Hari
ini mendapat informasi dari teman bahwa mulai tanggal 25 September 2021 kami
berempat akan mengikuti kegiatan sertifikasi guru Alquran. Bapak yang bertugas
sebagai waka kurikulum memberikan motivasi. Agar 4 orang guru yang akan ikut
sertifikasi menyiapkan diri dengan baik. Program ini nanti akan dilaksanakan
selama 3 hari. Dengan tujuan membimbing para guru menyampaikan metodologi
mengajar Alquran dengan metode Ummi. Selain itu guru juga dilatih mengelola
pembelajaran Alquran dengan metode Ummi yang menyentuh hati dan menyenangkan.
Guru yang lulus dalam sertifikasi guru Alquran ini kelak akan mendapat
sertifikat sebagai pengajar Alquran
metode Ummi. Semoga saya lulus.
Adapun
materi yang menjadi bahasan dalam kegiatan sertifikasi antara lain: (1) Visi
dan misi, (2)Sistem penjaminan mutu, (3) Metodologi belajar mudah baca Alquran,
(4) Classroom management, (5) Tartil Quran, (6) Ghoroib Alquran, (7)Tajwid dasar, (8) Administrasi Pembelajaran
Alquran, (9) Micro Teaching. Itulah
materi yang akan disampaikan saat sertifikasi guru Alquran. Berharap pada Allah
saya lulus, jika tidakpun saya tetap tawakal. Karena semua telah menjadi
ketentuan dariNya.
Kegiatanpada
sertifikasi yang terkaitkan dengan visi pembelajaran metode Ummi adalah menanamkan
generasi Qurani pada guru. Sedangkan misinya mengajarkan Alquran sebagai media ibadah
dan dakwah. Sistem penjaminan mutu pembelajaran Alquran dengan metode Ummi
adalah memberikan pemahaman calon guru bahwa 60% mutu ada ditangan guru. Dan
memahamkan calon guru tentang 10 pilar sistem penjaminan mutu. Kelebihan dari
metodologi belajar baca Alquran dengan metode Ummi memang mudah dan menyentuh
hati. Karena metode ini membangun sikap dan mengasah ketrampilan calon guru
tentang cara mengajar membaca Alquran. Tentunya dengan menyenangkan dan
menyentuh hati. Pada kegiatan classroom
management membekali calon guru untuk membangun sikap positif dan disiplin
pada siswa ketika dalam kelas. Begitu pula dalam kegiatan tartil Alquran calon
guru akan mendalami membaca Alquran
secara tartil sesuai standar metode Ummi. Juga strategi guru dalam
menyampaikannya kepada peserta didik. Pemantapan dan pembinaan lagu murottal metode Ummi untuk calon guru.
Sedangkan
pada kegiatan ghoroib Alquran calon
guru akan dibina agar lebih memahami dan mampu mempraktikkan bacaan-bacaan pada
Alquran yang musykilat/asing serta
teknik mengajarkannya pada peserta didik. Kegiatan administrasi pembelajaran
Alquran ini berfungsi membangun kesadaran calon guru pentingnya administrasi
yang baik. Membekali calon guru bagaimana membuat administrasi pembelajaran
yang akan membantu efektivitas pembelajaran Alquran. Pada kegiatan sertifikasi
guru Alquran ini puncak acaranya micro
teaching. Pada kegiatan ini calon guru akan mempraktikkan struktur pembelajaran
standar metode Ummi.
Membahas
tentang 10 pilar sistem mutu dari pembelajaran Alquran metode Ummi ini,
merupakan sebuah rangkaian dalam penerapan pembelajaran Alquran yang harus
ditempuh calon guru. Agar kualitas pembelajarannya maksimal. 10 pilar sistem
mutu tersebut antara lain: Pertama, good
will management, yang dimaksud good
will management adalah kesediaan, dukungan dan perhatian kepala madrasah
terhadap pembelajar Alquran. Kedua, sertifikasi guru, semua guru lulus tashih dan mengikuti pelatihan
metodologi dan managemen pengelolaan pembelajaran Alquran dengan metode Ummi. Ketiga, tahapan yang baik dan benar. Sebuah tahapan yang sesuai dengan
karakteristik objek yang akan dididik. Dan tahapan yang sesuai dengan problem
kemampuan orang baca Alquran.
Pilar
sistem mutu yang keempat, target jelas dan terukur. Maksudnya adalah
adanya target yang jelas dan terukur dari ketercapaian tiap tahap sehingga
mudah dievaluasi ketuntasannya. Kelima,
mastery
learning yang konsisten. Harapannya dari pilar ini adanya ketuntasan
yang diharapkan dalam penggunaan metode Ummi mendekati 100%. Khususnya pada
jilid sebelum tajwid dan gharib. Prinsip dasar dari mastery learning bahwa siswa hanya boleh melanjutkan ke jilid
berikutnya jika jilid sebelumnya sudah benar-benar baik dan lanacar. Pilar keenam, waktu memadai, waktu yang
dibutuhkan untuk kegiatan pembelajaran minimal 4 sampai 5 kali seminggu.
Untuk
pilar ketujuh, rasio guru dan siswa proporsional, rasio yang ideal dalam belajar
Alquran adalah seorang guru mengajar 10 siswa atau maksimal 15 siswa. Kedelapan, kontrol eksternal dan internal, kontrol mutu dalam pembelajaran Alquran
secara internal dilakukan oleh kepala
madrasah atau koordinator. Sedangkan kontrol eksternal dari Ummi Foundation
wilayah kabupaten atau kota serta Ummi Foundation pusat. Kesembilan, progress report
setiap siswa. Sistem pembelajaran Ummi dibuat agar setiap siswa mendapat
bimbingan terbaik selama proses pembelajaran berlangsung, sehingga evaluasi
detail kepada setiap siswa dilakukan secara periodic. Evaluasi ini dilakukan
oleh guru maupun manajemen. Bentuk evaluasi harian, mingguan, bulanan, saat
kenaikan jilid. Begitu pula saat ujian akhir/munaqosah siswa. Kesepuluh, koordinator yang handal. Pilar yang kesepuluh ini merupakan peran
aktif dan skill yang mumpuni dalam memimpin segala sumberdaya yang ada di
madrasah. Standar sebagai seorang koordinator harus mampu memecahkan masalah
dan disiplin administrasi.
Ya
Allah semoga saya lulus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar