Selasa, 01 September 2020

Mencatat Sejarah Lewat Tulisan

 

Pemateri yang mengisi kuliah di WAG Belajar Menulis pada tanggal 17 Agustus 2020 Ibu Noralia Purwa Yunita, M.Pd. Beliau lahir di Kudus 12 Juni 1989, putra pertama dari dua bersaudara. Beliau kuliah S1 dan melanjutkan program magister pendidikan di Universitas  Negeri Semarang. Saat ini Beliau bekerja sebagai pengajar di SMPN 8 Semarang. Selain mengajar Beliau juga aktif menulis di blog dan bergabung dalam komunitas sejuta guru ngeblog, anggota Komuntitas Koordinator Virtual Indonesia (KKVI) anggota Musyawarah Guru Mata Pelajaran Prakarya serta Pembimbing Ekstrakurikuler KIR SMP.

Prestasi yang pernah diraih adalah juara harapan I lomba karya ilmiah di Universitas Negeri Semarang, program pendanaan Dinas Provinsi Jawa Tengah pada program fasilitasi karya ilmiah tingkat Provinsi Jawa Tengah, Program Pendanaan LPPM pada usulan program pengabdian masyarakat, program pendanaan DIKTI pada program kreativitas mahasiswa tingkat nasional, pendanaan program Student Grand Hibah I’m Here DIKTI, serta sebagai pembimbing yang mengantarkan tim menjadi juara I lomba karya tulis ilmiah SMA tingkat Jawa tengah. Karya yang sudah dibuat meliputi bahan ajar Kimia SMA, Buku Antologi ’Menciptakan Pola Pembelajaran Efektif di Rumah’, buku seri Ekoji Akademy ‘Digital Mindset, buku ’Jurus Jitu Menulis dan Berprestasi’, dan beberapa artikel yang telah dimuat di media daring dan cetak. Saat ini sedang tahap menyelesaikan naskah buku antologi seri kisah inspiratif kolaborasi peserta gelombang 8, naskah buku seri Ekoji Academy ’gamifikasi’, naskah buku seri PJJ Ekoji Academy dan buku teks pelajaran oleh Penerbit Bumi Aksara.

Di awal materinya Beliau menjelaskan awal menulis, semenjak kuliah strata 1, ketika  diajak untuk ikut serta untuk lomba karya tulis ilmiah tingkat provinsi oleh kakak kelasnya. Beliau hanya modal nekat dan otodidak. Hasilnya mendapatkan juara tingkat provinsi, setelah itu ketagihan menulis dan ikut lomba. Belajar hanya dengan kakak kelas dan dosen pembimbing. Beberapa kali ikut, beberapa kali juga dapat juara. Dari hadiah kejuaraan tersebut Beliau dapat menyelesaikan kuliah S1 dan S2 secara gratis karena beaya  sudah tercover dengan uang hadiah kejuaraan. Semangat menulis sedikit luntur setelah bekerja dan berkeluarga. Hal itu karena sulit mengatur waktu jadi kurang bisa menyempatkan diri untuk berkarya kembali.

Namun ketika mutasi ke unit kerja lain, seorang teman kerja memantik semangat berkarya  lagi. Dan puncaknya saat pandemi covid-19, buku pertama Beliau hasil kolaborasi dengan professor Eko berhasil diterbitkan oleh penerbit Andi. Semula Beliau tidak  punya nyali dan tau diri karena waktu yang dipress. Tetapi karena punya komitmen akhirnya bukunya jadi juga. Dan buku ke dua hasil resume gelombang 8 yang sekarang sedang tahap proses terbit juga.

 Selanjutnya Beliau menunjukan link blognya yang diposting pada tanggal 6 Mei 2020. Dalam blog tersebut Beliau menuliskan tentang jurus 4R. Bu Nora memaparkan menerbitkan buku merupakan salah satu upaya untuk dikenal dan dikenang melalui sejarah. Sejarah yang kita ukir sendiri melalui mencatat diri sendiri. Caranya dengan menerbitkan buku, dengan cara ini orang akan mampu menorehkan segala perasaan dan pikiran dalam bentuk tulisan yang dibukukan. Membuat buku semua orang memiliki kemampuan, namun menerbitkan buku pada penerbit besar tidak semua orang bisa. Karena hanya karya tulis yang terbaik yang menarik perhatian penerbit-penerbit besar berskala nasional. Seyogyanya menerbitkan buku pada penerbit besar berskala nasional ini jangan dijadikan target utama. Sebaiknya hal ini dijadikan tantangan dalam menulis. Yang paling utama fokus kita melatih diri untuk menulis dan menuangkan pikiran secara baik agar dengan sendirinya penerbit  tertarik dengan tulisan kita.

Menurut Bu Nora yang terpenting bagi penulis adalah adanya pembaca karya kita. Karya yang kita muat di media sosial, blog maupun media cetak. Pada media tersebutlah tempat kita menuangkan perasaan dan pikiran. Bila tulisan kita bagus dan mampu menjawab segala permasalahan yang sedang terjadi, maka penerbit besar akan menyambut dan menerbit buku kita. Bu Nora mengutip kiat dari seorang pendiri Tangga Edu (sebuah yayasan pendidikan) yang bernama Ibu Farrah Dina. Menurut Ibu Farah ada 4 kiat praktis  yang dapat digunakan  untuk mengasah skill penulisan hingga akhirnya dapat diterbitkan. Keempat jurus tersebut adalah 4R:

1.      Renjana (pashion)

2.      Rutin

3.      Review

4.      Ruang Pembaca

Pertama, renjana/pashion. yang dimaksud renjana adalah sesuatu yang menjadi pemikiran dan menarik perhatian kita. terasa mudah dan nyaman bila kita melakukannya. Renjana ini sangat penting dalam memulai sebuah karya tulis. Karena ketika hendak menulis sebaiknya di mulai dari menulis sesuatu yang paling kita kuasai. Jika kita menulis sesuatu yang kita kuasai maka tulisan kita akan mengalir dan semua bentuk pemikiran akan mudah tercurah dalam bentuk kata dan kalimat. Namun jika menulis di mulai dari sesuatu yang bukan bidang kita, maka akan mengalami hambatan, bahkan mengalami kemacetan dalam proses menulis. Akhirnya tak satupun karya tulis/buku yang berhasil kita tulis.

Kedua, rutin membaca. Selain rutin menulis yang tak kalah penting adalah rajin membaca. Dengan rutin membaca maka kita akan memperoleh kosa kata baru dan ide-ide baru dari buku yang dibaca. Kosa kata yang diperoleh dari membaca buku akan mempercantik tulisan kita. Ide-ide baru yang kita temukan dari membaca buku berguna untuk mengembangkan ide pada tulisan kita, sehingga tulisan kita menjadi runtut, bagus dan bermanfaat. Mendapatkan sebuah ide tidak hanya dari membaca buku namun juga hal yang menarik ketika melakukan perjalanan maupun melaksanakan kegiatan rutin. Hal menarik tersebut dapat kita rekam menjadi sebuah ide pokok tulisan. Ketika sedang melakukan kegiatan atau dalam perjalanan cukup menulis poin-point penting saja. Point penting tersebut akan kita kembangkan  pada waktu dan tempat yang tepat untuk menulis.

Ketiga, review atau editing tulisan. Pada saat menemukan ide dan beberapa konsep detail dari sebuah ide. Kita harus memiliki komitmen untuk menulisnya sampai selesai. Misalkan jika kita ingin menuliskan cerita fiksi, abaikan dulu tata aturan yang ada seperti penokohan, seting, alur, diksi  dan lain-lain. Setelah semua point penting selesai ditulis dan berkembang menjadi tulisan, maka waktunya kita melakukan review atau editing tulisan. Terkadang dampak dari melakukan review tulisan kita menjadi beda dengan dengan naskah awal. Hal tersebut sebagai bukti kekuatan yang ada pada kegiatan review. Dan manfaat review dapat dijadikan sarana menentukan target pembaca.

Keempat, ruang bagi pembaca. Dalam blog Bu Nora tersebut dijelaskan kiat yang keempat ini diharapkan kita sebagai penulis mengaggap melakukan review terhadap tulisan sudah cukup. Hal berikutnya yang harus dilakukan adalah mereview target pasar. Kegiatan ini dilakukan untuk mendengar pendapat dari pembaca. Misalnya jika akan membuat buku tentang anak-anak, maka kita minta anak-anak untuk membaca buku tersebut sebelum di bawa ke penerbit. Setelah itu kita minta pendapat dari mereka apa yang tidak mereka sukai, kesulitan mereka, apa yang kurang menarik, dan lain-lain. Setelah tahu kekurangannya dan mendapat umpan balik dari pembaca  kita perbaiki dan dibawa ke penerbit. Di akhir tulisan diblognya bu Nora menyampaikan pesan, meskipun menulis melibatkan banyak hal, namun ketika menulis jangan dijadikan beban. Marilah menulis dengan santai tanpa berfikir aturan atau syarat tertentu yang terasa sulit. Jika terus menerus menulis, maka akan ada suatu waktu akan menemukan pembaca setia, sehingga akan terbit buku yang bermakana.

Bu Nora memberikan beberapa tip sebagai kesimpulan dari keberhasilannya menulis di group PGRI:

1.      Ambil kesempatan yang ada

2.      Beri target

3.      Catat referensi

4.      Disiplin waktu

Ambil kesempatan yang ada. Ketika kita melihat ada kesempatan atau tawaran menulis dengan tema yang dimaksud segera kirim tulisan. Jika ada ajakan atau tantangan berkolaborasi dengan penulis senior seyogyanya tawaran diterima dan segera menulis. Beri target, untuk target ini harus disesuaikan dengan outline yang telah dibuat.  Tentunya outline harus sesuai dengan dengan tema yang diambil. Selanjutnya bila outline kita terdiri dari 5 bab, maka kita tentukan kapan selesainya. Jika 5 bab 5 bulan berarti satu bab satu bulan dan harus selesai. Catat referensi, setelah memiliki outline dan target selanjutnya mencari referensi sesuai outline yang ada. Referensi bisa diperoleh secara online dan offline, harus diusahakan referensi terkini dan teraktual.  Displin waktu, di sinilah letak kesulitan dalam menyelesaikan tulisan. Ketika muncul rasa malas, rasa jenuh, banyak tugas rumah tangga, merawat anak dan lain-lain. Padahal outline sudah sangat bagus, target sudah dibuat, referensi sudah lengkap. Solusinya mencari waktu yang bebas dan mengambil waktu untuk melakukan tugas sebagai anggota utama keluarga.

 

4 komentar: