Dalam sebuah rapat guru,
Pengawas Madrasah mendatangkan penyuluh agama ibu Umi Hanik. Pengawas Madrasah
berasumsi sebuah pertemuan akan mendapat keberkahan jika terdapat majelis ilmu.
Agar para guru mendapat ketenangan dan
hidupnya penuh rahmat. Penyuluh agama dalam pembukaan kultumnya menyampaikan
tidak termasuk iman, orang yang tidak amanah. Menyampaikan hak apa
saja kepada pemiliknya, tidak mengambil sesuatu melebihi haknya dan tidak mengurangi
hak orang lain.
Segala sesuatu yang dilakukan manusia maka dampak positif dan
negatifnya akan kembali kepada manusia itu sendiri. Begitu juga dengan bersikap
amanah, manfaatnya tidak hanya bagi diri guru sendiri
tetapi juga bagi anggota keluarga dan siswa - siswinya.
Kebaikan yang kita lakukan memberikan nilai dan manfaat yang berlipat. Dicontohkan ketika para guru enggan membuat
laporan kinerja. Padahal itu kewajiban yang harus dilaporkan kepada pengawas. Bahkan
sudah tertera dalam surat edaran kementerian agama. Ada pula guru yang laporan
kinerjanya sangat bagus tetapi tidak diimplementasikan dalam pembelajaran
daring. Hanya untuk memenuhi tuntutan
pembuatan laporan kinerja. Berarti ia tidak mengemban amanah dengan benar.
Tentunya keberkahan untuk keluarga dan
siswa-siswinya tidak akan diperoleh.
Tugas-tugas yang
telah dilimpahkan seharusnya dijalani dengan penuh keikhlasan. Mendidik
siswa-siswi dengan penuh kesabaran dan ketulusan. Dan bilamana menemukan siswa yang bandel
dan menjengkelkan. Guru patut membimbing
dan mengarahkan. Bilamana belum ada perkembangan yang membaik, guru seyogyanya
mendoakan mereka dalam sujudnya di sepertiga malam. Ketika shalat tahajud bukan
sekedar berdoa untuk diri sendiri. Tapi juga berdoa untuk siswa siswinya agar tawadhu' dan kembali ke jalan yang benar.
Sebagai
penyuluh agama beliau menitipkan pesan kepada semua guru. Agar putri-putrinya
baik di sekolah maupun di rumah dibimbing dalam memahami darah menstruasi. Dari
puskesmas telah membantu kita dengan memberi obat tambah darah. Tinggal kita
yang membimbing kedalaman ilmu fiqihnya terutama dalam menyikapi darah
menstruasi. Agar ibadahnya dapat dilakukan dengan baik. Dengan cara mencatat
hari dan tanggal mulai dan berhentinya haid. Hal itu tidak hanya untuk guru
agama. Guru umumpun bisa melakukan pendampingan.
Selain itu
tentang pemberantasan buta huruf Al-Quran. Guru harus mengingatkan anak
didiknya maupun putra-putrinya agar ia tertib masuk ke Taman pendidikan
Al-Quran atau Madrasah Diniyah agar ketika mereka lulus MI sudah mampu membaca
dengan baik dan benar. Madrasahpun harus menerapkan gerakan Furudhul ainiyah. Karena
gerakan pemberantasan buta huruf ini selayaknya dimulai sejak dini di madrasah
ibtidaiyah. Karena sekolah dasarpun sudah mulai melakukan gerakan-gerakan
tartil Al-Quran dengan tertib bahkan terintegrasi dengan pembelajaran
Pendidikan Agama dan Budi Pekerti(PABP). Yang jumlah jam belajar hanya sedikit dibanding dengan pelajaran agama di
madrasah ibtidaiyah.
Sedangkan
dalam sambutannya pengawas madrasah menggaris bawahi keinginannya untuk
senantiasa mengadakan majelis ilmu dalam setiap rapat guru. Jika kita gemar
melaksanakan tholabul ‘ilmi maka hidup kita lebih ikhlas, lebih bermanfaat dan
amanah. Gurupun wajib mengajar dengan penuh pengadian, semata-mata karena Allah. Mengajar
dengan ridho Allah otomatis sesuai dengan aturan yang ada. Dan Beliau berpesan
tugas guru dalam merencanakan pembelajaran, melakukan proses pembelajaran
daring dan mengevaluasi harus diterapkan sesuai dengan protokol kesehatan.
Guru tidak
perlu mempertanyakan keobjektifan dalam proses penilaian selama TFH. Karena
pembelajaran di masa pandemi tidak mengutamakan ketuntasan kurikulum. Namun
lebih pada pembimbingan pembiasaan akhlakul kharimah di rumahnya masing-masing.
Kesehatan siswa dan guru adalah tujuan utama. Guru tidak perlu terbawa emosi
ketika ada siswa yang belum mengerjakan, membandel dan pekerjaannya tidak
tuntas. Karena secara akademik ia rendah, mungkin akhlakul karimah bisa jadi
lebih tinggi. Di MI nilainya rendah dan tidak memiliki kelebihan apapun.
Mungkin nanti ketika di MTs dan di MA kesadarannya sudah muncul, ia akan
menjadi siswa yang berprestasi tinggi. Hal itu kerap terjadi dan terbukti.
Kesimpulannya
dalam setiap rapat dinas perlu ada ceramah islami. Guru harus mengajar dan
membuat laporan kinerja dengan benar sesuai dengan penerapannya sehari-hari.
Setiap tugas harus dilaksanakan dengan amanah untuk mendapatkan keberkahan.
Baik keberkahan untuk anggota keluarga maupun siswanya.
Aamiin...semoga amanah
BalasHapusTerimakasih Bu
HapusSip, amanah memang sebuah keharusan untuk di tunaikan.
BalasHapusTerimakasih Pak Sam.
BalasHapus