Minggu, 09 Agustus 2020

KETEKUNAN SEORANG PEMANDU WISATA MERINTIS USAHA

 


Tanggal 4 Januari 2020, keluarga kami dipertemukan dengan  guide yang bernama Ketut Sukadana. Dengan nama populer di Bali, Eddie Bali Driver. Beberapa turis menyebutnya Mr. Kodak. Karena ia gemar mengabadikan wisatawan pada moment yang indah. Gambar yang ia ambil pasti bagus. Orangnya sangat bersahaja. Dia akan mengantar turis domestik maupun manca negara dengan penuh antusias. Itu info yang aku peroleh dari Pak Sopir.

Setelah kami membersihkan diri, merapikan diri dan sarapan pagi di rumah makan muslim. Kami menjemput Pak Ketut Sukadana, dengan jarak tempuh yang tidak dekat. Kami masih penasaran mengapa Pak Sopir memilih dia. Itulah pertanyaan yang berkecamuk dalam hati, di sepanjang perjalanan. Setelah kami diberi nomor oleh Pak Sopir kami segera menuju tempat yang sudah di share lokasi olehnya.

Akhirnya setelah beberapa lama  kami bertemu beliau. Kesan pertama ia sangat hafal jalan tikus di Bali sehingga cepat sampai tujuan. Kesan awal lainnya ia sangat ramah dan dengan santainya memperkenalkan diri kepada kami. Dan menceritakan keluarganya. Oh, ternyata istrinya Pak Ketut Sukadana orang Trenggalek. Tepatnya dari Desa Ngulanwetan. Saudaranya banyak berdomisili di Gembleb. Bahkan ada yang tinggal di Desa Ngadirejo. Dan sekarang ia dikaruniai dua orang anak laki-laki dan perempuan. Putra sulungnya sudah lulus kuliah strata 1. Pak Ketut Sukadana sendiri asli putra Bali. Ijasah terakhir dari SMA PGRI Tabanan. Dia dilahirkan di Tabanan. Namun ia tinggal di Denpasar Bali. Meski hanya lulusan SMTA tetapi ia fasih Bahasa Inggris

Iapun menceritakan kisah hidupnya sampai menikah dengan gadis Trenggalek. Dulu ada seorang ibu dari Trenggalek kerja pada seorang pengusaha kaya di Bali. Dan Ketut Sukadana juga kerja di sana. Pengusaha tersebut mengganggap Ketut Sukadana seperti keluarga. Begitu pula dengan Ibu tadi juga dianggap seperti suadara. Ketika hubungan persudaraan sangat erat. Ibu membawa putranya bertandang ke Bali. Dan menginap di rumah pengusaha kaya tersebut. Melihat keluguan gadis jawa membuat Ketut Sukadana muda jatuh hati dan menikah.

Karena ibu mertuanya sudah lama di Bali, menjadi membantu rumah tangga pengusaha kaya. Ia akhirnya pulang ke Jawa. Meninggalkan Ketut Sukadana dan putrinya di sana. Ketut Sukadan akhirnya  tidak lagi kerja di rumah pengusaha kaya tersebut. Ia membuka usaha peminjaman mobil. Mobil sedan yang ia beli seharga Rp24.000.000. Baru sebulan di rentalkan dibawa kabur turis. Anehnya bukan turis mancanegara yang membawa kabur. Tetapi turis domestik, dari wilayah Jawa. Dia sempat shock berat, berhari-hari ia merenungi nasibnya yang buruk. Mobil hasil meminjam dari bank tadi musah. Padahal cicilan belum lunas.

Akhirnya ia mencoba rental sepeda motor yang biasa dipake turis lokal maupun domestik. Semula hanya 4 sepeda motor, kini sudah puluhan yang ia rentalkan. Bahkan beberapa mobil juga ia sewakan. Usaha yang ia lakukan tidak mulus begitu saja. Banyak kendala yang ia lalui. Misalkan turis yang meninggalkan motornya yang rusak. Tanpa memberi tahu. Untung rasa solidaritas antar pengusaha rental terjalin bagus. Sehingga teman-temannya saling membantu. Pernah juga dibawa berhari-hari belum dibayar sudah kabur, pulang keluar negeri. Begitulah ia merintis usahanya. Tanpa lelah meski banyak kendala yang ia lalui. Kini mulai membuahkan hasil, jerih payahnya.

Ada hal yang ingin saya tanyakan kepadanya, namun saya urungkan. Dulu istrinya muslim. Apakah sekarang ia pindah agama? Bukankah ada adat di Bali, perempuan yang menikah dengan lelaki Bali harus mengikuti agama suami. Dan hidup di lingkungan suami. Namun hal tersebut saya urungkan karena terasa sangat tabu. Sebab mengarah ke hal yang pribadi. Di akun FBnya terlihat ia pulang ke Jawa ketika Ibu mertuanya baru pulang haji.

5 komentar:

  1. Kisah perjuangan hidup yang inspiratif Ibu. Jadi rindu Kuta Beach. :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Injih Bu Anis. Pantang menyerah. Saestu budayanya apik. Monggo mangke rombongan ke sana

      Hapus
  2. Pingin ke bali.mengabadikan moment dalam catatan . Mantab bu

    BalasHapus