    016. Tuliskan secara singkat kesimpulan pembelajaran tentang organ pernapasan dan kesehatan organ pernapasan!

16)         Menyampaikan tugas untuk penguatan dan pengayaan

 

 


Jumat, 07 Oktober 2022

Literasi Sains (Part 1)

 



Pengawas Madrasah gencar membahas tentang pendidikan abad 21. Kemampuan literasi selalu menjadi bahan diskusi pada rapat dinas guru. Karena kemampuan literasi merupakan hal yang fundamental yang harus dimilikinya siswa dalam menghadapi era global agar dapat beradaptasi di berbagai situasi. Namun jika masih ada kebijakan pembelajaran'menggunakan LKS, kenyataan ini bertolak belakang dengan hasil diskusi pada rapat dinas. Orientasinya hanya pada kecepatan menyelesaikan materi, mendapatkan keuntungan dari penyedia LKS.

Jika kita mau membaca kembali, betapa besar manfaatnya kemampuan literasi bagi siswa. Kita ambil contoh saja literasi sains dalam pembelajaran. Literasi sains ini merupakan kemampuan untuk memahami sains, mengkomunikasikan sains, serta menerapkan sains untuk memecahkan masalah. Guru memiliki peranan untuk memotivasi siswa mempertimbangkan strategi pembelajaran yang sesuai dengan kondisi dan potensi peserta didik yang mana pada proses menitikberatkan pada pemberian pengalaman langsung dan mengaplikasikan hakikat sains. Bisakah kemampuan itu dicapai jika menggunakan LKS?



Abad 21 ditandai pesatnya perkembangan sains dan teknologi dalam kehidupan masyarakat. Untuk itu pendidikan harus mampun menyiapkan sumber daya manusia yang memiliki kemampuan menghadapi berbagai tantangan dalam kehidupan. Maka kompetensi yang harus dimiliki siswa antara lain: ketrampilan belajar, berinovasi, menguasai media dan informasi. Maknanya siswa harus memiliki kemampuan berfikir kreatif dalam memecahkan masalah, kemampuan berkomunikasi dan berkolaborasi. Pembelajaran yang semula berpusat pada guru kini beralih pada siswa sebagai pusat pembelajaran.