Jumat, 30 April 2021

Syahrul Jud, Bulan Murah Hati


 

Hari ini merupakan hari kedelapanbelas bulan Ramadhan. MIM Kamulan telah membagikan zakat tahap pertama kepada beberapa siswa. Mereka yang menerima zakat hari ini siswa kelas 1, 2 dan 3 yang memang berhak untuk menerimanya. Sedangkan siswa kelas 4, 5 dan 6 serta lingkungan yang tergolong duafa akan menerima zakat pada hari Senin tanggal 3 Mei 2021. Memang Ramadhan mengajarkan kedermawan dan tidak kikir. Ramadhan disebut sebagai ‘Syahrul Jud’. Bulan murah tangan/dermawan. Maksudnya bulan di mana kaum muslimin diajarkan untuk bermurah hati. Memberikan batuan kepada warga masyarakat yang kurang mampu. Memberi bantuan bagi yang membutuhkan. Menolong mereka yang butuh pertolongan.

Di bulan Ramadhan memang disunahkan banyak bersedekah, menyantuni anak yatim, fakir miskin dan orang-orang yang membutuhkan. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari Muslim, bahwa Abbas RA berkata:”Adalah Nabi Muhammad orang yang paling murah tangannya (dermawan), dan Beliau lebih dermawan lagi di bulan Ramadhan.” Di sepanjang bulan murah hati ini kita hendaknya meneladani Rasulullah untuk mempererat ajaran kebaikan kepada sesama manusia. Meningkatkan kepekaan sosial dengan menafkahkan sebagian rezeki kita kepada yang membutuhkan pertolongan. Menghindari hidup berfoya-foya dan berlebih-lebihan. Ada hak oarng miskin pada harta yang kita miliki.

Selain hal di atas, hikmahnya juga akan dibuka pintu-pintu langit di bulan Ramadhan. Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda yang artinya:”Telah dibuka pintu-pintu langit dan dikabulkan doa para hamba”. (HR Ahmad) Setelah mengetahui hal tersebut kita harus mampu memanfaatkan bulan ini untuk beribadah dan beramal kebajikan. Karena ketika pintu-pintu langit dibuka, maka semua permintaan hamba-Nya akan dikabulkan. Maka sebaiknya kita memperbanyak doa-doa. Melangitkan harapan-harapan kita. Karena Rasulullah bersabda yang artinya:”Ada tiga golongan orang yang doa mereka tidak ditolak. Mereka itu adalah pemimpin yang adil, seseorang yang berpuasa hingga berbuka, dan seorang yang teraniaya. Doanya akan dinaikkan di atas mega  dan dibukakan untuknya pintu-pintu langit. Allah SWT berfirman, “Demi kemuliaanKu, Aku pasti menolong meski beberapa waktu.” (HR Ahmad)

 Jadi, Jud merupakan ibadah yang amat baik dilakukan di bulan Ramadhan. Untuk meringankan beban saudara-saudara kita. Semoga kita termasuk hamba Allah yang doanya menuju pintu-pintu langit yang sedang dibuka. Ya Allah, Ampuni dosa hamba. Dosa keluarga hamba. Dosa bapak/ibu hamba. Tuntunlah kami ke jalan yang Engkau ridhoi. Bimbinglah keluarga kami ke arah kemuliaan. Berikanlah rezeki yang berlimpah dan berkah. Umur yang bermanfaat. Bimbinglah anak-anak kami menjadi anak yang shalih berbakti kepada kedua orang tua. Aamiin.

 

Kamis, 29 April 2021

Memperingati Nuzulul Quran dengan Belajar Metode Tikrar Sab’ah



Bersyukur pada Allah hari ini mendapat undangan untuk menghadiri peringatan Nuzulul Quran yang dilaksanakan oleh IGRA dan ASN Kecamatan Durenan. Kegiatan dilaksanakan pada pukul 08.00 sampai dengan selesai. Tempat pelaksanaan kegiatan ini di Masjid MI Pakis Kecamatan Durenan. Dihadiri oleh seluruh guru RA/BA Kecamatan Durenan dan ibu-ibu ASN yang ditempatkan pada madrasah ibtidaiyah. Sesuai dengan undangan acara ini akan dihadiri oleh Pengawas Madrasah Kecamatan Durenan. Juga akan ada materi dari penyuluh agama Kecamatan Durenan Ibu Umi Hanik.

Tadarus Bersama

Kegiatan awal dari peringatan Nuzulul Quran hari ini adalah dengan tadarus bersama. Tadarus dilakukan dengan teknik, semua guru RA/BA dan Madrasah Ibtidaiyah membaca 1 Juz. Sehingga dalam waktu kurang lebih satu jam, pada majelis tersebut telah khatam 30 Juz. Tentunya dari sekian undangan yang hadir ada yang udzur/berhalangan. Untuk itu agar khatam 30 Juz, ibu-ibu yang telah selesai tilawah dapat membaca lagi 1 juz. Sehingga ada beberapa guru yang membaca 2 juz. Setelah kegiatan tadarus selesai wakil ketua IGRA segera mengakhiri acara tadarus dengan doa khataman. Doa yang biasa kita baca pada halaman akhir Alquran, setelah juz 30.

Sambutan Pengawas Madrasah

Dalam sambutannya pengawas madrasah mengapresiasi adanya kegiatan peringatan Nuzulul Quran yang digagas oleh IGRA dan ASN Kecamatan Durenan. Menurut Beliau Ramadhan adalah bulan penuh keberkahan. Untuk itu Beliau menghimbau agar para guru meningkatkan ibadah. Seperti kegiatan i'tikaf di masjid. Kegiatan i'tikaf dan tilawah di masjid seperti yang dilakukan para guru jika diniatkan ikhlas akan mendapatkan 10 kebaikan pada setiap membaca 1 huruf. Selain hal di atas keberkahan bulan Ramadhan dapat ditilik dari meningkatnya ketaqwaan. Rajin beribadah seperti sholat malam, tilawah dan i’tikaf maupun memberi zakat.

Menurut Beliau momentum sejarah diturunkannya Alquran di Gua Hira menjadi renungan kita bersama. Alquran diturunkan bukan menjadi beban, akan tetapi menjadi petunjuk, rahmat dan anugerah serta obat bagi umat manusia yang kala itu dalam keadaan penuh kezaliman dan menyembah berhala. Orang yang mencari ilmu dengan duduk 1 jam, akan mendapat pahala layaknya beribadah 70 tahun. Apalagi seperti kegiatan tersebut, i’tikaf, tilawah dan menuntut ilmu di masjid. Beliau memberikan pencerahan cara memperingati Nuzulul Quran dengan kegiatan:(1)beri’tikaf di masjid, (2) tilawah Alquran, (3) membaca doa-doa, (4) tekun shalat wajib, tarawih, tahajud, witir, dhuha dan salat sunah lainnya, (5) berzikir. Dalam akhir sambutannya Beliau berharap ibadah kita lebih baik dari Ramadhan sebelumnya. Pada bulan berikutnya juga semakin tekun dan lebih baik lagi.

Materi Utama: Metode Tikrar Sab’ah

Metode tikrar sab’ah  ini baik untuk anak Paud/RA/BA menggunakan pola talaqqi tikrar sab’ah  dengan teknik ustadz/ustadzah membacakan hafalan tujuh kali dan siswa menirukan. Pada metode ini kemampuan tahfidz dengan bacaan fasih dibutuhkan oleh seorang Ustadz /ustadzah. Jadi ustadz dan ustadzahnya lebih dahulu sudah fasih bacaannya. Karena pada tahap talaqqi ini apabila seorang ustadzah salah dalam mencontohkan bacaan, dikawatirkan hafalan anak tersebut akan salah terus sampai dewasa. Syarat utama dalam melaksanakan metode tikrar sab’ah  adalah al ‘azam/kemauan kuat untuk menghafal bersama anak-anak. Menurut Ibu Umi Hanik ada beberapa komponen dalam pelaksanaan metode tikrar sab’ah  antara lain: (1) motivasi, (2)pembiasaan di pagi hari, (3) Muroja’ah (ujian dengan mengulang hafalan yang didapat), (4) Pembiasaan setoran.

Pertama, motivasi. Keberhasilan kita untuk menghafal Alquran berbanding lurus dengan kekuatan niat kita dan motivasi yang terkandung di dalam hati. Sebagai sabda Rasulullah dalam sebuah hadits yang artinya “Setiap amal tergantung pada niatnya”. Maka untuk memunculkan dan menguatkan niat siswa untuk menghafal perlu ada arahan motivasi yang terus menerus disampaikan kepada siswa. Motivasi yang dapat kita sampaikan kepada anak-anak agar gemar menghafal adalah beberapa sabda Rasulullah yang artinya:

“Orang yang tidak mempunyai hafalan Alquran sedikitpun adalah seperti rumah kumuh yang mau runtuh.” (HR Tirmidzi)

Penghafal Alquran akan datang pada hari kiamat, kemudian Alquran akan berkata: Wahai Tuhanku, bebaskanlah dia, kemudian orang itu dipakaikan mahkota (kehormatan). Alquran meminta kembali: Wahai Tuhanku ridhailah ia maka Allah meridhainya. Dan  diperintahkan kepada orang itu, bacalah dan teruslah naiki (derajat-derajat surga), dan Allah menambahkan dari setiap ayat yang dibacanya tambahan nikmat dan kebaikan” (HR Tirmidzi, Ibnu Khuzaimah, Al-Hakim)

Bacalah olehmu Alquran, sesungguhnya ia akan  memberi syafa’at pada hari kiamat  bagi para pembacanya (penghafalnya) (HR Muslim)

Kedua, pembiasaan di pagi hari. Proses yang harus dilakukan dalam metode ini adalah pembiasaan membaca target hafalan harian pada waktu pagi hari. Sebelum pembelajaran di mulai. Jika di rumah dilakukan setelah salat subuh. Waktu yang diperlukan untuk pembiasaan pagi hari ini tidak lama. Cukup menyediakan waktu kurang lima sampai dengan sepuluh menit. Dalam jangka waktu tersebut digunakan untuk membaca target hafalan harian sebanyak lima sampai sepuluh kali.

Ketiga, Muroja’ah (ujian dengan mengulang hafalan yang didapat). Proses muroja’ah ini harus dilakukan oleh siswa. Proses ini seyogyanya tidak ditinggalkan dalam menghafalkan Alquran baik secara mandiri di rumah maupun dengan berhalaqoh di sekolah. Karena untuk menciptakan pembiasaan muroja’ah di sela-sela waktu. Dan  perlu ada motivasi atau pembentukan lingkungan yang mendukung pembiasaan muraja’ah.

Keempat, pembiasaan setoran hafalan. Proses setoran hafalan sangat penting dilakukan. Karena dengan melakukan setoran anak-anak akan termotivasi untuk menghafal. Hal itu sekaligus sebagai sarana melakukan kontrol untuk mengecek kesalahan dan memberi nilai pada hafalan siswa yang dianggap benar.

Media yang dibutuhkan pada metode tikrar sab’ah  adalah Juz Amma atau Alquran, kartu kontrol hafalan. Untuk menghafal  juz 30/ Juz Amma, siswa bisa menggunakan berbagai macam cetakan Alquran dan buku Juz Amma yang sudah cukup banyak bentuk dan modelnya. Akan tetapi sebaiknya dalam mempraktikkan metode tikrar sab’ah  menggunakan Jus Amma standar metode tikrar sab’ah. Juz Amma standar tikrar sab’ah   tersebut dibuat khusus agar para penghafal mudah mengenal target hafalan harian dari baris-baris kolom pada buku tersebut. Kartu kontrol hafalan ini diperlukan untuk memotivasi diri anak dan mengetahui perkembangan hafalannya.

Pelaksananaan Pembelajaran Metode Tikrar Sab’ah 

Target dalam menghafal Juz Amma dengan metode tikrar sab’ah  ini dilaksanakan secara bertahap minimal 306 hari. Rentang waktu yang lama agar hafalan fasih dan kuat. Dalam metode ini yang lebih diutamakan adalah anak merasa enjoy dan merasa tidak dibebani sebuah hafalan. Tekniknya pelaksanaan sebagai berikut: (1) selama 5-10 menit dipagi hari sebelum pelajaran dimulai dilaksanakan talaqqi tikrar sab’ah, (2) Ustadzah memberi motivasi dengan membacakan hadits pentingnya menghafal, (3) menjelaskan target hafalan harian, (4) membaca bersama hafalan harian dengan melihat buku sebanyak 7 kali bersama Ustadzah. Dilanjutkan muroja’ah 5-10 menit di waktu istirahat sambil bersantai atau setelah salat dhuha/salat dhuhur, (5) sore hari siswa menghafal secara mandiri selama 5-10 menit dengan bimbingan orang tua,(6) siswa menyetorkan hafalannya dengan bimbingan orang tua/ via voice note dikirim ke Ustadzahnya (7)siswa menghafalkan secara mandiri di rumah selama 5-10 menit bakda salat maghrib.

Demikian tadi kegiatan para guru dalam memperingati Nuzulul Quran. Semoga bermanfaat dan Ramadhan tahun ini lebih baik dari amalan Ramadhan sebelumnya. Aamiin.


Rabu, 28 April 2021

Hikmah Nuzulul Quran

 



Puasa Ramadhan memasuki hari ketujuh belas. Bertepatan dengan peristiwa Nuzulul Quran. Peristiwa ini diperingati setiap tanggal 17 Ramadhan. Tahun ini umat islam telah memasuki kalender komariah, 17 Ramadhan 1442 Hijriah. Bertepatan dengan kalender syamsiah, 29 Mei 2021 Masehi. Peristiwa yang bersejarah bagi umat islam. Di mana Alquran diturunkan oleh Allah dengan perantara Malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad SAW. Nuzul Quran merupakan penyampaian wahyu Allah kepada Rasulullah sebagai petunjuk kepada umat manusia. Agar umat manusia kembali menuju ke jalan kebenaran. Yang paling utama ntuk menyempurnakan ajaran islam.



Alquran diturunkan dari Lauh Mahfuz ke Baitul ‘Izzah pada saat Lailatul Qadar. Malaikat Jibril meyampaikannya secara bertahap. Ayat yang pertama kali diturunkan adalah surat Al-Alaq ayat 1-5 di Gua Hira pada tahun 610 Masehi. Ketika Muhammad sedang dalam kondisi prihatin. Beliau Muhasabah atas  kejadian yang ada di sekitarnya, penduduk menyembah berhala. Datanglah Malaikat jibril memintanya untuk membaca, sedangkan Beliau belum mampu membaca. Mulailah Muhammad membaca apa yang dibacakan Malaikat Jibril. Yakni surat Al-Alaq ayat 1 sampai 5. Maka surat Al-Alaq ini sebagai penanda Muhammad diangkat sebagai Nabi dan Rasul. Setelah surat Al-Alaq ayat 1 sampai 5, ayat lainnya diturunkan secara bertahap selama 22 tahun 2 bulan 22 hari. 

Malam Nuzulul Quran  merupakan malam yang penuh keberkahan. Alllah SWT melipatgandakan pahala bagi Umat Islam yang beribadah pada malam Nuzulul Quran. Pada malam itu, para malaikat turun ke bumi untuk memberikan doa kepada umat manusia yang melakukan ibadah. Untuk mendapatkan keutamaan itu umat Islam memperbanyak ibadah dengan beri’ktikaf di Masjid, tadarus Alquran. Umat Islam juga memperbanyak zikir, bersedekah, salat tarawih beserta witir. Selain itu juga meningkatkan ibadah shalat tahajud dan memperbaiki sikap dan perbuatan.

Jadi, jika kita renungkan hikmah Nuzulul Quran adalah sebagai pengingat peristiwa pertama kali diturunkan Alquran. Sebagai petunjuk umat agar kembali ke jalan kebenaran. Selain itu, waktu yang tepat untuk kita gunakan mendekatkan diri pada Allah. Dengan memperbaiki sikap dan perbuatan. Dan yang paling utama peristiwa ini kita gunakan untuk mengamalkan petunjuk kehidupan dalam kitab suci Alquran. Menghindari hidup berlebih-lebihan. Memperbanyak ibadah kita baik yang berhubungan dengan Allah seperti salat, tadarus dan i’tikaf di masjid. Juga kepedulian kepada sesama baik berupa zakat fitrah maupun pemberian makan untuk berbuka puasa.

Senin, 26 April 2021

Syahrul Qur’an

 


Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Alquran) pada malam qadar”

(QS Al Qadar’:1)

Ramadhan merupakan syahrul Qur’an. Pertama kali diturunkan Alquran. Ramadhan menjadi bulan mulia dan penuh keberkahan karena bulan diturunkannya Alquran. Kitab suci yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. Alquran membimbing umat islam menuju kebahagiaan dunia maupun akhirat. Bahkan Rasulullah telah bersabda bahwa satu huruf dalam Alquran bagi pembacanya merupakan satu kebaikan. Sebagaimana dalam hadits yang diriwayatkan oleh At-Tirmidzi yang artinya:

Siapa yang membaca satu huruf Kitab Allah (Alquran), maka baginya satu kebaikan. Satu kebaikan dilipatgandakan menjadi sepuluh. Aku tidak mengatakan alif lam mim satu huruf. Namun alif  satu huruf, lam satu huruf,  mim satu huruf.”

Terdapat beberapa kiat agar khatam Alqur’an di bulan Ramadhan: (1) Kita kuatkan niat untuk mendapat ridho Allah;(2) membaca Alquran 2-5 lembar usai sholat wajib;(3) baca Alquran diberbagai tempat. Misalnya sebelum dimulai pondok Romadhan di sekolah baca Alquran. Ketika anak-anak menunggu dimulainya sekolah sore (madrasah diniyah) membaca Alquran. Bagi pekerja yang piket di kantor atau di sekolah bisa membaca Alquran. Karena dengan membaca Alquran dan menjadikannya pedoman hidup akan memberi syafaat bagi kita dan kedua orang tua kita. Sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Muslim:

“Bacalah Alquran, sebab pada hari kiamat ia akan datang sebagai

pemberi syafa’at bagi pengembannya”. (HR. Muslim)

Rasulullah juga bersabda sebagaimana diriwayatkan oleh Abu Dawud dan Al-Hakim yang menegaskan adanya keberkahan membaca Alquran sampai pada kedua orang tua pembacanya.

“Siapa yang membaca Alquran dan mengamalkannya, pada hari kiamat orang tuanya akan dikenakan mahkota yang cahayanya lebih bagus daripada cahaya matahari yang masuk ke bilik-bilik rumah di dunia. Lantas bagaimana menurut kalian dengan orang yang mengamalkannya.(HR Abu Dawud dan Al-Hakim)

Jadi Alquran kitab suci yang mulia bagi umat islam. Allah menurunkannya dari Lau Maf ke Baitul Izzah di langit dunia. Nabi Muhammad menerimanya di Gua Hira pada malam qadar. Malam penuh kemuliaan dan keagungan. Kini kita menunggu dan menyambut malam qadar dengan suka cita. Semoga di bulan ramadhan hari keempat belas ini, kita masih bersemangat untuk membaca, menghafalkan dan mengamalkan Alquran.

 

Pemuda Fakir yang Memiliki Kemuliaan Akhlak

 

Ia seorang pemuda yang menderita penyakit kulit, berupa belang-belang pada tubuhnya. Namun ia memiliki akhlak mulia, pemuda yang shalih dan menyayangi ibunya. Seorang pemuda yang merawat ibunya dengan penuh kasih sayang. Meskipun hidup dalam kefakiran. Kisah yang mengharukan ketika ia selalu memenuhi keinginan ibunya. Ibunya yang lumpuh dan sudah sangat tua memiliki keinginan untuk pergi haji. Padahal ia tidak memiliki beaya untuk memenuhi keinginan ibunya. Bisa mencukupi kehidupan sehari-hari bersama ibunya saja merupakan keberuntungan. Dapatkah ia memenuhi keinginan ibunya? Bagaimana caranya agar keinginan mulia ibunya dapat dipenuhi? Dari sinilah kisah inspiratif di mulai.

Ia dan ibunya tinggal di Yaman. Perjalanan dari Yaman ke Mekah sangat jauh. Jika hendak ke Mekah harus melewati gurun tandus yang sangat panas. Warga Yaman yang melakukan perjalanan ke Mekah, biasanya menggunakan unta dan membawa perbekalan yang cukup banyak. Bagaimana caranya memenuhi keinginan ibunya? Sedangkan dirinya tidak memiliki kendaraan? Kondisinya sangat fakir. Karena ia pemuda yang sangat memuliakan ibunya, maka mencoba mencari solusi agar ibunya bisa berangkat haji ke Tanah Suci. Lalu dibelinya seekor anak lembu yang dibuatkan kandang di sebuah puncak bukit.

Setiap pagi hari ia menggendong anak lembu naik turun bukit berkali-kali. Orang yang melihat menganggap tindakannya konyol dan aneh. Bahkan beberapa orang di sekitarnya meneriakinya gila. Ia tetap melakukannya. Tidak peduli omongan orang. Hari terus berlalu, hingga kebiasaannya menggendong anak lembu sudah 8 bulan. Dalam kurun waktu itu hewan piaraannya mencapai berat 100 kilogram. Otomatis otot tubuh pemiliknya menjadi kuat dan membesar. Sungguh usaha yang luar biasa. Ternyata ia melakukannya untuk persiapan menggendong ibunya melaksanakan ibadah Haji.

Ketika musim haji tiba ia mengendong ibunya berjalan kaki dari Yaman ke Mekah. Sebagai bukti besarnya kasih sayang terhadap ibunya. Kerelaannya menempuh perjalanan jauh dan penuh rintangan, demi memenuhi permintaan ibunya mengunjungi Baitulllah. Ia gendong ibunya melakukan wukuf di Padang Arafah. Dengan tegap ia gendong ibunya tawaf  berkeliling Ka’bah. Di hadapan Ka’bah keduanya berdoa. Ketika berdoa ia memohonkan ampunan dosa teruntuk ibunya. Dengan penuh keheranan ibunya menanyakan. Kenapa tidak meminta ampunan terhadap dosanya sendiri? Bagaimana dengan dosa-dosa anaknya? Ia dengan bijak mengatakan, bilamana Allah mengampuni dosa ibunya, maka ibunya akan masuk surga. Dengan ridho ibunya akan membawa dirinya juga masuk ke surga. Ketulusan dan kecintaan kepada ibunya, akhirnya ia mendapatkan kemudahan dari Allah. Penyakit belang pada tubuhnya sembuh. Hanya tersisa bulatan pada tengkuknya. Bulatan tersebut disisakan agar para sahabat Rasulullah mengenalinya dan menjadikannya sebagai teladan. Teladan atas kemualiaan akhlaknya.

MasyaAllah. Allahuakbar! Siapakah pemuda fakir tersebut?  Ia adalah Uwais Al Qarni. Pemuda Fakir. Yang menyayangi ibunya melebihi dirinya sendiri. Hingga Rasulullah berpesan agar Umar bin Khattab dan Ali bin Abi Thalib mengenalinya dan meminta doa kepadanya. Sebagaimana sabda Rasulullah yang artinya:”Carilah ia (Uwais Al Qarni, mintalah kepadanya agar memohonkan ampunan untuk kalian.” (HR Muslim)

Hikmah yang patut kita pelajari dari kisah ini adalah kewajiban berbakti kepada kedua orang tua. Jangan sampai kita memperlakukannya dengan buruk. Kita wajib mendahulukan kepentingannya agar Allahpun ridho dengan kita. Aamiin.

 

Minggu, 25 April 2021

Manfaat Puasa

 

Hari ini puasa ramadhan sudah memasuki hari ketiga belas. Puasa Ramadhan merupakan bagian dari rukun islam. Banyak manfaat puasa yang dapat kita petik antara lain:(1) meningkatkan kemampuan otak; (2) mengurangi stress; (3) meningkatkan kemampuan berfikir; (4)mengeluarkan racun dalam tubuh; (5) meningkatkan system kekebalan. Puasa dapat meningkatkan kemampuan otak. Karena puasa dapat meningkatkan neurotropik yang diturunkan dari otak. Sehingga membantu tubuh mengeluarkan lebih banyak sel-sel otak dan akan meningkatkan fungsi otak. Maka santri/siswa yang rajin puasa baik sunah atau wajib biasanya kemampuan berfikirnya lebih tinggi dibanding mereka yang jarang melakukan tirakat.

Puasa juga dapat mengurangi stress karena saat berpuasa terjadi penurunan hormon kortisol yang dihasilkan oleh kelenjar adrenalin. Dengan semakin menurunnya hormon kortisol dalam tubuh maka dapat menurunkan rasa stress. Pada saat kita berpuasa kemampuan berfikir juga meningkat. Pikiran menjadi lebih nyaman, tenang dan lebih santai/melambat ketika kita berpausa. Pikiran yang santai/melambat akan menjadikan kemampuan berfikir lebih tajam dan kreatif. Yang lebih penting puasa dapat mengeluarkan racun dalam tubuh. Ketika berpuasa tubuh kita akan mengambil cadangan lemak untuk mendapatkan energi. Cadangan lemak akan membakar setiap racun yang ada pada tubuh. Kemudian akan dikeluarkan sebagai detoksifikasi racun. Selain manfaat di atas puasa juga dapat meningkatkan system kekebalan tubuh. Ketika sedang menjalankan ibadah puasa terjadi peningkatan limposit tubuh sampai 10 kali lipat. Hal tersebut dapat sangat berpengaruh terhadap system kekebalan tubuh kita.

Karena banyak manfaat puasa bagi tubuh kita, makanya Allah menurunkan 4 ayat sekaligus. Empat ayat tentang puasa Ramadhan yang tertulis dalam surat Al Baqarah ayat 183, 184, 185 dan 187. Telah banyak dikupas dalam beberapa kajian Ramadhan tentang ayat-ayat tersebut. Yang lebih utama ketika berpuasa, kita menahan lapar dan dahaga. Merasakan diluar sana banyak saudara kita yang kelaparan bukan hanya pada bulan puasa. Tapi setiap harinya mereka hidup dalam kekurangan.

 

Minggu, 18 April 2021

Sirah Nabi, Kemenangan dalam Perang Badar

 

Sungguh Allah telah menolong kamu dalam peperangan Badar,

padahal kamu adalah (ketika itu) orang-orang lemah.

Karena itu bertaqwalah kepada Allah supaya kamu mensyukuri-Nya.

(QS. Ali Imron:123)

 

Ketika gadget belum meluas seperti sekarang ini, anak-anak senang dengan adanya sirah nabi. Sirah ini secara sederhana dimaknai dengan kisah hidup Rasulullah. Lebih tepatnya sirah nabawiyah, sebuah ilmu yang mengumpulkan fakta-fakta sejarah kehidupan Nabi Muhammad SAW. Suatu ketika, menjemput kakak pulang sekolah, mendung hitam menggelayut. Hujan turun mulai deras. Kakak belum keluar dari kelasnya. Kelas yang lain sudah kosong. Hujan makin deras kakak akhirnya keluar kelasnya. Setelah ditanya pelajarannya, ternyata bukan matematika. Tapi pelajaran sirah. Sepanjang jalan ia bercerita tentang pelajaran terakhir yang membuat siswa kelas VI pulang paling akhir.Yakni kisah Perang Badar.

Perang Badar ini merupakan peristiwa besar yang terjadi pada bulan Ramadhan. Perang pertama kalinya dalam Islam. Perang yang menentukan berlanjut atau tidaknya dakwah Rasulullah.  Peristiwa ini terjadi pada hari Jumat, 17 Ramadhan tahun 2 Hijriah. Perang Badar terjadi karena adanya kebencian yang disebarluaskan Abu Jahal. Jadi kebencian Abu Jahal merupakan penyebab utama. Sedangkan penyebab lainnya adanya penindasan terhadap umat Islam dan perampasan harta benda serta pengusiran umat Islam. Eksistensi Rasulullah dalam bermasyarakat maupun kegiatan dakwah dianggap sebagai ancaman bagi Abu Jahal. Karena pada masa itu Abu Jahal menjadi penguasa kota Mekah. Begitu pula kaum kafir Quraisy yang menjadi pengikut Abu Jahal  menganggap Nabi Muhammad dan kaum Muslim sebagai lawan. Lawan yang mengancam kewibawaan dan kekuasaan mereka.

Selain penyebab utama tersebut, penyebab lainnya adalah perlakuan buruk terhadap kaum Muslim. Kaum kafir Quraisy menindas kaum Muslim sehingga terdesak sampai ke Madinah. Kaum kafir juga melakukan teror, penyerangan dan merampas harta kaum Muslim. Kamu kafir takut kejayaan perdagangan pindah kepada kaum Muslim. Bukti kejinya perbuatan kaum kafir Quraisy antara lain, jika adanya kaumnya yang memeluk agama Islam akan dikeluarkan dari sukunya. Ketika dakwah Rasulullah mulai dilaksanakan secara terang-terangan. Kaum  musyrik Mekah sudah mulai melancarkan peperangan. Dengan tegas menghalalkan darah kaum Muhajirin dan merebut paksa kekayaannya. Perampasan ini terjadi kala kekerasan terhadap kaum Muslim semakin meningkat. Umat Islam hijrah ke Madinah pada tahun 622 Masehi. Pada masa inilah terjadi perampasan harta oleh kaum kafir Quraisy.

Pada Perang Badar ini Rasulullah memimpin langsung peperangan. Beliau memimpin 313 kaum muslim, dengan bersenjata 8 pedang, 6 baju perang, dan kendaraan 70 ekor unta serta 2 ekor kuda. Dengan lawan yang tidak imbang. Kaum Quraisy memiliki 1.000 orang, 600 persenjataan lengkap. Mereka mengendarai 700 unta dan 300 kuda. Namun semangat jihad yang membara di bulan Ramadhan membuat pasukan Muslim berhasil menewaskan tiga pimpinan perang kaum Quraisy yaitu Utbah, Syaibah, dan Walid Bin Utbah. Kemenangan ini merupakan pertolongan dari Allah. Meskipun kalah jumlah namun kaum Muslim berhasil memenangkan peperangan.

Kemenangan di bulan Ramadhan itu oleh Allah disebut Yaum Al Furqon. Yang maknanya hari pembeda dari yang haq dan yang batil. Allah menurunkan pertolongan besar untuk kaum Muslim dan memenangkan mereka atas musuh-musuhnya yang bersenjata lengkap. Semoga di bulan Ramadhan tahun ini Allah menolong kita terbebas dari paparan Covid -19. Setelah sekian lama berperang melawan virus tersebut.

 

Jumat, 16 April 2021

BAITI JANNATI

 

“Jangan kalian jadikan rumah kalian seperti kuburan.

Sesungguhnya syetan lari dari rumah yang dibacakan di dalamnya surat Al-Baqarah.”

(HR. Muslim)

 


Tanggal 16 April 2021, puasa telah memasuki hari keempat,  anak-anak kelas 1, 2 dan 3 masuk untuk  melaksanakan kegiatan keagamaan. Mulai belajar  tata cara berwudhu, shalat dhuha sampai membaca Alquran. Mereka nampak sangat kegirangan bertemu dengan sahabat-sahabatnya. Sudah hampir satu tahun mereka belajar dari rumah. Hanya sesekali ke madrasah. Jika ada kegiatan paling lama satu jam mereka berkumpul di MIM Kamulan. Namun kali ini mereka belajar bersama selama 2 jam 15 menit. Mereka akan meramaikan rumah kedua (MIM Kamulan) dengan bacaan Alquran. Rumah pertama mereka adalah rumah ayah bundanya. Tempat sedari masih dalam buaian mereka diasuh orang tuanya. Rumah keduanya adalah madrasahnya. Tempat pertama mereka mengeja huruf dan angka.

Rumah mereka mayoritas tergolong mewah. Madrasah mereka di MIM Kamulanpun tergolong megah sekecamatan Durenan. Namun rumah atau madrasah yang indah, bukanlah bangunan yang sekedar bagus bentuknya. Tapi ternyata rumah/madrasah yang senantiasa dibacakan Alquran. Rumah atau madrasah yang tidak dibacakan Alquran layaknya kuburan. Untuk itu para guru berusaha mengenalkan Allah sejak dini kepada mereka. Sebenarnya dengan membimbing mereka menuju ketaqwaan, apapun aktivitas anak-anak di rumah maupun di madrasah akan bernilai ibadah dan berpahala. Dampak ketaqwaan pun akan terpancar dari diri siswa baik di rumah maupun di madrasah. Mengenal Allah dari dekat dengan kegiatan keagaman.

Dengan mengenal Allah dari dekat dengan kegiatan keagaman di madrasah. Maka akan terpancar keimanan. Imbasnya terpancar keimanan pada guru dan wali murid. Pancaran keimanan kepala madrasah, para guru, orang tua dan anak-anak akan terpantul pada setiap lorong-lorong rumah dan madrasah sehingga tercipta ketentraman jiwa, kenyamanan, keharmonisan, keakraban dan kedamaian para penghuninya. Bukan sekedar kemegahan dan kelengkapan sarana dari bangunan tersebut. Suasana tersebut terwujud jika penghuninya mengenal Allah lebih dekat dengan ibadah shalat, membaca Alquran dan bersedekah. Maka kemarin pukul 07.45 anak-anak perempuan berwudhu sesuai tuntunan Rasulullah yang dibimbing oleh para Ustadzah. Sedangkan anak laki-laki dibimbing oleh para Ustadz. Kemudian mereka akan menjalankan ibadah sholat dhuha. Dengan bimbingan ustadz dan  ustadzahnya mereka segera melaksanakan tilawah Alquran. Tepat pukul 10.30 anak-anak melanjutkan kegiatan dengan murajaah juz 30.



Pada pukul 10.00 dua orang siswa mendapat giliran menghafal beberapa surat dari Juz 30 pada studio MIM Kamulan. Kegiatan ini akan dilakukan selama bulan Ramadhan. Dan tentunya dengan melaksanakan protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh Kantor Kementerian Agama Kabupaten Trenggalek. Hasil belajar belajar mereka akan dipost pada chanel youtube MIM Kamulan setelah proses editing. Namun tujuan utama kegiatan ini bukan sekedar mengisi chanel youtube. Tujuannya lebih mulia dalam dari itu. Yang utama adalah meramaikan madrasah sehingga terasa lebih nyaman dan penuh keberkahan. Tidak seperti kuburan yang dipenuhi syetan. Lebih jauh lagi siswa akan terbiasa beribadah di rumah, sehingga rumah mereka yang indah menjadi damai bak surga. Baiti Jannati. Rumahku Surgaku

IBARAT ULAT BERPUASA PADA FASE PUPA

 

Berapa banyak orang yang berpuasa  tidak mendapatkan apa-apa

kecuali lapar dan dahaga saja”

(HR Ibnu Majah)

 

Banyak ulasan tentang berpuasa.Pun nasihat tentang makna dan hikmah puasa Ramadhan. Jika puasa kita seperti puasanya ular. Maka yang akan berubah hanya kulitnya saja. Karakter tetap saja mematikan, keluar bisa yang tersembur dari mulutnya. Ataupun tetap memangsa dengan lilitan kekuasaanya. Namun jika kita puasa seperti ulat. Sebelum puasa memiliki karakter rakus, merugikan tumbuhan. Kemudian ia mengurung diri dengan iman dan taqwa (pupa), setelah beberapa lama ia mengalami metamorfosis. Menjadi makhluk yang indah menyenangkan. Berubah menjadi penyesap nektar. Semula merugikan petani, lalu menjadi makhluk yang membantu proses perkembangbiakan generatif. Ia menjadi makhluk yang bermanfaat bagi makhluk lain.

Dengan berpuasa sejatinya tidak sekedar menahan diri dari pembatal-pembatal puasa saja. Hakikatnya puasa menahan diri dari segala sesuatu yang tidak bermanfaat bagi kehidupan kita baik di dunia maupun akhirat. Seperti selalu berkata dusta. Hal ini sebagaimana dalam sabda Rosulullah yang artinya:”Barang siapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta  dan selalu mengamalkannya, maka Allah Ta’ala tidak membutuhkan puasanya” (HR Bukhari).  Begitu pula hendaknya menjauhi perkataan kotor (mengumpat, menfitnah, memosting kata-kata sindiran, dan lain-lain). Seyogya juga menjauhi perkara yang sia-sia (menghibah, menghina orang lain, berfoya-foya, dan lain-lain). Karena kita sudah diperingatkan oleh Rasulullah dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Khuzaimah yang artinya:”Bukanlah puasa itu sebatas menahan diri dari makan dan minuman, tetapi puasa adalah menjauhi perkara yang sia-sia dan kata-kata kotor”.

Puasa di bulan Ramadhan banyak keistimewaannya. Sehingga jangan sampai berlalu dengan sia-sia. Hanya menahan haus dan lapar. Keistimewaan tersebut antara lain: Pertama, pada bulan Ramadhan terdapat malam lailatul qadar, malam seribu bulan. Beribadah di malam itu pahalanya berlipat ganda. Kedua, setiap shalat yang dilakukan di bulan puasa, pahalanyapun akan dilipatgandakan. Ketiga, Alquran diturunkan di bulan Ramadhan. Maka sebaiknya memperbanyak tadarus Alquran. Keempat, setiap malam di bulan Ramadhan terdapat shalat tarawih. Shalat sunah yang sangat dianjurkan bagi setiap muslim. Kelima, doa di bulan Ramadhan akan dikabulkan oleh Allah. Maka sebaiknya perbanyak doa, karena doa kita tidak tertolak. Keenam, saat kita tidak makan dan minum dari subuh hingga maghrib. Maka pencernaan akan beristirahat. Sehingga tubuh akan lebih sehat.

Meskipun demikian sebaiknya kita jaga tubuh agar tak dehidrasi saat puasa. Tips menjaga kebugaran dengan minum 8 gelas air. Pada malam hari minum 1 gelas sesaat setelah bangun tidur. 1 gelas sebelum makan sahur. 1 gelas setelah sahur. 1 gelas saat adzan maghrib. 1 gelas setelah berbuka puasa. 1 gelas sebelum tarawih dan 1 gelas setelah tarawih. Serta 1 gelas sebelum tidur. Semoga puasa kita penuh keberkahan.

Rabu, 14 April 2021

BAK KARAKTER SUNAN BONANG

 


Ramadhan pada masa pandemi terasa kurang nyaman. Padahal sudah dua kali Ramadhan. Masih merindukan suasana Ramadhan sebelum pandemi. Dulu masjid dan mushola dipenuhi para warga yang melaksanakan jamaah. Sudah dua Ramadhan ini sebagian warga memilih berjamaah di rumah. Terutama bagi mereka yang memiliki penyakit bawaan dan sudah jompo. Di dusun Bendo, Desa Ngadirejo terdapat 2 mushola dan 2 masjid. Mushola paling timur digunakan berjamaah tarawih warga Bendo etan. Untuk Masjid tengah ini biasanya digunakan untuk jamaah tarawih warga Bendo bagian tengah sekaligus untuk sholat Jumat warga Bendo. Sedang mushola Al-Fajar  letaknya di dusun Bendo agak ke Barat. Di mushola tersebut sampai didirikan tenda untuk  jamaah shalat tarawih. Sebenarnya mushola cukup untuk menampung jamaah tarawih. Namun pendirian dilakukan dengan tujuan melaksanakan sosial distancing.

Sedangkan di Masjid Pondok Hidayatul Mubtadiin jamaah shalat tarawih masih penuh karena adanya santri-santri yang pasan. Meskipun santri yang pasan hanya dari wilayah desa Ngadirejo saja. Sebelum pandemi dari beberapa daerah luar Trenggalek. Pondok tersebut dulu diasuh oleh Kyai Muzni Zaini. Seorang Kyai yang sangat baik dan santun. Santun dalam prilaku dan tutur kata. Tutur katanya lemah lembut. Beliau meninggal tahun 2005, ketika saya diklat di Surabaya. Sehingga tidak bisa takziah meskipun tetangga dekat. Kala itu sedih sekali, mendengar Beliau meninggal tepat ada materi diklat malam. Mengingat Beliau selalu sarat teladan bijak. Waktu itu Beliau datang ke rumah. Dengan tutur kata lembut mengatakan entok mertua saya sedang mengacak-acak padinya yang sedang dijemur. Entok itu tidak dilempari batu atau dihela, namun justru memberi tahu ke rumah. Mengenang Beliau teringat dengan keshalihan Sunan Bonang. Jangankan menyakiti manusia, dengan hewan dan tumbuhan saja enggan.

Hanya satu hal yang membuat saya keberatan dengan tuturan Beliau. Kala itu saya masih Guru Tetap Yayasan (GTY), setiap memanggil saya dengan sebutan Bu Guru. Saat itu saya sangat keberatan dengan panggilan itu, karena saya hanya guru honorer. Namun ada teman yang meyakinkan saya agar mengamiini dawuh Kyai Muzni, siapa tahu kelak saya jadi PNS. Lama kelamaan jadi terbiasa dengan sebutan itu. Yang paling lucu ketika anak sulung saya ikut shalat jamaah, ia sering naik punggung saya. Beliau tahu, dengan santunnya mengatakan bahwa anak yang belum sunat ia masih membawa air kencing (najis). Maka akan menyebabkan shalat ibunya tidak sah. Seketika itu anak sulung saya berlari keluar tempat sholat, dan takut dengan Mbah Kyai Muzni. Ia tidak menganggu ibunya lagi. Karena seluruh jamaah kompak menegurnya,”Fikri dengarkan itu dawuh Mbah Kyai.” Ketika berpapasan dengan Beliau, Fikri selalu bersembunyi dipunggung orang lain. Karena tetangga menggodanya,”Fikri, ada Mbah Yai.”

Kini ketika Beliau sudah berpulang, Pondok Pesantren itu dipimpin oleh putranya, Muhammad Asrom. Anak-anak memanggilnya Gus Ayom. Begitu pula ketika kegiatan tarawih yang menjadi imam adalah Gus Ayom. Sesekali adiknya Gus Munawir Zamzami. Tarawih di pondok pesantren lebih menenangkan dari masjid lainnya di sekitar rumah. Karena shalatnya lebih tuma'ninah. Masjid lain sudah selesai pondok masih kurang 5 rakaat. Ketika belum Ramadhan, anak-anak yang sudah ngaji Alquran akan sorogan setelah ba’da maghrib sampai pukul 20.30 WIB. Pada Ramadhan hari kedua, anak-anak sorogan pukul 14.00 sampai pukul 16.00. Kemarin, pada Ramadhan kedua, para ustadz belum aktif ke pondok. Anak-anak sorogan dengan Gus Ayom dan Gus Nawir.

Sejatinya shalat tarawih merupakan salah satu keutamaan bulan Ramadhan. Allah menjanjikan pahala bagi hambanya yang melaksanakannya. Salah satunya mendapatkan malam lailatul qadar yakni malam yang lebih baik dari 1000 bulan. Keutamaan lainnya adalah mendapatkan ampunan dari Allah SWT. Semoga bagi yang melaksanakan secara berjamaah di mushola maupun masjid tetap diberi kesehatan. Dijauhkan dari paparan covid-19. Karena sejatinya sholat tarawih di masjid lebih khusuk, lebih bersemangat dan tidak mengantuk. Untuk keutamaan shalat tarawih ini sebagaimana sabda Rasullullah yang artinya:"Barang siapa ibadah (tarawih) seraya beriman dan ikhlas, maka diampuni dosanya yang telah lampau."(HR Bukhari Muslim).

 

Selasa, 13 April 2021

CERMIN KEIMANAN KITA

 


“Dan sungguh akan kami berikan cobaan kepadamu dengan sebagian

ketakutan dan kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan.

Dan, berikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar”

(QS Al-Baqarah:155)

 


Puasa hari pertama nampak anak-anak masih terlihat lesu, belum ceria. Maka pukul 11.00 sudah minta tidur siang. Sambil menemaninya tidur, saya bisikan sesuatu motivasi. Bahwa rasa lapar dan haus saat kita puasa merupakan cermin keimanan kita. Maka kita wajib bersyukur karena masih dapat merasakan nikmatnya sahur dan indahnya berbuka puasa. Karena sesungguhnya banyak saudara kita di luar sana setiap hari merasakan lapar dan haus tidak hanya saat puasa saja. Mereka setiap hari hidup dalam kekurangan. Maka salah satu hikmah berpuasa agar kita mempunyai empati kepada mereka yang kekurangan. Si bungsu mengangguk-angguk kemudian terlelap tidur.

Setelah ia tertidur, waktu luang saya gunakan untuk menyempurnakan laporan kinerja sambil mencuci baju. Memang hari ini Libur Permulaan Puasa (LPP) jadi kegiatan hanya mengerjakan administrasi laporan kinerja. Waktu terus beranjak hingga menunjukkan pukul 14.15 menit. Waktunya memulai memasak untuk persiapan berbuka keluarga. Hari ini akan memasak sayur bayam, kecambah dan kemangi. Untuk lauk menggunakan tempe goreng dan lele. Tidak lupa sambal favoritnya sambal teri. Untuk sambal teri cukup menggunakan bawang putih, bawang merah, cabe dan teri. Semua bumbu digoreng dan dilembutkan pada lemper/cobek. Biasanya ketika berempat selalu menyiapkan menu beda antara buka dan sahur. Namun karena kakak tidak ada di rumah, cukup satu menu untuk buka dan sahur.

Menurut jadwal imsakiyah wilayah Trenggalek, maghrib bertepatan pukul 17.34 WIB. Untuk itu selalu mengingatkan si bungsu untuk melaksanakan adab berbuka puasa. Karena adab ini akan memberikan keberkahan dan menyempurnakan ibadah puasa bahkan sangat bermanfaat untuk kesehatan tubuh kita. Adab berbuka yang pertama menyegerakan berbuka puasa. Sebagaimana sabda Rasulullah yang artinya: ”Sesungguhnya hamba-hambaKu yang paling Kucintai ialah yang lebih menyegerakan berbuka puasa”. (HR Ahmad dan Tirmidzi).

Adab yang kedua adalah berdoa sebelum berbuka puasa. Karena berdoa pada waktu berbuka menjadi salah  salah satu mudahnya doa dikabulkan. Sebagaimana sabda Rasulullah yang artinya:’’Sesungguhnya doa orang yang berpuasa pada waktu berbuka tidak ditolak”.(HR Ibnu Majah) Untuk yang ketiga adalah memakan kurma dan air putih. Hadits yang diriwayatkan Anas Bin Malik RA yang artinya:”Rasulullah SAW berbuka dengan dengan kurma basah (ruthab), jika tidak ada ruthab maka berbuka dengan kurma kering (tamr), jika tidak ada tamr maka minum satu tegukan air.” Setelah mengonsumsi kurma/seteguk air kemudian segera menunaikan ibadah sholat maghrib. Kurma sekarang mudah didapatkan di pasar, di toko terdekat atau mart sekitar. Kurma ini memiliki banyak manfaat bagi tubuh. Selain untuk menambah energi juga baik untuk menyehatkan sistem pencernaan. Air putih juga bermanfaat untuk menangkal racun yang masuk ke dalam tubuh dan bermanfaat dalam proses penyerapan sari-sari makanan.

 

 

Senin, 12 April 2021

KEUTAMAAN MAKAN SAHUR


 

Hari ini merupakan puasa hari pertama. Bangun untuk makan sahur pukul 03.25, padahal belum memiliki lauk untuk makan sahur. Hanya memiliki blendrang sayur kacang dan ikan semar yang sudah digoreng. Maka segera bangun dan menggoreng tempe dan tahu. Tempe dan tahu dipotong kecil-kecil. Kemudian dibuatkan sambal bawang dan dituangkan kecap. Untuk si bungsu cukup menggorengkan nugget 3 buah. Itulah makan sahur sederhana untuk hari ini. Alhamdulillah ia sudah besar sehingga tidak perlu membujuk untuk makan sahur. Sudah memahami tugas dan kewajibannya makan sahur, tanpa harus dibangunkan dengan susah payah.

Dulu waktu kuliah di Malang saya jarang bersantap sahur. Hanya meminum beberapa teguk air mineral. Bukannya malas bangun tengah malam, lelah atau masih mengantuk tapi untuk mengendalikan keuangan saja. Agar lebih irit.  Meskipun pernah mencoba keluar mencari makan sahur dengan Mbak Nurhamzanah. Tapi saat itu habis padahal masih pukul 02.00 dini hari. Sejak saat itu tidak pernah beli makan sahur. Setelah berkumpul keluarga makan sahur merupakan hal yang harus dilakukan. Karena ada anak-anak yang butuh energi untuk melakukan aktivitas. Bahkan sejatinya makan sahur salah satu sunah bagi kaum muslim yang hendak menjalankan ibadah puasa. Dalam beberapa kajian tentang puasa Ramadhan dijelaskan ada banyak keutamaan makan sahur.

Untuk hari ini, pada tanggal 13 April 2021 imsak di daerah Trenggalek pukul 04.09 menit. Jadi bagi keluarga saya makan sahur lebih senang menggunakan jadwal imsakiyah. Meskipun dalam beberapa kajian memaknai sahur sebagai kegiatan yang dilaksanakan pada waktu akhir dari malam sebelum subuh. Ada pula yang mmemaknai sepertiga malam akhir hingga terbit fajar. Artinya akhir dari waktu sahur bagi kaum muslimin yang akan berpuasa adalah terbit fajar. Nah, apa saja keutamaan makan sahur bagi kaum muslimin yang menjalankannya.

Pertama, terdapat berkah. Rasulullah menyampaikan kepada para sahabat untuk melaksanakan makan sahur dengan menjelaskan bahwa makan sahur merupakan berkah. Dalam sebuah hadits Rasulullah bersabda yang artinya:” Makan sahurlah kalian, sesungguhnya di dalam sahur terdapat berkah.” (HR. Bukhari Muslim) Berkah makan sahur badan menjadi lebih sehat dan kuat. Ada asupan gizi yang cukup untuk dimanfaatkan oleh tubuh. Sehingga tidak merasa berat dan dapat mengurangi rasa lemah/lelah ketika berpuasa.

Kedua, meneladani sunah Rasul. Dalam surat Al Ahzab ayat 71 berbunyi: “Dan barang siapa menaati  Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan besar.” Itulah perintah Allah agar umat manusia menaati Allah dan Rasul-Nya. Dalam hal ini menaati sunah untuk melaksanakan makan sahur. Sedangkan Allah berfirman dalam surat An Nissa ayat 80 yang artinya:” Barang siapa yang menaati Rasul itu, sesungguhnya telah menaati Allah. Dan barang siapa yang berpaling (dari ketaatan itu), maka kami tidak mengutusmu untuk menjadi pemelihara mereka.” Demikianlah Allah menyuruh umat manusia untuk menjalankan sunah Rasulullah. Karena di dalamnya penuh dengan anjuran kebaikan.

Ketiga, menjadi pembeda dengan para ahli kitab. Para ahlul kitab juga melaksanakan puasa tapi mereka tidak makan sahur. Sedangkan kita sebagai umat Muhammad ketika hendak berpuasa disunahkan untuk makan sahur. Sebagaimana  sabda Rasulullah yang berbunyi:”Pembeda antara puasa kita dengan puasa ahlul kitab adalah makan sahur.”

Keempat, memberi kekuatan untuk menjalankan ibadah puasa. Dengan makan sahur kondisi tubuh akan lebih kuat dalam menjalankan ibadah puasa. Tentunya sangat berbeda jika tidak makan sahur. Selain memberi kekuatan dalam menjalankan ibadah puasa juga menambah semangat  orang yang menjalankan puasa.

Kelima, menambah kekuatan ketika untuk menjalankan ibadah. Ketika makan sahur tentunya akan menjamin shalat subuh tepat waktu. Menambah semangat untuk melaksanakan tadarus pagi. Bahkan untuk anak saya pagi ini targetnya adalah menghafalkan juz 29 ayat 1-12. Target tersebut  merupakan himbauan dari wali kelasnya agar pada Ramadhan kesatu siswa kelas V membuat perencanaan. Agar bulan Ramadhan tidak terlewatkan begitu saja. Jika tidak makan sahur,  tentunya akan lebih enak shalat subuh dan terlelap lagi.

Jadi makan sahur juga bernilai ibadah jika diniatkan memiliki target untuk meningkatkan kekuatan dalam menjalankan ibadah kepada Allah. Karena bulan Ramadhan merupakan bulan ladangnya pahala.

 

ADAB MENYAMBUT RAMADHAN

 

Kemarin mendapat telepon dari Pak RT, menanyakan kapan saya megengan. Karena H-3 bulan Ramadhan belum mengadakan megengan. Menurut Pak RT hanya keluarga saya yang belum megengan. Dengan tertawa lepas suami menjawab H-1. Begitu dekat persahabatan dengan Pak RT sampai mengingatkan waktu megengan. Memang Beliau orangnya sangat familiar, lucu dan menyenangkan. Kadang Beliau memberi ikan hasil mancing dari rawa, waduk atau sungai. Megengan ini adalah salah satu tradisi di desaku untuk menunjukkan kegembiraan menyambut Ramadhan. Kegiatan lainnya adanya tilawah Alquran, membersihkan lingkungan, membersihkan makam dan berdoa di makam keluarga masing-masing warga. Itulah kegembiraan warga menyambut Ramadhan.

Bulan Ramadhan, bulan yang istimewa. Karena bulan Ramadhan merupakan bulan mulia penuh berkah. Warga masyarakat menyambutnya dengan semangat dan gembira. Kegembiraan tersebut sebagai adab menyambut bulan suci Ramadhan. Bahkan warga berdoa dan memohon pada Allah untuk bisa dipertemukan dengan bulan suci Ramadhan. Kabar gembira datangnya bulan Ramdhan telah dijelaskan dalam sebuah hadits yang artinya:” Telah datang kepada kalian Ramadhan, bulan yang diberkahi. Allah mewajibkan atas kalian untuk berpuasa padanya. Pintu-pintu surga dibuka padanya. Pintu-pintu neraka (Jahim) ditutup. Setan-setan dibelenggu. Di dalamnya terdapat sebuah malam yang lebih baik dibandingkan 1000 bulan. Siapa yang dihalangi dari kebaikannya, maka sungguh ia terhalangi.”

Sedangkan sahabat saya lebih memilih memberi makanan pada warga yang melaksanakan ibadah sholat di masjid dekat rumahnya. Warga sekitar masjid bergiliran mendaftar diri untuk memberi buka puasa. Sehingga sebulan penuh warga sekitar makan bersama. Biasanya disajikan dipiring, karena pandemi  disiapkan berupa nasi kotak. Beliau mengutip sebuah sabda Rasulullah SAW yang artinya: Allah memberi pahala kepada orang yang memberi buka  puasa meskipun hanya dengan seteguk susu atau satu biji kurma atau seteguk air. Barang siapa yang membuat kenyang orang berpuasa, maka Allah akan memberikan minum dari telagaku  satu kali minuman yang tidak akan pernah membuatnya haus sampai ia masuk surga. (HR Huzaimah, Al-Baihaqi).

Dan tidak lupa malam ini saya mengingatkan anak sulung saya yang ada di Jakarta. Untuk membeli makan saur setelah melaksanakan shalat tarawih. Di awal bulan Ramadhan  ini panjang doa yang saya panjatkan. Semoga puasa ditahun ini lebih baik dari tahun sebelumnya. Menjadikan pribadi yang lebih baik, bijak dan dekat dengan keluarga. Ramadhan tahun ini sebagai momentum bertaubat dan beribadah. Semoga dipermudah urusan dan dijauhkan dari kemaksiatan. Semoga Ramadhan ini mampu meningkatkan ketaqwaan. Sesungguhnya tujuan utama diwajibkan  puasa Ramadhan agar umat manusia bertaqwa.

 

 

Minggu, 04 April 2021

Dinamika Kepengawasan di Madrasah Kecamatan Durenan

 

Di kecamatan  Durenan terdapat  8 Madrasah Ibtidaiyah  (MI)  swasta. Enam MI dipimpin kepala madrasah Non PNS. Sedangkan dua MI lainnya dipimpin oleh Aparatur Sipil Negara (ASN). Data kepala MI sekecamatan Durenan terangkum dalam tabel 3.1.

    Tabel.3.1 Kepala Madrasah di Kecamatan Durenan

No

Nama Madrasah

Nama

Kepala Madrasah

Jabatan Kepegawaian

1

MI Miftakhul Huda Pakis

Istikomah, S.Pd

ASN

2

MI Nurul Iman Gador

M. Rojikin, S.Pd.I

ASN

3

MITT Sumbergayam

Rudy Agus Salim, S.Pd.

NON ASN

4

MIM Kamulan

Ibnu Mubarok Al, S.Pd.

NON ASN

5

MI Ar-Rahmah Durenan

Qurrotul Akyun, S.Pd.

NON ASN

6

MI Nurul Huda Semarum

Sakur, S.Pd.I

NON ASN

7

MIWB Kamulan

Habib Bahrur, S.Pd.I

NON ASN

8

MI Nurul Ulum Kendalrejo

Ahmad Misbahul M, S.Pd

NON ASN

Selain itu di kecamatan Durenan terdapat  7 Roudhotul Athfal/ Bustanul Athfal. Karena MI Ar-Rahmah Durenan belum memiliki Roudhotul Athfal. Di bawah ini merupakan data kepala RA sekecamatan Durenan.

   Tabel.3.2 Kepala Madrasah di Kecamatan Durenan

No

Nama Madrasah

Nama

Kepala Madrasah

Jabatan Kepegawaian

1

RA Hidayatut Thullab

Miftakhul Hasanah, S.Pd.I

ASN

2

RA Nurul Iman Gador

Ruhailin, S.Pd.I

NON ASN

3

RA TT Sumbergayam

Siti Tupaniyah, S.Pd.I

NON ASN

4

BA Aisyiyah  Kamulan

Lina wati, S.Pd.I.

NON ASN

5

RA Nurul Huda Semarum

Samrotin, S.Pd.I

NON ASN

6

RA Miftakhul Huda Pakis

Istikomah, S.Pd.I

NON ASN

7

RA Nurul Ulum Kendalrejo

Umi Hasanah, S.Pd.I

NON ASN

Begitu juga jumlah guru ASN di kecamatan Durenan hanya 8 orang. Tentunya kondisi ini akan mempengaruhi kegiatan kepengawasan. Meskipun banyak pula guru yang telah mendapatkan tunjangan profesi. Pengaruhnya terlihat pada rendahnya nilai kompetensi para kepala sekolah dan guru ketika dilakukan supervisi manajerial dan akademik. Hal tersebut sebagai akibat para kepala sekolah belum terbiasa disiplin mengadministrasikan semua tagihan terkait kompetensi yang diembannya. Misalkan kepala madrasah belum melakukan supervisi administrasi mengajar dan pembelajaran terhadap gurunya. Bukti fisik kegiatan kewirausahaan belum nampak.


Sedangkan pangawas Kementerian Agama Kabupaten Trenggalek telah memiliki kepatuhan yang tinggi terhadap kompetensi kepengawasan.
Kompetensi kepengawasan yang tertuang dalam PMA Nomor 2 tahun 2012,  bab VI  tentang kompetensi pasal delapan  ayat 1 bahwa kompetensi yang harus dimiliki oleh Pengawas Madrasah dan Pengawas Agama Islam pada Sekolah meliputi : (a) kompetensi kepribadian, (b)kompetensi supervisi akademik, (c)kompetensi evaluasi pendidikan, (d)kompetensi penelitian dan pengembangan, (e) kompetensi sosial.

Jadi menurut PMA nomor 2 tahun 2012 ini kompetensi pengawas madrasah dan pengawas pendidikan agama ada 5 dimensi kompetensi saja. Kompetensi supervisi manajerial tidak nampak pada peraturan menteri agama ini. Namun demikian pada PMA ini lebih mengena untuk diterapkan pada jenjang madrasah.

1.1     Kompetensi kepribadian

Semua pengawas madrasah yang pernah membina di kecamatan Durenan memiliki akhlak mulia dan patut diteladani. Terutama terkait etos kerja dan disiplin dalam administrasi. Tanggung jawab dalam melaksanakan tugas pokok dari pengawas madarasah kecamatan Durenan sangat tinggi dengan banyaknya kegiatan yang terkait erat dengan tugasnya. Kreatif dalam bekerja dan memecahkan masalah yang terkait dengan tugas pokoknya, terbukti beliau mampu mengarahkan kepala madrasah berpartisipasi dalam setiap kegiatan guru. Pengawas madrasah kecamatan Durenan memiliki motivasi kerja yang tinggi, terbukti banyak kegiatan yang dilakukan sesuai dengan tupoksinya. Beliau juga mampu memotivasi pendidik dan tenaga kependidikan dalam wilayah binaannya, contohnya adanya sinergi antara kepala madrasah dengan guru ketika membuat bank soal Ujian Madrasah dan bedah SKL.

1.2     Kompetensi supervisi akademik

Pengawas madrasah kecamatan Durenan menguasai konsep, prinsip dan teori dasar, karakteristik dan kecenderungan perkembangan tiap mata pelajaran dan menguasai konsep, prinsip dan teori dasar, karakteristik dan kecenderungan proses pembelajaran/ pembimbingan tiap mata pelajaran. Bahkan Beliau sering menyampaikan teori belajar pada rapat rutin ASN. Membimbing guru dalam menyusun silabus mata pelajaran berdasarkan standar isi, Standar Kompetensi (SK), dan Kompetensi Dasar (KD) serta prinsip-prinsip pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), dengan menjadi pemateri dalam rapat kerja madrasah di awal tahun pelajaran.  Membimbing guru dalam memilih dan menggunakan strategi/metode/teknik pembelajaran/bimbingan setiap mata pelajaran.

Ketika membimbing guru dalam menyusun RPP tiap mata pelajaran, Beliau akan mengajak berdiskusi cara menentukan prota, promes, KKM.   Membimbing guru dalam melaksanakan pembelajaran di laboratorium dan di lapangan. Membimbing guru dalam mengelola, merawat, mengembangkan dan menggunakan media serta fasilitas pembelajaran. Bahkan pengawas madrasah pernah memaparkan cara membuat media pembelajaran inovatif.  

Ketika membimbing guru dalam memanfaatkan teknologi informasi untuk pembelajaran ini, pengawas mengharapkan guru menggunakan beberapa platform pembelajaran yang menarik ketika pelaksanaan pembelajaran daring.

4.2  Kompetensi evaluasi pendidikan

Menyusun kriteria dan indikator keberhasilan pembelajaran/bimbingan. Membimbing guru dalam menentukan aspek-aspek yang penting dinilai dalam pembelajaran/bimbingan pada tiap bidang pengembangan maupun tiap mata pelajaran. Pada penerapan point B kompetensi ini pengawas madrasah membimbing kegiatan diseminasi penilaian pembelajaran sesuai kurikulum 2013. Yang dilaksanakan di gedung KKG selama tiga hari berturut-turut.

Kegiatan menilai kinerja kepala madrasah, guru dan staf sekolah dilaksanakan sesuai jadwal yang telah disusun kepala madrasah. Tentunya penilaian kinerja kepala madrasah, guru dan staf sekolah dalam melaksanakan tugas pokok dan tanggung jawabnya dalam meningkatkan mutu pendidikan. Begitu pula dalam memantau pelaksanaan pembelajaran/ bimbingan dan hasil belajar siswa serta menganalisisnya untuk perbaikan mutu pembelajaran. Ketika membina guru dalam memanfaatkan hasil penilaian untuk perbaikan mutu pendidikan  dan pembelajaran, pengawas madrasah menegaskan agar hasil analisis dilanjutkan dengan merencanakan program perbaikan dan pengayaan yang dilakukan dengan menentukan KD yang belum tuntas. Tentunya pengawas madrasah akan mengolah dan menganalisis data hasil penilaian kinerja kepala madrasah, guru dan staf madrasah, terbukti mereka akan menerima umpan balik hasil penilaian kinerja.

3.4     Kompetensi Penelitian dan Pengembangan

Pengawas madrasah kecamatan Durenan menguasai berbagai pendekatan, jenis dan metode penelitian pendidikan. Ilmunya selain digunakan untuk penelitian  terkait tugas pengawasan juga  untuk pengembangan karir profesinya. Selain menyusun proposal penelitian pendidikan baik penelitian kualitatif maupun kuantitatif, pengawas juga membimbing guru menyusun proposal PTK, dan melakukan seminar PTK dengan mendatangkan berbagai narasumber ahli.

3.5    Kompetensi sosial

Penerapan kompetensi sosial pengawas madarasah kecamatan Durenan terbukti kemampuan bekerja sama dengan berbagai fihak dalam rangka meningkatkan kualitas pribadinya dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya. Kerja sama dengan Camat Durenan ketika dilaksanakan Bisnis Day di MIM Kamulan, Kerja sama Pengawas Madrasah dengan Puskesmas dalam pelaksanaan Lomba sekolah Sehat, Kerja sama dengan PAI kecamatan Durenan dalam pembinaan ASN Kemenag. Bekerja dengan penyuluh agama kecamatan Durenan, Kepala MI, Kepala BA/RA dan tim pengembang madrasah.