Sabtu, 15 Agustus 2020

PATUNG PLASTISIN DARI TEPUNG TERIGU.

 



Hari Sabtu tanggal 15 Juli 2020 waktunya membahas Tema 1 ‘Selamatkan Makhluk Hidup’, Subtema 2 ‘Hewan Sahabatku’. Pada pembelajaran 5 ini terdapat muatan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) serta Seni Budaya dan Ketrampilan (SPdB). Pada muatan IPS membahas tentang ‘Kegiatan Ekonomi Negara-Negara ASEAN’. Dalam materi ini dibahas kegiatan ekonomi 10 negara anggota ASEAN. Di antaranya Brunei Darussalam yang terkenal sebagai pengekspor minyak mentah(minyak bumi), gas alam dan produk minyak. Negara terakhir yang dibahas adalah Myanmar yang komoditas perdagangannya meliputi kayu jati, beras, pupuk dan berbagai barang kerajianan.

 Muatan pembelajaran berikutnya adalah SBdP, dengan Kompetensi Dasar 3.4 membuat patung. Sejak tema 1 subtema 1 pembelajaran 2 siswa menginginkan praktik membuat plastisin dari tepung terigu. Namun masih terhambat adanya aturan SKB 4 menteri. Mereka bersikeras menginginkan masuk sekolah untuk mempraktikkannya. Setelah kemarin mendengar pidato dari Mas Menteri Nadim Makarim siswa bisa masuk jika berada pada zona hijau atau kuning. Siswapun bisa masuk sekolah jika ada persetujuan dari wali murid. Maka kemarin sore wali kelas 6, berkoordinasi dengan kepala madrasah via WhatsApp. Kepala madrasah menyetujui jika wali murid mengizinkan adanya tatap muka. Ternyata 27 wali murid menyetujuinya. Setelah terjadi kesepakatan antara wali murid, wali kelas dan kepala madrasah. Siswa masuk membawa peralatan yang dibutuhkan.

Mereka cukup pintar membagi tugas pada anggota kelompok. Di antara mereka  ada yang membawa baskom, minyak sayur, terigu dan pewarna. Ada pula yang ingin membawa termos mini berisi air hangat yang sudah disiapkan ibunya. Pembagian peralatan berdasarkan usulan dari anggota sehingga tidak ada yang merasa terbebani. Ketika guru datang mereka sudah siap dalam kelompok masing-masing dalam formasi melingkar. Mungkin karena terlalu ingin belajar bareng, praktik bareng sehingga semangatnya luar biasa.

Alhamdulillah hari ini bisa praktik membuat plastisin. Praktik yang tertunda itu terlaksana dengan baik. Bahan-bahan yang diperlukan sebagai berikut: 2 cangkir tepung terigu, 0,5 cangkir garam, 2 sendok makan minyak sayur, 1,5 cangkir air hangat dan pewarna makanan. Sebelumnya guru meminta siswa untuk membeli tepung terigu curah. Harganya lebih murah dan hasil adonan sama bagusnya. Namun ada siswa yang membawa tepung terigu yang biasa dijajakan di toko-toko modern seperti merk bogasari, rose brand maupun mawar. Padahal tepung curah lebih murah.


Cara membuatnya mencampur terigu, garam dan minyak sayur dalam wadah. Kemudian memasukkan air hangat secara bertahap hingga adonan menjadi liat dan tidak terlalu lembek. Adoanan digulung dan diremas-remas sehingga bercampur dengan sempurna. Adonan plastisin dibagi menjadi beberapa bagian, kemudian ditetesi dengan pewarna makanan yang berbeda-beda. Agar pewarnaan merata diremas-remas dan digulung-gulung berulang  jadilah plastisin warna-warni.


Hasil kerja sama mereka cukup baik. Ternyata mereka terampil membuat adonan. Tidak ada adonan yang terlalu lembek maupun terlalu padat. Jika terlalu padat keesokan harinya patung sudah terlihat seperti retak-retak. Jika terlalu lembek patung sulit berdiri.  Mereka ternyata punya kiat jitu, ketika memasukkan air sedikit demi sedikit. Sehingga hasilnya bagus sekali.  

Kemudian siswa membersihkan tempat mencampur adonan. Agar proses membuat patung bersih dan lebih nyaman. Langkah berikutnya membuat patung hewan maupun tumbuhan sesuai dengan kesepakatan kelompoknya. Lima kelompok membuat patung yang berbeda-beda sesuai dengan imajinasi masing-masing. Mulai patung strowberi, buah jeruk, anggur, apel, jagung, pisang dan semangka. Patung hewan yang bisa dibuat bebek, ular, ikan dan siput. Patung tersebut nampak lucu dan menarik.

 

 

 

2 komentar: