Dalam seminggu ini madrasah Kecamatan Durenan kembali menggeliat, disibukkan dengan berbagai finalisasi penyusunan KTSP. Terlihat di Kantor PKG beberapa Kepala Madrasah melakukan diskusi dengan Pengawas Madrasah Kecamatan Durenan. Baik itu KTSP Normal maupun KTSP darurat covid-19. Pembahasan penyusunan KTSP sedikit menguras pikiran karena harus memilih program unggulan. Program unggulan yang terkait dengan gerakan GERAMM. Geramm merupakan gerakan ayo membangun madrasah yang bertujuan mengoptimalkan
madarasah menuju madrasah yang semakin hebat bermartabat. Program Gerakan Ayo Membangun Madrasah (GERAMM) meliputi:
1. Gelem
2. Gemes
3. Gemi
4. Gefa
5. Kata Siguru.
6. Kata Sikamad
7. Kata Siawas.
Gerakan Literasi
Madrasah (Gelem) sebenarnya merupakan upaya untuk
menjadikan madrasah sebagai masyarakat pembelajar yang dilakukan kemenag, guru,
peserta didik, maupun wali murid. Yang bertujuan agar madrasah itu sebagai
taman belajar yang menyenangkan dan ramah anak. Madrasah juga diharapkan mampu
menyediakan buku bacaan dan membimbing siswa
membaca dengan cara – cara yang menyenangkan.
Kegiatan
Literasi mencakup 3 tahap, yaitu: tahapan
pembiasaan, tahapan pengembangan, dan tahapan pembelajaran.
Tahapan pembiasaan yang dapat dilakukan adalah
membiasakan membaca 15 menit di awal
pelajaran dan membaca buku di sudut baca.
Tahapan pengembangan dilakukan dengan cara menulis komentar singkat, merangkum apa yang
dibaca, membuat peta pikiran pada setiap sub tema. Tahapan pembelajaran
dilakukan dengan cara meningkatkan kemampuan literasi di semua mata pelajaran, teknik
membaca efektif, membaca dalam hati dan
membaca nyaring.
Gerakan Madrasah
Sehat (Gemes), gerakan yang dirintis
kementerian agama pada tahun 2019. Yang program tersebut berkaitan dengan Usaha
Kesehatan Madrasah. Yang berguna untuk meningkatkan kesehatan siswa-siswi
madrasah. Gemes sangat tepat diterapkan dengan
harapan siswa madrasah tidak ada yang merokok, mau mencuci tangan dengan sabun,
menghindari narkoba, memilih dan mengkonsumsi makanan yang sehat dan halal.
Makanan yang sehat dan halal tersebut sudah disiapkan oleh kantin Madrasah.
Gerakan Madrasah
Sehat (Gemes), bisa juga dilakukan dengan menggunakan jamban sehat. Dan
mengikuti kegiatan olah raga rutin di madrasah seperti senam setiap hari Jumat,
ekstra olah raga sepak bola dan sebagainya. Pemberantasan jentik-jentik nyamuk
baik disekolah maupun tetangga madrasah. Abate yang diperlukan untuk
pemberantasan jentik sudah disiapkan oleh puskesmas setempat. Perlu juga dilakukan pemantuan berat dan
tinggi badan secara bergilir di ruang Usaha Kesehatan Madrasah.
Kemudian juga
membuang sampah pada tempatnya. Setiap kelas mempunyai tempat sampah yang
terpisah yaitu tempat sampah organik dan sampah anorganik. Tempat sampah
organik digunakan untuk mengumpulkan sampah dari tumbuh-tumbuhan yang mudah
diuraikan. Sedangkan sampah anorganik digunakan untuk mengumpulkan sampah dari
kertas, kaca, kaleng dan plastik.
Gerakan Madrasah
Sehat (Gemes), mengajarkan siswa cara bersin dan batuk yang benar supaya tidak
menularkan penyakit. Pengelolaan kebersihan saat menstruasi dengan menyiapkan
pakaian dalam di alamari dan memberikan obat tambah darah bagi siswa yang sudah
menstruasi. Dan juga membiasakan menjaga kebersihan individu, madrasah dan
lingkungan sekolah. Kebersihan individu terkait dengan kebersihan badan,
telinga, mata dan kuku. Kebersihan sanitasi madrasah terkait dengan kebersihan
kelas, kamar mandi dan ruangan kantor serta halaman madrasah.
Gerakan Madrasah Inovatif (Gemi), merupakan
upaya untuk menemukan ide-ide baru dalam
mengelola madrasah baik pada aspek
perencanaan, aspek kurikulum, aspek pembelajaran dan aspek penilaian. Di
madrasah inovasi yang dilakukan adalah
berhubungan dengan kewirausahaan. Di madrasahku memiliki kantin madrasah meskipun hanya mampu
menyediakan peralatan tulis, baju seragam dan menyediakan makan siang.
Sebetulnya kemarin ada impian dari pengurus agar kantin madrasah lebih
diperluas jangkauannya, tidak hanya melayani kebutuhan alat tulis dan makanan.
Namun juga pinjan meminjam dan pelayanan foto kopi.
Gerakan Madrasah
Inovatif (Gemi), yang sudah dilakukan di madrasahku dan menjadi magnet bagi
warga sekitar madrasah adalah kegiatan Bisnis Day. Kegiatan sejenis bazar yang
diikuti oleh para wali murid mulai dari paud, Bustanul Atfhal, wali murid di
madrasahku, dan warga sekitar masjid Al- Fajar. Bisnis Day juga diikuti oleh
para sponsor mulai dari Diler Motor Honda, Kacang Shanghai dari Ngunut dan toko
Jamu Kangtori Trenggalek. Bahkan puluhan penjual kaki lima ygng berderet selama
tiga hari berturut-turut. Selain bazar Gerakan Madrasah Inovatif (Gemi), bisa
berupa pameran hasil karya, kunjungan ke tempat industri makanan, minuman serta
pakaian.
Gerakan Furudhul
Ainiyah (Gefa), merupakan gerakan ayo membangun madrasah yang berupaya
membentuk siswa menjadi pribadi yang islami dan berkarakter. Dalam penerapan di
kelas gerakan ini menyatu dalam penerapan kurikulum, managemen kelas, pemilihan
dan penggunaan metode pembelajaran, proses pembelajaran tematik, kegiatan
literasi dan bimbingan pada siswa yang
bermasalah.
Pada Gerakan
Furudhul Ainiyah (Gefa), ini ternyata memiliki manfaat yang luar biasa bila
diterapkan di madrasah ibtidaiyah. Karena pembiasaan yang dilakukan akan
menghasilkan siswa yang lulus dari madrasah ibtidaiyah hafal juz 30, mampu menulis huruf arab dengan
rapi dan benar, memiliki adab hidup yang baik dalam kehidupan sehari-hari, dan
mampu melaksanakan ibadah dengan tertib dan merasa sebagai kebutuhan diri
siswa. Bahkan jika mungkin bisa dinilai setiap penilaian tengah semester,
penilaian semester dan ujian praktik madrasah. Maka madrasah akan mendapat data seberapa tinggi
keberhasilan pendidikan agama bagi siswa-siswinya dan seberapa jauh para guru
sudah membekali ilmu agama kepada mereka, sebelum mereka menempuh pendidikan
pada jenjang di atasnya. Untuk membuktikan pentingnya Gefa akan saya paparkan
sebagaimana di bawah ini.
Implementasi Gerakan
Furudhul Ainiyah (Gefa), di MI kelas 1 semester ganjil dalam mapel Qur’an antara lain menghafal surat
An-Nas, Al-Falaq, Al-Ikhlas, Al-Lahab dan An-Nashr dengan fasih dan benar.
Menulis huruf hijaiyah minimal 1 kata dan maksimal 1 ayat dengan cara penulisan
yang benar. Untuk Aqidah siswa
menyebutkan secara urut rukun islam dan rukun iman. Untuk pelajaran Fiqih siswa
mempraktikkan tata cara bersuci dari najis. Siswa kelas satu dibimbing hafalan bacaan
sahadatain, lafadz basmalah, lafadz ta’awudz dan doa-doa sehari-hari seperti
doa kepada orang tua dan doa kebaikan dunia dan akhirat.
Sedangkan Gerakan
Furudhul Ainiyah (Gefa), di MI kelas 1 semester genap pada pelajaran Quran menghafal dengan fasih, benar dan lancar surat
Al-Kafirun, Al-‘Kautsar, At-Maun, Al-Quraisy dan surat Al-Fiil. Menulis huruf
hijaiyah minimal 2 kata dan maksimal 2 ayat dengan cara penulisan yang benar. Siswa
kelas satu dibimbing hafalan doa-doa sehari-hari seperti doa sesudah dan
sebelum belajar, doa sesudah dan sebelum makan, sesudah berwudhu dan doa keluar
rumah.
Untuk siswa
kelas 2 semester ganjil untuk pelajaran Al-Qur’an siswa diharapkan mampu
menghafalkan dengan fasih dan benar surat Al-Humazah, Al-‘Ashr, At-Takatsur dan
surat Al-Qoriah. Dan mampu menulis surat Al-‘Ashr dengan cara penulisan yang
benar dan rapi. Sedangkan pada pembelajaran Aqidah siswa mampu menjelaskan adab
bersin dan adab berpakaian. Untuk Fiqh siswa dapat melafalkan Adzan dan Iqamah,
mempraktikkan kaifiah shalat fardu dan lainnya. Untuk amalan doa sehari-hari
siswa menghafal doa sesuadah adzan, doa berpakaian, doa bersin dan jawabannya,
doa iftitah, doa ruku’ dan doa i’tidal.
Untuk siswa
kelas 2 semester genap untuk pelajaran Al-Qur’an dengan menghafal dengan baik
dan benar surat Al-‘Adiyat, Al-‘Zalzalah, Al-Bayyinah dan surat Al-Qadr. Dan diharapkan
siswa mampu menulis surat Al-‘Qadr dengan cara penulisan yang benar dan rapi. Sedangkan
pada pembelajaran Aqidah siswa mampu menjelaskan adab tilawah al-Quran dan adab
tidur. Untuk amalan doa sehari-hari siswa melafalkan tasbih, doa sujud, doa
duduk di antara dua sujud, doa tahiyat awal dan tahiyat akhir, doa sebelum dan sesudah tidur, doa setelah
membaca al- Quran.
Untuk siswa
kelas 3 semester ganjil untuk pelajaran Al Quran, siswa diharapkan dapat
menghafalkan dengan benar, fasih dan lancar surat Al-‘Alaq, At-‘Tin, dan surat
Al-Insyirah. Dan mampu menulis surat Al-Insyirah dengan cara penulisan yang
benar dan rapi. Sedangkan pada pembelajaran Aqidah siswa mampu melafalkan
bacaan subhanallah dan masyaallah beserta artinya dan menyebutkan tugas
malaikat beserta artinya. Untuk Fiqh siswa dapat mempraktikkan kaifiah shalat
berjamaah dan lafal niatnya. Dan juga siswa dapat mempraktikkan kaifiah shalat
sunah rowatib dan lafal niatnya, kaifiah
shalat jama’ Qashar beserta lafal niatnya. Selain itu siswa kelas 3 juga mampu
menjelaskan dan mempraktikkan kaifiah shalat dalam keadaan sakit dan tata cara
tayamum beserta niatnya. Untuk amalan doa yang perlu dihafalkan adalah doa qunut nazilah
dan doa keluar/masuk kamar mandi.
Untuk siswa
kelas 3 semester genap untuk pelajaran Quran Ad-‘Dhuha, Al-‘Lail, dan surat As-Syams.
Dan mampu menulis surat Ad-‘Dhuha dengan cara penulisan yang benar dan rapi. Sedangkan
pada pembelajaran Aqidah siswa mampu melafalkan salam beserta artinya dan adab
memberi dan menjawab salam dan adab berjabat tangan. Untuk Fiqh siswa dapat melafalkan
niat puasa dan artinya dan mempraktikan kaifiah shalat tarawih dan lafal
niatnya serta kaifiah shalat witir dan lafal niatnya. Untuk amalan-amalannya adalah
menghafal bacaan dzikir ba’da shalat, doa ba’da
shalat, juga doa berbuka puasa.
Untuk siswa
kelas 4 semester ganjil untuk pelajaran Quran siswa diharapkan mampu
menghafalkan surat Al-‘Balad, Al-‘Fajr, Al-Ghasiyyah. Dan mampu menulis surat Al-‘Fajr
dengan cara penulisan yang benar dan rapi. Sedangkan pada pembelajaran Aqidah
siswa mampu melafalkan bacaan Istirja’ ( Innalillahi wainnaailaihi raaji’un) beserta
artinya dan nama-nama kitab Allah beserta penerimanya. Pada pembelajaran Fiqih
diutamakan dapat melafalkan niat zakat dan artinya. Siswapun diharapkan dapat
menjelaskan adab membayar zakat. Untuk amalan doa siswa dapat menghafalkan doa mohon
kesabaran dan doa mohon perlindungan dari akhlak tercela dan doa naik
kendaraan.
Untuk siswa
kelas 4 semester genap untuk pelajaran Quran diharapkan siswa dapat
menghafalkan surat Al-‘A’la, At-‘Tariq, dan Al-Buruj. Dan mampu menulis surat
Al-‘A’la dengan cara penulisan yang benar dan rapi. Sedangkan pada pembelajaran
Aqidah siswa mampu menjelaskan nama-nama rosul, sifat rosul dan akhlak terpuji
pada teman. Untuk mapel Fiqh siswa dapat mempraktikkan dan melafalkan bacaan
sholat ied dan artinya beserta kaifiah shalat ied. Kemudian siswa dapat
melafalkan niat sholat Jumat dan kaifiah shalat Jumat. Dan siswapun dapat
menjelaskan dan mempraktikkan tentang kaifiah puasa. Siswa juga diharapkan
dapat mempraktikkan bacaan takbir, shalat
shalat ied, doa kafaratul majelis dan doa bercermin.
Untuk siswa
kelas 5 semester ganjil untuk pelajaran Al-Qur’an diharapkan siswa dapat
menghafalkan dengan baik, lancar dan benar surat Al-‘Insyiqaq, dan
Al-Muthaffifin. Dan mampu menulis surat Al-Muthaffifin dengan cara penulisan
yang benar dan rapi. Sedangkan pada pembelajaran Aqidah siswa mampu menyebutkan
tanda-tanda qiamat dan mempraktikkan adab masuk masjid dan adab masuk pasar.
Pada pembelajaran Fiqih diutamakan dapat melafalkan mempraktikan lafal mandi
wajib dan artinya beserta kaifiyah mandi wajib dan menjelaskan tentang khitan. Untuk
amalan doa keluar/masuk masjid dan doa mensyukuri nikmat.
Untuk siswa
kelas 5 semester genap pelaksanaan Gefa pelajaran Al-Qur’an siswa dapat
menghafalkan surat Al-‘Infithar, At-‘Takwir, dan ’Abasa. Dan mampu menulis
surat ’Abasa dengan cara penulisan yang benar dan rapi. Sedangkan pada
pembelajaran Aqidah siswa mampu menjelaskan dan mempraktikan adab bertetangga
dan adab bermasyarakat. Pada pembelajaran Fiqih menjelaskan tata cara
berkorban, melafalkan doa menyembelih korban, mempraktikkan kaifiah haji/umrah
dan lafalnya melalui kegiatan manasik haji. Untuk amalan doa berupa mempraktikan
dan melafalkan talbiyah, melafalkan doa menjenguk orang sakit, adab dan doa ketika
melewati atau berziarah ke makam.
Implementasi Gerakan
Furudhul Ainiyah (Gefa), di MI kelas 6 semester ganjil dalam mapel Qur’an antar
lain menghafal surat An-Naziat dan surat An-Naba’ dengan benar, fasih dan
lancar dilaksanakan sebelum dan sesudah pembelajaran. Dan siswa mampu menulis
10 ayat surat An-Naba’ sesuai tata cara penulisan yang benar dan rapi, dilakukan
sebelum pembelajaran.
Implementasi Gerakan
Furudhul Ainiyah (Gefa), di MI kelas 6 semester 1 dalam mapel Qur’an antar lain
menghafal surat An-Naziat dan surat An-Naba’ dengan benar, fasih dan lancar
dilaksanakan sebelum dan sesudah pembelajaran(sudah dilaksanakan). Dan menulis 10
ayat surat An-Naba’ sesuai tata cara penulisan yang benar, dilakukan sebelum
pembelajaran( belum dilaksanakan dikelas).
Pada mata
pelajaran Aqidah peserta didik dibina untuk mempraktikkan keutamaan istighfar
dan taubat serta akhlak siswa terhadap binatang. Hal ini dapat dipraktik dalam
kehidupan sehari-hari.Sedangkan pada mata pelajaran Fiqih siswa dapat mempratikkan
dan melafalkan jenis-jenis makanan dan minuman yang halal dan haram. Pun harus
dipraktikkan tata cara jual beli, tata cara pinjam meminjam dan luqatah.
Pada pelajaran fiqih dapat dilaksanakan
dengan pratik dan tagihan. Doa sehari-hari juga diharapkan dilakukan pada Gefa.
Dengan cara pembiasaan, menghafal dan melafalkan doa kafaratul majlis, syayidul
istighfar, sholat duha dan Hafalan Asmaul Husna 99 nana-nama baik Alloh.
Untuk sayyidul
istigfar yang sering dibaca adalah yang artinya sebagai berikut: Ya Alloh!
Engkau adalah Rabbku, tidak ada Ilah yang berhak diibadahi kecuali Engkau,
Engkau-lahyang menciptakan aku. Aku adalah hambaMu. Aku akan setia pada
perjanjianku denganMU semampuku. Aku berlindung kepadaMu dari kejelakan yang
kuperbuat. Aku mengakui nikmatmu kepadaku dan aku mengakui dosaku oleh karena
itu, ampunilah aku. Sesungguhnya tiada yang mengampuni dosa kecuali Engkau.
Gerakan ayo
membangun madrasah melalui Gerakan Peningkatan Kompetensi Guru (Kata Siguru), guru berperan sebagai
demonstrator dan lecturer(pengajar),
guru hendaknya menguasai bahan ajar materi pembelajaran yang akan diajarkan dan
mengembangkan kemampuannya dengan baik. Guru juga berperan sebagai Learning manager (Pengelola Kelas), guru
harus mampu mengelola kelas menjadi lingkungan belajar yang nantinya akan
mendukung pencapaian tujuan belajar. Guru yang baik hendaknya mampu memberikan
pengalaman belajar anak dengan menggunakan media, metode dan teknik yang baik
dan tepat.
Gerakan Peningkatan
Kompetensi Kepala Madrasah (Kata Sikamad). Dalam program ini diharap kepala
madrasah memiliki karakter kepemimpinan yang transformasional yang terdiri dari
idealize influenza, inspirasi motivation,
intellectual stimulation, dan individualized consideration. Dan pada Gerakan
Peningkatan Kompetensi Kepala Madrasah kemenag memberikan penghargaan dan
perlindungan.
Penghargaan
tersebut berupa gaji, tunjangan kepala madrasah, sertifikasi kepala madrasah,
dan penghargaan kinerja. Perlindungan tersebut menyangkut perlindungan hukum
profesi, meningkatkan keselamatan dan
kesehatan kerja kepala, hak dan kekayaan intelektual dan pembinaan pendidikan
anti korupsi bagi kepala madrasah. Untuk mengoptimalkan perlindungan profesi tersebut
dilakukan MoU dengan lembaga penjamin (BPJS).
Peran kepala madrasah dalam Geram adalah
sebagai Emaslim. Emaslim merupakan
kepanjangan dari Edukator, Manajer, Administrator, Supervisor, Leader, Inovator
dan Motivator. Kepala madrasah bertanggung jawab sebagai :
1. Emaslim
dalam Gemi
2. Emaslim
dalam Gelem
3. Emaslim
dalam Gemes
4. Emaslim
dalam Furudhul ‘Ainiyah
5. Emaslim
dalam Kata Siguru
Gerakan ayo
membangun madrasah melalui Gerakan Peningkatan Kompetensi Pengawas (Kata
Siawas). Kegiatan pengawas marasah antara lain menyusun program pengawasan,
melaksanakan program pengawasan, evaluasi pelaksanaan program pengawasan, dan
melaksanakan bimbingan dan pelatihan guru.
Peran pengawas
madrasah bagi guru adalah melakukan pembinaan bagi pendidik dan tenaga
kependidikan di madrasah. Sedangkan peran pengawas madrasah bagi kepala madrasah
adalah memantau dan menilai kinerja kepala madrasah serta memberi saran dan tindak lanjut yang dibutuhkan.
Dalam Gerakan
Peningkatan Kompetensi Pengawas (Kata Siawas) ini, tugas mulia pengawas madrasah adalah memotori
Gemes dengan aktif membina dan memantau gerakan hidup bersih dan
sehat agar siswa dapat melindungi diri dari pengaruh narkoba, kenakalan remaja
dan menghindari penularan virus HIV/AIDS. Pengawas madrasah melakukan
pendampingan terhadap kebersihan sanitasi madrasah, menumbuh sikap mandiri,
perilaku ketrampilan hidup bersih dan sehat (PHBS). Dan juga menumbuhkan peran
aktif siswa dalam menjaga kebersihan lingkungan madrasah dan rumah.
Peran Pengawas Madrasah
dalam Gefa adalah berperan aktif dalam melakukan pendampingan dan
pemantauan pada proses pengintegrasian
dalam Gefa pada proses belajar mengajar, program ektrakurikuler madrasah dan
kegiatan pembiasaan.
Tugas pengawas
madrasah pada Gemi adalah mendampingi madrasah dalam merintis madrasah
Entrepreneur. Pengawas Madrasah di kecamatanku telah mempunyai gagasan agar
madrasah melakukan Bisnis Day. Dan memberikan penguatan pendidikan karakter dan
kewirausahaan agar madrasah tidak tergantung pada Bantuan Operasional Madrasah.
Peran pengawas
madrasah dalam gerakan ayo membangun madrasah pada gerakan Kata Sikamad adalah
melakukan pendampingan mulai dari rekrutmen calon kepala madrasah, pembinaan terhadap
analisis hasil APKKM dan Penilaian Kinerja Kepala Madrasah (PKKM), supervisi
managerial, sistem karir kepala madrasah, pemantauan 8 standar Nasional
pendidikan, dan pendampingan Pengembangan Keprofesionalan Berkelanjutan (PKB)
kepala madrasah. Pemantuan 8 standar tersebut antara lain: standar kompetensi
kelulusan, standar isi, standar proses, standar pendidikan dan tenaga
kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar
pembeayaan pendidikan dan standar penilaian pendidikan. Sedangkan yang dimaksud
pendampingan PKB kepala madrasah adalah
pendampingan pengawas madrasah pada pengembangan keprofesian berkelanjutan.
Dalam program
Peningkatan Kompetensi Guru, Pengawas Madrasah melakukan supervisi akademik, pembinaan
pendampingan Pengembangan Keprofesionalan Berkelanjutan (PKB) guru, melakukan evaluasi terhadap kinerja
guru, menganalisis dan menindak lanjuti hasil Penilaian Kinerja Guru (PKG) dan Asessment
Peningkatan Kompetensi Guru Madrasah (APKGM)
Madrasah
Menulis (MANIS). Madrasah
menulis merupakan gerakan membudayakan dan membiasakan menulis pada guru,
pegawai dan siswa untuk menghasilkan produk tulisan sesuai kemampuannya. Ada
beberapa jenis gerakan pada Madrasah menulis antara lain: Gelis, Sulis, Kamis
dan Panelis.
Guru
menulis atau Gelis merupakan upaya kemenag untuk membiasakan guru menulis untuk
kepentingan kenaikan tingkat bagi aparatur sipil negara (ASN). Biasanya tulisan
untuk guru berupa jurnal dan buku populer. Meskipun banyak sekali jenis yang
lain, misalnya menulis buku berjenjang, laporan hasil penelitian dan
lain-lainnya. Namun yang pernah dicoba para aparatur sipil negara (ASN) kemenag
bekerja sama dengan al-Kayyis yang
merupakan binaan Pokjawas adalah jurnal dan buku populer. Al-Kayyis yang merupakan binaan Pokjawas kabupaten Trenggalek. Guru menulis ini disambut baik oleh beberapa guru yang tergabung dalam komunitas literasi. Dalam gardu WAG ini anggotanya adalah penulis yang memiliki blog. Blog untuk menuliskan gagasan dan uneg-uneg yang akan dikomentari secara arif oleh penulis lain.
Siswa
menulis atau disebut juga dengan gerakan Sulis. Sulis merupakan gerakan
literasi yang mengharapkan guru mampu membimbing dan mendampingi siswanya untuk
menulis karya sederhana seperti komik, pantun, puisi dan lain-lainnya. Bisa
juga siswa diminta untuk menyusun hasil wawancara, membuat poster dan membuat
laporan pengamatan sederhana serta
laporan percobaan sederhana. Di madrasah kami, sulis ini banyak diminati pesrta didik. Namun koordinator sulis belum sempat menuliskannya kembali dan membukukannya
Gerakan
Kepala menulis/ Kamis adalah kegiatan kepala madrasah untuk menulis buku untuk
diterbitkan dan bagi kepala yang berstatus ASN dapat menulis jurnal, buku
populer, karya terjemahan yang dapat digunakan untuk proses kenaikan pangkat.
Peluang kepala menulis lebih banyak karena waktu luang kepala madrasah sambil
mengerjakan tugas managerial. Karena kepala madrasah bisa jadi tidak harus
mengajar.
Pengawas menulis
atau Panelis merupakan hal yang sudah biasa dilakukan para pengawas madrasah.
Karena para pengawas suudah terlatih untuk membuat tulisan yang berkaitan
dengan kepangkatannya. Pengawas pada umumnya menulis tentang laporan hasil
penelitian tindakan madrasah, jurnal, buku populer dan lain-lainnya.
Unik dan menarik 👍
BalasHapusTerimakasih Pak Fauzi, Motivasinya
HapusMenarik untuk tidak dilupakan
BalasHapusTerimakasih Pak Imam. Motivasinya
HapusMantab
BalasHapusterimakasih Pak Abbu. Motivasinya
BalasHapustetep konsisten menulis dibidang pendidikan ya mbak
BalasHapusInjih Bunda. Bekerja di bidang pendidikan. Terimakasih kunjungan dan komentarnya
BalasHapus