Senin, 31 Agustus 2020

TANTANGAN MENULIS DARI SEORANG PROFESOR MENGHASILKAN BUKU YANG HEBAT

 

Narasumber kuliah daring di group Belajar Menulis pada tanggal 14 Agustus 2020 adalah Ibu Musiin. Ibu ini akrab dipanggil Bu Iin, memiliki hobi membaca buku, menulis, travelling dan memasak. Bu Iin lahir di Kediri pada tanggal 6 Juli 1970, seorang guru Bahasa Inggris di SMPN 1 Tarokan Kediri sejak tahun 1998. Beliau sekolah di SDN 1 Kras Kediri pada tahun1977 dan lulus tahun 1983. Melanjutkan ke SMPN Kras Kediri pada tahun 1983 dan lulus tahun 1986. Masuk jenjang sekolah menegah atas di SMAN 4 Kediri lulus tahun 1989. Kemudian melanjutkan ke IKIP Malang jurusan Pendidikan Bahasa Inggris. Pendidikan S2 ditempuh di Universitas Negeri Surabaya Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra lulus tahun 2009. Kecintaan Beliau pada profesi guru Bahasa Inggris membawanya menempuh Short Course di SEAMEO RELC Singapura tahun 2015.

Pengalaman mengajar dimulai ketika menjadi dosen pada tahun 1994 di STKIP PGRI Jombang, STIE Dewantara Jombang dan tutor bagi pekerja asing di PT Chiel Jedang Jombang. Di lingkungan dunia pendidikan Beliau aktif menjadi tim pengembang mata pelajaran Bahasa Inggris dan tim penilai angka kredit guru di tingkat Kabupaten Kediri. Selain mengajar  Bu Iin juga pendiri organisasi swadaya masyarakat YAPSI yang berdiri sejak tahun 1991. Organisasi ini bergerak dibidang: pemberdayaan ekonomi masyarakat, khususnya UMKM bekerja sama dengan Bank Indonesia Surabaya. Pemberian bantuan pangan bagi masyarakat miskin, posyandu, anak sekolah bekerja sama dengan World Food Program (UN-WFP) di wilayah Surabaya, Gresik dan Sidoarjo. Pemberian bantuan susu bagi anak-anak SD bekerja sama dengan Susu Ultra dan Departemen Pertanian Amerika Serikat. Pelatihan Sekolah Ramah Anak bagi guru-guru SD di Kabupaten Sampang bekerja sama dengan UNICEF. Pendidikan lingkungan dan daur ulang sampah bekerja sama dengan Tetra Pak Indonesia dan TP UKS Provinsi Jawa Timur.  Pengadaan perpustakaan kampung dan toilet di kampung-kampung Surabaya donasi dari UN-WFP. Dalam bidang kewirausahaan, Bu Iin merupakan pendiri PT In Jaya yang bergerak di bidang ekspedisi untuk pendistribusian produksi  Indomarco dan Indolakto Pasuruan. Selain itu PT In Jaya merupakan pemasok bahan baku tebu  bagi pabrik gula di wilayah Madiun, Malang dan Kediri.

Pada diskusi malam itu di group Belajar Menulis Bu Iin  menceritakan proses menulis sampai menerbitkan buku yang berjudul LITERASI DIGITAL NUSANTARA. Saat itu Beliau mendapat tantangan dari Profesor Eko. Ketika Profesor Eko menjadi narasumber  dan malam itu juga membuat outline buku dari judul yang telah diberikan Profesor Eko. Outline beliau adalah:

1.   Pengguna Internet di Indonesia

2.    Media Sosial

3.    Literasi Digital

4.    Ekosistem Literasi Digital di       Nusantara

5.    Literasi Digital untuk Membangun Digital Mindset Warga +62

Ketika itu keesokan harinya cover buku sudah jadi, maka semangat Beliau makin berkobar. Semangat membara untuk segera menyelesaikan buku tersebut. Bekal yang Beliau gunakan untuk menulis buku adalah surat kabar, buku-buku dan penelusuran referensi di internet. Beliau berusaha menyisihkan 10%  dari Tunjangan Profesi Pendidik (TPP) yang beliau terima untuk pengembangan diri berupa berlangganan koran, berlangganan wifi, dan membeli buku-buku untuk wawasan pengetahuan. Buku yang dibeli bukan hanya buku Bahasa Inggris namun semua buku dari berbagai bidang ilmu yang menarik untuk dibacanya.

Selama  ini Beliau menulis yang terkait dengan kepentingan profesinya seperti menulis Penelitian Tindakan Kelas (PTK), jurnal, proposal, laporan untuk kepentingan pekerjaan saja. Belum terlintas dibenaknya untuk menulis dan menerbitkan buku apalagi di penerbit mayor. Namun di awal 2020, Beliau merencanakan untuk menulis buku di SKP. Beliau ingat sebuah buku yang berjudul The Secret Law of Attraction  karya Rhonda Byrne. Buku yang menceritakan tentang rahasia kekuatan pikiran atau gaya tarik menarik di alam semesta. Pikiran Beliau di awal tahun adalah menulis buku. Atas kehendak Allah, Beliau dituntun-Nya mengikuti kelas menulis dan berhasil mengirimkan karyanya di penerbit mayor.

Malam itu Bu Iin, mengajak para guru mengikuti cerita Beliau berproses meramu bukunya. Bukunya berasal dari  materi yang disampaikan Profesor Eko Indrajit di chanel youtube yang berjudul Digital Mindset. Materi tersebut dikembangkan berdasarkan referensi baik dari surat kabar, buku dan informasi dari internet. Selain itu pengamatannya dalam kehidupan sehari-hari sangat berperan dalam penulisan buku LITERASI DIGITAL NUSANTARA. Bab pertama tentang pengguna internet di Indonesia. Buku ini berisi tentang: pembagian generasi pengguna internet dan karakteristik generasi dalam berinternet. Pada bab ini pemaparan data-data tentang pengguna internet Beliau ambil dari data hasil survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII). Hasil survei tersebut Beliau gunakan sebagai  data penulisan dan dipaparkannya berdasarkan pengamatan dan referensi lainnya. Dalam infografis yang dicantumkan dalam bukunya, Nampak pengguna terbesar adalah generasi Z (data tahun 2018). Hal tersebut terjadinya karena adanya Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) di era Pandemi Covid-19, generasi Alpha juga mulai menjadi pengguna dalam prosentasi terbesar.



Beliau memaparkan pembahasan tentang jumlah dan karakteristik masing-masing generasi ini sangat menarik karena berdasarkan tahun kelahiran. Dan juga dijelaskan kondisi tumbuh kembang mereka sangat mempengaruhi prilaku dalam berinternet. Generasi yang lahir antara tahun 1995-2010 beliau kelompokkan dalam Generasi Z atau dikenal dengan iGeneration atau Generasi net.Mayoritas. Anggota kelompok ini masih duduk di bangku sekolah dan kuliah, hanya sebagian kecil yang sudah memasuki dunia kerja. Gadget dan internet telah menjadi bagian dari kehidupan mereka sejak kecil. Implikasinya mereka menyukai hal yang instan, kenyamanan dan multi tasking. Popularitas diperoleh di berbagai media sosial melalui unggahan yang menunjukkan style mereka. Hedonisme sudah menjadi urat nadi yang tidak bisa terlepas dari kehidupan sehari-hari. Mereka menyukai berbelanja secara online sekaligus pelaku industri ekonomi kreatif  di dunia maya. Uang tidak lagi untuk investasi seperti dilakukan generasi sebelumnya, namun untuk keperluan fashion, travelling dan kuliner.

Untuk bab kedua Bu Iin memaparkan tentang media sosial. Dalam penjelasannya dikatakan hasil survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) tahun 2018, alasan warganet +62  menggunakan internet adalah berkomunikasi, bermedia sosial dan mencari informasi tentang pekerjaan. Murid Beliau ketika diajak menggunakan platform google classroom dalam pembelajaran selalu mengatakan bahwa paketan yang dibeli adalah paketan media sosial. Point penting pembahasan di bab kedua ada tiga:

1.      Media Sosial

2.      Undang – Undang Informasi dan Transaksi

3.      Kejahatan Media Sosial

Pembahasan mengenai media sosial mencakup pengertiannya, jenis media sosial dan kelebihan serta kekurangannya. Bu Iin menjelaskan penggunaan internet yang tidak diimbangi dengan kecerdasan digital akan mengakibatkan pengguna internet menjadi korban kejahatan digital. Di Indonesia  UU yang mengatur tentang informasi elektronik dan transaksi disebut UU ITE. Undang-undang ITE pasal 27 adalah pasal yang sering dilanggar oleh warganet, isinya sebagai berikut:

1.      Ayat 1 tentang asusila

2.      Ayat 2 tentang perjudian

3.      Ayat 3 tentang nama baik

4.      Ayat 4 tentang pemerasan dan atau pengancaman.

Undang-undang ini perlu disosialisasikan dengan sasaran utama adalah remaja yang merupakan pengguna internet terbesar di Indonesia. Di bab inipun dipaparkan jenis-jenis kejahatan siber yang mayoritas sasaran empuknya anak-anak usia 15-19 tahun. Jenis –jenis kejahatan siber antara lain: sextortion, penipuan, konten sara dan etnis, pemcemaran nama baik, hacking dan illegal acces dan pencurian data.  Menurut data Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) Bareskrim Polri mencatat 3.429 kasus tindak pidana siber dari Bulan Januari hingga Agustus 2019. Di akhir penyampaian materinya Beliau memberi tip cara mencari referensi yang akurat dengan cara: banyak membaca berbagai sumber dan memvalidasi data dengan sumber yang lain. Jadi tidak hanya percaya 1 sumber saja.

Bu Iin mampu menulis buku hebat dari tantangan Profesor Eko. Para blogger di group SPK Tulungagung akan mendapat tantangan menulis buku solo apa dari Profesor Naim? Tinggal menunggu perintah Beliau. 

 

 

 

Minggu, 30 Agustus 2020

PANTAI GEMAH DI MASA NEW NORMAL

 


Pandemi covid-19 merubah tatanan masyarakat, guna mencegah penularan wabah virus corona yang meluas. Masyarakat dihimbau bahkan dipaksa untuk tinggal di rumah. Anjuran untuk mengurangi kontak fisik dengan orang lain, menghindari kerumuanan, serta bekerja dan bersekolah dari rumah. Namun berangsur-angsur  kini memasuki era new normal, sebuah perubahan prilaku untuk menjalankan aktivitas normal namun tetap menerapkan protokol kesehatan guna mencegah terjadinya penularan covid-19. Pondok pesantren dan madrasah diniah mulai ada pembelajaran. Pasar, pertokoan, tempat hiburan dan pariwisata mulai menggeliat. Itulah yang menyebabkan aku mencoba berbelanja ke pasar Bandung. Karena sudah ada tanda-tanda new normal. Pasar Bandung Tulungagung ini sangat nyaman untuk berbelanja, selain berdekatan dengan rumahku juga karena adanya ikan basah yang murah dan berlimpah.

Ikan basah yang dijual di sana antara lain: ikan laut, ikan tawar dan ikan payau. Jarang beli ikan asap di pasar karena rumahku dekat dengan Desa Suko. Desa Suko tempatnya para pengusaha ikan asap. Sehingga banyak pedagang ikan asap keliling sampai ke desaku. Di pasar Bandung ikan basah sangat menggiurkan. Selain harganya yang terjangkau juga ikannya masih kemerahan pada bagian insangnya (tanda masih segar). Ikan basah kesukaan anak bungsuku. Ikan basah yang menjadi makanan kesukaan adalah ikan teropong. Ikan teropong kecil rasanya gurih nikmat. Selain itu ikan laut baik untuk dikonsumsi anak-anak karena kaya akan kandungan asam lemak omega 3 yang dibutuhkan untuk perkembangan dan pembentukan otak. Selain itu ikan laut banyak mengandung vitamin D dan kalsium  yang dapat mendukung kesehatan tulang. Ikan laut juga dapat menjadi salah satu asupan gizi karena banyak mengandung mineral yang berfungsi mencegah  penyakit tiroid.

Setelah selesai berbelanja tiba-tiba ingin ke Pantai Gemah. Semula hanya ingin melihat proses pembuatan jalan dari arah Gemah menuju Pantai Prigi. Jalan lintas selatan yang harus selesai tahun 2021, banyak menarik perhatian wisatawan untuk melihat dari dekat. Sekilas terlihat pembuatan jalan yang menghubungkan akses pinggir pantai menuju destinasi wisata Pantai Gemah, Pantai Klatak dan Pantai Prigi. Setelah melihat dari kejauhan proses alat berat bekerja memindah tanah dan bebatuan. Segera turun kembali melalui pantai Gemah, ternyata wisatawan yang berada di Pantai Gemah banyak sekali. Sebetulnya enggan untuk mampir karena peringatan dari petugas gugus covid-19 untuk menghindari kerumunan dan melakukan social distancing. Namun anakku mengajak masuk ke lokasi Pantai Gemah. Di sana sudah meluap kendaraan, tempat parkir yang dekat pantai penuh. Akhirnya parkir dekat jalan masuk. Biasanya jam segitu masih bisa parkir dekat pantai. Tempat wisata Pantai Gemah terlihat sudah memasuki era new normal.

Terdengar dari mikrofon petugas pantai untuk tetap pakai masker dan social distanching. Petugas pantai mengingatkan berkali-kali. Namun banyak juga yang tidak menggunakan masker. Setelah parkir langsung menuju pantai untuk melihat keindahan Pantai Gemah. Setelah berselfi ria di tangga start Fliying fox, segera menuju ke stand peminjaman ATV. All Terrain Vehicle (ATV) biasanya disebut mobil mini atau mini traktor. Kelebihan ATV karena desain rodanya yang tinggi dan besar, sehingga bisa digunakan menyusuri bibir pantai yang berpasir tebal. Harga meminjam ATV untuk satu jam Rp80.000. Bertiga menggunakan ATV menuju Pantai Bayeman yang berdekatan dengan Pantai Gemah. Pantai Bayeman ini sering dipakai outbond dan olah raga trail motor. Yang paling menyenangkan dari Pantai Bayeman ini terdapat aneka kuliner, gazebo yang indah, ayunan, penyewaan ATV dan motor trail. Juga banyak sekali berjajar penjual ikan asap, dan beberapa penjual hasil ladang seperti petai, kelapa, dan aneka pisang. Di Pantai Bayeman ini yang paling mengasyikkan adalah duduk-duduk cantik di bawah pohon pinus.

Berhenti sejenak menyaksikan remaja yang sedang jumping menggunakan motor trail. Sepertinya lomba uji nyali, mereka kelihatan makin bersemangat ketika banyak yang menonton dari kejauhan. Bahkan ada yang dengan sengaja mengitari ATVku dengan gaya yang sangat elegan. Sedikit ciut nyali melihat aksi mereka, segera melajukan ATV menuju tempat para nelayan mulai menarik jaringnya. Beberapa nelayan laki-laki dan perempuan berjajar menarik tali jaring. Mirip tarik tambang dengan ombak, penuh tenaga mereka menariknya ke pinggir pantai. Beberapa nelayan menyiapkan keranjang untuk wadah ikan,

Setelah itu segera kembali menuju Pantai Gemah  sebuah pantai yang bersembunyi di sebuah teluk sehingga mampu meredakan keganasan ombak pantai selatan. Ombak terlihat lebih tenang enak untuk dilihat. Ombak yang bergulung-gulung di pantai selatan ini akan menipis setelah mendekati bibir pantai. Barisan pohon pinus menjadikan pemandangan yang makin mempesona. Riak gelombang menerpa bentangan pasir pantai yang berwarna kecoklatan. Terlihat perahu nelayan terombang ambing dihempas gelombang laut selatan, indah untuk dipandang. Di ujung pantai nampak tebing – tebing yang indah, bertuliskan Pantai Gemah. Nampak juga beberapa sopt instagenic yang ramai digunakan berswa foto secara bergantian. Di tebing tersebut terpahat  tangga warna putih menuju tempat start flyng fox.

Di setiap tepian pantai masih banya pengunjung yang lalu lalang  melajukan motor trail dan ATV. Benar-benar sudah new normal. Beberapa keluarga bahagia yang sedang membangun rumah dari pasir pantai. Ada pula yang sedang mandi ombak penuh keriangan. Keasyikan mereka menikmati pantai sampai melupakan peringatan dari petugas pantai. Peringatan untuk segera menepi karena diprediksi akan terjadi gelombang pasang. Pengunjung pantai diharapkan menepi, namun tidak diindahkan. Terkadang beberapa remaja terlihat lenyap diterpa ombak, dan nampak kembali setelah gelombang pergi. Begitu berulang-ulang disertai sorak kebahagian dari mereka yang sedang bermain ombak. Seakan mereka sudah terbiasa bersanding dengan gelombang tinggi.

Ketika telah puas menikmati pantai segera mengembalikan ATV kepada pemiliknya. Ingin segera mencari tempat makan, namun mencari tempat untuk lewat agak sulit. karena banyak sekali wisatan lokal yang menyewa tikar duduk berdekatan menikmati pantai tanpa jaga jarak. Mereka  membawa makanan dan menyantapnya sambil menikmati keelokan Pantai Gemah. Jarak satu tikar dengan tikar lain sangat dekat. Akhirnya dapat jalan untuk keluar dari kerumunan penikmat pantai. Sampai di warung makan segera duduk, namun lama tak dilayani. Ternyata pesannya pada pemilik warung yang berdiri depan warung. Pemilik warung menunggu pemesan, menyiapkan dan menimbang ikan basah seperti kerapu, kakap merah, salem, mubara, tuna, cumi dan lain-lain. Rata-rata ikan yang dijual per-ons Rp13.000.  Bila dikalikan, seekor ikan beratnya 7 ons harganya mencapai Rp91.000. Kalau rombongan berjumlah 8 orang, bisa ambil ikan 15 ons, maka harga seekor ikan yang akan dibakar Rp195.000. Belum nasi dan minuman yang akan dipesan. Untuk itu aku ambil ikan kecil yang cukup untuk 3 orang seberat 7 ons saja. Setelah ikan dipesan pengunjung warung diminta duduk. Ikan dicuci, dibelah, dipanggang dan diolesi beberapa bumbu. Setengah jam lebih menunggu karena pengunjung warung banyak sekali, akhirnya menu yang dipesan datang, ternyata sangat enak sekali. Ikan seberat 7 ons cukup kenyang untuk 3 orang. Makan siang kali ini sudah mengobati rasa penasaran, mengapa warung tersebut banyak dikunjungi orang. Ternyata cita rasanya cukup enak.

 

Sabtu, 29 Agustus 2020

INSPIRASI SEORANG GURU DAN ENTREPRENEUR

 

Tanggal 12 Agustus 2020 mengikuti bincang santai dan belajar bareng dengan narasumber hebat Ibu Dra. Betti Risnalenni, MM. Di awal diskusi, Beliau menceritakan ibunya yang suka membuat kue. Bu Betti kecil rajin memasukkan dan menawarkan kue ke toko-toko. Bahkan sudah mampu menitipkan di pertokoan Cempaka Putih. Ketika itu Beliau masih tinggal di Cempaka Putih Jakarta. Setelah pindah ke Bekasi, kue ibunya dititipkan ke toko-toko sekitar Bekasi. Termasuk di koperasi sekolahnya di SMA1 Bekasi. Untuk jaga image/jaga gengsi karena beliau aktivis di sekolahnya, maka Beliau datang sebelum teman lain datang. Agar temannya tidak tahu kue tersebut dari Bu Betti remaja. Sejak dari kecil sampai tumbuh remaja Beliau sudah memiliki jiwa wirausaha.

Ketika Beliau kuliah ibunya punya jasa catering dan memiliki pelanggan beberapa kantor dan pabrik. Beliau sangat suka dengan keberhasilan itu. Tapi setelah Beliau menikah usaha catering ditutup, alasan ibunya capek. Jadinya Beliau tidak pernah lagi menengok usaha makanan tersebut. Setelah lulus kuliah mengajar di sebuah sekolah. Tahun 1996 beliau membuka kursus. Di situlah Beliau menjadi entrepreneur yang hebat. Menjadi seorang pengelola tempat kursus. Beliau berhasil mendirikan 24 tempat kursus di Bekasi.

Tahun 2003 Beliau merintis sekolah TK dan SD Insan Kamil yang didirikan di Bantar Gebang Bekasi. Sebagai pengelola sekolah Beliau bekerjasama dengan Mall besar di Bekasi, Metropolitan Mall. Dari tahun 1996 sampai dengan 2007 mengadakan lomba di Mall tersebut. Beliau bekerjasama dengan orang yang mau pendiri tempat kursus. Beliau melatih guru-gurunya dan mereka wajib memakai bukunya Bu Betti. Lomba di Mall lebih mengarah ke entertain, membuat anak-anak dan orang tua senang. Dana untuk piala dan makan sudah masuk ke beaya pendaftaran. Beliau kerjasama dengan pengusaha siap saji dan pembuat piala. Jiwa wirausahanya semakin matang mampu bekerjasama dengan pengusaha mall, makanan siap saji dan penyedia piala. Namun dunia pendidikan tetap beliau tekuni.

Dari salah satu cabang kursusnya ada yang ingin mendirikan Taman Kanak- Kanak(TK) tapi belum berani karena belum punya modal. Akhirnya beliau bekerja sama dengan salah satu pengelola pusat kursus. Mulailah mengontrak rumah. Dan Bu Betti membuat buku materi untuk TK. Buku tersebut berisi materi menarik garis, mengenal angka, mengenal huruf dan lain-lain. Yang tak terlupakan adalah program unggulan hafalan surat pendek dan Aritmatika. Menurutnya mengelola sekolah tidak semudah  jualan batik. Seperti usaha jual beli batik yang dilakukan temannya. Untuk buat sekolah harus punya perencanaan untung ruginya, harus penuh pemikiran. Temannya hanya bertahan 3 tahun. Akhirnya Allah memberikan anugerah atas jerih payahnya tersebut. Anugerah dari Allah ketika Beliau memperoleh juara 1 lomba kepala sekolah berprestasi. Namun  juara harapan untuk tingkat provinsi di Jawa Barat. Menjuarai lomba ini, dimulai dari lomba tingkat kecamatan. Ketika setiap sekolah diwajibkan mengikuti lomba kepala sekolah berprestasi. Di tingkat kecamatan juara 1. Kemudian lanjut tingkat kota dari 12 kecamatan Beliau juara 1. Dalam lomba tersebut ada tesnya mulai dari dari tes tertulis, psikotes, tes bahasa inggris, dan presentasi dari best practice masing-masing guru. Juga mengumpulkan biodata, sertifikat, kegiatan dan hasil karya. Kebetulan  tahun  itu mampu membuat buku Aritmatika sejumlah 30 judul buku. Buku itu lumayan untuk penilaian, buku nilainya tinggi. Seorang guru yang hebat sekaligus seorang wirausaha.

Sekarang sekolahnya sudah berjalan baik, Beliau tinggal memantau saja. Semua sudah berjalan dengan teratur. Beliau sekarang tertarik kembali dengan bisnis kuliner. Beliau ikut pelatihan-pelatihan yang terkait wirausaha, jadi selain punya sertifikat pendidik juga punya sertifikat wirausaha. Beliau mulai mematenkan merk lewat (Hak atas Kelayakan Intelektual) HaKi dan menghalalkan produk nya. Beliau sekarang menjadi salah satu pengusaha Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) binaan Dinas Koperasi Bekasi. Seorang guru sekaligus pengusaha yang gigih.

Ketika ada pertanyaan terkait motivasi mendirikan sekolah Insan Kamil, Beliau menjelaskan dengan detail. Motivasi mendirikan sekolah karena tidak mampu menyekolahkan anaknya di sekolah bagus karena hanya seorang guru. Beliau menceritakan anak sulungnya pernah test di sekolah yang bagus, tapi  tidak diterima karena gaji suaminya kecil. Beliau dan suami hanya seorang guru, Beliau sedih sekali. Anaknya yang tidak diterima di sekolah favorit, sekarang sudah lulus UGM dengan predikat cumlaude. Karena peristiwa itu, Beliau ingin mendirikan sekolah yang siapa saja bisa sekolah di situ. Di sekolah yang Beliau dirikan orang kaya bayar normal, yang kurang mampu bayar semampunya, anak yatim gratis. Karena kalau anak orang kaya sekolah di tempat  bagus itu biasa. Yang miskin  sekolah yang  jelek itu wajar. Tapi yang tidak mampu sekolah di tempat bagus itu luar biasa. Makanya Beliau mendirikan sekolah dengan komitmen seperti itu. Karena beliau yakin sebagai guru, pasti bisa. Maka jadilah Kelompok Bermain(KB), TK dan SD Insan Kamil.

Sekarang sekolah Insan Kamil sudah dikelola  anak-anaknya dan Beliau menikmati masa tua dengan buka kedai di samping rumah tempat berkumpulnya guru-guru atau siapa saja yang mau refreshing. Beliau selalu menikmati segala yang terjadi. Jadi kalau melakukan sesuatu Beliau berdoa: Ya Alloh jika Engkau ridho dengan apa yang telah dilakukan maka permudahkanlah. Jika itu sulit dan engkau tidak ridho jauhkanlah. Jadi apapun yang Beliau lakukan tidak pernah  berharap berhasil. Beliau menikmati apa yang dilakukan. Jika terasa sulit mungkin karena Allah tidak ridho. Pesan indah Beliau lakukan sesuatu karena kalau kita melakukan suatu kebaikan, Allah siap untuk menolong kita. Selagi kita bisa berkarya dan berkiprah lakukanlah. Kalau memang bagus hati kecil kita tak mungkin memungkiri. lakukan apa yang bisa dilakukan.Yang penting kegiatan itu positif dan tidak merugikan orang lain.

Jumat, 28 Agustus 2020

7 LANGKAH MENULIS DENGAN CINTA

 

Malam ini masih aktif mengikuti kuliah di group WhatsApp Belajar Menulis Gelombang 14, dengan pemateri Bapak Alpiyanto seorang penulis  buku Best Seller, Master Trainer Samudra Hati, Master Terapis dan juga seorang dosen. Latar belakang Beliau kelas 4 SD baru  bisa menulis. Di SLTA rangking 53 dari 56 siswa. Ketika kuliah hampir 6 tahun baru mampu menyelesaikan studinya. Mengikuti tes CPNS 12 kali namun selalu gagal. Berdasarkan paparannya Beliau tergolong orang yang kepribadiaannya pemalu, pendiam, kurang gaul, suka menyendiri, kurang percaya diri dan gagap (berbicara terbata-bata). Yang mendorong Beliau menulis adalah menggali potensi lain dari dirinya yang merasa banyak kekurangan. Selain itu yang memotivasinya menulis adalah  saat pelatihan menulis dengan Bapak Andrias Harefa, membaca kisah perjuangan JK. Rowling sang penulis Harry Potter. Ternyata dengan menulis banyak merubah kepribadiannya. Buku yang Beliau tulis, banyak menceritakan pengalaman hidupnya sendiri. Ketika beliau menulis buku ‘Menulis dengan Cinta’, berisikan pengalaman hidupnya yang sulit dilupakan, menyiratkan perpaduan dialog batin dan pengalamannya, mengandung nilai-nilai hidup yang beliau perjuangkan, ada pengorbanan, ada harapan, ada kerelaan dan dikomunikasikan dalam bahasa cinta. 

Pertama, berisikan pengalaman hidupnya yang sulit dilupakan, hampir setiap manusia mempunyai pengalaman hidup baik yang menyenangkan atau yang menyedihkan. Pengalaman itu membekas dalam ingatan dan memori jangka panjang. Semua itu merupakan refleksi dari sebuah cinta yang bersemayam dalam diri. Kedua, menyiratkan perpaduan dialog batin dan pengalaman. Pengalaman hidup merupakan perpaduan dialog batin dan kenyataan hidup. Kenyataan hidup yang dilalui dalam mengaktualisasikan potensi diri sebagai ikhtiar menemukan hakekat hidup yang sesungguhnya. Ketiga, ada nilai-nilai yang diperjuangkan. Dalam setiap ikhtiar kita menemukan hakekat kehidupan yang sesungguh yaitu, ada nilai-nilai yang diperjuangkan sebagai eksistensi diri seseorang sebagai manusia dalam memberikan warna atau kontribusi dalam kehidupan dan dunianya. Keempat, ada pengorbanan. Cinta dan nilai-nilai yang diperjuangkan itu membawa konsekuensi pada pengorbanan, penderitaan, air mata bahkan juga darah. Hal itu sering kita alami dan harus kita lalui dengan manis.

Kelima, adanya harapan. Meskipun pengorbanan begitu berat, tidak membuat seseorang surut ke belakang bahkan harus terus melangkah dengan penuh keyakinan dan optimisme. Karena ada harapan, dan harapan memberikan energi, daya dorong dan motivasi kuat. Keenam, adanya kerelaan. Ketika tidak semua harapan menjadi kenyataan, ada yang dapat diraih dan ada kalanya kita harus melepaskannya dengan hati yang rela dan tulus. Ketujuh, komunikasikan dalam bahasa cinta. Pada poin ini Beliau sempat mengutip pesan indah dari Bud Gurdner, ‘Ketika kamu bicara, kata-katamu hanya bergaung ke seberang ruangan atau sepanjang koridor. Tapi ketika kamu menulis kata-katamu bergaung sepanjang zaman.’ Berdasarkan kutipan itu apapun latar belakang profesi kita, perlu dikomunikasikan, baik lisan maupun dalam bentuk tulisan. Sebagai bukti bahwa kita pernah hadir di bumi ini dan meninggalkan jejak dari nilai-nilai yang kita perjuangkan untuk generasi berikutnya. Oleh karena itulah menulis itu penting.

Selanjutnya Beliau menuliskan kata indah dari Pramudya Ananta Toer, ‘Orang boleh pandai setinggi langit, tetapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah, menulis adalah bekerja untuk keabadian’. Beliau tetap mengisyaratkan pada semua audiens untuk tetap rajin menulis. Selanjutnya dituturkannya tentang JK. Rowling yang menulis dengan cinta. Rowling menulis pengalaman hidupnya yang tidak mudah, banyak pengorbanan, kegagalan, dan penderitaan dalam hidupnya, hingga akhirnya ia memutuskan untuk menulis. Pesan Rowling,’Mulailah dengan menulis hal-hal yang engkau ketahui. Tulislah tentang pengalaman dan perasaanmu sendiri’. Rowlinglah yang menjadi inspirasi Bapak Alpiyanto untuk menulis. Hidupnya cukup prihatin, namun ia ambil kepitusan untuk menulis. Hingga akhirnya, kini namanya mendunia dengan karyanya Harry Potter.

Pesan Beliau menulislah dengan cinta, menulislah dari apa yang kita lakukan, dan dari pengalaman hidup yang kita alami. Karena menulis dengan cinta itu sangat memotivasi, menginspirasi, memberi solusi dan mengedukasi secara spiritual. Beliau merinci langkah-langkah menulis dengan cinta:

1.      Pilih pengalaman hidup, baik utuh maupun penggalan cerita dari pengalaman yang pernah dialami.

2.      Buat bagian-bagian dari pengalaman  tersebut  menjadi daftar isi

3.      Mulailah menulis dari daftar isi tersebut yang dianggap paling mudah

4.      Perkaya tulisan dengan cerita atau kisah inspiratif yang relevan dengan tulisan

5.      Untuk lebih menarik buat kata-kata motivasi

6.      Di akhir tulisan, buat mutiara hikmah

7.      Disarankan disesuaikan dengan profesi untuk sasaran pemasaran.

Beliau memberi contoh sebuah pola dan sistematika isi buku yang biasa dibuatnya dan sering menjadi best seller:

1.      Judul BAB

2.      Kata motivasi dari orang lain

3.      Naskah/tulisan pengalaman

4.      Kata motivasi buatan penulis sendiri (original)

‘Seburuk apapun suatu kejadian, bila dilihat dengan hati dan pikiran positif dengan bersandar kepada Sang Maha Pengatur, maka hasilnya luar biasa’.(Alpiyanto)

5.      Himah kehidupan/nasehat diri/saran/penerapannya

Janji Allah Maha benar bagi orang –orang yang yakin dengan ayat-ayatNya, tenang menyikapinya, ikhlas dan sabar dalam proses penyelesaiannya. Sebagaimana difirmankan oleh Allah dalam surat Al-Insyirah yang artinya: Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh urusan lain.(QS. Al-Insyirah ayat 5-7). Begitu pula yang terkandung dalam surat At-Thalaq ayat ke 7 yang artinya:’…Allah kelak akan memberikan kelapangan sesudah kesempitan,’

Hikmah kehidupan penting ditulis dalam buku karena tersirat pendidikan bagi pembaca. Bila mengalami hal serupa pembaca akan dapat bersikap positif dalam menyikapi sesuatu. Pendidikan yang tersirat dalam hikmah kehidupan adalah:

1.      Sikapi setiap persoalan dengan hati yang tenang, ikhlas, dan sabar.

2.  Selalu bersandar (tawakal) kepada Allah dan berprasangka baik kepadaNya, maka  itu merupakan sarana/jalan keluar dari kesempitan yang ada.

3. Yakinlah dibalik kejadian ada hikmah yang tersimpan, karena Allah sedang mendidik hambanya untuk bersabar dan memberi kabar gembira.

4.   Memberilah, maka menerima. Memberi dengan mendoakan kemudahan dalam bisnis dan keberkahan dalam usaha orang lain, maka akan menerima keberkahan dan mendapatkan keberlimpahan dariNya.

Ketika menjawab pertanyaan dari peserta yang berperan sebagai mahasiswa diperkuliahan malam ini, ada kalimat yang menyentuh hati saya. Beliau memaparkan magnet rezeki merupakan pola pikir dan sikap positif. Sikap positif  bisa mendatangkan kemudahan rezeki. Intinya adalah sikap kita:

1.      Positif thinking

2.      Positif feeling

3.      Positif motivation

Bila ketiganya ada pada diri kita, maka kita mudah mendapatkan rezeki dan keberuntungan. Aamiin.

Kamis, 27 Agustus 2020

CITA RASA LINTINGAN BLENDRANG TEWEL

 

Oleh: M U S L I K A H

KENANGAN

Sayur paling favorit bagiku adalah lodeh nangka muda. Sayur ini bisa dimakan dengan lontong atau nasi. Lodeh nangka muda akan lebih enak jika sudah dihangatkan beberapa kali. Bahkan bila sudah berumur dua hari lebih cita rasanya sangat mantab. Sekilas kenanganku paling berkesan ketika menikmati blendrang tewel, dan sulit aku lupakan. Pertama, setiap hari Kamis aku segera berangkat ke sekolah dengan mengayuh sepeda. Cukup jauh dari desaku dan harus melewati jalan raya. Tiap hari Kamis selalu berangkat pagi ke SMPN 1 Durenan karena mata pelajaran pertama adalah olah raga. Tidak boleh terlambat untuk mengikuti pelajaran olah raga, jika terlambat konsekuensinya mendapat hukuman  push up dan squat jump. Alhamdulillah sampai sekolah tepat waktu segera ganti baju olah raga dan mengikuti  pelajaran olah raga. Pak Sudarsono, guruku olah raga terkenal sangat disiplin dan tegas. Agar siswa disiplin salah satunya datang ke sekolah tepat waktu. Jadinya aku  belum sempat sarapan, perut mulai melilit, keroncongan. Rasa ini tetap harus kutahan sampai nanti waktu istirahat.

Ketika bel sekolah berdering aku diajak Mbak Emi untuk sarapan. Sahabatku, Mbak Emi mengajakku sarapan di warung Mbah Senen. Padahal di depan sekolah ada warung pecel enak milik Bulik Cepring. Nama yang tidak cocok dengan pemiliknya yang gagah dan lumayan cantik. Melewati warung Bu Cepring langsung menuju gang kecil di belakang kantor Koramil Durenan. Ternyata di situ banyak sekali anak SMPN 1 Durenan yang ngudap di situ. Gorengan dipiring habis mbak Emi mengajakku ke dapur. Mbak Emi pesan nasi pecel, aku hanya ambil heci saja. Kulihat ada lintingan (mirip lontong) besar, di atas kreweng (alat dapur untuk goreng kopi). Nasi pecel mbak Emi dikasih lintingan tadi. Mbak Emi memberi isyarat padaku dengan jempol tangannya. Akhirnya aku tertarik dan memesan hidangan sama. Ternyata itu blendrang tewel yang sudah tidak berkuah. Dibungkus daun pisang dan digarang. Cita rasanya mantul sekali. Tapi tidak setiap hari ada, pernah karena ketagihan teman-teman banyak yang pesan. Namun Mbah Senen mengatakan lintingan itu ada ketika ada sisa lodeh tewel.

Kedua, ketika liburan semester II  bersama keluarga dan kakak ipar rekreasi ke Jawa Tengah dengan destinasi wisata Prambanan, Borobudur, Pantai Parangtritis dan Keraton Jogja. Jarak antara destinasi wisata cukup berjauhan. Makanya berangkat pukul 22.00 malam,  sehingga seharian semua lokasi wisata bisa didatangi. Dan   tidak  membawa bekal hanya makanan ringan, takutnya jika bawa bekal dingin dan basi tidak enak dimakan. Setelah semua destinasi wisata dikunjungi akhirnya sampai di lokasi wisata terakhir yakni Keraton Jogja. Setelah berkunjung di sana menikmati alunan gamelan anak bungsu saya minta makan. Segeralah mencari warung terdekat, deretan warung kebanyakan menyajikan gudeg jogja. Hatiku bersorak gembira sekali diajak makan gudeg jogja bak gayung bersambut. Namun melihat tulisan gudeg jogja kakak ipar menolak. Padahal sulit sekali mencari tempat parkir, karena banyaknya mobil pembeli. Karakter kakak ipar yang keras akhirnya dengan penuh kekecewaan mencari warung lain sambil menuju arah pulang. Anak bungsuku yang lapar menepuk-nepuk keras lengan Budhenya, karena harus meninggalkan warung itu. Akupun sedikit jengkel sambil menelan ludah membayangkan enaknya gudeg Jogja. Demi kakak ipar harus mengalah juga, ikhlas sekali aku.

Sampai di sebuah warung ayam goreng segera turun dan memesan makanan. Anakku yang sulung berbisik menunjukkan daftar menu yang ada gudeg jogjanya. Kekecewaan terobati aku pesan ayam goreng dan gudeg, semua pesanan dikasih gudeg kecuali piring Budhe. Budhe makan sambil ngedumel, rekreasi jauh-jauh kok cuma pesan blendrang tewel. Katanya besok mau dibuatkan 1 panci. Sambil bergurau aku pesan kalau tidak habis, kuahnya sudah mengering mohon dibungkus daun pisang dan digarang. Akupun asyik menikmati gudeg yang enak terasa manis-manis maknyus. Gudeg itu dicampur dengan dengan telur puyuh sehingga warnanya menjadi kecoklatan senada dengan warna tewelnya.

Ketiga, ketika rekreasi bersama PGRI ranting ada teman yang tidak bisa ikut, karena baru saja sakit. Disarankan aku manfaatkan kursi itu, karena anak sulung ada ujian di kampusnya dan si bungsu mengikuti perkemahan. Maka Ayahnya yang ikut, menduduki kursi Pak Ainun Kurniansyah. Destinasi yang dituju Gua Pindul, Gunung Kidul dan Malioboro. Setelah asyik mengarungi sungai di dalam gua para guru diharapkan makan bersama di tempat yang sudah dipesan panitia. Alangkah senangnya melihat menunya gudeg jogja dan lalapan mentimun yang sangat muda (serit). Semua guru mengatakan menu yang enak. Jadi teringat lintingan blendrang tewel Mbah Senen. Kemudian setelah menuju ke gunung kidul menikmati bukit yang indah, segera rombongan menuju ke destinasi wisata terakhir, Malioboro. Di sana kami berpencar, karena lapar teman-teman banyak yang mencari sate ayam, ayam goreng dan makanan lain. Aku dan suami mencari dulu oleh-oleh untuk anaknya Pak Ainun yang kursinya dinikmati suamiku.

Setelah selesai mencari oleh-oleh segera aku mencari tempat makan. Di tengah-tengah pedagang baju, kaos, batik dan souvenir khas jogja ada ibu-ibu penjual gudeg. Di sampingnya ada kursi kecil  yang disiapkan untuk tempat duduk pembeli. Karena tertarik segera duduk memesan nasi gudeg dan teh manis. Selagi menikmati mantapnya gudeg ada pengamen muda yang menyanyikan lagu ‘Banyu Langit’. Suamiku berdiri memberi uang Rp10.000 agar penyanyi meneruskan lagunya sampai selesai dan menambah satu lagi. Ia request lagu kesukaannya ‘Layang Kangen'. Suasananya jadi sangat romantis sekali. Makan gudeg dengan teh hangat sambil mendengarkan lagu favorit terasa sangat indah kala itu. Menurutku dunia cuma milik kita berdua, yang lain cuma numpang.

PENGALAMAN

Suatu ketika aku pernah diberi satu buah nangka muda oleh keponakan. Kemudian timbul keinginan yang separuh dibuat gudeg dengan resep browsing dari google. Yang lain diawetkan untuk dimasak lodeh biasa. Setelah nangka  muda dikupas dan direbus, aku segera ke rumah tetangga meminta daun jati muda. Hal itu tentunya menimbulkan tanda tanya, untuk bungkus apa? Apalagi pohon jati mulai tumbuh tinggi, jadi kerepotan memetiknya. Dengan menggunakan galah bambu yang dikasih pisau, akhirnya daun jati muda bisa dipetik. Setelah itu dengan menggunakan resep yang sudah kucatat, mulai nyayur gudeg. Daun jati muda ditaruh paling bawah, dimasukkan santan encer, kemudian setelah santan encer panas segera dimasukkan bumbu dan nangka muda.

Bumbu yang kugunakan saat itu cabe besar, cabe rawit, miri, ketumbar, bawang merah, bawang putih, lengkuas dan gula aren. Untuk menambah rasa kupakai daun salam dan batang serei. Setelah santan agak berkurang dimasukkan santan kental dan garam secukupnya. Sekaligus dimasukkan telur puyuh yang sudah dikupas. Setelah benar-benar masak diangkat dan dinikmati oleh semua keluarga. Ternyata besoknya ada sisa satu mangkuk besar, blendrang gudeng itu tidak terasa asin. Maka aku hangatkan dan kubawa ke sekolah. Sampai di sekolah dimasakkan nasi dan dibelikan krupuk. Ternyata semua guru suka sekali, blendrang idola semua orang.

        Separuh nangka muda itu keesokan harinya kumasak sayur lodeh. Cukup dengan bumbu ketumbar lengkuas, bawang merah, bawang putih, cabe rawit. Setelah jadi sayur yang enak, kupersiapkan makan pagi. Suamiku ekspresinya sangat tidak nyaman dilihat. Ia mengatakan hari ini masih tanggal 10 tapi nuansanya seperti tanggal 27. Setiap hari sayur nangka muda terus, bikin asam lambungnya naik. Waduh, aku lupa kalau suamiku pantangan makan sayur nangka muda terus. Akunya senang, suamiku meradang. Padahal jam dinding sudah menunjukkan pukul 6 lebih 15 menit. Segera naik motor ke Kedunglurah beli sayur daun singkong. Wajah suamiku kembali terlihat indah. Segera aku berangkat ke sekolah sambil tersenyum dalam hati. Terlalu suka dengan sayur nangka muda juga ada dampaknya. Belum lagi kakakku selalu mengingatkan agar mengurangi mengonsumsi blendrang karena bila terlalu sering dihangatkan  kadar garam dalam makan bersantan bisa meningkat. Tentunya membahayakan orang yang memiliki riwayat hipertensi. Selain kadar garam, kandungan lemak  di dalam santan juga bisa semakin meningkat, sehingga resiko kena penyakit kolesterol tinggi.

KESAN

Blendrang identik dengan kesederhanaan dan berhemat. Teringat pesan bapakku meski hidup kecukupan harus membiasakan hidup sederhana. Makan-makanlah hasil ladang dan sawah yang kita tanam. Biasakan makan makanan dari tumbuhan, kurangi makan daging berlebihan. Jangan sering membuang-buang makanan. Jika sayur masih baik dan enak dimakan sebaiknya dihangatkan. Itulah sebabnya aku suka blendrang, terutama blendrang tewel. Cita rasanya menggigit dan bikin ketagihan. Jadi terkenang kembali lintingan blendrang tewel Mbah Senen. Selain itu menurutku sayur nangka muda lebih aman dari obat hama tanaman. Kalau sayur kacang, sawi, kangkung dan lain-lain sering disemprot dengan insektisida. Kutahu itu karena rumahku dekat dengan persawahan. Makanya sayur sawi, kangkung dan kacang panjang nampak sangat bagus dan tidak dimakan ulat, karena disemprot 3 hari sekali. Sedangkan nangka muda tidak pernah disemprot pestisida maupun insektisida, sehingga aman dari  bahaya obat untuk hama tanaman. Kesimpulannya mengonsumsi blendrang tewel selain nikmat juga hemat.

Rabu, 26 Agustus 2020

BELAJAR TAHSIN TILAWAH DI RUMAH TAHFIDZ

 


Tepat pukul 08.00 WIB anak-anak kelas 6 belajar tahfidz bersama Ustadz Haji Rumani. Anak-anak menghafal surat An-Naziat dengan menggunakan irama rost. Pukul 10.00 WIB anak-anak selesai muroja’ah segera cuci tangan dan pulang meninggalkan Rumah Tahfidz MIM Kamulan. Setelah anak-anak pulang pukul 10.13 WIB bapak/ibu guru mengikuti kegiatan belajar tahsin tilawah dengan guru yang sama yakni Ustadz Haji Rumani. Dalam majelis ini diikuti oleh 10 guru karena seorang guru izin ada kegiatan penting.

Mengawali materi hari ini Beliau memaparkan makna tahsin. Tahsin artinya memperbaiki, membaguskan, menghiasi, mempercantik dan membuat lebih baik dari semula. Sedangkan tilawah artinya bacaan. Istilahnya membaca Alquran dengan bacaan yang menjelaskan huruj-hurufnya dan hati-hati dalam melaksanakan bacaannya, agar lebih mudah memahami makna yang terkadung di dalamnya. Kesimpulannya Tahsinut Tilawah adalah upaya memperbaiki dan membaguskan bacaan Alquran.

Sebagai guru yang baik Beliau juga menyampaikan tujuan pembelajaran tahsin tilawah. Target pembelajaran tahsin tilawah ke depan adalah:

1.  Guru mampu melafalkan huruf –huruf dengan baik dan benar sesuai dengan makhraj dan sifatnya.

2.      Guru mampu membaca ayat-ayat Alquran sesuai dengan hukum-hukum  tajwid.

3.  Guru memiliki kemampuan membaca ayat-ayat Alquran dengan lancar  dengan tetap memperhatikan kaidah-kaidah tajwid. Sehingga mampu melaksanakan anjaran Rosulullah SAW membaca 30 Juz dalam waktu satu bulan.

4.      Guru mampu menghafal minimal 1 juz dengan pelafalan yang baik dan benar.

5.  Guru memiliki kemampuan menguasai kaidah-kaidah tajwid karena bagi Qari’ yang menguasai kaidah-kaidah tajwid kecil kemungkinannya melakukan kesalahan saat membaca Alquran, di sisi lain juga mampu mengajarkan kepada keluarga dan masyarakat.

Sedangkan dalam paparan selanjutnya Beliau menyampaikan kiat-kiat sukses belajar tahsin tilawah:

1.      Niat yang ikhlas

Niat akan menjadi motivasi/spirit pada setiap langkah kita. Oleh karena itu proses tahsiinut tilawah yang akan dilakukan niatnya harus besar. Niat yang benar apabila lillah (semata-mata karena Allah)

2.      Yakin

Dengan adanya upaya yang sungguh-sungguh maka yakinlah bahwa Allah SWT akan menolong kita dengan memudahkan kita bertilawah secara benar. Sebagaimana terkandung dalam surat Al-Qomar ayat 40 yang artinya: Dan sesungguhnya Kami telah memudahkan Alquran untuk menjadi pelajaran, maka adakah orang yang  mau mengambil pelajaran (dariNya)?

3.      Talaqqi dan Musyaafaqah

Mempelajari tilawatul quran hendaknya dengan melalui seorang guru, langsung tatap muka kemudian mendengarkan. Kemudian melihat cara membacanya secara langsung dari orang yang ahli dalam bidang qiroat. Sebagaimana Rosulullah bertalaqqi dengan Malaikat Jibril. Cara ini adalah cara asasi/asli dalam proses mempelajari Alquran.

4.      Disiplin dalam membaca setiap hari

Kontinu dalam membaca Alquran setiap hari. Lidah dan bibir akan semakin lentur, sehingga semakin fasih dalam melafazkan huruf-huruf.

5.      Membiasakan dengan satu tulisan dalam mushaf

Dengan memakai satu mushaf akan memudahkan kita akrab dengan satu bentuk tulisan, sehingga bacaan akan menjadi lebih baik.



Sesungguhnya urgensi tahsin tilawah adalah agar kita mampu bertilawah Alquran dengan baik dan benar sebagaimana  ayat Alquran itu diturunkan. Inilah kegiatan positif yang sangat dicintai Rosulullah. Tilawah yang bagus akan memudahkan pembacanya dan orang yang mendengarkannya menghayati  Alquran. 

Selasa, 25 Agustus 2020

MOTIVASI MENULIS BUKU MAYOR

 

Hari ini saya akan menuliskan kisah inspiratif seorang guru yang tangguh. Bu Salamah guru dari Wonosobo. Beliau guru SDN2 Wonosobo. Beliau mentor CPNS dan Mentor psikotes, motivator dan penulis 34 buku. Pertama menulis 2011 buku berjudul Uji Kompetensi Awal (UKA). Saat itu Ujian Kompetensi Guru (UKG) segera dimulai yaitu tahun 2012. Tahun 2011 beberapa guru senior meminta Bu Salamah untuk membimbing mereka. Mereka meminta dipandu cara menaklukkan soal-soal  Uji Kompetensi Awal (UKA). Guru-guru agak sepuh berkumpul mengundang Bu Salamah untuk membantu mengerjakan soal-soal uji  kompetensi.  Dari situ mulai menulis, semua yang ia bimbingkan pada guru senior ditulis. Hanya ingin menulis belum mengenal penerbit. Tiba-tiba muncul ide untuk menerbitkan buku. Pencarian penerbit mayor tidak ditemukan, di atas keputusasaan tanpa sengaja melihat profil seseorang di facebook. Seseorang itu ternyata editor penerbit buku mayor. Sang editor iseng-iseng diinbok dan editor tersebut membalas dengan baik. Maka terjadi komunikasi yang baik antara Bu Salamah dan sang editor.

Tahun 2011 buku Uji Kompetensi Awal (UKA) adalah buku satu-satunya yang ia tulis. Di kabupatennya tidak ada satupun guru yang menulis. Para guru beranggapan menulis dianggap tidak penting. Banyak guru dari dunia pendidikan memandang miring ketika beliau menulis buku. Mereka menganggap menulis buku tidak layak bagi guru, untuk apa. Namun akhirnya bukunya laku keras. Tahun 2012 ia menulis buku Uji Kompetensi Guru (UKG). Ia mendapatkan ide/petunjuk dari menduga-duga/prediksi belaka. Misalkan jika mengajar materi tertentu, diprediksi jenis medianya. Jika mengajar indikator tertentu, maka beliau mencoba menetukan assesmennya. Kesimpulannya beliau mengembangkan buku dari silabus yang dibacanya. Ketika menulis buku Uji Kompetensi Guru (UKG), sangat sulit karena harus mencocokkan silabus, kompetensi dasar, indikator,  tujuan dan lain-lainnya. Pernah mengalami hal yang berat ketika membuat satu soal membutuhkan waktu 4 jam.

Buku UKG ini pernah membuat Bu Salamah terpuruk dan menangis. Karena ada hal buruk menimpanya. Suatu saat ketika  beliau pergi ke toko foto kopi dekat sebuah rumah sakit. Dilihatnya bukunya difotokopi ratusan eksemplar. Oleh sahabat guru di wilayah tempat Beliau bekerja. Dalam benaknya penuh tanda tanya, alasan mendasar apa yang menyebabkan sahabatnya memfotokopi bukunya. Padahal bukunya cuma seharga Rp55.000,-. Akhirnya beliau hanya dapat royalti 750.000 selama 6 bulan. Buku yang dibuat dengan susah payah difoto kopi tanpa seijin beliau.

Baginya  royalti 750.000 tidak mengapa kalau itu yang benar-benar harus beliau terima. Tapi  yang disesalkan bukunya difotokopi, oleh sahabatnya sendiri yang sudah sertifikasi. Padahal harga buku cuma Rp55.000, dan beliau hanya mendapat 10% dari buku itu serta dipotong  15%. Tidak sebanding dengan energi yang beliau keluarkan. Dari hal tersebut tidak menjadikan beliau semakin terpuruk dan terus menerus menangis menyesalinya. Bukan masalah uang tapi bagaimana menggerakkan orang-orang menghargai karya teman. Di Wonosobo belum ada guru menulis, dan belum ada aturan kenaikan pangkat dengan menulis buku.

Setelah bukunya difotokopi akhirnya beliau melaporkan ke Kepala Dinas. Padahal beliau  baru saja jadi PNS, masih dua tahun diangkat yakni tahun 2010. Tahun 2010 diangkat, tahun 2011 membuat buku UKA dan 2012 buku UKG. Baik buku UKA maupun buku UKG, tergolong buku mayor semua. Kepala Dinas memberi apresiasi yang sangat bagus. Kepala Dinas mengatakan seharusnya guru muda disokong dan disuport karyanya, bukan dijatuhkan karyanya. Bu Salamah tidak mengetahui kelanjutan penyelesaian laporannya. Hanya ketika melapor disertai foto dan bukti yang telah dilakukan teman-temannya. Namun setelah kejadian itu Beliau sering diundang menjadi narasumber di mana-mana. Dari buku itu mendapat pundi-pundi uang sebagai nara sumber.

Setelah buku UKG beliau terus menulis, banyak buku yang beliau tulis. Hari demi hari beliau semakin mencintai menulis dan mencintai tulisannya. Terutama tulisannya di instastory salah satu sosial media. Yang ditulis dan diposting di instastory  WhatsApp dibaca oleh 600 sampai dengan700 orang.  Postingannya  tentang motivasi, keterpurukan, kegaulauan dan kesedihan, serta bagaimana bisa bangkit dan berdiri lagi untuk sukses berkarya.

Buku fenomenal yang menguntungkan baginya adalah terbitan tahun 2015. Dokter mengatakan beliau tidak bisa hamil karena menderita suatu penyakit. Tapi beliau tidak percaya maka tetap berusaha supaya bisa hamil dengan jalan bayi tabung. Kemudian ketika putranya telah lahir, Beliau bingung untuk mendapatkan beaya pengobatan anaknya. Ia belum bersertifikasi, gajinya masih Rp2.700.000. Alhasil beliau menulis buku Drilling Psikotes diterbitkan bulan Agustus. Bulan Oktober ludes, bukunya  mendapat predikat  best seller. Mungkin Allah menetapkan bahwa dari keterpurukan dan kesakitan harus tetap semangat. Beliau tidak putus asa dan marah kepa Allah dan manusia. Bukunya bisa menghasilkan pundi -pundi uang untuk membeli apapun. Bisa digunakan untuk apa saja kebutuhan hidupnya. Sekarang untuk bisa menerbitkan buku tidak perlu membuat proposal. Justru penerbit yang memintanya untuk membuat buku sampai sekarang. Dan beliau selalu siap.

Dari menulis buku spikotes banyak manfaat karena akhirnya bisa menjadi mentor psikotes. Di rumahnya banyak orang berdatangan untuk mendapatkan bimbingan. Beliau mulai bekerja  6.30 sampai 16.00. Kemudian membimbing psikotes jam 17.00-22.00, jam 23.00 digunakan mengurus keluarga. Musim CPNS kesibukannya membuat soal dan menetapkan prediksi soal. Tahun 2015 banyak guru yang diloloskan  menjadi CPNS. Mereka mendapat nilai dengan predikat nilai tinggi. Tahun 2018 banyak guru yang ikut bimbingan psikotes dan tes PNS dan berhasil. Tahun 2019 guru yang dibimbingnya, 98 % lolos SKD CPNS. Separuh lolos SKB. Saat ini di rumahnya masih membimbing 25 guru SD yang siap tes SKB.

Dari royalty buku bisa mengobati anak yang menderita kista di otak. Karena putra lahir dari bayi tabung maka rentan dengan berbagai penyakit, salah satunya kista. Untuk itu membutuhkan beaya ratusan juta rupiah. Dari royalti menulis buku pada penerbit mayor  putranya bisa berobat berkali-kali. Royalti  itu bisa menghidupi keluarga. Beliau berharap para guru bisa menjadi penulis buku mayor. Terus berjuang jangan menegok ke belakang. Semoga bisa menjadi penulis pada penerbit mayor. Aamiin.