Senin, 28 September 2020

MEMPRAKTIKKAN MENULIS SETIAP HARI

 


Sejak mempunyai blog pribadi berusaha untuk menulis setiap hari. Semula hanya di blog pribadi saja. Menuliskan semua kejadian yang mampu ditangkap baik oleh pendengaran maupun penglihatan. Allah menuntun saya bertemu para pakar menulis di WAG SPK Tulungagung, atas budi baik Profesor Naim. Ternyata anggotanya sebagian besar dosen STAIN Tulungagung yang luar biasa baik dalam hal menulis maupun dalam memotivasi anggotanya. Salah satunya cara memotivasi dengan ajakan menulis setiap hari baik melalui tulisan wajib  maupun tulisan sunah. Yang paling menggembirakan mereka gemar berkunjung ke blog anggota lain memotivasi dengan cara meninggalkan komentar. Bahkan sesekali mengingatkan jika ada tulisan yang belum menggunakan kata baku.

Untuk mengasah kemampuan, mencoba mengikuti beberapa group menulis, bahkan mengikuti tantangan menulis buku antologi bersama para guru dari Aceh sampai Papua. Alhamdulillah buku keroyokan tersebut bisa dibuat dalam waktu singkat dan terbit dalam jangka waktu cepat. Sehingga bisa dibaca untuk menambah pengetahuan. Jika berfikir menulis keroyokan ini hanya untuk kenaikan pangkat nilainya sangat rendah. Namun bila kita menulis untuk mengabadikan kenangan, melatih kelancaran menulis dan untuk lebih dekat dengan para penulis. Maka ilmu kita akan bertambah dan memperoleh pengetahuan tak terhingga. Setiap hari ilmu kita bertambah, pola fikir semakin cerah.

Upaya lain untuk mengasah kemampuan menulis dengan mengikuti lomba blog. Meskipun tidak memperoleh hasil yang memuaskan, ada hikmah positif di balik lomba tersebut. Hikmah tersebut antara lain: (1) Bisa bergabung dalam WAG Belajar Menulis PGRI, (2) Menjadi anggota WAG ‘kecil’ menulis antologi. Sesuai apa yang dikatakan Omjay dan Profesor Eko: ‘Jika ingin bisa menulis dekatlah dengan para penulis’. (3) Diperkenankan menulis di Blog Guru Penggerak. Di blog ini ada tulisanku yang viewernya lumayan banyak. Sangat bersyukur untuk ini. Bisa sampai di Blog Guru Penggerak atas kebaikan Omjay dan bimbingan Pak Narno Karimun, (4) Bisa berdiskusi dengan Bu Kanjeng. Beliau siap membantu membimbing menerbitkan buku solo saya yang kedua. Buku Solo pertama tentang ‘Gerakan Ayo Membangun Madrasah’. Buku kedua resume mengikuti kuliah sore dan malam di WAG Belajar Menulis. Mungkin ini berkah ketika  sabar menghadapi pandemi covid-19. Usaha mencari sisi positif dari ujian Allah yang menimpa para guru,, siswa dan orang tua selama hampir 7 bulan ini.

Materi dalam Belajar Menulis cukup bagus, motivasi dari para pakar menulis senantiasa dituliskan di sepanjang perkuliahan. Mengikuti kuliah di WAG Belajar Menulis lebih mengena dan menggoda penulis pemula untuk mencoba. Seperti halnya ketika Omjay mengeshare buku Beliau tentang “Menulis Setiap Hari dan Buktikan Apa yang Terjadi. Buku ini membikin penasaran dan ingin mencoba. Ingin tahu hikmah dibalik menulis setiap hari. Bahkan mengubah kebiasaan yang semula segera mengeshare tulisan, baru memperbarui. Menjadi menulis dengan seksama, membaca ulang, mengedit, membaca lagi baru dishare di blog pribadi. Dulu menulis buku dan diterbitkan sepertinya sangat sulit bahkan mustahil. Sekarang jika kita sungguh-sungguh banyak tawaran meskipun di penerbit indi.

Apalagi bagi guru di masa pandemi ini membuat PTK mengalami sedikit kendala terkait adanya PJJ. Maka yang paling bagus adalah membuat buku. Omjay pernah memaparkan jika kesulitan dalam menulis buku dan kehabisan ide. Beliau memberi tip dengan melakukan kegiatan menulis setiap hari. Jika lupa menulis atau terabaikan karena banyaknya tugas harian, maka harus menebus kealpaan menulis dengan menulis dobel. Sebagai hukuman ketidaktertiban, maka jika kita menulis setiap hari akan terkumpul tulisan yang banyak sekali. Sehingga buku yang terbit nantinya sesuai dengan kesungguhan menulis setiap hari.

Selain itu dalam bukunya Omjay pernah memaparkan cara menulis yang bisa dilakukan oleh para blogger agar bisa menjadi buku: (1) Tulislah apapun yang bisa ditangkap oleh indera penglihatan, (2) Menentukan tujuan menulis. (3) Menentukan pembaca dari tulisan kita, (4) Menentukan pesan yang akan disampaikan kepada pembaca, (5) Memberikan keleluasaan kepada tangan untuk menuliskan semua yang terekam dalam otak, (6) Berfikir dulu sebelum memposting, mungkin masih ada sesuatu yang belum lengkap dan perlu ditambahkan, (7)Membuka kembali tulisan dan mencermatinya, (8) Tambahkan beberapa kalimat efektif agar pesan sampai kepada pembaca, (9) Simpan kembali, dicermati lagi mungkin ada kalimat yang belum pas. Perbaiki dengan benar sehingga bisa segera diposting.


8 komentar:

  1. Waahh, terima kasih untuk motivasi dan tambahan semangat menulisnya Bu.
    Kekonsistenan akan membawa pada jalan kesuksesan.

    BalasHapus
  2. Sama sama. Saya justru banyak belajar dari panjenengan dan teamnya

    BalasHapus
  3. Mantap Bu,semangat dan terus menebar virus literasi

    BalasHapus
  4. Trimakasih bu, tulisanya penuh motifasi dan inspirasi, semoga saya bisa menulis kados panjenegan....

    BalasHapus