Rabu, 09 September 2020

TRIK MENAKLUKKAN TANTANGAN TERGILA

 

Kali ini aku akan menuliskan kisah inspiratif  dan sangat menarik yang dituturkan oleh Ibu Jamilah. Beliau beranggapan menulis adalah sebuah pilihan dan tantangan. Semula  menulis baginya sangat berat dan merasa tidak sanggup. Namun berkat motivasi dari Omjay dan kemampuan Omjay menuntun para guru menjawab tantangan menulis, akhirnya Beliau menyanggupinya. Disadarinya selain pandai memotivasi, Omjay juga paling jago memahami karakter para guru di group menulis. Sehingga para guru di WAG  Belajar  Menulis Angkatan 5 siap mengikuti tantangan tergila, bagi penulis pemula. Benar-benar Sang Inspirator. Semula Beliau anggap mustahil menjadi terwujud.

Kisah inspiratif ini di awali ketika Beliau menyimak materi Profesor Eko Indrajit di WAG Belajar Menulis Angkatan 5. Kala itu,  tanggal 14 April 2020 Omjay mendatangkan Profesor Ekoji untuk menyampaikan materi di group. Profesor Ekoji memiliki kepribadian super ramah, cerdas dan terkenal. Pun sering memberikan tantangan tergila. Kala itu para guru diberi tantangan menulis buku hanya dalam waktu 1 minggu, dengan cara memilih satu tema yang ada di Channel Ekoji. Para guru hanya diberi waktu semalam untuk  mengambil keputusan. Besoknya harus menyetor judul dan outline/daftar isi. Ibu Jamilah memilih judul Buku ‘Desaign Thinking Membangun Generasi Emas dengan Konsep Merdeka Belajar.’ Meskipun buku ini ditulis dengan susah payah, terasa jatuh bangun, namun kenekatannya ini berbuah manis. Bukunya bisa terselesaikan dengan baik.

Beliau mengatakan bahwa keberhasilannya menerbitkan buku bermula dari sebuah kenekatan. Kenekatan yang disertai dengan konsisten dan fokus. Karena keajegan dan fokus merupakan kunci kesuksesan. Menulis harus dilandasi niat, tekad dan nekad. Ketiga hal tersebut berkaitan erat dan saling melengkapi. Niat yang kuat merupakan kunci mencapai tujuan yang ingin dicapai. Pencapaian yang maksimal membutuhkan tekad/keinginan yang kuat. Dalam mewujudkan tekad harus memiliki keberanian. Tiga hal tersebut juga sangat diperlukan dalam upaya meningkatkan ketrampilan abad 21 bagi peserta didik. Guru sebagai agen perubahan harus mampu bersikap profesional baik dalam kapasitasnya  sebagai tenaga pendidik, anggota keluarga maupun sebagai anggota masyarakat.

Bu Jamilah menjelaskan sebagai penulis pemula mewujudkan karya dalam waktu singkat tentu tidak mudah. Banyak kendala yang harus dihadapi. Namun berkat kiatnya yang berupa fokus, konsisten, niat, tekad dan nekat buku cepat selesai. Kala itu apapun yang terlintas dalam pikiran Beliau, sesegera mungkin ditulis. Tidak ada kata menunda-nunda. Terus menulis abaikan masalah ejaan, tanda baca dan lain-lain. Tulisan diselesaikan dengan tuntas. Setelah berakhir kemudian melakukan proses editing. Ketika Beliau mengalami kebuntuan, merasa stugnan sementara teman-temannya melaju pesat, triknya adalah berhendi menulis dan membaca literatur yang berkaitan dengan judul yang Beliau tulis. Ketika mentok, seorang penulis segera mencari buku referensi, pesan Bu Jamilah. Selain mencari referensi, juga mendengarkan youtube  Ekoji Chanel dan mencari ide dari sumber lain yang terkait. Kiat lain untuk meningkatkan imun, merefresh pikiran dan mengembalikan ide yang tiba-tiba lenyap, yakni dengan cara mendengarkan musik.

Ketika ditanya cara mencari sumber referensi secara cepat, kiat Beliau berselancar pada  web browser. Di sanalah dapat ditemukan banyak buku referensi, jurnal nasional dan internasional. Outline Beliau yang tertulis di daftar isi adalah (a) Aku Bisa Menaklukkan Tantangan, (b) Metodologi Design Thinking dan Motivasi Pembelajaran, (c) Pembelajaran Abad 21, (d) Menetas Generasi Emas 2045, (e) Desain Thinking Membingkai Pembelajaran abad 21. Beliau menyampaikan pesan kepada para guru meskipun dibatasi deadline harus tetap memperhatikan gaya tulisan, pandai-pandai memilih kiat  yang sesuai dan membangun komunikasi yang baik.

Buku Design Thinking banyak bercerita tentang  sosok seorang guru profesional dalam menyiapkan generasi emas yang memiliki ketrampilan abad 21. Untuk memenuhi tantangan tersebut guru kreatif dan penuh inovasi. Design Thinking  merupakan sebuah pendekatan  yang dapat menuntun dan menjembatani pencapaian visi dan misi pendidikan Indonesia kearah lebih baik, maju, dan berkualitas. Dengan buku tersebut membantu guru berfikir cara mendesain  pembelajaran yang bermakna terkait ketrampilan abad 21. Bagi peserta didik buku tersebut membantu memberikan wawasan cara mempersiapkan  menjadi generasi emas 2045. Sedangkan tujuannya agar para pendidik dan tenaga kependidikan mau membuka wawasan, tentang inovasi pembelajaran. Inovasi pembelajaran adalah salah satu kunci mewujudkan pembelajaran bermakna. Pembelajaran tidak harus dibatasi ruang dan waktu. Pembelajaran bermakna harus mampu membangun kompetensi menjadi sebuah potensi yang berkualitas. Sedangkan sasaran buku tersebut adalah guru, tenaga kependidikan, para mahasiswa dan praktisi pendidikan.

Kesimpulannya menulis adalah sebuah kegiatan yang berawal dari niat. Semakin kuat tekat seorang penulis mengawal niat tersebut, maka akan menjadi nekat. Nekat untuk menuntaskan tulisan apapun, di manapun dan dalam kondisi apapun. Menulislah dengan hati, maka ide akan mengalir dengan sendirinya. Teruslah menulis dan jangan lupa bahagia.

10 komentar:

  1. Tulisan yang inspiratif.

    Dari terpaksa, dipaksa,terbiasa, pada akhirnya menjadi luar biasa.

    BalasHapus
  2. Balasan
    1. Terimakasih Mas Woks kerso rawuh diblog saya. Terimakasih motivasinya

      Hapus
  3. Seperti biasanya, sangat inspiratif Ibu

    BalasHapus
  4. Tulisan ini menggugah kembali semangat untuk menulis yang sempat tertidur beberapa hari ini. Bersyukur menemukan webpage ini.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Monggo menulis lagi Kulo juga paling suka tulisan panjenengan. Renyah

      Hapus
  5. Bu Muslikah terimakasih pengingatnya❤️. Catatan ini laksana oase di tengah kegersangan semangat saya untuk menulis.

    BalasHapus
  6. Sama sama. Mari kita menulis dan menulis lagi

    BalasHapus