Hari ini diadakan rapat
rutin ASN yang dihadiri oleh Penyuluh
Agama, Pengawas Agama Islam Sekolah Dasar, Pengawas Madrasah Tingkat Dasar dan
para guru di satuan kerja Kecamatan Durenan. Dalam undangannya pertemuan rutin
hari ini dalam rangka persiapan pengisian Sistem Informasi Elektronik Kegiatan
ASN (SIEKA). Rencananya akan melakukan registrasi dan pengisian program
tahunan, bulanan, dan harian. Tepat pukul 09.00 WIB kegiatan dimulai dengan
acara:
1.
Kultum
oleh penyuluh agama
2.
Sambutan
Pengawas Agama Islam Sekolah Dasar
3.
Sambutan
Pengawas Madrasah Tingkat Dasar
Pertama, kultum oleh penyuluh agama Kecamatan Durenan.
Pada hari ini
yang menyampaikan kultum adalah Bapak Miftahul Huda. Beliau menyampaikan materi
dengan kalem dan menyejukkan. Pada
tauziahnya Beliau menyampaikan seorang guru dapat dikategorikan orang yang
berilmu. Orang berilmu yang akan diangkat derajatnya oleh Allah. Guru setiap
hari memberikan ilmunya kepada peserta didik. Maka harus tetap bersyukur dan
melaksanakan kewajiban dengan ikhlas dan sungguh-sungguh. Guru juga dikategorikan ulama. Makna ulama adalah orang yang
berilmu dan mau mengamalkan ilmunya. Derajat ulama di atas derajat orang yang
beriman. Selisih derajat orang yang berilmu dengan orang yang beriman 700
derajat.Tingkatan derajat ke 1 menuju derajat ke 2 sama dengan 500 tahun.
Mempunyai ilmu dan mengamalkan pahalanya berlipat ganda. Maka guru seyogyanya jangan pernah berhenti
belajar dan mengamalkannya. Karena belajar dimulai dari buaian sampai ke liang
lahat. Tidak ada Tuhan yang patut disembah selain Allah. Yang bersaksi bahwa
Allah zat yang patut disembah adalah:
1.
Allah
(Allah sendiri)
2.
Malaikat
3. Ahli ilmu (Para penuntut ilmu adalah golongan orang yang berilmu dan mengamalkannya.
Orang
yang takut kepada Allah adalah para penuntut ilmu (orang-orang yang berilmu).
Sebagaimana janji Allah sesungguhnya
orang-orang yang beriman dan beramal
shalih adalah sebaik-baik manusia. Sebaik-baik manusia adalah orang berilmu dan
beriman, dan tempatnya di surga. Maka banggalah menjadi pendidik. Meskipun
sejatinya mendidik yang baik adalah tatap muka langsung. Namun untuk menjaga
kesehatan para siswa dan guru di masa pandemi covid-19 ini pembelajaran
dilaksanakan secara daring. Dan bila kita renungkan sejatinya kita dapat ilmu
baru. Guru dan siswa lebih menguasai teknologi. Bahkan mendapat keilmuan baru
yang harus dinikmati dengan penuh kesabaran dan keikhlasan.
Sebagai ASN apakah dapat pahala? Ilmu yang diberikan
kepada peserta didik sudah mendapat imbalan berupa gaji dan tunjangan profesi dari pemerintah. Menurut Beliau tergantung dari niatnya. Niat yang tulus dan ikhlas menyampaikan keilmuan kepada peserta didik.
Bekerja dengan baik, disiplin dan sungguh-sungguh. Meskipun tunjangan profesi
telat tetap bekerja dengan baik. Karena jika Allah menghendaki seseorang hambanya
baik maka akan baik ilmu, akhlak dan agamanya. Orang tersebut akan diberi
kenikmatan dalam kehidupannya. Maka sebagai seorang pendidik harus
merasa bahagia, tidak mengeluh dan selalu bersyukur, tandasnya memotivasi para guru.
Guru adalah ulama, ulama adalah pewaris para nabi.
Guru harus bangga menjadi orang yang berilmu. Tidak ada kemuliaan kecuali para
pewaris nabi. Dan guru merupakan Ulama
Rabbani. Ulama Rabbani adalah guru yang mengajarkan pada anak-anak membaca Alquran, sholat dan
mau mengamalkannya. Guru yang paling hebat adalah para pendidik anak usia dini.
Guru yang menanamkan pondasi agama pada usia dini sama halnya mengukir di atas
batu. Namun jika mengajarkan ilmu pada orang dewasa sama halnya mengukir di
atas air. Ketika ilmu diamalkan maka ilmu tersebut akan bermanfaat.
Kedua, Sambutan Pengawas
Agama Islam Sekolah Dasar. Beliau menggaris bawahi apa yang telah
disampaikan oleh bapak Miftahul Huda. Bahwa guru adalah Ulama Rabbani, pewaris
para nabi dan memiliki kedudukan di bawah malaikat sebagai makhluk yang
mengimani adanya Sang Khalik. Namun ditemukan 10 penyakit kronis yang diderita
guru dan itu menjadi kendala dalam proses pembelajaran. Penyakit itu antara
lain:
1.
TIPES
(TIdak Punya Selera mengajar)
2.
MUAL
(MUtunya amat Lemah)
3.
KUDIS
(KUrang DISiplin)
4.
ASMA
(ASal MAsuk)
5.
KUSTA
(KUrang STrategi)
6.
TBC
(Tidak Bisa Computer)
7.
ASAMM
URAT (ASAl Menyampaikan Materi Tanpa
URutan)
8.
LESU
(LEmah SUmber mengajar)
9.
DIARE
(DIkelas Anak-anak meREmehkan)
10. GINJAL
(Gajinya Nihil Jarang Aktif sering terLambat)
TIPES (TIdak Punya Selera mengajar), hal ini terjadi karena
gajinya telah habis akibat banyak tanggungan. Maka sebagai guru harus pandai
untuk mengatur keuangan. MUAL (MUtunya amat Lemah), agar tidak mengalami hal
ini sebagai Ulama Rabbani harus mau belajar, menguasai banyak strategi dan
teknik mengajar. Dalam melakukan pembelajaran sebaiknya menggunakan multi
metode. Agar materi yang disampaikan tidak menjemukan. KUDIS (KUrang DISiplin),
mengajar pada pendidikan dasar harus disiplin karena guru menjadi teladan bagi
anak didiknya. Datang tepat waktu dan hindari sering ijin untuk kepentingan pribadi. Disiplin adalah karakter utama yang mendasari kesuksusan kelak
ketika anak-anak dewasa. ASMA (ASal MAsuk), guru yang asal masuk tanpa
persiapan, pedoman mengajar/dasar mengajar hanya menggunakan Lembar Kerja
Siswa. Hal ini akan menyebabkan anak tidak menguasai kompetensi dasar, hanya sekedar hafalan. KUSTA (KUrang STArategi), jika mengajar tanda perencanaan dan strategi
mengajar yang benar maka pembelajaran tidak menarik. Dan materi esensial tidak dikuasasi peserta didik. TBC (Tidak Bisa Computer),
guru harus menguasai penggunaan computer dan teknologi informasi agar ketika
melaksanakan pembelajaran menyenangkan. Pun agar jarak pengetahuan guru dengan siswa tidak panjang. Siswa sudah menguasai TIK, guru masih jalan ditempat. ASAMM URAT (ASAL Menyampaikan
Materi Tanpa URutan), ketika menyampaikan materi akan mudah dikontrol jika
membuat analisis hari efektif dan membuat RPP. Dengan RPP maka pembelajaran akan runtut baik dari segi materi maupun penilaiannya. LESU (LEmah SUmber mengajar),
bisa di atasi dengan banyak membaca referensi mengajar dengan banyak membaca
buku. DIARE (DIkelas Anak-anak meREmehkan), hal ini terjadinya karena cara
mengajarnya tidak menarik dan monoton. Guru menyukai metode ceramah, padahal kita sudah menggunakan kurikulum 2013. GINJAL (Gajinya Nihil Jarang Aktif sering
terLambat), karena gajinya habis maka seringkali guru mencari pekerjaan
sambilan sehingga sering terlambat.
Ketiga, Sambutan Pengawas
Madrasah Tingkat Dasar. Dalam sambutannya pengawas madrasah menyampaikan
meskipun di masa pandemi guru tetap
masuk sekolah karena jika ada kesulitan dalam pembimbingan daring segera bisa di
atasi. Guru bisa berkoordinasi dengan kepala madrasah. Guru harus menata niat mengajar karena Allah. Dan senantiasa bersyukur
meski dimasa pandemi karena jika bersyukur maka Allah akan menambah nikmat.
Intinya mengajar bukan sekedar mencari uang. Tetapi juga menghormati ilmu, maka
otomatis akan diangkat derajatnya oleh Allah. Selanjutnya acara diisi dengan
mengerjakan SEIKA dengan mengentri kegiatan tugas dalam jabatan seperti: merencanakan
pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran, mengevaluasi, menganalisa hasil
belajar dan melakukan tindak lanjut. Lalu memasukkan pengembangan keprofesian
berkelanjutan, melaksanakan publikasi ilmiah, menyusun karya inovatif,
memodifikasi peraga pembelajaran komplek, pendukung tugas guru untuk dimasukkan ke aplikasi program tahunan.
Mantab sekali Ibu. Dan Al 'ulamau waratsatul anbiya'.
BalasHapusBetul sekali Mbak Anis, motivasi bagi kita untuk belajar dan mengajarkannya
HapusJosss bu muslikah...
BalasHapusTerimakasih motivasinya Mas Imam
Hapus