Pandemi covid-19 merubah
tatanan masyarakat, guna mencegah penularan wabah virus corona yang meluas. Masyarakat
dihimbau bahkan dipaksa untuk tinggal di rumah. Anjuran untuk mengurangi kontak
fisik dengan orang lain, menghindari kerumuanan, serta bekerja dan bersekolah
dari rumah. Namun berangsur-angsur kini
memasuki era new normal, sebuah perubahan prilaku untuk menjalankan aktivitas
normal namun tetap menerapkan protokol kesehatan guna mencegah terjadinya penularan
covid-19. Pondok pesantren dan madrasah diniah mulai ada pembelajaran. Pasar,
pertokoan, tempat hiburan dan pariwisata mulai menggeliat. Itulah yang
menyebabkan aku mencoba berbelanja ke pasar Bandung. Karena sudah ada
tanda-tanda new normal. Pasar Bandung Tulungagung ini sangat nyaman untuk
berbelanja, selain berdekatan dengan rumahku juga karena adanya ikan basah yang
murah dan berlimpah.
Ikan basah yang dijual di
sana antara lain: ikan laut, ikan tawar dan ikan payau. Jarang beli ikan asap
di pasar karena rumahku dekat dengan Desa Suko. Desa Suko tempatnya para
pengusaha ikan asap. Sehingga banyak pedagang ikan asap keliling sampai ke
desaku. Di pasar Bandung ikan basah sangat menggiurkan. Selain harganya yang
terjangkau juga ikannya masih kemerahan pada bagian insangnya (tanda masih
segar). Ikan basah kesukaan anak bungsuku. Ikan basah yang menjadi makanan
kesukaan adalah ikan teropong. Ikan teropong kecil rasanya gurih nikmat. Selain
itu ikan laut baik untuk dikonsumsi anak-anak karena kaya akan kandungan asam lemak omega 3 yang dibutuhkan untuk
perkembangan dan pembentukan otak. Selain itu ikan laut banyak mengandung
vitamin D dan kalsium yang dapat
mendukung kesehatan tulang. Ikan laut juga dapat menjadi salah satu asupan gizi
karena banyak mengandung mineral yang berfungsi mencegah penyakit tiroid.
Setelah selesai berbelanja tiba-tiba
ingin ke Pantai Gemah. Semula hanya ingin melihat proses pembuatan jalan dari
arah Gemah menuju Pantai Prigi. Jalan lintas selatan yang harus selesai tahun 2021,
banyak menarik perhatian wisatawan untuk melihat dari dekat. Sekilas terlihat
pembuatan jalan yang menghubungkan akses pinggir pantai menuju destinasi wisata
Pantai Gemah, Pantai Klatak dan Pantai Prigi. Setelah melihat dari kejauhan
proses alat berat bekerja memindah tanah dan bebatuan. Segera turun kembali
melalui pantai Gemah, ternyata wisatawan yang berada di Pantai Gemah banyak
sekali. Sebetulnya enggan untuk mampir karena peringatan dari petugas gugus
covid-19 untuk menghindari kerumunan dan melakukan social distancing. Namun
anakku mengajak masuk ke lokasi Pantai Gemah. Di sana sudah meluap kendaraan, tempat parkir
yang dekat pantai penuh. Akhirnya parkir dekat jalan masuk. Biasanya jam segitu masih
bisa parkir dekat pantai. Tempat wisata Pantai Gemah terlihat sudah memasuki
era new normal.
Terdengar dari mikrofon
petugas pantai untuk tetap pakai masker dan social distanching. Petugas pantai
mengingatkan berkali-kali. Namun banyak juga yang tidak menggunakan masker.
Setelah parkir langsung menuju pantai untuk melihat keindahan Pantai Gemah. Setelah
berselfi ria di tangga start Fliying fox, segera menuju ke stand peminjaman
ATV. All Terrain Vehicle (ATV) biasanya disebut mobil mini atau mini traktor.
Kelebihan ATV karena desain rodanya yang tinggi dan besar, sehingga bisa
digunakan menyusuri bibir pantai yang berpasir tebal. Harga meminjam ATV untuk
satu jam Rp80.000. Bertiga menggunakan ATV menuju Pantai Bayeman yang berdekatan
dengan Pantai Gemah. Pantai Bayeman ini sering dipakai outbond dan olah raga
trail motor. Yang paling menyenangkan dari Pantai Bayeman ini terdapat aneka
kuliner, gazebo yang indah, ayunan, penyewaan ATV dan motor trail. Juga banyak
sekali berjajar penjual ikan asap, dan beberapa penjual hasil ladang seperti
petai, kelapa, dan aneka pisang. Di Pantai Bayeman ini yang paling mengasyikkan adalah
duduk-duduk cantik di bawah pohon pinus.
Berhenti sejenak menyaksikan
remaja yang sedang jumping menggunakan motor trail. Sepertinya lomba uji nyali,
mereka kelihatan makin bersemangat ketika banyak yang menonton dari kejauhan.
Bahkan ada yang dengan sengaja mengitari ATVku dengan gaya yang sangat elegan.
Sedikit ciut nyali melihat aksi mereka, segera melajukan ATV menuju tempat para
nelayan mulai menarik jaringnya. Beberapa nelayan laki-laki dan perempuan
berjajar menarik tali jaring. Mirip tarik tambang dengan ombak, penuh tenaga
mereka menariknya ke pinggir pantai. Beberapa nelayan menyiapkan keranjang
untuk wadah ikan,
Setelah itu segera kembali
menuju Pantai Gemah sebuah pantai yang
bersembunyi di sebuah teluk sehingga mampu meredakan keganasan ombak pantai
selatan. Ombak terlihat lebih tenang enak untuk dilihat. Ombak yang
bergulung-gulung di pantai selatan ini akan menipis setelah mendekati bibir
pantai. Barisan pohon pinus menjadikan pemandangan yang makin mempesona. Riak
gelombang menerpa bentangan pasir pantai yang berwarna kecoklatan. Terlihat
perahu nelayan terombang ambing dihempas gelombang laut selatan, indah untuk dipandang.
Di ujung pantai nampak tebing – tebing yang indah, bertuliskan Pantai Gemah. Nampak juga beberapa sopt instagenic yang ramai digunakan berswa foto secara bergantian. Di
tebing tersebut terpahat tangga warna
putih menuju tempat start flyng fox.
Di setiap tepian pantai
masih banya pengunjung yang lalu lalang melajukan motor trail dan ATV. Benar-benar
sudah new normal. Beberapa keluarga bahagia yang sedang membangun rumah dari
pasir pantai. Ada pula yang sedang mandi ombak penuh keriangan. Keasyikan
mereka menikmati pantai sampai melupakan peringatan dari petugas pantai.
Peringatan untuk segera menepi karena diprediksi akan terjadi gelombang pasang.
Pengunjung pantai diharapkan menepi, namun tidak diindahkan. Terkadang beberapa remaja terlihat lenyap
diterpa ombak, dan nampak kembali setelah gelombang pergi. Begitu
berulang-ulang disertai sorak kebahagian dari mereka yang sedang bermain ombak.
Seakan mereka sudah terbiasa bersanding dengan gelombang tinggi.
Ketika telah puas menikmati
pantai segera mengembalikan ATV kepada pemiliknya. Ingin segera mencari tempat
makan, namun mencari tempat untuk lewat agak sulit. karena banyak sekali wisatan
lokal yang menyewa tikar duduk berdekatan menikmati pantai tanpa jaga jarak.
Mereka membawa makanan dan menyantapnya
sambil menikmati keelokan Pantai Gemah. Jarak satu tikar dengan tikar lain
sangat dekat. Akhirnya dapat jalan untuk keluar dari kerumunan penikmat pantai.
Sampai di warung makan segera duduk, namun lama tak dilayani. Ternyata pesannya
pada pemilik warung yang berdiri depan warung. Pemilik warung menunggu pemesan, menyiapkan dan menimbang ikan basah
seperti kerapu, kakap merah, salem, mubara, tuna, cumi dan lain-lain. Rata-rata
ikan yang dijual per-ons Rp13.000. Bila
dikalikan, seekor ikan beratnya 7 ons harganya mencapai Rp91.000. Kalau
rombongan berjumlah 8 orang, bisa ambil ikan 15 ons, maka harga seekor ikan yang akan dibakar
Rp195.000. Belum nasi dan minuman yang akan dipesan. Untuk itu aku ambil ikan
kecil yang cukup untuk 3 orang seberat 7 ons saja. Setelah ikan dipesan
pengunjung warung diminta duduk. Ikan dicuci, dibelah, dipanggang dan
diolesi beberapa bumbu. Setengah jam lebih menunggu karena pengunjung warung
banyak sekali, akhirnya menu yang dipesan datang, ternyata sangat enak sekali.
Ikan seberat 7 ons cukup kenyang untuk 3 orang. Makan siang kali ini sudah
mengobati rasa penasaran, mengapa warung tersebut banyak dikunjungi orang. Ternyata cita rasanya cukup enak.
Sangat menginspirasi ..untuk mantai
BalasHapusMonggo mantai, sudah mulai new normal
HapusBu tidak lihat ular raksasany hehe
BalasHapusTidak Pak Ahmad mungkin lain waktu. Anakku lebih suka naik ATV sama Trail
HapusWaah,, terimakasih infonya Bu, otewe Gemah weekend minggu depan,, 😁
BalasHapusJangan lupa mampir ke rumah Mbak. Dekat lho perbatasan trenggalek Tulungagung.
HapusJiwa petualang (saya) jadi bergejolak Bu.
BalasHapushehe
Saat pantai masih ditutup kemarin, sempat berkunjung sejenak untuk melihat kelanjutan proyek pembuatan jalan lintas selatan. Beberapa alat berat sudah beroperasi kembali di perengan gunung.
Monggo lho mantai sambil uji nyali di flying Fox, kayaknya cocok dengan Mas Alfin. Betul...alat berat mulai bekerja lagi
HapusRekomendasi yang menarik Bu Muslikah😍
BalasHapusMonggo Mbak Nur mampir ke rumah hhhh
HapusSaya jadi memasukkan pantai Gemah ke dalam list sebagai tempat wiasata yang wajib dikunjungi kelak. Beli ikan bakar, es degan, makan di tepi pantai. Syahdu..
BalasHapusSegera mantai Mas Ajib, cocok untuk melepaskan kepenatan di masa PJJ
Hapus