Rapat Kerja Tahun 2020/2021 terlaksana dengan tertib dan lancar. Meskipun hari pertama pelaksanaan Raker berakhir sampai pukul 15.30 WIB. Hal tersebut terjadi karena pembahasan kurikulum darurat madrasah. Bagi guru yang terpenting adalah kejelasan model, metode dan media yang digunakan dalam melakukan PBM. Dan langkah pembelajaran pada masa darurat yang hanya satu lembar. Nah itulah yang ditunggu-tunggu pencerahannya. Sehingga guru dapat menyusun RPP sederhana pada masa pandemi ini. Pada dasarnya meski pembelajaran masih dilakukan dengan daring, namun pembelajaran harus tetap dilakukan secara kreatif dan inovatif. Sehingga guru mau dan mampu mengembangkan kemampuan kritis, kreatif dan komunikatif pada diri siswa.
Dalam pembahasan lebih lanjut, dipaparkan bahwa guru harus mampu memilih model yang dapat mewujudkan pencapaian tujuan pembelajaran pada masa kondisi darurat covid-19. Model tersebut ditentukan sebelum menetapkan langkah kegiatan pembelajaran. Di antaranya adalah:
Dalam pembahasan lebih lanjut, dipaparkan bahwa guru harus mampu memilih model yang dapat mewujudkan pencapaian tujuan pembelajaran pada masa kondisi darurat covid-19. Model tersebut ditentukan sebelum menetapkan langkah kegiatan pembelajaran. Di antaranya adalah:
- Discovery learning
- Inquiry learning
- Project based learning (PBL)
- Problem based learning (PJBL)
Dalam benak audien yang mendengar sekilas merasa model pembelajaran ini terlalu milenial. Padahal ke empat model tersebut sudah sering dibahas sejak saya kuliah tahun 2002. Bahkan model pembelajaran tersebut merupakan amanat Permendikbud nomor 22 tahun 2016 tentang Standar Proses. Ingatan kita perlu di segarkan kembali dengan Permendikbud tersebut. Dalam permendikbud tersebut dituliskan bahwa implementasi kurikulum 2013 dilakukan dengan menerapkan model pembelajaran yang memungkinkan terjadinya pembelajaran saintifik. Untuk mengembangkan sikap keagamaan, sosial dan menumbuhkan rasa ingin tahu yang tinggi.
Dalam bahasa sederhana, discovery learning adalah penemuan terbimbing. Guru posisinya sebagai fasilitator, guru membimbing siswa apabila diperlukan. Siswa menemukan prinsip umum berdasarkan data yang telah disediakan oleh guru. Tentunya guru perlu kerja keras untuk menyusun langkah kegiatan pembelajaran dengan model ini. Tidak bisa hanya ngeshare digroup chat wali murid halaman LKS atau nomor halaman buku yang harus dikerjakan siswa. Minimal guru harus buka buku kuliah tentang sintak model discovery learning ini. Sintak dari discovery learning sebagai berikut:
- Pemberian rangsangan
- Identifikasi masalah
- Pengumpulan data
- Pengolahan data
- Pembuktian
- menarik kesimpulan
Inquiri learning sering disebut penyelidikan. Dalam bahasa sederhana Inquiri learning merupakan kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berfikir kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan. Sintak dari model inquiri adalah:
- Orientasi masalah
- Pengumpulan data dan verifikasi
- Pengumpulan data melalui eksperimen
- Pengorganisasian dan formulasi eksplanasi
- Analisis proses inquiri
Untuk Problem Based Learning/ model pembelajaran berbasis masalah ini ditandai adanya aktivitas pembelajaran dengan cara guru memaparkan sebuah masalah yang berpusat pada tema atau materi esensial pembelajaran. Siswa memecahkan masalah dengan melalui tahap-tahap metode ilmiah. Sintak PBL adalah sebagai berikut:
- Mengidentifikasi masalah
- Mengumpulkan data
- Menganalisis data
- Memecahkan masalah
- Memilih cara untuk memecahkan masalah
- Merencanakan penerapan pemecahan masalah
- Melakukan ujicobaterhadap rencana yang ditetapkan
- Melakukan tindakan untuk memecahkan masalah
Model Project Based Learning/ Model Pembelajaran Berbasis Proyek merupakan aktivitas pembelajaran dengan melaksanakan sebuah proyek prakarya, desain, karya seni dan produk lainnya. Fokus pembelajaran ini adalah kreativitas berfikir, pemecahan masalah, dan interaksi antar peserta didik untuk menciptakan sebuah produk. Sintak dari PjBL adalah:
- Menentukan pertanyaan mendasar
- Mendesain perencanaan produk
- Menyusun jadwal pembuatan
- Memonitor keaktivan siswa
- Menguji hasil: mempesentasikan produk
- Evaluasi pengalaman belajar
Lebih lanjut dijelaskan tentang cara penyusunan RPP dan langkah pembelajaran pada masa darurat. Tahapannya hampir sama dengan langkah pembelajaran tatap muka yaitu:
- Perencanaan
- Pelaksanaan
- Penilaian
Dalam tahap perencanaan seyogyanya RPP disusun dengan simpel/sederhana, mudah dilaksanakan serta memuat hal-hal pokok saja. Mengandung unsur SHU, Simpel, Harmoni dan Unik. Pada tahapan ini guru dapat membuat pemetaan KD dan memilih materi esensi yang akan diajarakan kepada peserta didik.
Tahapan berikutnya menyusun langkah pelaksanaan. Disinilah guru dapat menentukan pembelajaran secara daring, semi daring dan non-digital. Khusus MI diharapkan guru berkenan memperhatikan kondisi madrasah dan siswa untuk menentukan kelayakan melaksanakan pembelajaran secara daring/ semi daring/non digital.
Terakhir adalah tahapan penilaian. Pada tahap penilaian ini guru tetap mengacu pada pada juknis penilaian hasil belajar dengan penyesuaian masa darurat covid-19. Penilaian harus tetap mencakup aspek sikap, aspek pengetahuan dan aspek ketrampilan, Penilaian hasil belajar ini berupa:
- tulis
- penugasan
- proyek
- praktek
- portofolio, dll
Untuk mengetahui tingkat keberhasilan belajar siswa masih tetap menggunakan:
- PH/penilaian harian
- PAS/penilaian akhir semester
- PAT/penilaian akhir tahun
Hari pertama tahun ajaran baru 2020/2021, tersisa sepuluh hari lagi. Selamat mencoba menyusun RPP satu lembar dengan menekankan SHU, SIMPEL, HARMONI dan UNIK.
Tulisannya menarik dan ilmunya sangat bermanfaat,sukses selalu bu
BalasHapusTerimakasih motivasi nya. Selamat sore
HapusKeren
BalasHapusTerimakasih. Dari group literasi digital saya banyak belajar menulis
HapusJoosss mbak
BalasHapusTerimakasih Bunda Intokowati...
HapusTerimakasih Mbak In
BalasHapus