Pada Bulan September 2020
akan diadakan turnamen bola voli putra-putri antar dusun di Desa Ngadirejo. Desa
Ngadirejo ada 5 lima dusun yakni: Bendo, Alasmalang, Sindon, Gebang, dan
Gambang. Sejak tanggal 5 September perwakilan dusun sudah didatangkan untuk pengambilan
undian. Setiap dusun sibuk mencari jagonya masing-masing. Ternyata antusias
warga dusun luar biasa. Karena lomba bola voli ini memperebutkan hadiah utama
seekor kambing. Bahkan hampir setiap dusun mengirim dua regu putra dan dua regu
putri. Pemerintah desa mengirim satu regu dan BPD satu regu. Khusus Dusun Bendo
ini aku mengikuti latihan beberapa kali, sebagai bentuk dukungan kepada warga
dusunku. Kegiatan ini dipimpin ibu ketua Senam Tera Cempaka Bendo. Mereka kompak
lantihan setiap sore hari setelah sholat Asyar.
Tepat tanggal 12 September
2020 pembukaan turnamen bola voli dimulai. Pertandingan dilaksanakan di Sport Center
Desa Ngadirejo. Setelah acara pembukaan, ada 3 pertandingan yang akan
berlangsung. Untuk pertandingan pertama regu
dusun Gebang melawan Bendo. Pukul 14.30 regu Bendo dan Gebang sudah siap berada
di lapangan. Wasit pertandingan voli didatangkan dari desa Kedunglurah, agar
bertindak objektif. Kedua regu masuk ke arena lomba untuk bertanding. Sebelum
bertanding pembawa acara mengajak semua hadirin berdiri untuk mengikuti upacara
pembukaan. Kemudian menyanyikan lagi Indonesia Raya dipimpin oleh Ibu Kaur
Umum. Segera Kepala Desa memberikan sambutannya dengan menyampaikan rasa terima
kasih kepada seluruh warga desa yang antusias berpartisipasi aktif
mengikuti perlombaan. Segera Wasit Referee
naik ke kursi tinggi, pertandinganpun dimulai kedua regu Gebang dan Bendo
berhadapan dengan sengit. Ketua panitia meminta penjaga garis/linesmen untuk berada pada posisinya
masing-masing.
Tepat pukul 15.00 Regu Dusun
Bendo tertinggal jauh, untuk set pertama Gebang unggul. Skor regu Gebang 25,
sedang Dusun Bendo hanya 6 point. Begitupun untuk set kedua ketimpangan sangat
jauh. Nampak sekilas usia kedua regu berbeda. Regu Bendo anggotanya rata-rata
berusia di atas 30 tahun. Sedangkan regu Gebang anggotanya rata-rata berusia di
bawah 25 tahun. Memang regu Gebang mainnya sangat cantik. Mereka bisa bermain
dengan baik karena ada pembagian peran yang bagus. Terlihat Mbak Us dari regu
Gebang berperan sebagai pengumpan, ia sangat piawai mengumpankan bola kepada
rekan-rekannya dan memberi komando jalannya pertandingan dengan teriakan. Berkali-kali
Us berhasil memberikan umpan dengan baik dan santai.
Dalam pertandingan pertama
ini terlihat kompetensi wasit referee, ia piawai menindak setiap pelanggaran dalam
pertandingan bola voli tersebut. Wasit satu dengan tegas meniup peluit untuk
memutuskan kesalahan, pindah servis atau menambah nilai dari regu Bendo dan
Gebang. Bola dikuasai Rif yang berambut merah dikucir atas. Tubuhnya lentur, ia
berperan sebagai spiker. Ia nampak
sangat handal dalam memukul bola agar jatuh ke daerah lawan. Seorang pemain
yang berjilbab bebas ke sana kemari untuk menerima serangan lawan. Terlihat 3
orang tersebut yang sering dapat reward dari komentator lapangan. Sedangkan regu
dari Bendo kehabisan tenaga. Regu Bendo ini memang otodidak, tidak memiliki
pelatih. Saat latihanpun tidak ada strategi khusus, apalagi latihan pasing. Pada
set keduapun Gebang masih dalam posisi unggul. Ternyata regu Gebang ini
berlatih siang malam.
Pertandingan ke dua, regu
putri dari Gambang dan Sindon. Dalam pertandingan ini sejatinya usia tetap
terlihat jauh perbedaannya. Bahkan regu Gambang ini terlihat ada yang berusia tinggi, bahkan ada yang mendekati
usia ke 55. Dalam pertandingan ke dua ini terlihat linesman sangat cermat mengawasi bola keluar masuk dari lapangan.
Ia tidak gentar dengan teriakan superter masing-masing regu. Keempat wasit
garis tersebut segera melapor ke Referee dengan isyarat. Skor terpaut jauh,
meski usia lanjut tapi karena latihan rutin akhir berhasil mendapat point
tertinggi pada setiap setnya. Regu ini di pimpin oleh Ibu Ratini yang bertugas
sebagai tosser. Bu Teguh terlihat
bertugas memasukkan bola ke arah lawan dengan bagus. Bu Ratini dan Bu Teguh
memang sejak remaja menjadi satu regu bola voli. Yang sudah biasa bertanding ke
berbagai wilayah di kabupaten Trenggalek. Sehingga regu Gambang berhasil membuat Sindon
harus menyerah kalah.
Pertandingan ke 3 antara pemerintah
desa dengan regu putra dusun Sindon. Untuk set pertama dan kedua kedua regu ini
sama-sama tangguh dengan point 24-24 atau deuce/juz.
Namun dalam set ketiga regu pemerintah desa mengalami kekalahan. Terlihat wajah
Pak Kepala Desa sangat geram pada Referee. Beliau mengatakan kekalahan regunya
karena ketidaktegasan wasit satu. Pernyataan kepala desa berbeda dengan pendapat penonton maupun panitia yang menyatakan
kinerja wasit sudah sangat baik. Memang regu
dari Sindon masih sangat muda dan bertubuh sedang. Stamina regu dari pemerintah
desa Ngadirejo, kelihatan turun diset ke tiga. Maklum usia dan berat badan
personelnya sangat mempengaruhi kelincahan menguasai bola.
Pertandingan hari ke 2,
dilaksanakan pada hari Minggu. Regu yang bertanding adalah dusun Bendo berhadapan
dengan regu dusun Sindon II. Pada pertandingan kali ini usia kedua regu hampir
sama, setara. Bahkan regu dari Bendo membawa property supporter berupa panci
dan botol aqua yang dipukul-pukul sangat keras. Kemudian supporter dari Sindon
pulang mengambil properti yang sama. Pertandingan seru sekali, riuh dengan pukulan
perkusi.
Membayangkan kemeriahan suporter di pinggir lapangan Bu. Makin keren saja catatannya😍
BalasHapusTerimakasih Bu Doktor. Sampai pancinya penyok semua
BalasHapusSungguh istimewa...
BalasHapusHadiahnya
Injih. Beaya untuk membeli seragam melebihi harga kambingnya
HapusKulo pernah lomba badminton menang dapat indomie hehehe...
BalasHapushhhh lebih murah lagi
Hapus