Kamis, 24 September 2020

PROTOKOL NEW NORMAL MENUJU KLINIK GIGI

          Hari ini tanggal 24 September 2020 tempat pukul 18.14 mengantar suami berobat ke dokter gigi Atho'. Beliau Praktik Bersama di Jalan Raya Durenan-Bandung Rt. 19/Rw. 06 Desa Ngadisuko, Kecamatan  Durenan. Sampai di tempat praktik sudah banyak sekali pasien, sekitar 20 orang.  Karena dokter spesialis giginya 2 ( drg. Atho' dan drg. Alifiani), maka dapat antrean kesebelas. Syukurlah bukan antrean keduapuluh satu. Di tempat Praktik Bersama Dokter Gigi ini semua pasien harus mematuhi  keputusan  pemerintah terkait 'Darurat Bencana Nasional Pandemi covid-19'. Selain itu juga harus mematuhi SE PBPDGI No. 2776/PB PDGI/III-3/2020 tentang 'Pedoman Pelayanan Kedokteran Gigi Selama Pendemi Virus  Covid-19. Aturan yang disosialisasikan di sana, dalam rangka upaya bersama mengantisipasi dan mencegah penyebaran Covid-19 melalui kontak fisik dan tindakan kedokteran gigi yang dapat menimbulkan aerosol  ( percikan droplet), maka fihak klinik mengambil kebijakan : (1)Jam pelayanan sore muliai pukul 16.00 sampai dengan 18.00 WIB, (2)Lebih mengutamakan pelayanan 'Dental Emergency', (3)Wajib memakai masker, (4) Cuci tangan sebelum dan sesudah dari area klinik, (4)Pemeriksaan suhu tubuh maksimal 37,5°C, (5)Jaga jarak (physical  distancing, (6)Menggunakan hand sanitizer , (7) Skrining dan pendaftaran pasien. 

 

        Maka segera cuci tangan dan melakukan cek suhu. Setelah itu petugas meminta kartu perawatan untuk dicocokkan dengan Kartu Rekam Medis Penderita. Petugas pendaftar yang baik itu mempersilahkan mengambil satu botol  air minum. Pasien boleh  memilih minuman Le mineral, pucuk harum, indomilk dan lain lain. Sambil menunggu antrian panjang kucoba menulis setoran sunah untuk hari ini. Terlihat di ruang drg. Alifiani maupun drg. Atho' setelah pasien keluar dari ruang perawatan, langsung tempat perawatan disemprot dengan disinfektan. Baik dokter maupun asisten dokter di klinik ini semua pakai APD.

       Sambil asyik ngeblog kulihat Mbak cantik petugas pendaftaran, tersenyum melihat seorang pasien putri mondar-mandir menunggu antrean. Pasien tersebut  tetap memakai highheelsnya meskipun di dalam ruangan. Suara sepatunya sangat keras bergesekan dengan keramik memecah keheningan suasana. Beberapa pasien nampak mendesis menahan ngilu giginya. Ketika aku sedang menggosip ria dengan petugas pendaftaran. Suamiku mengingatkan untuk tidak terbiasa membicarakan orang lain. Maaf lagi khilaf. Akhirnya pembicaraan dialihkan dengan kartu perawatan milik anakku yang hilang entah kemana. Kemudian dicari  pada list pasien drg. Alifiani, dan diketemukan. Bersyukur bisa dibuatkan kartu perawatan. Diskusi dilanjutkan dengan membahas rujukan untuk anak bungsuku dari sekolahnya. Awal bulan Maret ada kunjungan dari Puskesmas Durenan di sekolah anakku. Setelah diperiksa ternyata terjadi sesuatu pada giginya yang perlu perawatan gratis di Puskesmas Durenan. Karena adanya pandemi rujukan itu terabaikan. Padahal seharusnya segera dapat dilakukan perawatan sebelum usia 12 tahun. Karena sebelum usia 12 tahun masih gigi susu, bilamana tanggal masih dapat tumbuh lagi. 

     Agar gigi si kecil tetap sehat dan terawat, ada beberapa langkah yang harus dilakukan: (1) Menggosok gigi secara teratur, minimal 2 kali sehari, (2) Menggosok gigi dengan pasta gigi, (3) Merawat gigi dengan makanan. Misalnya membiasakan makan apel, karena apel merupakan buah-buahan yang dapat membersihkan gigi secara alami, (4) memeriksakan gigi secara teratur ke dokter gigi. Sedangkan untuk orang dewasa selain 4 hal di atas, sebaiknya juga menghindari merokok. Karena dengan merokok gigi menjadi menguning. Terbukti yang terjadi pada suamiku yang masa mudanya gemar merokok, giginya menguning, sensitif dan banyak yang sudah mati. Makanya kali ini suamiku kontrol perawatan gigi yang mulai menguning, sensitif dan berlubang. Padahal ia rajin menggosok gigi. Seminggu yang lalu gigi yang berlubang sudah dibersihkan oleh drg. Atho' dan ditambal sementara. Untuk hari ini waktunya penambalan gigi secara permanen. Sebenarnya di desaku ada tukang tambal gigi, namun bukan dokter. Entahlah lebih nyaman berobat di sini. Meskipun hampir pukul 19.59 masih menunggu antrian panjang. Semoga tetap dilayani meskipun melebihi waktu berobat.

      Kadangkala kita merasakan nikmatnya kesehatan organ tubuh, setelah bagian organ tersebut sakit. Maka marilah kita jaga kesehatan gigi dengan gosok gigi setelah makan dan sebelum tidur. Hindari makan dan minum yang terlalu panas/ dingin.


2 komentar:

  1. Kalau sudah langganan, kendati harus antre lama sekali tetap dinanti nggih Bu. Seperti saya dan keluarga yg biasanya selalu berkunjung ke dr. langganan di Kediri. Tapi, beliau sekarang sudah berpulang. Gugur saat sedang menjalankan tugas suci kemanusiaan. Dan dinyatakan positif covid-19. kami sekeluarga sangat merasa kehilangan. Sebab, beliau telah menangani 3 generasi di keluarga kami.

    Dan terima kasih untuk pesan penting di kalimat terakhirnya Bu.

    BalasHapus
  2. Terimakasih Mas Alfin, betul juga tetap sabar menunggu. Turut berduka cita untuk dokter langganannya. Semoga amal ibadahnya diterima di sisi Allah SWT.
    Sama-sama.

    BalasHapus