Membaca 15 menit sebelum proses pembelajaran |
Jika kita menelaah indikator keenam belas pada standar
akreditasi madrasah tahun 2021. Erat kaitannya dengan penerapan gerakan GELEM, dan
MANIS. Gerakan Literasi Madrasah
disingkat dengan GELEM. MANIS adalah gerakan Madrasah Menulis. Marilah
kita pelajari lebih lanjut indikator keenam belas tersebut, yang berbunyi “Guru melakukan pembiasaan
literasi membaca dan menulis”. Maka indikator itu terkait sekali dengan gerakan
literasi madrasah dan madrasah menulis. Indikator
keenam belas ini memiliki sub indikator guru melakukan pembiasaan literasi membaca dan
menulis di madrasah yang berdampak pada terbentuknya budaya membaca dan menulis
di luar kelas. Menghasilkan karya-karya literasi seperti majalah dinding, cerpen,
dan karya tulis lainnya. Serta terpublikasinya karya literasi siswa di
masyarakat. Peranan semua guru sangat dibutuhkan menggiatkan literasi.
Harapan dari indikator keenam belas ini siswa aktif membaca
sebelum proses pembelajaran (15 menit sebelum proses pembelajaran). Siswa aktif membaca dan menulis pada saat proses pembelajaran. Siswa aktif
membaca di luar jam pelajaran di pojok baca/perpustakaan. Siswa mampu menghasilkan
karya literasi seperti majalah dinding, cerpen, dan karya tulis lainnya.
Terdapat fasilitas pemajangan hasil karya tulis siswa pada tempat yang telah
disediakan. Siswa diberi kemudahan
mengakses fasilitas pemajangan karya tulis siswa. Siswa memiliki hasil karya tulis di media cetak madrasah.
Siswa memiliki hasil karya tulis di
media elektronik/sosial. Siswa mengikuti kegiatan lomba karya tulis baik di
lingkungan madrasah maupun di luar madrasah.
Penyerahan hadiah lomba artikel tingkat madrasah |
Dari amanat indikator tersebut ada beberapa kegiatan yang telah
dilakukan MIM Kamulan. Antara lain mengikutkan siswa dalam lomba menulis
artikel yang diadakan UNESA, lomba cipta dan baca puisi yang diadakan HW
Trenggalek. Lomba menulis artikel tingkat madrasah bagi guru dan siswa. Guru
mengikuti lomba menulis artikel dan puisi tingkat kecamatan dan kabupaten. Menyiapkan
papan madding untuk diisi hasil karya siswa. Juga memiliki perpustakaan sekolah
yang memadai,mempunyai perpustakaan kelas, memiliki sudut baca. Juga adanya kegiatan
membaca 15 sebelum pembelajaran dimulai. Sejatinya dalam indikator keenam belas
ini semua guru yang harus membimbing siswa untuk aktif melakukan kegiatan
literasi. Namun sebaiknya guru juga memberi contoh, bahwa semua guru juga aktif
berliterasi. Semua guru menggerakkan kegiatan
literasi madrasah.
Gerakan Literasi Madrasah sebenarnya merupakan upaya untuk
menjadikan madrasah sebagai masyarakat pembelajar yang gemar berliterasi. Yang
bertujuan agar madrasah itu sebagai taman belajar yang menyenangkan dan ramah
anak. Kegiatan Literasi mencakup 3 tahap, yang terdiri dari: tahapan
pembiasaan, tahapan pengembangan, dan tahapan pembelajaran. Tahapan pembiasaan
yang dapat dilakukan adalah membiasakan membaca 15 menit di awal pelajaran dan
membaca buku di sudut baca. Tahapan pengembangan dilakukan dengan cara menulis
komentar singkat, merangkum apa yang dibaca, membuat peta pikiran pada setiap
sub tema. Tahapan pembelajaran dilakukan dengan cara meningkatkan kemampuan
literasi di semua mata pelajaran, teknik membaca efektif, membaca dalam hati
dan membaca nyaring. Jadi, jika madrasah sudah menerapkan GELEM otomatis tidak
akan kesulitan melengkapi tagihan indikator keenam belas.
Sedangkan Madrasah Menulis (MANIS) merupakan gerakan
membudayakan dan membiasakan menulis pada guru, tenaga pendidik dan siswa untuk
menghasilkan produk tulisan sesuai kemampuannya. Ada beberapa jenis gerakan
pada MANIS antara lain: Gelis, Sulis dan Kamis. Guru menulis atau Gelis
merupakan upaya kemenag untuk membiasakan guru menulis. Memberi contoh pada
siswa-siswinya. Siswa menulis atau disebut juga dengan gerakan Sulis. Sulis
merupakan gerakan literasi yang mengharapkan guru mampu membimbing dan
mendampingi siswanya untuk menulis karya sederhana seperti komik, pantun, puisi
dan lain-lainnya. Bisa juga siswa diminta untuk menyusun hasil wawancara,
membuat poster dan membuat laporan pengamatan sederhana serta laporan percobaan
sederhana. Gerakan Kepala menulis/ Kamis adalah kegiatan kepala madrasah untuk
menulis buku. Peluang kepala menulis lebih banyak karena waktu luang kepala
madrasah sambil mengerjakan tugas managerial. Karena kepala madrasah bisa jadi
tidak harus mengajar.
Tidak perlu repot menyiapkan dokumen baru jika MANIS dan GELEM diterapkan secara konsisten.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar