Rabu, 23 September 2020

KIAT DAN STRATEGI NGEBLOG DENGAN POWERFUL CONTENT

 


Setelah cukup lama kita menulis di blog pribadi, muncul keinginan untuk mencoba merambah ngeblog di kompasiana atau gurusiana. Keinginan untuk mencoba menulis platform tersebut, akan segera terlaksana. Karena Omjay mendatangkan pembicara yang ahli ngeblog pada kuliah sore di Group Belajar Menulis 14. Pemateri kita kali ini adalah Mas Nurulloh, Sang Guru Paling Ngeblog. Sejak tahun 2009 Beliau bergabung dengan Group of Digital Kompas Gramedia untuk mengelola blog platform KOMPASIANA.com dan menjadi bagian dari tim redaksi KOMPAS.com. Aktif mengembangkan komunitas di berbagai daerah dengan beragam latar belakang dan memberikan pelatihan seputar content creation dan citizen journalism di berbagai universitas, instansi dan komunitas (netizen). Sejak 2013  dipercaya  untuk  menjadi editor beberapa buku yang    diterbitkan penerbit Kompas Gramedia Group. Sebagai Chief Operating Officer, memiliki tanggung jawab dalam segala hal operasional Kompasiana, mulai  dari konten, komunitas hingga business development.

Beliau merupakan sarjana Ilmu Sosial dan Politik (Hubungan Internasional) Universitas Prof. Dr. Moestopo. Karir Beliau dimulai tahun 2009 sampai dengan 2016 sebagai Jourmalis Kompas.com atau Moderator Kompasiana. Pada tahun 2014 sampai dengan 2016 Beliau berkarir sebagai Content Product Superintendent. Kemudian pada tahun 2017 sampai dengan 2018 menjabat sebagai Content & Product Assistant Manager. Tahun 2018 sampai kini menjabat Chief Operating Officer (COO). Prestasi yang pernah Beliau raih sebagai Finalis Kompetisi Inovasi Group of Digital KG 2014 dan Kompas Gramedia Best Employee 2015.

Saat ini Beliau sebagai chief operating officer atau pengelola Kompasiana yang berkaitan dengan konten, komunitas, produk dan juga bisnis. Pada hari ini tanggal 23 September 2020 Beliau menyampaikan kiat dan strategi Ngeblog di berbagai platform terutama di blog sosial Kompasiana. Selain tentang kiat dan strategi ngeblog juga akan membahas materi “Powerful Content” yang mengarahkan kita agar  konten atau tulisan yang kita buat memiliki kekuatan dari sisi isi dan dampaknya.

Ada tujuh elemen dasar yang perlu kita ketahui dan terapkan agar memiliki konten yang powerful, yaitu: (1) Ide yang genuine (asli ide kita bukan orang lain), (2) Pembuka tulisan to the point (menggambarkan isi) dan tidak bertele-tele mengingat karakter pembaca online mudah dan cepat menutup atau kelur dari halaman blog kita ketika dalam tulisan tersebut tidak jelas atau terlalu berpanjang kata tanpa menjelaskan atau mengemukakan inti dari isi tulisan kita, (3) Judul yang menarik terutama jika menulis di situs blog karena judul menjadi “jualan” konten yang ada di situs web, (4)Adanya kebaruan (novelty). Bisa dari pengalaman atau persitiwa yang jarang diungkap oleh orang/media lain atau bahkan belum sama sekali ada yang membahasnya, (5) Tunjukkan pengalaman kita. Tiap orang memiliki pengalaman yang tidak dimiliki oleh orang lain dan ini menjadi core value apa yang akan kita bagikan, (6) Jangan lupa sisiplan gambar atau minimal ilustrasi. Kalau sebuah peristiwa sematkan foto peristiwanya sebagai elemen tambahan dari suatu informasi, (7) Jika ada, berikan solusi atas segala isu yang dibahas agar memiliki dampak positif ke pembaca kita.

Selanjutnya, yang tidak kalah penting ketika kita menulis di blog terlebih di platform blog, kita harus benar-benar paham siapa target pembaca kita. Bisa dimulai dari kita sendiri sebenarnya dengan: tentukan dahulu siapa pembaca kita, kebutuhan, keinginan dan kebiasaan mereka. Dari situ kita bisa lebih fokus dan tulisan kita sesuai sasaran.

Sekaligus kita harus benar-benar masuk ke dalam dan ikut berinteraksi dengan audiens atau pembaca kita bisa dengan cara yang responsif ketika ada komentar dan feedback atau bisa bergabung dan berinteraksi melalui komunitas-komunitas. Membahas tentang hal kebaruan yang disebutkan pada elemen keempat terkait powerful konten tadi, ada dua hal yang bisa dijadikan alat untuk mendapatkannya, yakni intuisi dan kreativitas.

Intuisi sendiri sebenarnya modal kuat bagi kreator konten bahkan bagi wartawan, intuisi adalah hal penting karena memiliki manfaat agar tulisan atau berita yang dibuat lebih atraktif dan komprehensif serta memiliki nilai kebaruan yang kuat. Semua orang sejatinya memiliki intuisi sejak lahir. Namun, banyak yang tidak menyadari atau bahkan bisa jadi tumpul karena tidak pernah dipertajam. Agar intuisi tidak tumpul maka dapat diasah dengan cara: (a) Memperbanyak pengalaman dalam segala hal di segala bidang, (b) Banyak membaca dan mengkonsumsi pengetahuan baru agar kaya referensi, (c) Konsistensi dalam membuat konten atau tulisan (d) Interaktif di lingkungan sosial.

Di samping intusisi yang akan memperkaya ide kepenulisan, ada satu hal lain yang dapat dijadikan modal dalam menulis atau membuat konten yaitu menghibur. Seperti halnya peran jurnalisme, selain menginformasikan hal penting kepada khalayak, para jurnalis atau media juga diharapkan bisa menghibur. Tidak harus dengan objek-objek dunia hiburan atau infotainment, tapi dengan penggunaan diksi atau kemasan konten yang atraktif.

Sebaiknya dalam membuat konten harus disertai data. Tiap tulisan jika disertai dengan sajian data akan lebih valuable karena dapat menunjukkan keakuratan dan keabsahan dari sebuah konten. Di Kompas Gramedia saat ini, orang-orang yang memiliki kemampuan menghimpun dan mengolah data adalah orang-orang “mahal” dari sisi gaji dan perannya dalam perusahaan. Begitu pun dengan sebuah tulisan. Jika disertai sajian data yang faktual akan sangat kuat dan berdampak serta mudah dicerna pesannya, meski tergantung bagaimana bentuk penyajiannya. Sebetulnya mencari data tidak mengalami kendala di saat sekarang ini karena banyak tools atau perangkat yang memudahkan kita untuk menemukan dan mengolah data terutama soal bagaimana bentuk sajiannya. Misalnya saja dalam bentuk infografis. Selain simple, sajian data dalam bentuk infografis mudah dicerna apalagi disertai dengan ikon atau gambar yang menarik dan relevan. Saat ini banyak aplikasi di smartphone yang bisa dimanfaatkan. Bahkan, kita bisa bikin data infografis sambil bersantai.

Sejak 2018, Kompasiana bisa menayangkan 600-700 artikel per harinya yang berasal dari kompasianer. Ini luar biasa banyak, bahkan bulan lalu rata-rata perharinya itu sekitar 1.000 artikel/hari. Dengan banyaknya artikel yang tayang tentunya kita harus pandai-pandai membuat konten dan strategi apa saja yang diperlukan agar artikel kita menarik dan dibaca banyak orang. Setidaknya, kita harus menerapkan strategi yang telah jabarkan di atas adalah kuncinya. Dengan banyaknya artikel yang tayang tentunya kita harus pandai-pandai membuat konten dan strategi apa saja yanh diperlukan agar artikel kita menarik dan dibaca banyak orang.

4 komentar:

  1. Memang betul, kreatifitas yang orisinil memang mahal harganya. Jadi perlu diasah dengan baik agar diksi dan ide terus berkembang.

    Tulisan yang keren Bu

    BalasHapus
  2. Mantap Bu Muslikah. Makin renyah catatannya😍

    BalasHapus