Selasa, 06 Desember 2022

Catatan Harian: Identifikasi Masalah Pembelajaran (IMP)

 

Tanggal 2 November masih mengikuti diklat daring. Beberapa guru terlihat antusias mengikuti diklat bersama mentor Ibu Emy Rosyidah. Namun ada beberapa guru yang meletakkan kameranya agak tinggi sehingga kerudungnya saja yang kelihatan. Ternyata mereka dalam kondisi mengantuk. Daripada kelihatan menguap maka lebih aman menunjukkan bagian atas kepalanya aja. Rasa kantuk dapat dikendalikan dengan mengonsumsi makanan ringan dan minum kopi. Namun ada aturan dalam zoom ini, peserta tidak boleh makan, minum dan video harus nyala. Jika ingin ke kamar mandi harus izin host/mentor. Materi yang dibahas terkait  masalah kesulitan belajar pada siswa yang dipengaruhi faktor internal maupun eksternal.

Masalah Internal Belajar 

Masalah internal belajar dapat digali dengan tahapan sebelum belajar, selama proses belajar dan sesudah belajar. Dari sisi interaksi belajar dapat dipisahkan dari dimensi guru dan dimensi siswa. Dari dimensi siswa sebelum belajar terdapat faktor minat, kecakapan dan pengalaman. Selama proses belajar terdapat beberapa unsur yang mempengaruhi seperti motivasi, konsentrasi, pengolahan pesan, menyimpan pesan, menggali pesan yang telah disimpan dan unjuk hasil belajar. Begitupun setelah proses belajar terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi yakni motivasi, konsentrasi, pengolahan pesan, menyimpan pesan, menggali pesan yang telah disimpan dan unjuk hasil belajar. Ada kesamaan faktor yang mempengaruhi ketika selama belajar dan sesudah belajar. Dari dimensi guru, sebelum proses KBM terdapat kegiatan pengorganisasian belajar. Selama proses belajar berkaitan dengan bahan pembelajaran, sumber pembelajaran dan metode pembelajaran. Sesudah kegiatan belajar mengajar akan dilakukan evaluasi hasil belajar.

Sebagaimana dijelaskan di atas, terkait dimensi siswa sebelum belajar terdapat faktor minat, kecakapan dan pengalaman. Minat  meliputi kesediaan siswa mencatat, mempersiapkan buku dan alat tulis yang diperlukan. Terkadang jika kurang berminat siswa akan cenderung mengabaikan kesiapannya untuk belajar. Yang dimaksud pengalaman siswa adalah pengalaman terkait materi pembelajaran dan pelajaran yang telah dikuasai sebelumnya.

Jika di atas telah dijelaskan tentang dimensi siswa sebelum belajar, maka berikutnya akan dibahas faktor-faktor  yang mempengaruhi siswa selama dan sesudah belajar berupa motivasi, konsentrasi, pengolahan pesan, menyimpan pesan, menggali pesan yang telah disimpan dan unjuk hasil belajar. Motivasi dapat menjadi kekuatan pendorong untuk mengoptimalkan potensi yang ada dalam diri peserta didik. Rendahnya motivasi merupakan masalah serius dalam pembelajaran. Indikator  adanya motivasi yang tinggi pada siswa adalah ketahanan dalam belajar (perhatian), kesungguhan menyimak pelajaran, kesungguhan melaksanakan tugas, keaktifan bertanya dan menjawab dalam proses belajar. Konsentasi merupakan salah satu aspek psikologis yang tidak mudah diketahui orang lain. Kesulitan konsentrasi merupakan indikator adanya masalah belajar yang dihadapi siswa dan menjadi kendala dalam mencapai hasil belajar yang diharapkan. Sehingga membutuhkan kecakapan dan perhatian guru membimbing peserta didik.

Berikutnya kecakapan mengolah informasi.  Dalam hal ini berkaitan erat dengan kemampuan guru mengolah bahan ajar, sebagai proses berfikir untuk mengolah informasi yang diterima menjadi bermakna.  Siswa diharapkan melakukan proses pesan yang diterima: dilihat, didengar, dirasakan sehingga bermakna dalam dirinya. Maka peran guru sangat diperlukan dalam membantu peserta didik agar dapat memberi makna yang didapat dari proses pembelajaran, yang berorientasi pada perkembangan dan kemampuan berfikir siswa. Kecakapan menggali hasil belajar adalah suatu proses mengaktifkan kembali pesan-pesan tersimpan. Pesan yang diterima tidak otomatis dapat kita panggil kembali. Kesulitan dalam menggali kembali pesan-pesan merupakan kendala dalam perkembangan proses belajar peserta didik. Implikasinya guru hendaknya berupaya untuk mengaktifkan siswa melalui pemberian tugas, latihan-latihan terkait rumus-rumus sehingga dapat meningkatkan daya kemampuannya.

Sebagai seorang guru maupun pengawas tentunya harus memahami kebiasaan belajar siswa. Kebiasaan belajar ini merupakan perilaku belajar seseorang yang telah tertanam dalam waktu yang relatif lama sehingga memberikan ciri dalam aktivitas belajar. Namun ada kebiasaan belajar yang tidak baik antara lain:  belajar tidak teratur, daya tahan belajar rendah, belajar menjelang ada penilaian/ujian,  tidak memiliki catatan pembelajarn lengkap, tidak bisa membuat ringkasan,  tidak ada motivasi memperkaya materi pembelajaran.

Adapun penyebab kesulitan belajar dari faktor internal antara lain: 1)input (pengaruh panca indera, kesulitan dalam persepsi visual),  2)integration, terkait dengan short term memory yang membuat peserta didik kesulitan dalam mempelajari materi tanpa pengulangan, 3)storage, berkaitan dengan memori atau daya ingat, 4)output, informasi yang telah diproses otak akan muncul dalam bentuk respon melalui kata-kata, menulis atau menggambar.

Masalah Eksternal Belajar

Beberapa masalah ekternal belajar adalah guru, lingkungan sosial, kurikulum dan sarpras. Pertama guru, dengan perkembangan teknologi informasi, ilmu pengetahuan dan budaya maka guru dituntut memiliki ketrampilan untuk memilih topik, aktivitas, dan strategi pembelajaran yang berorintasi menyampaikan informasi tapi juga agar membuat siswa belajar secara bebas. Guru juga dituntut mampu mengembangkan pendekatan pembelajaran karena kritisnya masyarakat terhadap perkembangan pendidikan. Gurupun harus mempertimbangkan faktor perkembangan TIK yang memberikan informasi yang sangat cepat dan mudah didapat sehingga guru diharapkan meningkatkan kompetensinya. Faktor keberagaman kemampuan intelegensi siswa sehingga guru harus memahami karakteristik siswa sebelum membuat atau melaksanakan sebuah desain pembelajaran.

Kedua, lingkungan sosial. Sekolah merupakan lingkungan atau sistem sosial dalam skala kecil yang mempunyai pengaruh positif/negatif. Ketiga kurikulum, merupakan panduam yang dijadikan guru sebagai kerangka acuan untuk mengembangkan proses pembelajaran. Kurikulum juga merupakan salah satu dasar untuk membuat desain pembelajaran. Seyogyanya kurikulum bersifat fleksibel mengikuti perubahan dari yang terjadi di masyarakat. Keempat sarpras, sarana dan prasarana yang ada di dalam madrasah ketersediaannya sangat mendukung keberhasilan proses pembelajaran.

Guru mempunyai fungsi sebagai pembimbing siswa agar siswa mau belajar sehingga mampu mengenal dan mengatasi kesulitan belajar siswa. Maka diharapkan guru mampu: 1) memberikan informasi yang diperlukan dalam proses belajar, 2)membantu setiap siswa dalam mengatasi masalah pribadi yang berdampak pada motivasi belajar, 3)mengevaluasi hasil setiap langkah kegiatan yang telah dilakukan, memberikan kesempatan yang memadai sehingga siswa dapat belajar sesuai karakteristiknya, memahami setiap murid secara individu atau kelompok.

Langkah untuk bimbingan belajar : 1) identifikasi, suatu kegiatan yang mengarah untuk menemukan kesulitan belajar siswa dengan melakukan analisa data hasil belajar, absensi siswa di kelas, wawancara dengan siswa, menyebar angket untuk memperoleh data permasalahan belajar, tes untuk memperpleh data tentang kesulitan belajar atau masalah yang dihadapi siswa; 2) diagnosis, meruapakan keputusan atau penentuan mengenai hasil dari pengoahan data tentang siswa yang mengalami kesulitan belajar dengan cara menentukan keputusan masalah jenis kesulitan belajar siswa, keputusan mengenai faktor-faktor yang menjadi penyebab kesulitan belajar, keputusan mengenai jenis mapel yang mengalami kesulitan belajar, membandingkan nilai individu untuk setiap mapel dengan rata-rata nilai seluruhnya, membandingkan nilai yang diperoleh  terhadap batas minimal tujuan pembelajaran; 3)prognosis, merujuk pada aktivitas penyusunan rencana atau program yang diharapkan dapat membantu mengatasi masalah belajar seperti bentuk treatmen yang harus diberikan, bahan atau materi yang diperlukan, metode yang digunakan, alat bantu mengajar yang diperlukan, waktu kegiatan dilaksanakan; 4)terapi atau pemberian bantuan. Pemberian bantuan bagi siswa yang mengalami kesulitan belajar telah disusun pada tahap prognosis yang mencakup bimbingan belajar kelompok,  bimbingan belajar individual,  pengajaran remedial, pemberian bimbingan pribadi, alih tangan khusus, tindak lanjut.


Minggu, 04 Desember 2022

Catatan Harian: SUPAK

 

Supervisi Akademik

Mencatat kembali materi OJT pertama tentang Supervisi Akademik (Supak). Materi ini mengingatkan kembali kegiatan Bapak Pengawas Bina di Kecamatan Durenan. Ternyata Supak ini tugas yang melekat pada pengawas madrasah.  Supervisi Akademik meliputi pemantauan, pembinaan, bimlat dan penilaian.  Pemantauan merupakan kegiatan untuk  mengetahui keterlaksanaan SKL, standar isi, standar proses dan standar penilaian. Pembinaan guru merupakan kegiatan pengawasan untuk peningkatan kompetensi guru untuk menunjang pelaksanaan  tugas pokok guru. Bimlat adalah kegiatan untuk meningkatkan profesionalisme guru khususnya dalam mengoptimalkan  pelaksanaan tugas pokok. Penilaian dalam supervisi akademik sejatinya berupa PKG dalam tugas pokok guru.

Tujuannya adalah mengembangkan profesionalisme guru, monitoring proses pembelajaran, membina komitmen guru terhadap tugas dan tanggung jawabnya. Metode yang dapat digunakan jika secara individual dengan kunjungan/observasi kelas, kunjungan antar kelas, pertemuan individu, evaluasi diri. Secara kelompok dengan pertemuan/rapat, diskusi kelompok, pelatihan.

Langkah pengawasan akademik adalah: 1) Pra observasi, adanya upaya menjalin keakraban dengan guru, menyepakati fokus supervisi, menyepakati instrumen yang akan digunakan; 2)observasi, melaksanakan pengamatan sesuai kesepakatan, menggunakan instrumen sesuai kesepakatan, mencatat prilaku siswa dan guru, tidak mengganggu KBM; 3) pasca supervisi, menanyakan pendapat guru tentang PBM yang sudah dilakukan, menunjukkan data hasil pengamatan, mendiskusikan secara terbuka hasil observasi, memberikan penguatan positif untuk perbaikan, menentukan rencana pengawasan berikutnya.

Evaluasi Pendidikan

Dalam melaksanakan evaluasi pendidikan terdapat tahapan evaluasi yaitu: 1)perencanaan, menyiapkan segala sesuatu yang diperlukan dalam evaluasi (Mis. Instrumen); 2)pelaksanaan, melaksanakan evaluasi menggunakan metode yang efektif dalam mengevaluasi; 3)tahap akhir, menyusun laporan hasil evaluasi, membuat rekomendasi dan pertimbangan.

Dalam melaksanakan  evaluasi ada beberapa kegiatan yang dilakukan:1) penyusunan kisi-kisi dan instrumen, evaluasi pembelajaran, evaluasi keberhasilan pendidikan; 2)pemantauan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar; 3)pembinaan guru dalam pemanfaatan hasil belajar; 4)PKG; 5) PKKM

Kriteria evaluasi atau ukuran yang menjadi dasar penilaian atau penetapan sesuatu umumnya ditulis dalam rentang nilai yang diikuti dengan kategori yang memudahkan dalam memberikan pemaknaan  dengan kategori dan rentang secara berurutan sebagai  berikut:

1.      amat baik,  91-100

2.      baik, 76-90

3.      cukup, 61-75

4.      sedang, 51-60

5.      kurang, ⩽ 50

Manfaat evaluasi bagi pengawas sekolah (internal) sebagai umpan balik untuk perbaikan perencanaan dan pelaksanaan evaluasi. Bagi sekolah (eksternal) dalam upaya tindak lanjut perbaikan  dan untuk memberikan pertimbangan dan rekomendasi pengembangan

Catatan Harian: SUPERMAN

 

Mengikuti zoom meeting pada pukul 14.00 WIB selama OJT-1 tidak maksimal. Seperti si buta yang mengidentifikasi gajah. Sudah lelah seharian mengajar, mempersiapkan PAS. Maka catatan harian ini saya tulis untuk mengingat kembali materi yang tercecer. Kembali mengingat tugas pengawas madrasah yang membutuhkan pendekatan demokratis dan humanis  adalah tugas yang kelima, yakni melakukan Penilaian Kinerja Kepala Madrasah. Kegiatan ini termasuk supervisi manajerial (superman). Sejatinya tugas ini untuk pengawas madya dan utama, tidak untuk pengawas muda. PKKM  dimulai dari persiapan, pelaksanaan penilaian, analisis hasil penilaian, pelaporan hasil penilaian, dan perencanaan PKB kepala madrasah. PKKM mMenggunakan instrumen: 1) kepribadian dan sosial, 2)kepemimpinan pembelajar, 3)pengembangan madrasah, 4)manajemen sumber daya, 5)kewirausahaan, 6) supervisi pembelajaran.

Keenam, pembimbingan dan pelatihan profesional guru/kepala madrasah di MGMP/KKM. Kegiatan ini berupa: 1) pembimbingan pengawas sekolah muda dan pengawas sekolah madya (khusus bagi pengawas sekolah madya dan pengawas sekolah utama), 2)Pembimbingan dan pembuatan KTI, 3)pelaksanaan pembimbingan dan pelatihan guru dengan tugas tambahan, 4)program perencanaan pembelajaran, 5)pelaksanaan pembelajaran, 6)pelaksanaan penilaian hasil pembelajaran.

Dimensi kompetensi supervisi manajerial menurut Permendiknas Nomor 12 Tahun 2007 adalah: 1) menguasai metode, teknik, dan prinsip-prinsip supervisi dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan di sekolah, 2) menyusun program pengawasan berdasarkan visi-misi-tujuan dan program pendidikan di sekolah, 3)menyusun metode kerja dan instrumen yang diperlukan untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi pengawasan di sekolah, 4)menyusun laporan hasil-hasil pengawasan dan menindaklanjutinya untuk perbaikan program pengawasan berikutnya di sekolah, 5)membina kepala sekolah dalam pengelolaan dan administrasi satuan pendidikan berdasarkan manajemen peningkatan mutu pendidikan di sekolah, 6) membina kepala sekolah dan guru dalam melaksanakan bimbingan konseling di sekolah, 7) mendorong guru dan kepala sekolah dalam merefleksi hasil-hasil yang dicapainya untuk menemukan kelebihan dan kekurangan dalam melaksanakan tugas pokok di sekolah, 8)memantau pelaksanaan Standar Nasional Pendidikan dan memanfaatkan hasil-hasilnya untuk membantu kepala sekolah dalam mempersiapkan akreditasi.

Pengawasan manajerial merupakan kegiatan profesional yang dilakukan oleh pengawas sekolah dalam rangka membantu kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan lainnya guna meningkatkan mutu dan efektivitas penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran. Pengawasan majerial ini memiliki prinsip antara lain: berkesinambungan, tidak otoriter, komprehensif, demokratis, konstruktif dan integral.  Ada beberapa pilihan metode yang bisa digunakan antara lain: monitoring, evaluasi, FGD/DKT, workshop, DELPHI.

Teknik pengawasan dapat dilakukan secara individual dan kelompok. Supervisi manajerial yang dilakukan secara individual merupakan pelaksanaan pengawasan yang diberikan kepada kepala sekolah atau personil lainnya yang mempunyai masalah khusus  dan bersifat perorangan. Sedangkan kelompok merupakan salah satu cara melaksanakan program pengawasan yang ditunjuk pada dua orang atau lebih. Jenis program pengawasan antara lain: program tahunan, program semester, rencana pengawasan manajerial. Dengan langkah-langkah membuat perencanaan, melaksanakan, menyusun pelaporan  dan melaksanakan evaluasi dan rencana tindak lanjut.

Jadi kesimpulannya alur pengawasan manajerial adalah membuat perencanaan, pelaksanaan, pelaporan dan evaluasi. Perencanaan  pengawasan manajerial dituangkan dalam program pengawasan yang dibuat awal tahun bersamaan dengan rencana program pengawasan  lainnya, meliputi:

1.      Program tahunan

2.      Program semester

3.      Rencana Pengawasan Manajerial (RPM)

Sabtu, 03 Desember 2022

Pendampingan Mentor: Pendalaman Materi Bimbingan

 

Tanggal 1 November 2022 awal pendampingan oleh mentor.  Tepat pukul 12.00 minta izin kepala madrasah untuk persiapan zoom meeting. Setelah melaksanakan kewajiban sebagai hamba Allah segera membuka  LMS Pusdiklat.  Mentor Ibu Emi Rosyidah  menyampaikan pendalaman materi bimbingan OJT-1.  Tujuan dari materi ini adalah memberikan pembekalan seluruh dimensi kompetensi yang diperlukan bagi seorang pengawas sekolah dalam menjalankan tugasnya. Dengan kompetensi yang diperlukan untuk jabatan fungsional pengawas sekolah/madrasah adalah: 1) kompetensi kepribadian, kompetensi supervisi manajerial, kompetensi supervisi akademik, kompetensi evaluasi pendidikan, kompetensi penelitian dan pengembangan dan kompetensi sosial.

Menurut mentor rincian ekuivalensi beban kerja pengawas sekolah berdasarkan Permendikbud Nomor 15 Tahun 2018 sebagai berikut: 1) menyusun program pengawasan, 2) melaksanakan pembinaan guru, 3)melaksanakan pembinaan  guru dan/atau kepala madrasah, memantau pelaksanaan SNP (standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidikan dan tenaga kependidikan, standar sarpras, standar pengelolaan, standar pembiayaan dan standar penilaian pendidikan), 4) melaksanakan PKG dan/atau Kepala Sekolah, 5)melaksanakan evaluasi hasil pelaksanaan program pengawasan pada sekolah binaan, 6) mengevaluasi hasil pelaksanaan program pengawasan tingkat kabupaten/kota atau provinsi, 7)menyusun program pembimbingan dan pelatihan profesional guru dan kepala sekolah di KKG/MGMP/MGP dan/atau KKKS/MKS dan sejenisnya, 8) melaksanakan pembimbingan dan pelatihan professional bagi guru dan kepala sekolah di MGMP/KKM, melaksanakan pembimbingan dan pelatihan kepala sekolah dalam menyusun program sekolah, rencana kerja, pengawasan dan evaluasi, kepemimpinan sekolah dan sistem informasi serta manajemen, 10) mengevaluasi hasil pembimbingan dan pelatihan professional guru dan kepala sekolah.

Pertama, pembinaan terhadap guru terkait dengan beban kerja guru mencakup kegiatan pokok sesuai dengan PP Nomor 19 Tahun 2017. Beban kerja guru tersebut adalah: 1) merencanakan pembelajaran atau pembimbingan, 2) melaksanakan pembelajaran atau pembimbingan, 3)menilai  hasil pembelajaran atau pembimbingan, 4)melaksanakan tugas tambahan yang melekat pada pelaksanaan kegiatan pokok  sesuai dengan beban kerja guru, 5)membimbing dan melatih peserta didik.

Kedua, pembinaan terhadap kepala madrasah sesuai PMA Nomor 58 Tahun 2017 tentang Kepala Madrasah antara lain: 1) menyusun rencana kerja 4 tahun (RKJM), 2) menyusun rencana kerja tahunan (RKAM), 3) mengembangkan kurikulum dokumen1, 2 dan 3, 4) menetapkan pembagian tugas  dan pendayagunaan guru dan tenaga kependidikan, 5)menandatangani ijazah, surat keterangan hasil ujian akhir, surat keterangan pengganti ijazah, dokumen akademik lainnya, 6)melakukan PKG dan tenaga kependidikan.

Ketiga, pemantauan 8 Standar Nasional Pendidikan (SNP) yaitu standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidikan dan tenaga kependidikan, standar sarpras, standar pengelolaan, standar pembiayaan dan standar penilaian pendidikan. Dari 8 SNP tersebut yang merupakan aspek akademik adalah standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, dan standar penilaian. Sasaran pemantauan semua sekolah binaan yang menjadi tanggung jawabnya. Sedangkan untuk aspek manajerial  yaitu standar pendidikan dan tenaga kependidikan, standar sarpras, standar pengelolaan serta  standar pembiayaan.

Keempat, Penilaian kinerja guru (akademik). Penilaian kinerja guru yang dilakukan oleh pengawas sekolah muda/madya/utama adalah menganalis hasil PKG  yang dilakukan oleh kepala madrasah/guru senior yang terdiri dari 14 kompetensi. Hasil analisis tersebut digunakan sebagai dasar untuk merencanakan Pengembangan Keprofesionalan Berkelanjutan (PKB).

Jumat, 02 Desember 2022

Tawakal pada Allah

 



Pukul 04.11 WIB tepatnya hari Sabtu tanggal 3 Desember 2022 telah berkemas rapi. Hari ini persiapan pulang menuju kota tercinta Trenggalek, meninggalkan Hotel Platinum yang megah. Rasanya setelah satu bulan lebih mengikuti diklat ini. Menjalani garis takdir dengan tawakal, ikhlas dan sabar. Permintaan dari atasan yang tak bisa ditolak. Jalani dan lakukan yang terbaik. Teringat waktu itu, dari 8 orang yang ditunjuk, saya yang belum meminta rekomendasi dari kepala sekolah. Padahal asesmen hampir dilaksanakan. Utusan dari pendma menelusuri ke madrasah. Berdiskusi dengan kepala madrasah dan pengurus. Inilah saat haru ketika pengurus keberatan. Namun sebagai bawahan harus menjalani tugas dari atasan langsung, apapun itu. Akhirnya rekomendasi dari kepala madrasah di bawa pengawas bina ke pendma Trenggalek.

Tanggal 31 Oktober dimulai On the Job Training pertama. OJT-1 ini dipandu oleh ibu mentor Emi Rosyidah dari Kediri. Seorang pengawas dari kabupaten Kediri yang low profil, kalem dan menenangkan. Materi pertama Overview Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).  Menjelaskan alur pelatihan PJJ yang dilaksanakan oleh Pusdiklat tahun 2022. Di jelaskan cara resgistrasi pada laman simdiklat. Cara pelaksanaan diklat secara mandiri, live chat, diskusi, evaluasi, unduh materi, unggah tugas menggunakan laman pjjtekniskemenag.net. Juga terkait penyampaian materi secara langsung menggunakan webex dengan link yang sudah disediakan oleh panitia.

Kala itu pusdiklat langsung memanggil calon peserta melalui kanwil Kemenag Provinsi secara online melalui simdiklat. Peserta melakukan registrasi secara online melalui aplikasi simdiklat dan mengirim berkas persyaratan secara digital. Ternyata peserta  belum bisa melakukan  registrasi secara mandiri. Registrasi lanjutan ini dilakukan oleh PIC Simdiklat. Kelihatan panitia melakukan verifikasi calon peserta dan menetapkan sebagai calon peserta definitif bila memenuhi persyaratan, atau mengembalikan calon peserta yang tidak memenuhi syarat. Alhamdulillah, lolos seleksi administrasi. Panitia kala itu membuat saluluran komunikasi dan koordinasi pelaksanaan melalui group media sosial bagi peserta dengan nama WAG calon Angkatan XVI dan Angkatan XVI kelompok 2 dengan walas Ibu Emi Rosyidah. Proses selanjutnya adalah log in, di sini panitia  membuat username dan password  pada laman website pjjtekniskemenag.net sebagai akun masuk pertama kali. Masuklah dengan log in melalui laman website pjjtekniskemenag.net.

Setelah peserta berhasil login  dengan menggunakan  password yang telah diubah, peserta langsung masuk pada laman dashboard secara otomatis. Pada laman tersebut terdapat dua tab yaitu timeline dan diklat. Saya harus memilih tab diklat dan akan muncul nama saya. Sekanjutnya mengikuti pembelajaran pada setiap materi pelatihan dengan melakukan pre test  belajar bersama mentor dan post test.

Minggu, 23 Oktober 2022

Hasil Akreditasi 2022

 

Ketika hasil akreditasi tahun 2022  keluar dan MIM Kamulan mendapat nilai 92 (predikat  A). Bagi  saya merupakan anugerah dari Allah yang luar biasa. Bila pengurus kurang puas dengan hasil tersebut dan membandingkan dengan MIM Bangun Munjungan yang mendapat nilai 93. Saya hanya tersenyum saja. Prinsip saya, setiap tugas yang dibebankan pada saya akan dilaksanakan dengan sungguh-sungguh. Segala daya upaya akan dikerahkan untuk menyelesaikannya. Namun untuk hasil tetap tawakal pada Allah. Kalau mau berfikir jernih ada beberapa hal menyebabkan hasil belum maksimal. Mengingat point rasio guru sertifikasi dengan  jumlah tenaga pendidik hanya 4:13. Salah satu asesor yang dikirim ke MIM Kamulan dari Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP). Beliau memiliki kemampuan memvisitasi dan menggali data dengan cermat. Bahkan tidak segan kalimat yang dilontarkan penuh pressure. Selain itu hanya sebagian guru yang respek menyiapkan bukti fisik dokumen akreditasi tahun 2022. Sedangkan yang lainnya hamil tua ada pula yang keluarganya sedang sakit. Berbeda dengan akreditasi sebelumnya semua guru kompak menjalankan tugasnya sesuai dengan hasil rapat rutin. Untuk menjadi guru model saja, guru yang ditunjuk tidak siap. Padahal waktu tinggal dua hari kedatangan para asesor.

Pada hari pertama, asesor lebih fokus pada bukti fisik di meja standar mutu lulusan, mutu guru, dan managemen sekolah. Kepada para guru, asesor menanyakan tentang pemberian reward maupun punishmen pada siswa. Bagaimana teknik pemberiannya  kepada siswa yang berhasil dan siswa yang melanggar tata tertib. Asesor minta ditunjukkan aturan tertulis untuk memberi tindak lanjut pasca pemberian reward dan punishmen. Beliau juga menanyakan dasar penentuan memilih guru mengikuti workshop, diklat atau seminar. Teknik pelaksanaan tindak lanjut (diseminasi) setelah guru mengikuti workshop, diklat atau seminar. Menurut Beliau ada satu strategi untuk menentukan guru mewakili sekolah mengikuti workshop, diklat atau seminar. Salah satu pertimbangannya adalah guru yang rapor kinerjanya bagus. Begitupun Beliau menerapkan di Perguruan Tinggi tempat mengabdi. Selain itu Beliau juga menanyakan tentang rapor mutu MIM Kamulan. Hari pertama banyak ilmu yang kami peroleh, dan menjadi motivasi bagi saya untuk mengabdi di MIM Kamulan dengan lebih baik.

Alasan asesor belum membahas standar proses pembelajaran pada hari pertama, karena standar ini akan dilihat pada hari kedua. Hari kedua (hari Sabtu) selain pengamatan proses pembelajaran juga akan dilaksanakan wawancara dengan siswa, wali siswa, pengurus, komite dan para alumni. Pada kegiatan pengamatan proses pembelajaran dua orang guru model akan divideo selama kurang lebih dua jam setengah. Sedangkan guru lainnya yang mengajar di 4 kelas akan langsung divisitasi oleh dua orang asesor. Sesekali saja asesor melakukan visitasi di dua kelas model. Setelah selesai pembelajaran asesor melakukan wawancara dengan peserta didik. Kegiatan dilanjutkan wawancara dengan wali siswa, pengurus, komite dan para alumni.

Sebelum kegiatan ramah tamah asesor menyampaikan hasil rangkuman visitasi, kesan/pesan dan masukan kepada kepala madrasah dan guru. Beliau menginginkan guru mengajar sebagaimana yang dilakukan guru hari itu.  Pembelajaran berbasis IT, menggunakan pendekatan HOTS (seperti project based learning, problem based leraning, discovery dan inquiry), serta menumbuhkan kemampuan 4 C (critical thinking, creativity, colaboration dan communication). Serta penanaman karakter pada siswa dalam pembelajaran. Asesor menyampaikan pesan siswa untuk MIM Kamulan agar kegiatan pengembangan diri berupa pembelajaran TIK diadakan kembali. Juga kantin sekolah diharap untuk kembali dibuka menyiapkan makanan dan minuman sehat bagi siswa. 

Kamis, 20 Oktober 2022

Kenangan Banjir di Trenggalek Tahun 2006 dan 2022

 

Pada tanggal  19 Oktober 2022 terjadi banjir bandang di Kabupaten Trenggalek. Sehingga kesulitan untuk bisa masuk sekolah. Jalan yang biasa saya lalui adalah Desa Kedunglurah atau Desa Dungbajul. Bila dua desa ini tidak bisa dilalui alternatif terakhir melewati Desa Gandong. Namun ketiganya tidak bisa dilalui karena  arus air yang deras. Saya terkepung wilayah yang mengalami banjir, tidak bisa ke mana-mana. Hanya membaca berita dari berbagai media terkait banjir Trenggalek. Beberapa teman yang mengajar di MIM Kamulan dan menjadi relawan menyarankan untuk tidak ke sekolah karena kondisi air yang masih tinggi. Sebetulnya banjir telah melanda Trenggalek sejak tanggal 18 Oktober 2022. Semula banjir terjadi di Trenggalek bagian barat seperti Tamanan, Ngares, Ngantru, Kelutan, Sambirejo, Sumbergedong, Sumberdadi, Santren, juga daerah sekitar RSUD dr. Sudomo. Sedangkan di Kecamatan Pogalan yang terdampak banjir Desa Pogalan, Ngadirenggo, Nglembu, Ngetal dan Ngulan kulon. Sedangkan di desa saya, Ngadirejo Kecamatan Pogalan yang terdampak adalah dusun Gambang dan Alasmalang karena dekat dengan aliran sungai besar. Untuk Kecamatan Durenan yang mengalami musibah ini adalah Desa Durenan, Pandean dan Semarum. Hingga saat ini wilayah Pandean masih tergenang air cukup tinggi.

Bersyukurnya, terkepung banjir ketika berada di rumah sendiri. Sedangkan kejadian di tahun 2006 ketika Trenggalek terjadi banjir bandang posisi saya masih di sekolah. Kala itu kepala sekolah menginformasikan bahwa debit air di Sungai Ngasinan mencapai 750m3/detik. Sedangkan di dataran tinggi Bendungan telah terjadi bencana longsor yang mengakibatkan korban jiwa. Maka terjadilah banjir bandang terbesar yang pernah saya ingat. Saat itu kepala sekolah nekat untuk pulang ke rumahnya (Sukarame). Sampai di Durenan, Beliau harus mendorong sepedanya sampai Kedunglurah karena arus air yang deras dan cukup tinggi. Saya tetap di sekolah sambil menunggu informasi genangan air surut. Karena air tetap tidak surut suami menjemput saya, menerobos arus air. Dia melajukan motor dengan kecepatan tinggi agar mampu melawan arus air. Namun ketika hendak pulang berboncengan oleh fihak keamanan diarahkan lewat Gandong karena wilayah Durenan tidak bisa dilewati. Sepanjang jalan Durenan-Gandong banyak relawan yang membantu para pengendara. Di tengah perjalanan air dari sungai meluap dan  mengalir deras. Hal itu menjadikan motor yang kami tumpangi oleng. Untung beberapa relawan membantu agar kendaraan tetap tegak dan tetap melaju pelan. Beberapa meter motor melaju sampailah di wilayah aman. Kami segera menuju ke barat pulang ke rumah dengan sehat walafiat. Demikian kenangan ketika banjir bandang menerjang Trenggalek pada tahun 2006.


Untuk hari ini tanggal 20 Oktober 2022, berangkat ke sekolah. Meskipun beberapa wilayah air masih menggenang. Berangkat lewat Desa Kedunglurah, ternyata di depan Konter Ijo air masih tinggi. Jika putar balik mencari jalur lain bisa terlambat ke sekolah, maka melaju terus. Sesuai pesan suami, kendaraan harus melaju kencang. Agar tidak macet di tengah genangan air. Ketika motor melajukan kencang memang mampu mengatasi genangan air. Meskipun dampaknya air tersembur ke seluruh tubuh. Sehingga sekujur tubuh basah kuyup, tetap semangat dan bersabar. Meskipun ada beban pikiran, ijazah SD milik anak masih belum saya ambil. Sekolahnya tergenang air sampai setinggi dada  orang dewasa. 

 

 

Minggu, 09 Oktober 2022

Literasi Sains (Part 2)

 

Literasi sains sejatinya kemampuan mengidentifikasi, memahami dan memaknai isu terkait sains yang  diperlukan sesorang  untuk mengambil keputusan berdasarkan bukti-bukti saintifik. Pada lietarsi ini, kemampuan menggunakan pengetahuan sains (pengetahuan konten,  pengetahuan prosedural dan pengetahuan epistemic) untuk  menje;askan fenomena alam secara ilmiah, mengevaluasi dan merancang penyelididkan ilmiah, serta menafsirkan data dan bukti secara ilmiah. Dalam literasi sain siswa dapat menanya, menemukan, dan menentukan keputusan yang dikembangkan dari rasa keingintahuannya berkaitan  dengan pengalaman hidupnya sehari-hari dapat dimakanai. Pemahaman dan pemaknaan terhadap karakteristik sains  merupakan ciri seseorang yang melek sains. Dengan cara  melakukan penyelididkan ilmiah, kesadaran akan sains dan teknologi yang membentuk lingkungan material, intelektual dan budaya serta keinginan  untuk terlibat dalam isu-isu yang terkait sains.

Literasi sains merupakan  bagian dari literasi dasar yang diperlukan dalam mendukung kecakapan abad 21. Siswa dapat meningkat pemahaman melalui kegiatan bertanya dalam proses: mengidentifikasi masalah, mengajukan hipotesis, mendesain prosedur eksperimen, melakukan eksperimen dan observasi, mengumpulkan dan mengolah data yang akurat, mengaplikasi metode numerasi, menjelaskan berbagai eksperimen.

Beberapa model pembelajaran pada  literasi sains: 1) problem based learning, 2) model inquiry learning, 3) model discovery learning, 4) model LOK-R. Pertama, sintak model based learning: orientasi peserta didik  pada masalah, mengorganisasikan peserta didik dalam belajar, membimbing penyelidikan individual maupun kelompok, mengembangkan dan menyajikan hasil belajar, menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah. Kedua, sintak model inquiry learning antara lain: tahap orientasi, merumuskan masalah, merumuskan hipotesis,tahap pengumpulan data, mengkaji hipotesis dan menarik kesimpulan. Ketiga, sintak model discovery learning: pemberian rangsangan, pernyataan/identifikasi masalah, pengumpulan data, pengolahan data, pembuktian. Keempat, sintak model pembelajaran LOK-R:  tahap literasi, tagap orientasi,  taha kolaborasi dan tahap refleksi.

Di bawah ini merupakan contoh skenario pembelajaran pada literasi sains yang saya susun secara sederhana untuk  materi organ tubuh manusia:

SKENARIO PEMBELAJARAN

Capaian Kompetensi

:

Mampu menjelasakan organ pernapasan dan fungsinya pada hewan dan manusia, serta cara memelihara kesehatan organ pernapasan manusia.

Membuat model sederhana organ pernapasan manusia

Sub Kompetensi

:

Mampu menjelasakan organ pernapasan dan fungsinya pada manusia, serta cara memelihara kesehatan organ pernapasan manusia.

Membuat model sederhana organ pernapasan manusia

Materi

 

Organ pernapasan dan cara memelihara kesehatan organ pernapasan manusia.

Model Pembelajaran

 

Model Pembelajaran Berbasis Lingkungan (MPL-Proyek)

 

Aktivitas/Kegiatan Guru/Sintak Pembelajaran

Aktivitas/Kegiatan Guru/Sintak Pembelajaran

Tahap Awal Pembelajaran

1)          1) Memberikan apersepsi pandemi covid-19 dengan menanyakan aktivitas siswa menerapkan                     protokol  kesehatan ketika hendak berangkat sekolah

01. Tuliskan persiapan  apa saja yang kamu lakukan sebelum sekolah untuk menerapakan protokol kesehatan! (4 menit)

Tahap Inti Pembelajaran

Fase 1. Penentuan Objek Pengamatan

2)                2) Menjelaskan tujuan pembelajaran

02.  Tulisakn pembelajaran yang menarik  bagimu dan alasannya! (2 menit)

3)                 3) Menentukan objek di lingkungan sekitar madrasah (Kelas 1, 2,3,4,5) yang akan diamati

            03. Tuliskan  jenjang kelas yang akan diamati! (2 menit)

04. Tuliskan masalah pokok penting tentang yang akan diamati! (2 menit)

Fase 2. Pembentukan Kelompok Kerja Peserta Didik

4)                  4)Membantu peserta didik dalam membuat kelompok

           05. Tuliskan  nama-nama teman sekelompokmu! (2 menit)

Fase 3. Pembagian Tugas Pengamatan

5)                    5)Mengorganisasi peserta didik dalam mengamati siswa yang mengalami gangguan pernapasan                   (menderita batuk dan flu)

            06. Tuliskan jumlah siswa kelas 1, 2, 3,4 ,5 yang menderita batuk dan flu! (3 menit)

Fase 4. Penjelasan Tentang  Hal Diamati

6)                      6)Membantu peserta didik menjelaskan hal-hal yang perlu diamati, agar dapat mengumpulkan                  informasi yang sesuai untuk dijadikan bahan eksperimen

07. Tulislah  hal-hal penting yang diamati dalam pengamatan penyebab menderita batuk dan flu. (3 menit)

Fase 5. Penugasan Pengamatan

7)                  7) Menugasi seluruh kelompok untuk menuju objek pegamatan masing-masing

      08. Tuliskan keadaan siswa yang menderita batuk dan flu! (10 menit)

8)            08) Membantu penyelidikan  atau  eksperimen  sederhana tentang pembuatan  model sederhana                    organ pernapasan manusia

    09. Tulisakan alat dan bahan untuk membuat model sederhana organ pernapasan manusia                 (5  menit)

Fase 6. Penyempurnaan Catatan Hasil Pengamatan

9)           09) Memberi waktu peserta didik dalam merapikan catatan hasil pengamatan dan menyiapkan karya             yang akan disajikan berupa pembuatan model sederhana organ pernapasan manusia

010. Tuliskan hasil penyelidikan kelompok dalam bentuk model sederhana organ pernapasan manusia (17 menit)

Fase 7. Pelaporan  Hasil Pengamatan dan Diskusi Kelompok

10           10)  Membantu peserta didik dalam mempresentasikan karya yang akan disajikan berupa model                      sederhana organ pernapasan manusia

011. Tuliskan hal yang penting  dan perlu dijelaskan berdasarkan pentajian tiap kelompok (5 menit)

 Fase 8. Penulisan Teks Deskripsi Hasil Pengamatan

11         11) Membantu peserta didik mendeskripsikan  hasil pengamatan dalam bentuk bentuk paragraf                       deskripsi

012. Tuliskan hal yang penting  dan perlu dijelaskan berdasarkan penyajian tiap kelompok berupa teks deskripsi di kertas manila (5 menit)

Fase 9. Pameran Hasil Kerja

12          12) Mengarahkan peserta didik untuk memajang hasil karya berupa model sederhana organ                           pernapasan manusia dan deskripsi hasil pengamatan

013. Tuliskan  hasil yang kamu peroleh dari proyek kamu buat, bagian-bagian organ pernapasan, bagian pernapasan dan fungsinya, bagian pernapasan yang sering terserang virus dn bakteri  (3 menit)

Fase 10. Pengamatan dan Komentar Kelas

1              13) Membantu peserta didik  dalam diskusi, menanggapi hasil kelompok lain

014. Tuliskan perbedaan hasil yang kamu peroleh dari proyek yang telah kamu buat, dengan  hasil yang peroleh temanmu di kelompok lain! (2 menit)

Fase 11. Pelaksanaan Refleksi

1              14) Membantu peserta didik melakukan refleksi  atau evaluasi terhadap penyelidikan yang telah                      mereka presentasikan

015. Tuliskan hal baru dan hal yang masihperlu ditingkatkan berdasarkan pembelajaran tentang organ pernapasan dan kesehatan organ pernapasan! (2 menit)

Tahap Akhir Pembelajaran

15)         Membantu menyimpulkan pembelajaran tentang organ pernapasan dan

    016. Tuliskan secara singkat kesimpulan pembelajaran tentang organ pernapasan dan kesehatan organ pernapasan!

16)         Menyampaikan tugas untuk penguatan dan pengayaan

 

 


Jumat, 07 Oktober 2022

Literasi Sains (Part 1)

 



Pengawas Madrasah gencar membahas tentang pendidikan abad 21. Kemampuan literasi selalu menjadi bahan diskusi pada rapat dinas guru. Karena kemampuan literasi merupakan hal yang fundamental yang harus dimilikinya siswa dalam menghadapi era global agar dapat beradaptasi di berbagai situasi. Namun jika masih ada kebijakan pembelajaran'menggunakan LKS, kenyataan ini bertolak belakang dengan hasil diskusi pada rapat dinas. Orientasinya hanya pada kecepatan menyelesaikan materi, mendapatkan keuntungan dari penyedia LKS.

Jika kita mau membaca kembali, betapa besar manfaatnya kemampuan literasi bagi siswa. Kita ambil contoh saja literasi sains dalam pembelajaran. Literasi sains ini merupakan kemampuan untuk memahami sains, mengkomunikasikan sains, serta menerapkan sains untuk memecahkan masalah. Guru memiliki peranan untuk memotivasi siswa mempertimbangkan strategi pembelajaran yang sesuai dengan kondisi dan potensi peserta didik yang mana pada proses menitikberatkan pada pemberian pengalaman langsung dan mengaplikasikan hakikat sains. Bisakah kemampuan itu dicapai jika menggunakan LKS?



Abad 21 ditandai pesatnya perkembangan sains dan teknologi dalam kehidupan masyarakat. Untuk itu pendidikan harus mampun menyiapkan sumber daya manusia yang memiliki kemampuan menghadapi berbagai tantangan dalam kehidupan. Maka kompetensi yang harus dimiliki siswa antara lain: ketrampilan belajar, berinovasi, menguasai media dan informasi. Maknanya siswa harus memiliki kemampuan berfikir kreatif dalam memecahkan masalah, kemampuan berkomunikasi dan berkolaborasi. Pembelajaran yang semula berpusat pada guru kini beralih pada siswa sebagai pusat pembelajaran.

Sabtu, 17 September 2022

BUNDA MODIS: NGOMBE DEGAN, CINTA BERUTANG, BERSINAR DAN CERDAS

 


Pada tanggal 18 September 2022 mengikuti Rapat Pleno Darma Wanita Persatuan Kemenag Kabupaten Trenggalek. Dengan susunan acara: 1)Pembukaan, 2)Pembacaan ayat suci Al-Quran, 3)Menyanyikan lagu Indonesia raya, 4)Pembacaan notulen rapat bulan lalu, 5)Pembacaan absensi, 6)Sambutan Ketua DWP Kemenag, 7) Penyampaian Ketrampilan, 8)Doa. Dalam sambutannya Ibu Ketua DWP Kemenag Trenggalek  melakukan evaluasi  terhadap petugas yang dilaksanakan dengan baik. Beliau juga menyampaikan bahwa provinsi Jawa Timur menjadi peserta tes Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) terbanyak. Meskipun kemarin peserta tes IVA di kemenag Trenggalek masih 51 orang. Untuk itu DWP yang telah berani melakukan kegiatan, maka akan berani menindak lanjuti. Dengan pemberian pendampingan dan motivasi serta penyuluhan secara face to face bagi peserta yang positif. Bagi yang kelainan/positif merasa nyaman penyuluhan dilakukan dengan daring.

Selain itu Beliau juga bangga dengan adanya launching senam modis DWP Kemenag Kabupaten Trenggalek. Senam modis ini adalah senam Bunda Modis. Bunda Modis adalah sebuah akronim.  Ibu Bangkit Untuk Negara Damai Aman yang Moderat, Inspiratif, Inovatif, Santun. Bunda Modis ini memiliki beberapa best practice yang merupakan implementasi dari nilai-nilai moderasi beragama oleh agen moderasi beragama DWP Kemenag Kabupaten Trenggalek. Kegiatan tersebut antara lain: 1) Implementasi pada masyarakat melalui BUNDA NGOMBE DEGAN (Ngobrol Moderasi Beragama Melalui  Demontrasi, Pengajian dan Arisan), 2)Implementasi  pada keluarga melalui  BUNDA CINTA BERUTANG (Cerita, Narasi, tanya Jawab, Bermain Ular Tangga), 3) Implementasi pada peserta didik melalui BUNDA BERSINAR (Bermain, Diskusi, Seminar), 4) Implementasi pada pesantren melalui BUNDA CERDAS (Ceramah, Diskusi, Tanya Jawab dan Simulasi).

Progres agen moderasi beragama DWP Kemenag Trenggalek adalah penerapan di madrasah (MI, MTs, MA), sekolah (SD,SMP, SMA), maupun pesantren. Program lanjutan  berupa: 1) evaluasi dan kompetisi pada Hari Amal Bakti (HAB) Kemenag, 2)sasaran DWP Wilker dan provinsi Jatim, 3) kampung moderasi, 4) madrasah MODIS BERSINAR (Bulan Moderasi). Ibu Ketua DWP Kemenag Trenggalek juga menyampaikan  adanya 2 kegiatan DWP Kementerian Agama RI dan Provinsi. Pada tanggal 5 September 2022 adanya Webinar Pernikahan di Bawah Umur. Pernikahan di bawah umur yang dilakukan di luar ketentuan kementerian agama. Memiliki dampak berbahaya apalagi dilakukan hubungan di luar nikah. Anak-anak sekarang kelihatannya mereka di dalam kamar. Namun mereka terkadang asyik menyimak tayangan pornografi. Ini awal tejadinya hubungan di luar nikah. Untuk itu kita harus joint dengan sosmed mereka. Dan harus tahu password handphone anak. Hal ini dilakukan sebagai bentuk kehati-hatian kita. Zaman sekarang bagi anak situs porno bukan hal yang tabu. Seringkali ketika kita browsing, mencari/membuka materi di google muncul iklan konten pornografi.

Selain Webinar Pernikahan di Bawah Umur, pada tanggal 6 September 2022 telah diadakan Webinar tentang Perempuan dan Orang Muda dalam Kegiatan Ekstrimisme. Stigma perempuan keibuan, lemah lembut berangsur-angsur sirma. Sekarang perempuan memiliki power untuk terlibat dalam kegiatan ekstrimisme. Beberapa kejadian teror bom pelakunya adalah perempuan dan remaja. Untuk itu Beliau menegaskan semua anggota DWP merupakan agen moderasi beragama. Semua istri pegawai agama agen moderasi beragama. Baik melalui Bunda cinta berutang (di rumah masing-masing), Bunda ngombe degan (di masyarakat), Bunda Bersniar (bagi para guru) dan Bunda Cerdas (bagi pengasuh pondok pesantren). Bulan Desember mulai rutin melakukan kegiatan. Masyarakat akan dimintai tanggapannya sebagai pengukuran. Jika belum akan akan maka akan dibenahi agar mengarah pada kesempurnaan.