Kamis, 06 Agustus 2020

MENCARI KEBERKAHAN DALAM MENDIDIK SISWA

Dalam sebuah rapat guru, Pengawas Madrasah mendatangkan penyuluh agama ibu Umi Hanik. Pengawas Madrasah berasumsi sebuah pertemuan akan mendapat keberkahan jika terdapat majelis ilmu. Agar  para guru mendapat ketenangan dan hidupnya penuh rahmat. Penyuluh agama dalam pembukaan kultumnya menyampaikan tidak termasuk iman, orang yang tidak  amanah. Menyampaikan hak apa saja kepada pemiliknya, tidak mengambil sesuatu melebihi haknya dan tidak mengurangi hak orang lain.

Segala sesuatu yang dilakukan manusia maka dampak positif dan negatifnya akan kembali kepada manusia itu sendiri. Begitu juga dengan bersikap amanah, manfaatnya tidak hanya bagi diri guru sendiri tetapi juga bagi anggota keluarga dan siswa - siswinya. Kebaikan yang kita lakukan memberikan nilai dan manfaat yang berlipat.  Dicontohkan ketika para guru enggan membuat laporan kinerja. Padahal itu kewajiban yang harus dilaporkan kepada pengawas. Bahkan sudah tertera dalam surat edaran kementerian agama. Ada pula guru yang laporan kinerjanya sangat bagus tetapi tidak diimplementasikan dalam pembelajaran daring. Hanya untuk memenuhi  tuntutan pembuatan laporan kinerja. Berarti ia tidak mengemban amanah dengan benar. Tentunya keberkahan  untuk keluarga dan siswa-siswinya tidak akan diperoleh.

Tugas-tugas yang telah dilimpahkan seharusnya dijalani dengan penuh keikhlasan. Mendidik siswa-siswi dengan penuh kesabaran dan ketulusan. Dan bilamana menemukan siswa yang bandel dan menjengkelkan. Guru patut  membimbing dan mengarahkan. Bilamana belum ada perkembangan yang membaik, guru seyogyanya mendoakan mereka dalam sujudnya di sepertiga malam. Ketika shalat tahajud bukan sekedar berdoa untuk diri sendiri. Tapi juga berdoa untuk siswa siswinya agar  tawadhu' dan kembali ke jalan yang benar.

Sebagai penyuluh agama beliau menitipkan pesan kepada semua guru. Agar putri-putrinya baik di sekolah maupun di rumah dibimbing dalam memahami darah menstruasi. Dari puskesmas telah membantu kita dengan memberi obat tambah darah. Tinggal kita yang membimbing kedalaman ilmu fiqihnya terutama dalam menyikapi darah menstruasi. Agar ibadahnya dapat dilakukan dengan baik. Dengan cara mencatat hari dan tanggal mulai dan berhentinya haid. Hal itu tidak hanya untuk guru agama. Guru umumpun bisa melakukan pendampingan.

Selain itu tentang pemberantasan buta huruf Al-Quran. Guru harus mengingatkan anak didiknya maupun putra-putrinya agar ia tertib masuk ke Taman pendidikan Al-Quran atau Madrasah Diniyah agar ketika mereka lulus MI sudah mampu membaca dengan baik dan benar. Madrasahpun harus menerapkan gerakan Furudhul ainiyah. Karena gerakan pemberantasan buta huruf ini selayaknya dimulai sejak dini di madrasah ibtidaiyah. Karena sekolah dasarpun sudah mulai melakukan gerakan-gerakan tartil Al-Quran dengan tertib bahkan terintegrasi dengan pembelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti(PABP). Yang jumlah jam belajar hanya sedikit dibanding dengan pelajaran agama di madrasah ibtidaiyah.

Sedangkan dalam sambutannya pengawas madrasah menggaris bawahi keinginannya untuk senantiasa mengadakan majelis ilmu dalam setiap rapat guru. Jika kita gemar melaksanakan tholabul ‘ilmi maka hidup kita lebih ikhlas, lebih bermanfaat dan amanah. Gurupun wajib mengajar dengan penuh pengadian, semata-mata karena Allah. Mengajar dengan ridho Allah otomatis sesuai dengan aturan yang ada. Dan Beliau berpesan tugas guru dalam merencanakan pembelajaran, melakukan proses pembelajaran daring dan mengevaluasi harus diterapkan sesuai dengan protokol  kesehatan.

Guru tidak perlu mempertanyakan keobjektifan dalam proses penilaian selama TFH. Karena pembelajaran di masa pandemi tidak mengutamakan ketuntasan kurikulum. Namun lebih pada pembimbingan pembiasaan akhlakul kharimah di rumahnya masing-masing. Kesehatan siswa dan guru adalah tujuan utama. Guru tidak perlu terbawa emosi ketika ada siswa yang belum mengerjakan, membandel dan pekerjaannya tidak tuntas. Karena secara akademik ia rendah, mungkin akhlakul karimah bisa jadi lebih tinggi. Di MI nilainya rendah dan tidak memiliki kelebihan apapun. Mungkin nanti ketika di MTs dan di MA kesadarannya sudah muncul, ia akan menjadi siswa yang berprestasi tinggi. Hal itu kerap terjadi dan terbukti.

Kesimpulannya dalam setiap rapat dinas perlu ada ceramah islami. Guru harus mengajar dan membuat laporan kinerja dengan benar sesuai dengan penerapannya sehari-hari. Setiap tugas harus dilaksanakan dengan amanah untuk mendapatkan keberkahan. Baik keberkahan untuk anggota keluarga maupun siswanya.


4 komentar: