Ketika kegiatan di madrasah mulai padat, peran kepala madrasah
sangat dibutuhkan untuk mendampingi guru
agar kegiatan berlangsung dengan baik. Kegiatan yang perlu segera dikerjakan adalah
berkas untuk monev PIP, Monev BOS, Porseni MI, dan akreditasi. Guru mulai mendiskusi
peranan kepala madrasah dalam mengelola kegiatan sehingga berjalan serempak dan
hasilnya memuaskan. Kepala madrasah tidak bisa serta merta mengatakan madrasah
lain bisa, mengapa kita tidak bisa. Namun harus memiliki solusi yang tepat dalam
meraih suatu keberhasilan. Kepala madrasah juga memiliki peran penting dalam
mengelola madrasah sehingga memiliki keberhasilan seperti madrasah lain. Jangan samapai banyak kegiatan di luar madrasah lebih diutamakan. Sehingga banyak kegiatan madrasah yang masih terbengkalai.
Akhirnya saya mengajak diskusi teman terkait peranan kepala
madrasah. Fokusnya tentang Permendiknas Nomor
13 Tahun 2007 tentang peranan kepala sekolah/madrasah. Kepala madrasah harus
menguasai dimensi kompetensi kepribadian, manajerial, kewirausahaan, supervisi, dan
sosial. Sebagai seorang pemimpin, kamad
juga berperan sebagai manajer. Yang harus menciptakan budaya dan iklim madrasah
yang inovatif dan kondusif. Kamad juga merupakan faktor kunci yang menentukan kesuksesan
madrasah dalam menyelesaikan semua tugas yang menjadi tanggung jawabnya (monev
PIP, Monev BOS, Porseni MI, dan akreditasi). Yang utama kebijakan yang ambil
harus tepat sasaran. Dengan banyaknya agenda yang harus diselesaikan maka harus
bertindak fast respon. Dalam waktu
yang singkat harus bisa menyelesaikan semua tugas. Tugas jangan sampai
dibiarkan menumpuk. Akhirnya harus lembur siang malam agar tugas tepat waktu.
Akan sangat bijak jika dikerjakan rutin setiap hari, sehingga dalam tenggat
waktu yang ditentukan tugas selesai dikerjakan dengan rapi.
Sebagai seorang guru nasehat teman di atas benar-benar saya simak
dengan baik. Karena kiat-kiatnya untuk menggapai keberhasilan yang menjadi visi
misi madrasah sangat bagus. Kepala madrasah harus memiliki strategi dalam
memecahkan masalah, melakukan supervisi dengan baik, mampu bekerja sama dengan
warga madrasah. Memiliki kemampuan membangun jaringan kerja dan dukungan dengan masyarakat,
dan instansi lain. Yang utama adalah menyusun agenda agar tidak tumpang tindih.
Terlalu banyak kegiatan sosial yang dilakukan, sehingga kegiatan madrasah
terbengkalai. Sejenak saya tertegun dengan semangatnya untuk membaca dan
mencari informasi tentang pendidikan. Agar memiliki informasi paling banyak dan
terbaik dibanding dengan bawahannya, pendidik dan tenaga kependidikan.
Semangatnya menjadi pelopor dalam memahami informasi tentang
pendidikan, bertujuan agar dirinya menjadi tempat bertanya bagi pengurus
madrasah, komite madrasah, pendidik, tenaga pendidikan, wali murid mapun murid.
Sikap ini bukan merupakan perilaku otoriter/dominan. Manfaatnya agar kamad
mampu mendistribusikan informasi penting kepada warga madrasah. Mampu memonitor
dan mengelola informasi madrasah serta mampu memanfaatkan kemajuan teknologi
informasi. Dengan demikian kamad mampu melaksanakanan tugas pokok dan fungsinya
secara professional. Sehingga visi dan misi madrasah tercapai, bukan hanya
sebagai slogan semata.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar