Doktor Suteja, akhir-akhir ini menjadi perbincangan para guru dan mahasiswa di wilayah Ponorogo dan sekitanya. Perbincangan menghangat ketika membaca postingan Beliau di facebooknya. Bahkan beberapa waktu yang lalu didatangi sejumlah wartawan dari JTV, JatimNews, TribunNews, Surya dan lain-lain. Hasilnya berupa pemberitaan di media cetak dan elektronik
bahwa Beliau membimbing skripsi mahasiswanya di kebun miliknya. Ternyata tujuan Beliau agar mahasiswanya menjadi lebih rileks, membumi dengan kehidupan petani dan tidak malu menjadi anak petani. Yang saya kagumi dari Beliau adalah kesederhanaannya. Ketika bimbingan Beliau memakai baju ala petani, di depan mahasiswanya bertani di kebun singkongnya. Kala bimbingan berlangsung Beliau duduk di tanah tanpa alas duduk, sedang mahasiswanya duduk di kursi kecil. Sangat bersahaja. Siapakah sejatinya Beliau? Beliau merupakan rektor STKIP PGRI Ponorogo. Riwayat pendidikannya, kuliah strata 1 di IKIP Malang lulus pada tahun 1990. Lulus S2 dari Universitas Negeri Surakarta tahun 2006. Dan lulus S3 dari Universitas Negeri Surabaya tahun 2012. Beliau seringkali mendapat kejuaraan di bidang menulis.
Pada suatu kesempatan Beliau pernah memaparkan cara
genius membuat artikel. Materi ini sangat berkesan bagiku karena di dalamnya
penuh dengan inspirasi menulis. Dalam power pointnya Beliau menjelaskan
beberapa motivasi genius dalam menulis
artikel, antara lain:
·
punya pengetahuan cukup |
·
memiliki kejujuran |
·
keberanian luar biasa |
·
dorongan luar biasa |
·
memiliki optimisme |
·
memiliki energi melimpah |
·
patuh pada tujuan |
·
peka atas kesempatan |
·
memiliki optimisme |
·
memiliki kemampuan menilai |
·
kemampuan persuasi |
·
kemampuan menanggapi |
·
memiliki kesabaram |
·
memiliki kecerdasan |
·
bersifat adaptif |
·
mempunyai enterprise |
·
memiliki keramahan |
·
bersifat berfeksionis |
·
memiliki versatilitas |
·
rasa ingin tahu tinggi |
·
selalu penasaran |
·
memiliki rasa humor |
·
idealisme |
·
imajinasi kuat |
·
bersifat perfesionis |
·
punya individualisme |
|
Menurut Beliau menulis itu
seperti naik sepeda butuh berkali-kali latihan. Jika penulis latihannnya ya menulis! Menulis
itu layaknya orang yang merangkai bunga butuh latihan tak terhitung agar
karangan bunganya menarik dan indah dilihat. Penulis artikelpun juga harus
terus berlatih merangkai kata dan kalimat menjadi paragraf yang runtut dan bermakna.
Menulis itu ibarat menerbangkan pesawat, kemahiran pilot tergantung puluhan
ribu ia menerbangkan pesawat. Penulispun demikian, tulisannya indah dan
bermakna jika ia menulis secara rutin dan tidak kenal lelah. Menulis itu seperti
berenang membutuhkan seni dan latihan. Semakin kita rajin berlatih menulis dan
memahami seni menulis, maka tulisan kita semakin menarik dan artikel kita
semakin digemari para pembaca. Menulis itu seperti bayi belajar berjalan butuh
waktu berbulan-bulan untuk bisa berjalan. Penulis demikian bila kita selama
berbulan bulan terbiasa menulis secara rutin, maka ketika kita menulis akan
mudah dan mengalir begitu saja.
Ketika kita memulai menulis
terkadang mengalami kebuntuan. Mencari-cari sumber yang bisa kita tulis. Dalam
paparannya Beliau menjelaskan sumber menulis artikel dapat berupa:
·
pengalaman |
·
hasil membaca |
·
diskusi |
·
pemikiran |
·
cerita teman |
·
imajinasi |
·
pengamatan |
·
tulisan orang lain |
·
menonton TV |
Kemudian Doktor Sutejo
mengingatkan kembali cara menentukan judul yang menarik adalah ringkas, baru,
emotif, solutif, persuasive. Setelah judul dibuat kita tentukan pola
pendahuluan artikel. Pola pendahuluan artikel bisa berisi kutipan, generalisasi,
pertanyaan yang menonjol, forisme, berita, pertanyaan. Selain itu dalam
pendahuluan artikel bisa juga dituliskan surat pembaca, puisi, cerita, humor,
anekdot, dan lain-lain. Itulah beberapa gagasan yang bisa di tulis dalam
pendahuluan. Sedangkan tema yang dibahas dapat berupa pendidikan, agama, sosial,
keluarga, agama, cinta maupun sastra. Ketika mengembangkan paparan artikel dapat berupa masalah dan pemecahannya,
tanggapan, kronologis, pendapat dan alasan.
Bagi penulis pemula ada kenadala yang biasa muncul ketika membuat sebuah artikel seperti rasa malas menulis, tidak
tahu caranya menulis artikel yang baik. Terkadang muncul perasaan bahwa
tulisannya tidak berguna, terasa jelek dan tidak ada keterkaitan antar paragraf.
Sejatinya ingin menulis tapi kadang terlena dengan kesibukan yang sia-sia,
lihat postingan facebook, whatsApp, maupun Instagram bahkan yang lagi ngetren
asyik mencoba menjadi avatar.
Jika kendala tersebut muncul
Beliau memberi solusi cara mengatasi masalah
tersebut dengan cara doa dan niat dengan
sungguh-sungguh untuk belajar/aktif lagi menulis. Tumbuhkan motivasi dari dalam diri
untuk rutin menulis minimal 1 hari lima paragraf.Teguhkan
keyakianan bahwa menulis akan bermanfaat bagi kita maupun pembaca dan yakinlah
menulis merupakan magnet rezeki.Tingkatkan komitmen untuk tetap berlatih
menulis dan menulis. Dan semakin sering latihan mutu tulisan kita semakin
bagus, Sebetulnya manfaat menulis artikel adalah melatih pikiran, melatih rasa
/hati, melatih kepekaan, memperkaya jiwa, berfikir solutif. Dampak positifnya nama baik kita dikenang orang sebagai
penulis yang bermanfaat memberikan ilmu bagi orang lain. Selain itu bila
tulisannya kita bagus dan bermutu menarik perhatian media akan menjadi magnet
uang. Semakin bagus tulisan kita akan dipercaya oleh penerbit atau pemilik
media sehingga mereka yang meminta tulisan kita. Menurut Doktor Sutejo kitadampak positif menulis adalah menjadi dikenal orang dan mendapat kepuasaan lahir batin.
Sosok inspirator yang begitu luar biasa dan bersahaja.
BalasHapusTerimakasih Bu tulisannya. Sangat bermanfaat dan memotivasi.
Terimakasih Mas Alfin
BalasHapus