Setelah cukup lama kita menulis di blog
pribadi, muncul keinginan untuk mencoba merambah ngeblog di kompasiana atau
gurusiana. Keinginan untuk mencoba menulis platform tersebut, akan segera
terlaksana. Karena Omjay mendatangkan pembicara yang ahli ngeblog pada kuliah
sore di Group Belajar Menulis 14. Pemateri kita kali ini adalah Mas Nurulloh,
Sang Guru Paling Ngeblog. Sejak tahun 2009 Beliau bergabung dengan Group of Digital Kompas Gramedia untuk
mengelola blog platform KOMPASIANA.com dan
menjadi bagian dari tim redaksi KOMPAS.com. Aktif mengembangkan komunitas di berbagai daerah dengan
beragam latar belakang dan memberikan pelatihan seputar content creation dan citizen
journalism di berbagai universitas, instansi dan komunitas (netizen).
Sejak 2013 dipercaya untuk
menjadi editor beberapa buku yang diterbitkan penerbit Kompas Gramedia Group.
Sebagai Chief Operating Officer, memiliki tanggung jawab dalam segala hal
operasional Kompasiana, mulai dari
konten, komunitas hingga business
development.
Beliau merupakan sarjana Ilmu Sosial dan
Politik (Hubungan Internasional) Universitas
Prof. Dr. Moestopo. Karir
Beliau dimulai tahun 2009 sampai dengan 2016 sebagai Jourmalis Kompas.com atau Moderator
Kompasiana. Pada tahun 2014 sampai dengan 2016 Beliau berkarir sebagai Content Product Superintendent. Kemudian pada tahun 2017 sampai dengan 2018
menjabat sebagai Content & Product Assistant
Manager. Tahun 2018 sampai kini menjabat Chief Operating Officer (COO). Prestasi yang pernah Beliau
raih sebagai Finalis Kompetisi Inovasi Group of Digital KG 2014 dan Kompas Gramedia Best Employee 2015.
Saat ini Beliau sebagai chief operating
officer atau pengelola Kompasiana yang berkaitan dengan konten, komunitas,
produk dan juga bisnis. Pada hari ini tanggal 23 September 2020 Beliau menyampaikan
kiat dan strategi Ngeblog di berbagai platform terutama di blog sosial
Kompasiana. Selain tentang kiat dan strategi ngeblog juga akan membahas materi “Powerful
Content” yang mengarahkan kita agar konten atau tulisan yang kita buat memiliki
kekuatan dari sisi isi dan dampaknya.
Ada tujuh elemen dasar yang perlu kita
ketahui dan terapkan agar memiliki konten yang powerful, yaitu: (1) Ide yang
genuine (asli ide kita bukan orang lain), (2) Pembuka tulisan to the point
(menggambarkan isi) dan tidak bertele-tele mengingat karakter pembaca online
mudah dan cepat menutup atau kelur dari halaman blog kita ketika dalam tulisan
tersebut tidak jelas atau terlalu berpanjang kata tanpa menjelaskan atau
mengemukakan inti dari isi tulisan kita, (3) Judul yang menarik terutama jika
menulis di situs blog karena judul menjadi “jualan” konten yang ada di situs
web, (4)Adanya kebaruan (novelty). Bisa dari pengalaman atau persitiwa yang
jarang diungkap oleh orang/media lain atau bahkan belum sama sekali ada yang
membahasnya, (5) Tunjukkan pengalaman kita. Tiap orang memiliki pengalaman yang
tidak dimiliki oleh orang lain dan ini menjadi core value apa yang akan kita
bagikan, (6) Jangan lupa sisiplan gambar atau minimal ilustrasi. Kalau sebuah
peristiwa sematkan foto peristiwanya sebagai elemen tambahan dari suatu
informasi, (7) Jika ada, berikan solusi atas segala isu yang dibahas agar
memiliki dampak positif ke pembaca kita.
Selanjutnya, yang tidak kalah penting
ketika kita menulis di blog terlebih di platform blog, kita harus benar-benar
paham siapa target pembaca kita. Bisa dimulai dari kita sendiri sebenarnya
dengan: tentukan dahulu siapa pembaca kita, kebutuhan, keinginan dan kebiasaan
mereka. Dari situ kita bisa lebih fokus dan tulisan kita sesuai sasaran.
Sekaligus kita harus benar-benar masuk
ke dalam dan ikut berinteraksi dengan audiens atau pembaca kita bisa dengan
cara yang responsif ketika ada komentar dan feedback atau bisa bergabung dan
berinteraksi melalui komunitas-komunitas. Membahas tentang hal kebaruan yang
disebutkan pada elemen keempat terkait powerful konten tadi, ada dua hal yang
bisa dijadikan alat untuk mendapatkannya, yakni intuisi dan kreativitas.
Intuisi sendiri sebenarnya modal kuat
bagi kreator konten bahkan bagi wartawan, intuisi adalah hal penting karena
memiliki manfaat agar tulisan atau berita yang dibuat lebih atraktif dan
komprehensif serta memiliki nilai kebaruan yang kuat. Semua orang sejatinya
memiliki intuisi sejak lahir. Namun, banyak yang tidak menyadari atau bahkan
bisa jadi tumpul karena tidak pernah dipertajam. Agar intuisi tidak tumpul maka
dapat diasah dengan cara: (a) Memperbanyak pengalaman dalam segala hal di
segala bidang, (b) Banyak membaca dan mengkonsumsi pengetahuan baru agar kaya
referensi, (c) Konsistensi dalam membuat konten atau tulisan (d) Interaktif di
lingkungan sosial.
Di samping intusisi yang akan memperkaya
ide kepenulisan, ada satu hal lain yang dapat dijadikan modal dalam menulis
atau membuat konten yaitu menghibur. Seperti halnya peran jurnalisme, selain
menginformasikan hal penting kepada khalayak, para jurnalis atau media juga
diharapkan bisa menghibur. Tidak harus dengan objek-objek dunia hiburan atau
infotainment, tapi dengan penggunaan diksi atau kemasan konten yang atraktif.
Sebaiknya dalam membuat konten harus
disertai data. Tiap tulisan jika disertai dengan sajian data akan lebih
valuable karena dapat menunjukkan keakuratan dan keabsahan dari sebuah konten. Di
Kompas Gramedia saat ini, orang-orang yang memiliki kemampuan menghimpun dan
mengolah data adalah orang-orang “mahal” dari sisi gaji dan perannya dalam
perusahaan. Begitu pun dengan sebuah tulisan. Jika disertai sajian data yang faktual
akan sangat kuat dan berdampak serta mudah dicerna pesannya, meski tergantung
bagaimana bentuk penyajiannya. Sebetulnya mencari data tidak mengalami kendala
di saat sekarang ini karena banyak tools atau perangkat yang memudahkan kita
untuk menemukan dan mengolah data terutama soal bagaimana bentuk sajiannya. Misalnya
saja dalam bentuk infografis. Selain simple, sajian data dalam bentuk
infografis mudah dicerna apalagi disertai dengan ikon atau gambar yang menarik
dan relevan. Saat ini banyak aplikasi di smartphone yang bisa dimanfaatkan.
Bahkan, kita bisa bikin data infografis sambil bersantai.
Sejak
2018, Kompasiana bisa menayangkan 600-700 artikel per harinya yang berasal dari
kompasianer. Ini luar biasa banyak, bahkan bulan lalu rata-rata perharinya itu
sekitar 1.000 artikel/hari. Dengan banyaknya artikel yang tayang tentunya kita
harus pandai-pandai membuat konten dan strategi apa saja yang diperlukan agar
artikel kita menarik dan dibaca banyak orang. Setidaknya, kita harus menerapkan
strategi yang telah jabarkan di atas adalah kuncinya. Dengan
banyaknya artikel yang tayang tentunya kita harus pandai-pandai membuat konten
dan strategi apa saja yanh diperlukan agar artikel kita menarik dan dibaca
banyak orang.
Memang betul, kreatifitas yang orisinil memang mahal harganya. Jadi perlu diasah dengan baik agar diksi dan ide terus berkembang.
BalasHapusTulisan yang keren Bu
Terimakasih Kang Wijayanto
HapusMantap Bu Muslikah. Makin renyah catatannya😍
BalasHapusTerimakasih Bu Doktor motivasinya
BalasHapus