Minggu ini merupakan pekan paling banyak
pekerjaan. Boleh dikata tugas menumpuk mulai dari persiapan monitoring dan
evaluasi, melengkapi berkas KP, membuat berkas untuk selisih tunjangan kinerja
dan tugas lain yang harus segera dikerjakan. Namun ada rasa penasaran untuk
selalu buka group menulis, baik Group Antologi Minat Bakat Siswa, Group SPK
Tulungagung dan Group Belajar Menulis Gelombang 14. Membaca group tersebut
menumbuhkan rasa ingin tahu tentang kiat menulis. Sebagai penulis pemula,
tulisan mereka yang rapi jadi motivasiku untuk menulis lebih baik. Setiap membaca blog teman-teman dapat informasi
dan semangat untuk mengisi waktu luang dengan kegiatan positif. Setiap materi
baru dari group Antologi dan Belajar Menulis, aku catat pada buku harian agar
nanti bila diperlukan mudah kita temukan. Buku harianku ibarat google drive
manual. Untuk menyimpan materi jika belum sempat buka laptop. Yang menarik
materi tadi malam adalah materi tentang langkah menulis menjadi buku. Pematerinya
seorang motivator bernama Akbar Zainudin. Beliau penulis buku Man Jadda Wajada.
Pak Akbar Zainudin dalam videonya menuturkan ada 6 langkah menulis buku. Langkah-langkah tersebut disingkat menjadi
TOJTRP: Tema, Outline, Jadwal, Tulis,
Revisi, dan Penerbit.
Pertama, tema. Langkah pertama yang dilakukan adalah menentukan tema
tulisan. Setiap buku harus mempunyai tema besar. Baik itu buku yang berjenis
buku fiksi maupun buku non fiksi pasti memiliki tema. Buku fiksi misalnya cerita
dan novel. Tema ini akan menjadi rel yang mengikat kita dari awal sampai akhir
tulisan. Tema cukup satu saja dalam setiap buku. Contoh tema adalah kerja keras, cara belajar, romantisme dan
lain-lain. Beliau mengatakan bahwa bukunya
kebanyakan bertema motivasi. Contoh
lainnya novel Ahmad Fuadi bertema impian pendidikan pesantren. Seperti Laskar Pelangi
temanya tentang impian dari kampung, sebuah pendidikan di pedesaan. Tema Novel
Ayat-ayat cinta tentang romantisme
religius. Buku non fiksi misalnya tentang motivasi dan perenting. Tema menjadi benang merah dari keseluruhan tulisan kita.
Beliau menyarankan sebaiknya berusahalah menulis dengan satu tema tertentu agar dikenal ahli
dalam tema tersebut. Kalau temanya berubah-ubah, nanti orang bingung, terkait
bidang keahlian kita.
Kedua, outline. Beliau menyebut outline
dengan daftar isi. Daftar isi ini menjadikan buku cepat selesai. Daftar isi menjadi
gambaran buku kita. Jika ada orang yang bilang menulis itu cukup mengalir saja.
Menurut Pak Akbar jangan hanya mengalir, tapi harus menentukan tema sebelum
menulis. Daftar isi/outline membuat
kita selalu pada rel yang kita tentukan. Sehingga benang merah dari buku tercapai.
Selain outline bermanfaat membuat tulisan kita selalu pada rel, daftar
isi juga membatasi agar tulisan kita tidak ke mana-mana. Sekali lagi daftar isi
ini membuat buku kita cepat selesai.Tanpa
daftar isi tidak punya pijakan.Tidak bisa membuat target. Intinya outline/daftar
isi tidak bisa diremehkan. Jadi manfaat outline adalah: tulisan menjadi terarah,
untuk membuat jadwal dan target selesainya tulisan, menghindari ngeblank saat
menulis, dan agar buku cepat selesai.
Ketiga, jadwal. Selain outline bisa membuat buku cepat selesai. Jadwal juga
merupakan salah satu rahasianya buku selesai
atau tidak. Jadwal merupakan sebuah perencanaan. Misalnya daftar isi sebuah
buku berisi 30 artikel. Buat jadwal berapa lama kita akan menyelesaikannya.
Misalkan 1 artikel ditarget 1 minggu maka 30 artikel akan selesai dalam 30
minggu. Tantangannya rasa males, belum ada data dan lain-lain. Kedisiplinan
mematuhi jadwal akan menentukan kapan selesainya buku. Upayakan dengan penuh
kesungguhan dan kerja keras dan mentaati jadwal menjadikan buku cepat selesai.
Keempat, tulis. Tuliskan outline yang sudah ada. Menulislah sesuai jadwal
yang telah ditetapkan. Komitmen, disiplin dan kesungguhan akan menentukan
tulisan cepat selesai. Pada langkah ini seyogyanya menuliskan semua outline sampai seluruhnya selesai. Tidak
baik jika hanya terpaku pada outline
pertama. Menyempurnakan outline
pertama saja, bolak balik memperbaiki outline
pertama. Outline pertama yang menjadi
fokus utama. Sehingga outline/daftar
isi berikutnya belum ditulis dengan baik. Akhirnya buku tidak terselesaikan
sesuai jadwal.
Kelima, revisi. Revisi dilakukan setelah draft tulisan selesai. Ketika
seluruh artikel sudah selesai ditulis, baru kita revisi. Bagian yang direvisi
adalah data dan informasi, tata bahasa, gaya tulisan dan judul. Pada gaya
bahasa, antara satu tulisan satu dengan tulisan lain harus diselaraskan. Untuk
judul ditulis yang menarik, sederhana dan membuat orang lain ingin tahu dan
ingin membaca buku kita.
Keenam, penerbit. Penerbit akan
menerima apabila naskah selesai. Hubungi melalui WA atau e-mail penerbit. Penulis bisa menanyakan syaratnya buku bisa
diterbitkan. Di group tersebut dijelaskan lebih detail terkait langkah ke 6 ini. Tentang
pertimbangan fihak penerbit dalam mencetak tulisan/buku yang paling utama
adalah buku tersebut laku apa tidak. Karena ini menyangkut kebutuhan masyarakat
pembaca. Semakin besar kebutuhan masyarakat
akan buku kita, maka peluang diterbitkan semakin besar. Karena itu
sebagai penulis diharapkan mampu mempertimbangkan buku yang diterbitkan siapa
yang akan beli dan yang akan baca. Yang kedua adalah daya pembeda buku kita
dengan buku sejenisnya. Artinya segi kelebihan dan keunikan dibanding dengan
buku sejenisnya. Yang ketiga penerbit akan mempertanyakan cara kita membantu memasarkan
buku. Penulis harus punya inisiatif
untuk mengiklankan pada media sosial, forum seminar, forum pelatihan,
diskusi buku dan menbangun komunitas. Sedangkan cara mengirim naskah biasanya naskah harus sudah jadi, diprint dan
dikirim baik hard copy maupun soft copy dalam bentuk CD atau Flash
Disk.
Mantab buu...
BalasHapusTerimakasih Pak Ahmad Suherdi
HapusMantap Bu langkah tersebut cukup praktis. Tapi tidak semua penulisan buku membutuhkan langkah tersebut Bu, terutama buku antologi dan buku kumpulan artikel. Semangat terus Bu.
BalasHapusInjih. Ada yang lebih sederhana. Apalagi klo sudah ketemu Ustadz Naim. Ada cara yang lebih sederhana. Terimakasih Pak
HapusSebentar lagi, sepertinya buku Ibunda akan segera terbit. 😍
BalasHapusTerimakasih Mbak Ekka mohon doanya
HapusSemangat, semangat, dan semangat menulis
BalasHapusInjih Pak Imam terimakasih motivasinya
HapusTulisan Bu Muslikah keren pake bingit🤩
BalasHapusTerimakasih Bunda Motivasinya. Justru tulisan panjenengan rapi menginspirai
Hapus