Kali ini aku akan menuliskan
kisah inspiratif dan sangat menarik yang
dituturkan oleh Ibu Jamilah. Beliau beranggapan menulis adalah sebuah pilihan
dan tantangan. Semula menulis baginya
sangat berat dan merasa tidak sanggup. Namun berkat motivasi dari Omjay dan kemampuan
Omjay menuntun para guru menjawab tantangan menulis, akhirnya Beliau
menyanggupinya. Disadarinya selain pandai memotivasi, Omjay juga paling jago
memahami karakter para guru di group menulis. Sehingga para guru di WAG Belajar Menulis Angkatan 5 siap mengikuti tantangan
tergila, bagi penulis pemula. Benar-benar Sang Inspirator. Semula Beliau anggap
mustahil menjadi terwujud.
Kisah inspiratif ini di
awali ketika Beliau menyimak materi Profesor Eko Indrajit di WAG Belajar Menulis
Angkatan 5. Kala itu, tanggal 14 April
2020 Omjay mendatangkan Profesor Ekoji untuk menyampaikan materi di group.
Profesor Ekoji memiliki kepribadian super ramah, cerdas dan terkenal. Pun
sering memberikan tantangan tergila. Kala itu para guru diberi tantangan
menulis buku hanya dalam waktu 1 minggu, dengan cara memilih satu tema yang ada
di Channel Ekoji. Para guru hanya diberi waktu semalam untuk mengambil keputusan. Besoknya harus menyetor
judul dan outline/daftar isi. Ibu Jamilah memilih judul Buku ‘Desaign Thinking Membangun Generasi Emas
dengan Konsep Merdeka Belajar.’ Meskipun buku ini ditulis dengan susah payah,
terasa jatuh bangun, namun kenekatannya ini berbuah manis. Bukunya bisa
terselesaikan dengan baik.
Beliau mengatakan bahwa
keberhasilannya menerbitkan buku bermula dari sebuah kenekatan. Kenekatan yang
disertai dengan konsisten dan fokus. Karena keajegan dan fokus merupakan kunci
kesuksesan. Menulis harus dilandasi niat, tekad dan nekad. Ketiga hal tersebut
berkaitan erat dan saling melengkapi. Niat yang kuat merupakan kunci mencapai
tujuan yang ingin dicapai. Pencapaian yang maksimal membutuhkan tekad/keinginan
yang kuat. Dalam mewujudkan tekad harus memiliki keberanian. Tiga hal tersebut juga
sangat diperlukan dalam upaya meningkatkan ketrampilan abad 21 bagi peserta
didik. Guru sebagai agen perubahan harus mampu bersikap profesional baik dalam
kapasitasnya sebagai tenaga pendidik,
anggota keluarga maupun sebagai anggota masyarakat.
Bu Jamilah menjelaskan
sebagai penulis pemula mewujudkan karya dalam waktu singkat tentu tidak mudah.
Banyak kendala yang harus dihadapi. Namun berkat kiatnya yang berupa fokus,
konsisten, niat, tekad dan nekat buku cepat selesai. Kala itu apapun yang
terlintas dalam pikiran Beliau, sesegera mungkin ditulis. Tidak ada kata
menunda-nunda. Terus menulis abaikan masalah ejaan, tanda baca dan lain-lain.
Tulisan diselesaikan dengan tuntas. Setelah berakhir kemudian melakukan proses
editing. Ketika Beliau mengalami kebuntuan, merasa stugnan sementara
teman-temannya melaju pesat, triknya adalah berhendi menulis dan membaca literatur
yang berkaitan dengan judul yang Beliau tulis. Ketika mentok, seorang penulis
segera mencari buku referensi, pesan Bu Jamilah. Selain mencari referensi, juga
mendengarkan youtube Ekoji Chanel dan
mencari ide dari sumber lain yang terkait. Kiat lain untuk meningkatkan imun,
merefresh pikiran dan mengembalikan ide yang tiba-tiba lenyap, yakni dengan
cara mendengarkan musik.
Ketika ditanya cara mencari
sumber referensi secara cepat, kiat Beliau berselancar pada web browser. Di sanalah dapat ditemukan banyak
buku referensi, jurnal nasional dan internasional. Outline Beliau yang tertulis
di daftar isi adalah (a) Aku Bisa Menaklukkan Tantangan, (b) Metodologi Design Thinking dan Motivasi
Pembelajaran, (c) Pembelajaran Abad 21, (d) Menetas Generasi Emas 2045, (e)
Desain Thinking Membingkai Pembelajaran abad 21. Beliau menyampaikan pesan
kepada para guru meskipun dibatasi deadline harus tetap memperhatikan gaya tulisan,
pandai-pandai memilih kiat yang sesuai
dan membangun komunikasi yang baik.
Buku Design Thinking banyak bercerita tentang sosok seorang guru profesional dalam
menyiapkan generasi emas yang memiliki ketrampilan abad 21. Untuk memenuhi
tantangan tersebut guru kreatif dan penuh inovasi. Design Thinking merupakan
sebuah pendekatan yang dapat menuntun
dan menjembatani pencapaian visi dan misi pendidikan Indonesia kearah lebih
baik, maju, dan berkualitas. Dengan buku tersebut membantu guru berfikir cara
mendesain pembelajaran yang bermakna
terkait ketrampilan abad 21. Bagi peserta didik buku tersebut membantu
memberikan wawasan cara mempersiapkan menjadi
generasi emas 2045. Sedangkan tujuannya agar para pendidik dan tenaga
kependidikan mau membuka wawasan, tentang inovasi pembelajaran. Inovasi pembelajaran
adalah salah satu kunci mewujudkan pembelajaran bermakna. Pembelajaran tidak
harus dibatasi ruang dan waktu. Pembelajaran bermakna harus mampu membangun
kompetensi menjadi sebuah potensi yang berkualitas. Sedangkan sasaran buku
tersebut adalah guru, tenaga kependidikan, para mahasiswa dan praktisi
pendidikan.
Kesimpulannya menulis adalah sebuah kegiatan yang berawal dari niat.
Semakin kuat tekat seorang penulis mengawal niat tersebut, maka akan menjadi
nekat. Nekat untuk menuntaskan tulisan apapun, di manapun dan dalam kondisi
apapun. Menulislah dengan hati, maka ide akan mengalir dengan sendirinya.
Teruslah menulis dan jangan lupa bahagia.
Tulisan yang inspiratif.
BalasHapusDari terpaksa, dipaksa,terbiasa, pada akhirnya menjadi luar biasa.
Betul Mas Alfin Arma. Terpaksa dan nekad
HapusMantap bu...
BalasHapusTerimakasih Mas Woks kerso rawuh diblog saya. Terimakasih motivasinya
HapusSeperti biasanya, sangat inspiratif Ibu
BalasHapusTerimakasih sekali Mbak Anis
HapusTulisan ini menggugah kembali semangat untuk menulis yang sempat tertidur beberapa hari ini. Bersyukur menemukan webpage ini.
BalasHapusMonggo menulis lagi Kulo juga paling suka tulisan panjenengan. Renyah
HapusBu Muslikah terimakasih pengingatnya❤️. Catatan ini laksana oase di tengah kegersangan semangat saya untuk menulis.
BalasHapusSama sama. Mari kita menulis dan menulis lagi
BalasHapus