IBU
KITA
Kepergianmu telah enam belas tahun
Kebaikanmu tak kulupakan sedetikpun
Ketika aku melamun
Kutertegun
Mengenang kebersamaan yang tertimbun
Oleh waktu bertahun-tahun
Kala itu…fajar turun
Ujung daun basah oleh embun
Among tani berduyun-duyun
Membelah sawah di ujung dusun
Ibu mertuaku, ibu kita bertanam dengan tekun
Tumpangsari, dari tomat, kacang pun ketimun
Bermula, menabur biji pada tanah terhimpun
Itu bertahun tahun
Hingga ketika aku pulang, warga berkerumun
Tanda tanya memuncak ke ubun-ubun
Pandanganku menjadi rabun
Ketika ayat Alquran dilantun
Beliau tlah kembali pada Sang Maha Pengampun
Ngadirejo, 5 Desember
2004
Keren ibu muslikah...berpuisi
BalasHapusTerima kasih Mas Imam motivasinya
BalasHapus