Senin, 12 Oktober 2020

5 TEKNIK MENCIPTAKAN PUISI

 



Puisi dalam keseharian sering kita gunakan untuk media mencurahkan isi hati. Ketika sedih kita tuliskan kesedihan itu dalam bait-bait puisi. Kala bahagia tanpa sadar kita gerakkan jari-jari menuliskan baris-baris kebahagiaan. Begitupun ketika hati kita berontak dengan suatu tatanan yang bertentangan hati nurani, kadang kita suarakan lewat puisi. Untuk lebih memahami tentang puisi, kali ini pokok bahasan kita tentang puisi. Sebagaimana yang telah dijelaskan oleh Ya’ Dedi di group menulis para guru.

Pengertian Puisi

Makna puisi merupakan bentuk karya sastra yang terikat oleh irama, rima dan penyusun bait dan baris yang bahasanya terlihat indah dan penuh makna.

Jenis Puisi:

Jenis puisi beraneka ragam, di antaranya: (1)Puisi lama masih terikat dengan jumlah baris, bait ataupun rima (sajak). Puisi lama adalah pantun dan syair. (2) Puisi modern tidak terikat pada bait, jumlah baris, atau sajak dalam penulisannya. Sehingga puisi modern disebut puisi bebas.(3) Puisi diafan/transparan adalah puisi yang mudah dipahami isinya karena makna yang dimaksudkan sudah jelas dari kata-kata yang dipergunakan.(4) Puisi komtemporer merupakan puisi yang mengutamakan permainan bunyi untuk menimbulkan kesan keindahan.(5)Puisi mbeling yaitu puisi yang tidak patuh pada aturan atau kaidah penulisan puisi.

Langkah - langkah membuat puisi

1.      Kreatif
Sikap kreatif sangat dibutuhkan dalam menciptakan sebuah puisi yang dapat ditumbuhkan dengan membiasakan hal-hal berikut : (a)Temukan ide dari dalam diri. Sebuah puisi sering kali tercipta dari sebaris atau dua baris bait tulisan acak dan kadang tidak begitu jelas. Selanjutnya, cobalah untuk menambahkan dengan menulis kata atau kalimat yang berhubungan dengan kalimat acak tadi. Untuk mendapatkan ide dari kalimat acak tersebut, ada beberapa hal yang bisa dilakukan adalah dengan menuliskan kata atau frasa apapun yang muncul secara spontan di kepala saat memikirkan ide tersebut. Biar mengalir apa adanya, tulis apapun yang muncul tanpa diubah sedikitpun. (b)Membaca dan mendengarkan. Bagi pembuat puisi pemula, mendapatkan ide tentang puisi yang akan ditulis tidaklah mudah. Berikut beberapa solusi yang bisa membantu menemukan ide tersebut. (c)Perbanyak membaca. Untuk mendapatkan ide yang banyak. Cari lirik lagu favorit dan baca lirik tersebut layaknya sebuah puisi.

2.      2.   Tingkatkan Kualitas  Puisi

Cara Meningkatkan Kualitas Puisi berikut ini: (a) Pilih tema puisi yang sesuai dengan keinginan dan kegemaran. Dengan begitu, akan memudahkan dalam menulis puisi tersebut. (b)Perhatikan diksi. Lakukan pemilihan kata yang tepat. Pilih kata yang memiliki rima yang sesuai. Tentukan tema yang cocok dan tepat. Agar puisi terdengar lebih berirama. Gunakan kalimat-kalimat kiasan agar puisi berkesan memiliki makna yang lebih dalam dan luas. Hindari menggunakan kata-kata yang tidak penting, karena kata-kata yang tidak penting akan membuat puisi terkesan kurang bagus dan membosankan. (c)Deskripsikan suasana dalam puisi.
Berikan penggambaran suasana dalam puisi, agar pembaca semakin terbawa ke dalam isi dari puisi tersebut. Makna yang akan disampaikan juga akan lebih mudah dimengert oleh pembaca.
(d)Berikan pesan. Belajarlah untuk menyisipkan sebuah pesan yang tersirat agar puisi memberikan manfaat bagi pembaca. Bagian ini merupakan bagian tersulit dan juga terpenting dalam membuat puisi. Sebab, jika puisi yang ditulis tidak memiliki makna apapun, pembaca hanya akan melupakannya sebab tak ada sesuatu yang membekas di benak pembaca.

3.      3.   Buatlah sebuah puisi yang memiliki nyawa (roh)

Berikut hal-hal yang harus dilakukan untuk memberikan nyawa pada puisi : (a) Setelah selesai membuat puisi, baca kembali dengan hati-hati dan penuh penghayatan. Rasakan puisi tersebut dan berikan penilaian apakah puisi tersebut sudah layak untuk disebarkan atau belum. Perhatikan juga apakah masih ada bagian yang harus dibenahi. (b) Bagikan puisi dengan teman-teman terdekat. Bagikan puisi kepada teman untuk mendapatkan penilaian dari mereka, apakah puisi tersebut sudah bagus atau belum. Jangan takut dengan komentar yang kurang menyenangkan, karena dari penilaian dan krtik tersebut seseorang bisa mengembangkan kemampuannya dalam menulis puisi.

 5 Teknik membuat Puisi:

Teknik termudah membuat sebuah puisi yang untuk dapat kita gunakan mengungkapkan perasaan antara lain: Pertama, Palagan nama-nama. Adalah cara menghindar dari membicarakan sesuatu secara detail, panjang lebar dan bertele-tele. Teknik ini bisa meloncat dari satu nama ke nama lain. Kedua, Teknik Keragu-raguan. Adalah cara mengemukakan pendapat atau pernyataan yang tampak kuat kemudian disangkal sendiri oleh penyairnya.

Tukang Kunci

 

Berpeci putih, perangaimu mirip orang suci

Rautmu serupa petapa paling sabar di bumi

Ditebali jenggot dan cambang kusut masai

Kau seperti pengkhutbat yang lari dari toa

Tidak. Tidak. Kau tak ingin berkhutbah

Kau tak suka cocot corong dan pengeras suara

Sebab kuping adalah gua, tempat para nabi

Menemukan diri dan Tuhanya

Tidak. Tidak. kau tak tahu jarak diri dan Tuhan

Tabir tipis yang tak tertembus mulut dan mata bebal

maka kaupun memilih menjadi perajin besi

Mengantur logam berat di mana malam berkarat

Tidak. Tidak.kau yakin, taka da yang paham

Paham hantam kelambu alam dan rahasia malam

 

Ketiga, Menyontek, Adalah menyalin bentuk puisi orang lain. Teknik ini dapat membantu pada saat sedang buntu tanpa ide.

Embun Bertasbih

Embun bertasbih

Mesjid-mesjid pagi membiarkan keheningan

Tahmid dalam batin manusia pilihan

Langit,

Meninggikan takbir

Bumi,

Melambungkan debar

Hai, pagi yang dikasihi

Tanyakan pada langit yang meninggikan takbir

Mengapa masih menyembunyikan getir

 

Hasil         Hasilnya  setelah di benahi:

Hujan Bertasbih

 Hujan bertasbih

Masjid-masjid malam membiarkan keheningan

Tinggal dalam batin malaikat

Bumi,

Melamakan sujud

Langit,

Menyasikannya menangis

O,  malam yang diberkati

Tanyakan pada bumi yang melamakan sujud

Mengapa masih menyamarkan senyum

 

 

 Kempat, teknik sebab akibat. Teknik ini sebenarnya teknik yang paling wajib dipelajari dan dipraktikkan oleh sorang penyair. Teknik ini akan menuntun kita ke jalan logika sebuah puisi. Kadangkala penyair terlalu sibuk dengan fantasi, sehingga hal yang buru-buru ia tumpahkan ke dalam puisi-puisinya menjadi karya yang alien, puisi yang  hanya dimengerti oleh penulisnya. teknik sebab akibat ini akan menjadi semacam control, karena ada garis khusu yang membimbing pikiran kita.

 

Kucing

Ia melihat seekor kucing

Ia melihat seekor kucing berbulu abu-abu

Ia melihat seekor kucing berbulu abu-abu berekor panjang

Ia melihat seekor kucing berbulu abu-abu berekor panjang bermata biru berkilat-kilat

Ia melihat seekor kucing berbulu abu-abu berekor panjang bermata biru berkilat-kilat  seperti kegirangan

Ia melihat seekor kucing berbulu abu-abu berekor panjang bermata biru berkilat-kilat  seperti kegirangan menyantap sepotong kepala  ayam

Ia melihat seekor kucing berbulu abu-abu berekor panjang bermata biru berkilat-kilat  seperti kegirangan menyantap sepotong kepala  ayam di bawah sebuah meja makan

 

Kelima, Kata ke kata.  Teknik ini merupakan teknik bagaimana mengganti kata benda dengan misal tempat menjadi kata abstrak.

Memetik hasrat

Seharum nurani

Remah-remah ruh

Pancing sembahyang

 

TAN      TANAKA (Puisi Pendek): adalah puisi pendek dengan pola 5-7-5-7-7

 

Hangat mentari

Langkah kaki ke sawah

Mengayun caangkul

Tunas harapan tumbuh

Tersiram bulir peluh

4 komentar:

  1. Saya kok jadi penasaran ingin membaca puisi hasil buah tangan penjengan langsung ya...

    BalasHapus
  2. Siap ada Mas, ketika mengantarkan anak di Jakarta
    BERAT HATI
    Menata hati
    Enyahkan duri menusuk direlung sukma
    Niatan mulai goyah
    Usik keteguhan hati
    Jakarta yang padat penuh sesak, mampukah kamu
    Udara pekat, panas seakan siap menggilas
    Jangan tinggalkan di sini, itulah kata hati
    Akankah keteguhan ini porak poranda
    Keteguhan semula sekokoh karang
    Aku menatap gedung menjulang
    Resah menampar, seakan ku terkapar
    Tapi si Sulung menatap, meyakinkan
    Aku kembali merenung
    Berurai air mata keraguan
    Air mata berlinang tiada tertahan
    Relakah aku membiarakannya sendiri
    Atau membawanya kembali
    Tapi ia lelaki harus mandiri

    Jakarta, 27 April 2019

    BalasHapus