Minggu, 05 September 2021

GELEM DAN MANIS

 

Membaca 15 menit sebelum proses pembelajaran

Jika kita menelaah indikator keenam belas pada standar akreditasi madrasah tahun 2021. Erat kaitannya dengan penerapan gerakan GELEM, dan MANIS. Gerakan Literasi Madrasah  disingkat dengan GELEM. MANIS adalah gerakan Madrasah Menulis. Marilah kita pelajari lebih lanjut indikator keenam belas tersebut, yang berbunyi “Guru melakukan pembiasaan literasi membaca dan menulis”. Maka indikator itu terkait sekali dengan gerakan literasi madrasah dan madrasah menulis. Indikator  keenam belas  ini memiliki sub indikator  guru melakukan pembiasaan literasi membaca dan menulis di madrasah yang berdampak pada terbentuknya budaya membaca dan menulis di luar kelas. Menghasilkan karya-karya literasi seperti majalah dinding, cerpen, dan karya tulis lainnya. Serta terpublikasinya karya literasi siswa di masyarakat. Peranan semua guru sangat dibutuhkan menggiatkan literasi.

Harapan dari indikator keenam belas ini siswa aktif membaca sebelum proses pembelajaran (15 menit sebelum proses pembelajaran). Siswa aktif membaca dan menulis pada saat proses pembelajaran. Siswa aktif membaca di luar jam pelajaran di pojok baca/perpustakaan. Siswa mampu menghasilkan karya literasi seperti majalah dinding, cerpen, dan karya tulis lainnya. Terdapat fasilitas pemajangan hasil karya tulis siswa pada tempat yang telah disediakan. Siswa  diberi kemudahan mengakses fasilitas pemajangan karya tulis siswa. Siswa  memiliki hasil karya tulis di media cetak madrasah. Siswa  memiliki hasil karya tulis di media elektronik/sosial. Siswa mengikuti kegiatan lomba karya tulis baik di lingkungan madrasah maupun di luar madrasah.

Penyerahan hadiah lomba artikel tingkat madrasah

Dari amanat indikator tersebut ada beberapa kegiatan yang telah dilakukan MIM Kamulan. Antara lain mengikutkan siswa dalam lomba menulis artikel yang diadakan UNESA, lomba cipta dan baca puisi yang diadakan HW Trenggalek. Lomba menulis artikel tingkat madrasah bagi guru dan siswa. Guru mengikuti lomba menulis artikel dan puisi tingkat kecamatan dan kabupaten. Menyiapkan papan madding untuk diisi hasil karya siswa. Juga memiliki perpustakaan sekolah yang memadai,mempunyai perpustakaan kelas, memiliki sudut baca. Juga adanya kegiatan membaca 15 sebelum pembelajaran dimulai. Sejatinya dalam indikator keenam belas ini semua guru yang harus membimbing siswa untuk aktif melakukan kegiatan literasi. Namun sebaiknya guru juga memberi contoh, bahwa semua guru juga aktif berliterasi. Semua guru menggerakkan kegiatan literasi madrasah.

Gerakan Literasi Madrasah sebenarnya merupakan upaya untuk menjadikan madrasah sebagai masyarakat pembelajar yang gemar berliterasi. Yang bertujuan agar madrasah itu sebagai taman belajar yang menyenangkan dan ramah anak. Kegiatan Literasi mencakup 3 tahap, yang terdiri dari: tahapan pembiasaan, tahapan pengembangan, dan tahapan pembelajaran. Tahapan pembiasaan yang dapat dilakukan adalah membiasakan membaca 15 menit di awal pelajaran dan membaca buku di sudut baca. Tahapan pengembangan dilakukan dengan cara menulis komentar singkat, merangkum apa yang dibaca, membuat peta pikiran pada setiap sub tema. Tahapan pembelajaran dilakukan dengan cara meningkatkan kemampuan literasi di semua mata pelajaran, teknik membaca efektif, membaca dalam hati dan membaca nyaring. Jadi, jika madrasah sudah menerapkan GELEM otomatis tidak akan kesulitan melengkapi tagihan indikator keenam belas.

Sedangkan Madrasah Menulis (MANIS) merupakan gerakan membudayakan dan membiasakan menulis pada guru, tenaga pendidik dan siswa untuk menghasilkan produk tulisan sesuai kemampuannya. Ada beberapa jenis gerakan pada MANIS antara lain: Gelis, Sulis dan Kamis. Guru menulis atau Gelis merupakan upaya kemenag untuk membiasakan guru menulis. Memberi contoh pada siswa-siswinya. Siswa menulis atau disebut juga dengan gerakan Sulis. Sulis merupakan gerakan literasi yang mengharapkan guru mampu membimbing dan mendampingi siswanya untuk menulis karya sederhana seperti komik, pantun, puisi dan lain-lainnya. Bisa juga siswa diminta untuk menyusun hasil wawancara, membuat poster dan membuat laporan pengamatan sederhana serta laporan percobaan sederhana. Gerakan Kepala menulis/ Kamis adalah kegiatan kepala madrasah untuk menulis buku. Peluang kepala menulis lebih banyak karena waktu luang kepala madrasah sambil mengerjakan tugas managerial. Karena kepala madrasah bisa jadi tidak harus mengajar.

Tidak perlu repot menyiapkan dokumen baru jika MANIS dan GELEM diterapkan secara konsisten.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar