Waktu
berlalu cepat, hingga menuju bulan Desember 2020. Sebenarnya banyak menaruh
harapan baik di bulan Desember ini. Terutama terkait dengan kesehatan dan
terhindar dari covid-19. Namun ternyata virus ini semakin mendekat, terbukti
beberapa teman yang terpapar covid-19. Yang harus menjalani tes rapid dan swab
mandiri. Inilah yang menjadikan situasi semakin mencekam. Kondisi ini harus tetap dilalui dan memberikan suport pada
mereka. Meskipun kita tidak bisa mendekat kepada mereka. Minimal kita bisa
mengirim makanan dan vitamin C agar imunnya segera meningkat. Bisa bersama
kembali, setelah melakukan isolasi mandiri.
Ketika
seorang ibu mengalami kekecewaan yang mendalam, karena keponakannya yang baru
pulang dari Surabaya dinyatakan reaktif covid-19. Hasil tes rapid sebelum naik
kereta jurusan Surabaya menuju Tulungagung. Sesampainya di Ngadirejo ia
melakukan swab untuk mengetahui kebenaran rapid tes tersebut, ternyata ia
dinyatakan positif terpapar covid-19. Kemudian ia langsung dijemput tim medis dari
rumahnya menuju gedung BKD untuk isolasi. Gedung BKD ini merupakan tempat
karantina bagi penderita covid-19. Beliau
sangat menyesalkan sikap masyarakat, yang seolah apatis terhadap keluarga
pasien positif. Sikap seperti ketakutan dan menjauh dari anggota keluarga
pasien positif. Lingkungan tidak empati terhadap kondisi mereka.
Begitu
pula seorang teman yang menjadi petugas penyelenggara pemilihan daerah (Pilkada)
dan terkonfirmasi positif covid-19 juga harus menjalani isolasi mandiri di
rumah. Sebagai panitia pemilihan kecamatan (PPK) ia harus mengikuti rapid test
untuk memastikan kondisi kesehatan sebelum bertugas pada pilkada Trenggalek pada tanggal 9 Desember 2020. Ternyat
hasilnya reaktif dan langsung melakukan swab mandiri dan dinyatakan positif
covid-19. Untuk itu harus isolasi mandiri selama 14 hari ke depan. Ketika menjalani
isolasi mandiri dengan assessment dari dokter puskesmas Durenan sebagai
penanggung jawab. Ia menjalani isolasi mandiri di rumah karena mereka tanpa
gejala. Melihat kejadian tersebut, ada beberapa cara untuk mencegah infeksi
covid-19. Karena corona virus ini kian dekat dengan diri kita. Cara yang dapat
kita lakukan adalah mencuci tangan dengan
benar, menggunakan masker, menjaga daya tahan tubuh, menerapkan physical
distancing, membersihkan rumah , melaksanakan disinfeksi secara rutin.
Mencuci tangan dengan benar
Cara
ini mudah namun banyak yang mengabaikannya. Dengan mencuci tangan dengan air
mengalir dan sabun selama kurang lebih 20 detik. Kita harus memastikan seluruh
bagian tangan sudah terguyur air dan digosok menggunakan sabun. Mulai telapak
tangan, punggung tangan, pergelangan, sela-sela jari tangan dan kuku. Setelah
itu kita keringkan dengan tisu, handuk atau lap kain. Jika kita bebergian tidak
menemukan air mengalir dan sabun, kita dapat menggunakan tisu basah atau
handsanitizer.
Menggunakan masker
Menggunakan
masker ini memang tidak 100% efektif menangkal penularan covid-19 namun mampu
mengurangi resiko penyebaran infeksi covid-19. Sebaiknya memang tepat apabila
menggunakan masker sekali pakai (masker kesehatan), namun bila ingin lebih
meringankan pengeluaran dapat menggunakan masker kain yang dapat dipakai
beberapa kali. Dengan syarat, setelah dipakai sekali harus segera dicuci.
Jangan sampai dipakai berkali-kali, tanpa mencucinya.
Menjaga imunitas tubuh
Menjaga
daya tahan tubuh sangat penting karena imunitas yang tinggi dapat mencegah
munculnya berbagai serangan penyakit. Cara menjaga imunitas tubuh sangat mudah
dengan cara mengonsumsi makanan sehat dan bergizi. Makanan tersebut antara
lain sayur mayur, buah segar, makanan mengandung protein. Jenis makanan yang
mengandung protein dan terjangkau oleh masyarakat antara lain telur, ikan, tempe
dan tahu. Dan jangan lupa olah raga yang teratur, istirahat cukup dan tidak
mengonsumsi minuman keras. Sebaik-baiknya istirahat adalah tidur, tidurlah yang
cukup. Kurangi begadang.
Menerapkan
pembatasan fisik/ physical distancing.
Langkah
ini sangat cerdas untuk menghambat penyebaran covid-19. Kurangi bebergian jika
tidak penting, hindari makan di luar rumah (mengudap), berbelanja di mall, dan
berkerumun tanpa batas apapun. Harapan dari pembatasan fisik ini terutama
menghindari kontak fisik dengan orang
yang sedang sakit (batuk, pilek, panas tinggi) atau orang yang secara
jelas positif covid-19. Dengan disiplin menerapkan pembatasan fisik dapat memutus mata rantai penyebaran covid-19. Dengan
cara jaga jarak minimal 1 meter dengan orang lain. Jangan lupa memakai masker
terutama saat berada di pertokoan, keramaian, pasar atau fasilitas umum.
Isolasi Mandiri
Kesadaran
untuk isolasi mandiri bagi kita yang memiliki riwayat perjalanan, tinggal di
zona merah covid-19, mengalami gejala covid-19 seyogyanya melakukan isolasi
mandiri selama 14 hari. Sebaiknya berdiam di rumah untuk menghindari kontak
fisik dengan keluarga maupun lingkungan. Agar mereka tidak terpapar covid 19.
Membersihkan rumah
Dalam
kebiasaan hidup baru ada hal penting yang layak kita lakukan yakni rajin
membersihkan rumah. Dengan mengepel lantai, menjemur bantal, mencuci sprei dan
mencuci perabot dapur dengan air mengalir. Ternyata covid-19 dapat bertahan
hidup dalam jangka waktu lama pada
setiap permukaan benda. Dengan rutin membersihkan rumah virus ini akan hilang lambat laun.
Melakukan disinfeksi secara rutin
Selain
hal tersebut di atas kita juga
disarankan untuk melakukan disinfeksi secara rutin di rumah. Tidak perlu
menuggu petugas gugus covid. Penyemprotan dan mengelap remote TV/AC, gagang
pintu, kran air, permukaan meja, peralatan kerja sangat penting dilakukan. Agar
covid-19 tidak bersemayam di rumah kita.
Semoga
Allah menhindarkan kita dari penularan covid-19.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar