Kamis, 23 Juli 2020

GERAKAN FURUDHUL AINIYAH DI RA/BA

Sekarang ini, madrasah/sekolah yang diminati adalah madrasah/sekolah  yang mampu membentuk  peserta didik sebagai individu yang berkarakter dan berkepribadian Islam. Maka madrasah harus segera berbenah untuk mengutamakan siswanya lebih  berkarakter dan berkepribadian Islam. Banyak  SD islam baru, yang mampu menggeser sekolah dasar negeri  maupun madrasah swasta. Murid berdatangan bahkan ada yang harus inden satu tahun untuk masuk ke sekolah tersebut. Padahal SPP/Infak bulanan cukup tinggi. Sedangkan sekolah negeri menyiapkan sekolah gratis. Sekolah baru tersebut  mampu mengemas pendidikan karakter islami sejajar dengan nilai akademik (ketuntasan KD dalam standar isi). Bahkan pembiasaan karakter  islami lebih diutamakan dari pada ketuntasan kompetensi dasar.

Merupakan angin  segar, ketika muncul GEFA. Gerakan Furudhul Ainiyah (GEFA) merupakan gerakan madrasah untuk pembentukan peserta didik sebagai individu yang berkarakter dan berkepribadian Islam.  Gerakan Furudhul Ainiyah  berbasis  budaya  madrasah  merupakan sebuah kegiatan untuk menciptakan iklim dan lingkungan madrasah yang islami. Pertanyaannya bagaimana jika RA dan BA belum menerapkan GEFA? Fokus hari ini membicarakan jenjang paling mungil di bawah MI. Yaitu RA dan BA.

Ketika berbicara madrasah   tentunya yang paling lekat adalah  RA/BA. Jenjang tersebut memiliki peran utama dalam kelangsungan/kejayaan madrasah ibtidaiyah . Ada MI  yang muridnya hanya lulusan  RA/BA yang satu atap. Meskipun ada juga madrasah ibtidaiyah yang sukses memiliki murid dari berbagai TK, RA dan BA di sekitarnya. Mayoritas MI hanya memperoleh siswa baru dari RA dan BA yang seatap. Maka yang perlu diutamakan segera menerapkan GEFA. Agar sedari dini siswa sudah memiliki sikap spiritual dan sikap sosial yang bagus. Memiliki keterampilan  seperti; praktik baca tulis Al Qur’an, praktik wudhu, praktik shalat dan praktik ibadah lainnya dengan baik. Sehingga memiliki daya tarik yang hebat. Warga berduyun-duyun menitipkan putra-putrinya ke RA/BA. Otomatis jumlah siswa MI seatap juga banyak.

GEFA untuk siswa RA/BA sangat beragam namun menyenangkan. Kegiatan dasar yang perlu ditanamkan adalah:

1.       Al-Qur’an (Morning Al Qur`an, RA Bertadarus, Mutiara Al Qur`an, ACHRA =Aksi Cilik Hafidz/Dzah RA, Mari belajar  Al Qur`an),

2.       Hadits (Mutiara Hadist),

3.       Dzikir (Asma`ul Husnah, Dzikir harian),

4.       Doa (Doa Harian).

Morning Al Qur`an merupakan kegiatan mendengarkan bacaan Al qur`an saat kedatangan siswa.  Guru  sebagai modeling kemudian siswa mengikuti bacaan guru. Surah yang dibaca mulai Al Fatihah s/d surah pendek dalam juz amma. Tujuan morning Al Qur`an  yaitu siswa terbiasa mendengar Al Qur`an sehingga akan cepat hafal. Membangun ketertarikan mereka  dengan Al Qur`an. Membangun kepercayaan diri siswa dalam membaca Al Qur`an. Agar siswa lebih mencintai Al Qur`an sebagai  pedoman dalam hidupnya

Kegiatan GEFA  berikutnya adalah RA/BA bertadarus. Kegiatan menyimak bacaan Al qur`an secara bersama-sama.  Kegiatan menyimak bacaan Al qur`an dapat juga secara individual dimulai satu ayat satu hari atau satu suroh jika telah selesai surahnya (disesuaikan dengan kemampuan siswa). Tujuan RA/BA bertadarus adalah memberi contoh bacaan Al Qur`an kepada siswa. Baik  secara tajwid, makhrijul huruf dan sifatul huruf. Membiasakan siswa mendengarkan bacaan Al Qur`an yang dikenalkan sehingga menjadi hafal. Siswa mengetahui arti surah, jumlah ayat, isi kandungan surah yang dikenalkan secara sederhana.

Mutiara Al Qur`an merupakan ungkapan ayat Al qur`an tentang kehidupan sehari-hari. Menghafal ayat AL Qur`an yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Siswa dapat mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan  ACHRA (Aksi Cilik Hafidz/Dzah RA) merupakan kegiatan menampilkan kemampuan siswa dalam menghafal Al Qur`an dan Hadist yang diinstruksikan oleh guru di depan teman-temannya. Kegiatan ini dimaksudkan untuk membangun keberanian dan kepercayaan diri siswa. Pun mengevaluasi kemampuan hafalan Al Qur`an dan hadist kepada siswa.

 Dalam kegiatan mari belajar  Al Qur`an dimaksudkan mengenalkan huruf  hijaiyah menggunakan metode sesuai RA/BA  masing-masing seperti: Metode Tilawati, Iqro, Ummi dll. Dalam kegiatan  ini siswa mengenal huruf-huruf hijaiyah secara benar.  Siswa dapat menirukan bacaan Al Qur`an dengan tepat. Siswapun dibimbing meniru menulis huruf Hijaiyah.

Untuk Mutiara Hadist kegiatannya menirukan bacaan satu hadist yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Siswa dapat mengenal dan hafal hadist nabi yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Siswa dapat menaplikasikan hadist nabi dalam kehidupan sehari-hari. Hadits yang tepat untuk anak-anak adalah hadits yang berisi teladan dari Rosulloh. Hadits sahih, singkat dan bermanfaat. Misalnya hadits tentang:

1.       Kata-kata yang baik

2.       Kesucian dan kebersihan

3.       Kasih saying

4.       Larangan marah

5.      Menyebarkan salam

6.      Adab makan

7.      Larangan makan dan minum sambil berdiri,

8.      Wajib menuntut ilmu

9.      Silaturahmi

10.  Menutup aurot, dll

Kegiatan terkait hafalan Asma`ul Husnah dapat dilakukan dengan bersenandung 99 Asmaul Husnah. Tujuannya agar siswa dapat menghafal 99 Asma`ul Husnah. Siswa dapat mengaplikasikan Asmaul Husnah dalam kehidupan sehari-hari. Kegiatannya ini sangat digemari anak-anak karena bisa di lakukan dengan gerak dan lagu. Selain itu anak-anak juga dilatih Dzikir harian. Kegiatan dzikir harian dilakukan setelah sholat berjamaah. Dilakukan pada kejadian-kejadian yang sesuai.

Untuk Doa Harian kegiatannya menirukan bacaan doa yang dibimbing oleh guru dan sesuai dengan situasi dan kondisi. Siswa dapat menghafal doa sehari-hari. Doa- doa sederhana yang bermanfaat untuk siswa. Misalnya doa:

1.      Sebelum belajar

2.      Sebelum dan sesudah tidur

3.      Sebelum dan sesudah makan

4.      Bila mimpi baik/buruk

5.      Masuk /keluar kamar mandi

6.      Keluar/masuk rumah

7.      Sesudah berwudhu

8.      Sesudah sholat

9.      Untuk orang tua


2 komentar:

  1. Siipp, sejak dini harus ditanamkan karakter yang religius....

    BalasHapus
  2. Terimakasih Bu Doktor. Nanti ingin belajar dr panjenengan

    BalasHapus