Minggu, 13 September 2020

LOMBA VOLI MEMPEREBUTKAN SEEKOR KAMBING

 


Pada Bulan September 2020 akan diadakan turnamen bola voli putra-putri antar dusun di Desa Ngadirejo. Desa Ngadirejo ada 5 lima dusun yakni: Bendo, Alasmalang, Sindon, Gebang, dan Gambang. Sejak tanggal 5 September perwakilan dusun sudah didatangkan untuk pengambilan undian. Setiap dusun sibuk mencari jagonya masing-masing. Ternyata antusias warga dusun luar biasa. Karena lomba bola voli ini memperebutkan hadiah utama seekor kambing. Bahkan hampir setiap dusun mengirim dua regu putra dan dua regu putri. Pemerintah desa mengirim satu regu dan BPD satu regu. Khusus Dusun Bendo ini aku mengikuti latihan beberapa kali, sebagai bentuk dukungan kepada warga dusunku. Kegiatan ini dipimpin ibu ketua Senam Tera Cempaka Bendo. Mereka kompak lantihan setiap sore hari setelah sholat Asyar.

Tepat tanggal 12 September 2020 pembukaan turnamen bola voli dimulai. Pertandingan dilaksanakan di Sport Center Desa Ngadirejo. Setelah acara pembukaan, ada 3 pertandingan yang akan berlangsung.  Untuk pertandingan pertama regu dusun Gebang melawan Bendo. Pukul 14.30 regu Bendo dan Gebang sudah siap berada di lapangan. Wasit pertandingan voli didatangkan dari desa Kedunglurah, agar bertindak objektif. Kedua regu masuk ke arena lomba untuk bertanding. Sebelum bertanding pembawa acara mengajak semua hadirin berdiri untuk mengikuti upacara pembukaan. Kemudian menyanyikan lagi Indonesia Raya dipimpin oleh Ibu Kaur Umum. Segera Kepala Desa memberikan sambutannya dengan menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh warga desa yang  antusias berpartisipasi aktif mengikuti perlombaan. Segera Wasit Referee naik ke kursi tinggi, pertandinganpun dimulai kedua regu Gebang dan Bendo berhadapan dengan sengit. Ketua panitia meminta penjaga garis/linesmen untuk berada pada posisinya masing-masing.

Tepat pukul 15.00 Regu Dusun Bendo tertinggal jauh, untuk set pertama Gebang unggul. Skor regu Gebang 25, sedang Dusun Bendo hanya 6 point. Begitupun untuk set kedua ketimpangan sangat jauh. Nampak sekilas usia kedua regu berbeda. Regu Bendo anggotanya rata-rata berusia di atas 30 tahun. Sedangkan regu Gebang anggotanya rata-rata berusia di bawah 25 tahun. Memang regu Gebang mainnya sangat cantik. Mereka bisa bermain dengan baik karena ada pembagian peran yang bagus. Terlihat Mbak Us dari regu Gebang berperan sebagai pengumpan, ia sangat piawai mengumpankan bola kepada rekan-rekannya dan memberi komando jalannya pertandingan dengan teriakan. Berkali-kali Us berhasil memberikan umpan dengan baik dan santai.

Dalam pertandingan pertama ini terlihat kompetensi wasit referee, ia piawai  menindak setiap pelanggaran dalam pertandingan bola voli tersebut. Wasit satu dengan tegas meniup peluit untuk memutuskan kesalahan, pindah servis atau menambah nilai dari regu Bendo dan Gebang. Bola dikuasai Rif yang berambut merah dikucir atas. Tubuhnya lentur, ia berperan sebagai spiker. Ia nampak sangat handal dalam memukul bola agar jatuh ke daerah lawan. Seorang pemain yang berjilbab bebas ke sana kemari untuk menerima serangan lawan. Terlihat 3 orang tersebut yang sering dapat reward dari komentator lapangan. Sedangkan regu dari Bendo kehabisan tenaga. Regu Bendo ini memang otodidak, tidak memiliki pelatih. Saat latihanpun tidak ada strategi khusus, apalagi latihan pasing. Pada set keduapun Gebang masih dalam posisi unggul. Ternyata regu Gebang ini berlatih siang malam.

Pertandingan ke dua, regu putri dari Gambang dan Sindon. Dalam pertandingan ini sejatinya usia tetap terlihat jauh perbedaannya. Bahkan regu Gambang ini terlihat ada  yang berusia tinggi, bahkan ada yang mendekati usia ke 55. Dalam pertandingan ke dua ini terlihat linesman sangat cermat mengawasi bola keluar masuk dari lapangan. Ia tidak gentar dengan teriakan superter masing-masing regu. Keempat wasit garis tersebut segera melapor ke Referee dengan isyarat. Skor terpaut jauh, meski usia lanjut tapi karena latihan rutin akhir berhasil mendapat point tertinggi pada setiap setnya. Regu ini di pimpin oleh Ibu Ratini yang bertugas sebagai tosser. Bu Teguh terlihat bertugas memasukkan bola ke arah lawan dengan bagus. Bu Ratini dan Bu Teguh memang sejak remaja menjadi satu regu bola voli. Yang sudah biasa bertanding ke berbagai wilayah di kabupaten Trenggalek. Sehingga regu Gambang berhasil membuat Sindon harus menyerah kalah.

Pertandingan ke 3 antara pemerintah desa dengan regu putra dusun Sindon. Untuk set pertama dan kedua kedua regu ini sama-sama tangguh dengan point 24-24 atau deuce/juz. Namun dalam set ketiga regu pemerintah desa mengalami kekalahan. Terlihat wajah Pak Kepala Desa sangat geram pada Referee. Beliau mengatakan kekalahan regunya karena ketidaktegasan wasit satu. Pernyataan kepala desa berbeda dengan pendapat penonton maupun panitia yang menyatakan kinerja wasit sudah sangat baik. Memang  regu dari Sindon masih sangat muda dan bertubuh sedang. Stamina regu dari pemerintah desa Ngadirejo, kelihatan turun diset ke tiga. Maklum usia dan berat badan personelnya sangat mempengaruhi kelincahan menguasai bola.

Pertandingan hari ke 2, dilaksanakan pada hari Minggu. Regu yang bertanding adalah dusun Bendo berhadapan dengan regu dusun Sindon II. Pada pertandingan kali ini usia kedua regu hampir sama, setara. Bahkan regu dari Bendo membawa property supporter berupa panci dan botol aqua yang dipukul-pukul sangat keras. Kemudian supporter dari Sindon pulang mengambil properti yang sama. Pertandingan seru sekali, riuh dengan pukulan perkusi.

 

6 komentar:

  1. Membayangkan kemeriahan suporter di pinggir lapangan Bu. Makin keren saja catatannya😍

    BalasHapus
  2. Terimakasih Bu Doktor. Sampai pancinya penyok semua

    BalasHapus
  3. Balasan
    1. Injih. Beaya untuk membeli seragam melebihi harga kambingnya

      Hapus
  4. Kulo pernah lomba badminton menang dapat indomie hehehe...

    BalasHapus