Jumat, 25 September 2020

KIAT TERMUDAH MENULIS BLOG SETIAP HARI

 


Kuliah malam ini disampaikan oleh Mas Pepih Nugraha, Beliau pengelola PepNews. Menurut Mas Pepih menulis blog atau blogging adalah menulis kehidupan yang ringan, yang terjadi sehari-hari, baik yang kita alami maupun orang lain yang mengalaminya. Alangkah baiknya kita mula merekam, mencatat dan menuliskan setiap peristiwa yang kita alami, kemudian menuliskannya sebagai sebuah tulisan laporan (citizen journalism), permenungan (opini) dan lain-lain. Ibarat bermain sepeda, blogging juga harus dilatih setiap hari. Agar saat menaiki sepeda keseimbangan tetap terjaga, maka kita harus mengayuh pedal sepeda untuk mencari keseimbangan secara terus-menerus. Artinya, jangan pernah berhenti menulis.

Menulis blog paling efektif lari dari kepakaran dan kesukaan kita, “escaping” ke dunia apapun yang kita alami dan rasakan. Setelah escape, kemudian menulis apa saja (free writing), lakukan setiap hari. Lama-lama akan menemukan pola dan menganggap menulis sebagai kewajiban. Intinya, mulailah menulis blog dengan teknik "free writing" atau mengarang bebas. Karena mengarang bebas, kita harus bisa melepaskan diri (escape) dari kepakaran dan kesukaaan. Yang terutama adalah melaporkan pandangan mata atau peristiwa, kejadian sehari-hari yang kita lihat. Apa yang kita lihat bakal jadi berita jika itu ditulis. Mulailah peka pada keadaan sekeliling, jangan cuek. Ada pertengkaran tetangga di rumah sampai ada "piring terbang" segala, perlu kita catat, cari tahu apa penyebabnya. Ini semata2 mengasah keingintahuan kita.

Apa yang kita lihat menjadi berita. Apa yang kita pikirkan menjadi opini. Di blog kita bisa menulis apa yang kita lihat dan apa yang kita pikirkan. Apa yang kita rasakan bisa jadi sajak/puisi dan apa yang kita bayangkan bisa jadi cerita yang mengagumkan. Yang perlu adalah menulis semua gaya itu dalam free writing. Orang sering bertanya, bagaimana memulainya? Caranya secara ringkas dipaparkan sebagai berikut: pertama, gunakan kalimat tanya. Misalnya: benarkah Pandemi Covid-19 tidak akan berakhir dalam waktu dekat? Cara membuka tulisan dengan pertanyaan itu paling mudah. Kedua, jadikan kalimat pertanyaan itu menjadi kalimat pernyataan biasa menjadi: Pandemi Cobid-19 diperkirakan tidak akan berakhir dalam waktu dekat. Ketiga dengan kutipan, bisa dari orang terkenal atau dari kitab suci (Aiquran), misalnya: Kebersihan sebagian dari iman. Atau pena wartawan lebih tajam dari pedang, kata Napoleon Bonaparte.

Beliau juga menjelaskan dalam materinya di PowerPointnya tentang  free writing, bahwa apa yang kita lihat dan ditulis bisa jadi berita, yang kita fikirkan kita tulis menjadi opini yang sangat dahsyat mempengaruhi orang. Apa yang rasakan kita tulis bisa menjadi sajak/puisi yang indah untuk dinikmati pembaca. Apa yang kita bayangkan dan menjadi impian akan menjadi cerita yang menarik.

Menulis diblog juga bisa dari hasil merangkum. Merangkum hasil kita melakukan kegiatan sebagai berikut: (1) Ikuti peristiwa yang sedang hangat. “Memanfaatkan ‘hook’ atau cantelan peristiwa”, (2) Menonton film, video atau televisi. Media ini memberi inspirasi tentang perjuangan, usaha, kesetiaan, penghianatan dll, (3) Dengarkan musik. Lirik lagu memberi ilham kita untuk menulis, (4) Riset. Baca kamus, ensiklopedia, thesaurus. “Kata” melahirkan ide.

Selain itu ide menulis juga bisa berasal dari pengalaman kita sehari-hari. Pengalaman tersebut bisa kita tulis. Jika kesulitan bisa di awali dengan cara: (1)membuat kata tanya “bagaimana jika” (What If): turunannya “apa yang terjadi jika?”, (2)Amati orang. Siapa mereka (who)? Apa yang mereka lakukan (what)? Kemana mereka pergi (where)? Kapan mereka berkumpul (when)? Mengapa mereka bermusuhan (why)? Bagaimana mereka berteman (how)?, (3)Membuat catatan pengalaman. “Biasakan menulis catatan harian”.

Teknik menulis blog yang menarik adalah menggunakan cara sebagai berikut: (1)Manfaatkan pengantar cerita. Tidak perlu membuat kerangka dari awal, orang lain telah membuat daftar kisah untuk dikembangkan, (2) Gunakan asosiasi kata. Pilih satu kata misal “badai”   tulis sebanyak mungkin kata yang berhubungan, (3)Bangun cerita dari elemen yang dipilih secara acak. Ambil nama orang atau tempat, bayangkan rupa orang/tempat itu, lalu bangun cerita latar belakang orang itu, (4) Berpura-pura seolah-olah sedang mengisahkan cerita kepada orang lain. Buat percakapan dalam pikiran, bicara di depan cermin,  gunakan alat perekam, transkrip, (5) Pikirkan pembaca. Menulis cerita untuk siapa? Ketahui siapa khalayak pembaca, (6) Ketahui tujuan menulis; menginformasikan, menghibur, mendidik, dan menginspirasi. Jadi tulisan yang menarik itu jika bermanfaat bagi pembaca. Maka penulis bisa memilih salah satu, misalnya menghibur/mendidik.

 

2 komentar:

  1. Ilmu baru lagi Bu untuk saya.
    Terima kasih.

    BalasHapus
  2. Terimakasih Mas Dosen. Panjenengan juga sering memberikan ilmu pada saya lewat tulisan panjenengan yang bagus dan sarat ilmu.

    BalasHapus