Pemateri yang mengisi kuliah
di WAG Belajar Menulis pada tanggal 17 Agustus 2020 Ibu Noralia Purwa Yunita,
M.Pd. Beliau lahir di Kudus 12 Juni 1989, putra pertama dari dua bersaudara. Beliau
kuliah S1 dan melanjutkan program magister pendidikan di Universitas Negeri Semarang. Saat ini Beliau bekerja
sebagai pengajar di SMPN 8 Semarang. Selain mengajar Beliau juga aktif menulis
di blog dan bergabung dalam komunitas sejuta guru ngeblog, anggota Komuntitas Koordinator
Virtual Indonesia (KKVI) anggota Musyawarah Guru Mata Pelajaran Prakarya serta Pembimbing
Ekstrakurikuler KIR SMP.
Prestasi yang pernah diraih
adalah juara harapan I lomba karya ilmiah di Universitas Negeri Semarang,
program pendanaan Dinas Provinsi Jawa Tengah pada program fasilitasi karya
ilmiah tingkat Provinsi Jawa Tengah, Program Pendanaan LPPM pada usulan program
pengabdian masyarakat, program pendanaan DIKTI pada program kreativitas
mahasiswa tingkat nasional, pendanaan program Student Grand Hibah I’m Here
DIKTI, serta sebagai pembimbing yang mengantarkan tim menjadi juara I lomba
karya tulis ilmiah SMA tingkat Jawa tengah. Karya yang sudah dibuat meliputi
bahan ajar Kimia SMA, Buku Antologi ’Menciptakan Pola Pembelajaran Efektif di Rumah’,
buku seri Ekoji Akademy ‘Digital Mindset, buku ’Jurus Jitu Menulis dan Berprestasi’,
dan beberapa artikel yang telah dimuat di media daring dan cetak. Saat ini sedang
tahap menyelesaikan naskah buku antologi seri kisah inspiratif kolaborasi
peserta gelombang 8, naskah buku seri Ekoji Academy ’gamifikasi’, naskah buku seri
PJJ Ekoji Academy dan buku teks pelajaran oleh Penerbit Bumi Aksara.
Di awal materinya Beliau
menjelaskan awal menulis, semenjak kuliah strata 1, ketika diajak untuk ikut serta untuk lomba karya tulis
ilmiah tingkat provinsi oleh kakak kelasnya. Beliau hanya modal nekat dan
otodidak. Hasilnya mendapatkan juara tingkat provinsi, setelah itu ketagihan
menulis dan ikut lomba. Belajar hanya dengan kakak kelas dan dosen pembimbing. Beberapa
kali ikut, beberapa kali juga dapat juara. Dari hadiah kejuaraan tersebut Beliau
dapat menyelesaikan kuliah S1 dan S2 secara gratis karena beaya sudah tercover dengan uang hadiah kejuaraan.
Semangat menulis sedikit luntur setelah bekerja dan berkeluarga. Hal itu karena
sulit mengatur waktu jadi kurang bisa menyempatkan diri untuk berkarya kembali.
Namun ketika mutasi ke unit
kerja lain, seorang teman kerja memantik semangat berkarya lagi. Dan puncaknya saat pandemi covid-19, buku
pertama Beliau hasil kolaborasi dengan professor Eko berhasil diterbitkan oleh
penerbit Andi. Semula Beliau tidak punya
nyali dan tau diri karena waktu yang dipress. Tetapi karena punya komitmen
akhirnya bukunya jadi juga. Dan buku ke dua hasil resume gelombang 8 yang sekarang
sedang tahap proses terbit juga.
Selanjutnya Beliau menunjukan link blognya
yang diposting pada tanggal 6 Mei 2020. Dalam blog tersebut Beliau menuliskan
tentang jurus 4R. Bu Nora memaparkan menerbitkan buku merupakan salah satu
upaya untuk dikenal dan dikenang melalui sejarah. Sejarah yang kita ukir
sendiri melalui mencatat diri sendiri. Caranya dengan menerbitkan buku, dengan
cara ini orang akan mampu menorehkan segala perasaan dan pikiran dalam bentuk
tulisan yang dibukukan. Membuat buku semua orang memiliki kemampuan, namun
menerbitkan buku pada penerbit besar tidak semua orang bisa. Karena hanya karya
tulis yang terbaik yang menarik perhatian penerbit-penerbit besar berskala
nasional. Seyogyanya menerbitkan buku pada penerbit besar berskala nasional ini
jangan dijadikan target utama. Sebaiknya hal ini dijadikan tantangan dalam
menulis. Yang paling utama fokus kita melatih diri untuk menulis dan menuangkan
pikiran secara baik agar dengan sendirinya penerbit tertarik dengan tulisan kita.
Menurut Bu Nora yang
terpenting bagi penulis adalah adanya pembaca karya kita. Karya yang kita muat
di media sosial, blog maupun media cetak. Pada media tersebutlah tempat kita
menuangkan perasaan dan pikiran. Bila tulisan kita bagus dan mampu menjawab segala
permasalahan yang sedang terjadi, maka penerbit besar akan menyambut dan
menerbit buku kita. Bu Nora mengutip kiat dari seorang pendiri Tangga Edu
(sebuah yayasan pendidikan) yang bernama Ibu Farrah Dina. Menurut Ibu Farah ada
4 kiat praktis yang dapat digunakan untuk mengasah skill penulisan hingga
akhirnya dapat diterbitkan. Keempat jurus tersebut adalah 4R:
1.
Renjana
(pashion)
2.
Rutin
3.
Review
4.
Ruang
Pembaca
Pertama, renjana/pashion. yang dimaksud renjana adalah
sesuatu yang menjadi pemikiran dan menarik perhatian kita. terasa mudah dan
nyaman bila kita melakukannya. Renjana ini sangat penting dalam memulai sebuah
karya tulis. Karena ketika hendak menulis sebaiknya di mulai dari menulis
sesuatu yang paling kita kuasai. Jika kita menulis sesuatu yang kita kuasai
maka tulisan kita akan mengalir dan semua bentuk pemikiran akan mudah tercurah
dalam bentuk kata dan kalimat. Namun jika menulis di mulai dari sesuatu yang
bukan bidang kita, maka akan mengalami hambatan, bahkan mengalami kemacetan
dalam proses menulis. Akhirnya tak satupun karya tulis/buku yang berhasil kita
tulis.
Kedua, rutin membaca. Selain rutin menulis yang tak kalah
penting adalah rajin membaca. Dengan rutin membaca maka kita akan memperoleh
kosa kata baru dan ide-ide baru dari buku yang dibaca. Kosa kata yang diperoleh
dari membaca buku akan mempercantik tulisan kita. Ide-ide baru yang kita
temukan dari membaca buku berguna untuk mengembangkan ide pada tulisan kita, sehingga
tulisan kita menjadi runtut, bagus dan bermanfaat. Mendapatkan sebuah ide tidak
hanya dari membaca buku namun juga hal yang menarik ketika melakukan perjalanan
maupun melaksanakan kegiatan rutin. Hal menarik tersebut dapat kita rekam
menjadi sebuah ide pokok tulisan. Ketika sedang melakukan kegiatan atau dalam
perjalanan cukup menulis poin-point penting saja. Point penting tersebut akan
kita kembangkan pada waktu dan tempat
yang tepat untuk menulis.
Ketiga, review atau editing tulisan. Pada saat menemukan ide
dan beberapa konsep detail dari sebuah ide. Kita harus memiliki komitmen untuk
menulisnya sampai selesai. Misalkan jika kita ingin menuliskan cerita fiksi,
abaikan dulu tata aturan yang ada seperti penokohan, seting, alur, diksi dan lain-lain. Setelah semua point penting
selesai ditulis dan berkembang menjadi tulisan, maka waktunya kita melakukan
review atau editing tulisan. Terkadang dampak dari melakukan review tulisan
kita menjadi beda dengan dengan naskah awal. Hal tersebut sebagai bukti
kekuatan yang ada pada kegiatan review. Dan manfaat review dapat dijadikan
sarana menentukan target pembaca.
Keempat, ruang bagi pembaca. Dalam blog Bu Nora tersebut dijelaskan
kiat yang keempat ini diharapkan kita sebagai penulis mengaggap melakukan
review terhadap tulisan sudah cukup. Hal berikutnya yang harus dilakukan adalah
mereview target pasar. Kegiatan ini dilakukan untuk mendengar pendapat dari
pembaca. Misalnya jika akan membuat buku tentang anak-anak, maka kita minta
anak-anak untuk membaca buku tersebut sebelum di bawa ke penerbit. Setelah itu
kita minta pendapat dari mereka apa yang tidak mereka sukai, kesulitan mereka,
apa yang kurang menarik, dan lain-lain. Setelah tahu kekurangannya dan mendapat
umpan balik dari pembaca kita perbaiki
dan dibawa ke penerbit. Di akhir tulisan diblognya bu Nora menyampaikan pesan,
meskipun menulis melibatkan banyak hal, namun ketika menulis jangan dijadikan
beban. Marilah menulis dengan santai tanpa berfikir aturan atau syarat tertentu
yang terasa sulit. Jika terus menerus menulis, maka akan ada suatu waktu akan
menemukan pembaca setia, sehingga akan terbit buku yang bermakana.
Bu Nora memberikan beberapa tip sebagai kesimpulan
dari keberhasilannya menulis di group PGRI:
1.
Ambil
kesempatan yang ada
2.
Beri
target
3.
Catat
referensi
4.
Disiplin
waktu
Ambil kesempatan yang ada. Ketika kita melihat ada kesempatan atau tawaran
menulis dengan tema yang dimaksud segera kirim tulisan. Jika ada ajakan atau
tantangan berkolaborasi dengan penulis senior seyogyanya tawaran diterima dan
segera menulis. Beri target, untuk
target ini harus disesuaikan dengan outline yang telah dibuat. Tentunya outline harus sesuai dengan dengan
tema yang diambil. Selanjutnya bila outline kita terdiri dari 5 bab, maka kita
tentukan kapan selesainya. Jika 5 bab 5 bulan berarti satu bab satu bulan dan
harus selesai. Catat referensi, setelah
memiliki outline dan target selanjutnya mencari referensi sesuai outline yang
ada. Referensi bisa diperoleh secara online dan offline, harus diusahakan
referensi terkini dan teraktual. Displin waktu, di sinilah letak kesulitan dalam
menyelesaikan tulisan. Ketika muncul rasa malas, rasa jenuh, banyak tugas rumah
tangga, merawat anak dan lain-lain. Padahal outline sudah sangat bagus, target
sudah dibuat, referensi sudah lengkap. Solusinya mencari waktu yang bebas dan
mengambil waktu untuk melakukan tugas sebagai anggota utama keluarga.
Sangaaattt rapi bu 😊
BalasHapusTerimaksih Mbak Marry motivasinya
BalasHapusDari tulisan itu, aku belajar banyak hal, terimakasih bu Muslikah
BalasHapusTerimakasih Mbak Momo Cantik motivasinya
Hapus