Rabu, 16 Desember 2020

KIAT BERBAKTI DI MASA PANDEMI COVID-19

 

Menggali Hikmah Pandemi Covid-19

Pandemi covid-19 telah melanda negeri ini dalam kurun waktu cukup lama. Pertengahan Maret sampai bulan Desember 2020 masyarakat hidup dengan ancaman Covid-19 yang menakutkan. Sungguh sebuah suasana yang mencekam. Kondisi ini seyogyanya tidak membuat guru dan siswa tenggelam dalam kesedihan. Realitas ini adalah bagian dari sejarah kehidupan umat manusia di dunia yang harus dihadapi dengan optimis. Harus yakin bahwa di balik pandemi ini ada banyak hikmah. Hikmah ini akan bisa diperoleh jika para guru mau dan mampu membuka hati dan berikhtiar untuk menggalinya. Puluhan tahun umat manusia hidup dengan leluasa. Guru dan siswa bisa beraktivitas ke manapun dan kapanpun saja. Kini ketika diuji pandemi covid-19, harus lebih hati-hati dan mawas diri. Protokol kesehatan harus ditaati secara tepat dan ketat. Karena covid-19 menular dan banyak yang terpapar. Meskipun demikian guru harus tetap mengabdi dan berbakti walau di masa pandemi.

Pada bidang pendidikan ikhtiar pemerintah untuk menghadapi pandemi covid-19 dengan melaksanakan pembelajaran daring. Secara sederhana pembelajaran daring dimaknai sebagai pembelajaran online menggunakan aplikasi pembelajaran maupun jejaring sosial. Di MIM Kamulan pembelajaran menggunakan beberapa platform. Semua bentuk materi pembelajaran didistribusikan oleh guru melalui online, komunikasi guru dengan siswa juga secara online. Konsultasi kesulitan belajar dari rumah antara guru dengan siswa juga dilakukan secara online.

Ikhtiar pemerintah dan fihak madrasah di atas harus ditunjang dengan kompetensi kreatif guru dalam berbakti di masa pandemi. Semangat berbakti di masa pandemi layak untuk dipancangkan demi anak didik di madrasah ibtidaiyah. Kompetensi kreatif yang harus dimiliki guru antara lain: (1) Memiliki kemampuan berupa Public Speaking, (2)Memiliki  kemampuan melakukan Ice Breaking dalam PBM(3)Menguasai teknologi/melek teknologi, (4)Mampu memilih dan menggunakan media pembelajaran, (5)Menguasai berbagai model pembelajaran, (6) Menguasai ilmu parenting atau ilmu pengasuhan.

Seorang guru kreatif di era new normal ini seyogyanya memiliki: chanel YouTube, kemampuan menggunakan PPT kreatif, media pembelajaran online, account  media sosial IG, FB, Twitter, Blog, kemampuan menggunakan reward dengan tepat, dan kemampuan menulis. Untuk menemukan hikmah di masa pademi inilah saya rutin menulis hampir setiap hari di blog pribadi saya dan sebagian telah saya bukukan bahkan telah terbit pada bulan November 2020.

Sebagaimana pernah saya tuliskan di blog pribadi, agar pembelajaran daring terlaksana dengan baik maka ada beberapa prinsip utama yang harus dipatuhi guru. Prinsip utama dalam pembelajaran daring antara lain: (1)Belajar daring dilaksanakan dengan SOP yang baik dan benar, (2)Menggunakan media termudah yang bisa digunakan oleh guru dan siswa, (3)Bisa dilaksanakan  dengan syarat utama akses internet lancar serta guru dan siswa memiliki media yang memadai, (4)Dilakukan secara efektif dan efisien  karena mempertimbangkan banyak hal, (5)Membutuhkan kesungguhan guru dan siswa dalam melaksanakannya.

Dalam melaksanakan pembelajaran jarak jauh atau daring seyogyanya menggunakan Standar Opersional Pelayanan (SOP)  yang baik dan benar. SOP dalam pembelajaran daring tersebut antara lain:

1.      Guru dan siswa wajib berpakaian  yang rapi

2.      Pastikan guru dan siswa memiliki jaringan internet

3.      Guru dan siswa memilih tempat yang baik

4.      Satu hari sebelum pembelajaran guru harus menyampaikan informasi kepada siswa tentang media yang akan digunakan dalam pembelajaran daring

5.      Guru dan siswa menjaga adab dalam berbicara

 Pertama, guru dan siswa wajib berpakaian rapi. Ketika siswa dan guru telah mandi berpakaian rapi terasa muncul energi positif untuk mengawali belajar daring. Tubuh terasa segar, sudah sarapan, telah melakukan sholat dhuha sehingga siap belajar daring. Bila tiba-tiba guru melakukan pemantauan dengan melakukan Video call (VC) maka siswa nampak rapi dan dalam kondisi belajar. Begitu pula ketika wali murid/siswa melakukan Video call (VC) untuk konsultasi maupun bertanya terkait materi yang sulit, secara fisik guru nampak rapi dan menyenangkan. Sangat tidak profesional seorang bapak guru ketika melakukan VC hanya menggunakan kaos dalam, celana pendek dan wajah kusam. Begitu pula jika ibu guru madrasah melakukan VC dengan siswanya tanpa menggunakan jilbab, menggunakan daster yang banyak sekali terlihat sobekan pada sekujur badan. Sungguh tidak mengesankan.

 Kedua, pastikan guru dan siswa memiliki jaringan internet. Sebagai wali kelas VI saya selalu menyiapkan paket pulsa internet di handphone. Tujuannya bila saya sedang bebergian dan siswa membutuhkan bimbingan, seketika itu bisa melaksanakan tugas mulia sebagai wali kelas. Di rumahpun dengan susah payah memasang wifi dengan harapan ketika siswa membutuhkan bimbingan dan motivasi, saya mampu membantunya. Sekaligus digunakan untuk mengunduh hasil belajar siswa. Meskipun jam belajar di masa pandemi berkisar antara 2-3 jam, namun siswa sering mengajak diskusi belajar pada pukul 18.00 hinga pukul 21.00. Hal itu dikarena handphone siswa digunakan ibunya bekerja, dibawa bepergian, orang tua opname di rumah sakit. Sebagai wali kelas saya juga harus menanyakan kesiapan jaringan internet di rumah siswa. Agar serempak pembelajaran bisa diikuti siswa, kecuali bagi yang berhalangan.

 Ketiga, Guru dan siswa memilih tempat yang baik.  Pada waktu belajar daring guru dan siswa diharapkan memilih tempat yang baik. Yang dimaksud tempat yang baik adalah tempat yang nyaman untuk belajar dan mengajar. Seperti taman, ruang belajar siswa, ruang kelas, ruang kerja guru, ruang tamu dan lain-lain. Ruang yang kurang tepat untuk melakukan daring adalah dapur, halaman dengan aneka jemuran (pakaian, under wear), ruangan rumah bagian dalam dengan setting kamar mandi terbuka dan lain-lain. Taman, ruang kerja guru dan ruang kelas merupakan tempat yang tepat untuk membuat video pembelajaran, melakukan zoom, video call. Sedangkan ruang belajar siswa, ruang tamu dan taman rumah sangat bagus bagi siswa untuk melakukan pembelajaran daring. Karena sangat nyaman dan tanpa gangguan.

Keempat, satu hari sebelum pembelajaran guru harus menyampaikan informasi kepada siswa tentang media/platform yang akan digunakan dalam pembelajaran daring. Hal ini dilakukan agar siswa siap melakukan pembelajaran daring. Misalnya jika akan melakukan zoom, guru harus memberi tahu siswa sebelumnya. Begitu pula jika hendak melakukan penilaian harian dan penilaian semester, sehari sebelumnya guru harus mengumumkan platform yang hendak digunakan. Bila hal ini diabaikan akan berdampak beberapa siswa tidak mampu mengikuti pembelajaran. Terutama jika platform yang digunakan tidak dikuasai oleh wali murid dan siswa madrasah ibtidaiyah, seperti e-learning maupun google form.

 Kelima, Guru dan siswa menjaga adab dalam berbicara. Langkah kelima ini selain sebagai penanaman karakter, juga menjadikan suasana pembelajaran daring terasa nyaman dan termotivasi. Adab berbicara santun merupakan pembiasaan yang harus diterapkan. Sehingga siswa madrasah ibtidaiyah terbiasa berbicara sopan dan menghargai lawan bicara, terutama gurunya. Begitu pula seorang guru MI harus memberi teladan yang baik terutama ketika berbicara, menulis pesan di WAG, menanggapi pesan wali murid dan siswa. Sebaiknya  menggunakan bahasa yang sopan. Bahkan Profesor Eko Indrajit menegaskan jika seorang siswa bertanya terkait pembelajaran, jawablah dengan santun. Sebut namanya, meski cara ini mudah dan sederhana. Akan berdampak besar pada diri siswa. Laksana seorang remaja yang namanya disebut oleh pujaan hatinya.

 

Kiat melaksanakan Pembelajaran di Masa Pandemi

Kiat saya dalam mengabdikan diri dan berbakti di masa pandemi terkait profesi sebagai guru akan saya paparkan berikut ini. Kiat dan bentuk kegiatan dalam melaksanakan pembelajaran daring selama masa pandemi covid-19 adalah: (1)Melaksanakan pembelajaran melalui WhatsApp Group (WAG) Classroom VI, (2)Menanamkan pembiasaan dengan melakukan share flyer, (3)Melaksanakan pembelajaran luring, (4) Membuat video pembelajaran, (5) Memantau dan membimbing siswa membuat video pembelajaran, (6) Belajar  dan mengajarkan Alquran di Rumah Tahfidz MIM Kamulan, (7)Membimbing siswa mengikuti KSMO, (8)Membimbing siswa mengikuti lomba menulis 750 kata.

Melaksanakan Pembelajaran Melalui WhatsApp

Ketika itu, di pertengahan bulan Maret, telah melaksanakan pembelajaran daring. Semester II tahun ajaran 2019-2020 di mulai, berdasarkan kesepakatan wali kelas VI menggunakan platform WhatsApp. Semua kegiatan dilaksanakan melalui WAG kelas VI. Kecuali bila wali murid hendak konsultasi terkait kesulitan belajar anak dan menginginkan face to face. Sesuai kesepakatan antara wali kelas dan orang tua, saya siap datang dan bertemu dengan mematuhi  protokol kesehatan. Maka guru segera melakukan luring ke rumah siswa. Untuk semester II tahun ajaran 2019-2020 tidak ada kendala yang signifikan karena jumlah siswa 16 orang. Siswa dengan mudah dibimbing dan mengikuti pembelajaran dengan baik.

Sedangkan untuk semester I tahun ajaran 2020-2021, siswa kelas VI berjumlah 27 siswa. Tentunya membutuhkan energi lebih untuk mengelola siswa sebanyak itu. Semangat harus tetap dipacu, demi pengabdian di masa pandemi. Dengan menaruh harapan meskipun siswa belajar dari jarak jauh, mereka harus tetap mampu menyerap materi esensial dengan baik. Untuk itu saya melakukan beberapa strategi membimbing siswa di masa pandemi pada semester 1. Waktu itu tepatnya pada tanggal 13 Juli 2020, hari pertama tahun ajaran baru 2020-2021. Kelas VI baru yang berjumlah 27 siswa, masih 26 siswa yang  hadir dan aktif dalam proses pembelajaran. Seorang siswa bernama Alfian belum  juga melakukan absen. Keesokan harinyapun belum aktif di WAG untuk menyimak materi. Langkah yang dilakukan Wali kelas VI dengan menghubungi siswa untuk aktif belajar. Anak yang baik ini belum juga merespon dan masuk di WAG Classroom VI. Saya juga berdiskusi via video call dengan wali siswa untuk membimbing Alfian di WAG Classrom VI.

Semula saya sudah bersiap hendak luring menuju rumah Mas Alfian. Ternyata ia sudah absen di WAG Classrom VI pada urutan kesembilan belas. Alhamdulillah, benar-benar saya panjatkan kepada Allah. Karena ia sudah memasuki jenjang terakhir di madrasah ibtidaiyah. Ia harus bersemangat dan rajin belajar agar tidak ketinggalan dalam memahami materi pembelajaran. Minggu kedua tahap kehadiran siswa menjadi 100%. Khusus untuk Alfian ini memang harus diingatkan untuk mengirim tugas. Siswa yang baik, pendiam dan membutuhkan motivasi dari orang tua dan wali kelasnya.

Mulai minggu kedua sampai sekarang kehadiran siswa 100 persen, kecuali mereka yang ijin dengan berbagai keperluan. Keperluan tersebut antara lain: khitan, sakit, maupun ijin bepergian.Pembelajaran via WhatsApp Classroom VI ini  tidak hanya pemaparan tugas melalui tulisan saja tetapi juga menggunakan voice note, video pembelajaran dan gambar yang terkait pembelajaran. Sedangkan langkah pembelajaran sebagai berikut: Pembukaan: menyampaikan salam dan doa. Kiat saya dalam membuka pembelajaran daring  dengan berbagai cara. Cara yang kreatif dan berenergi dalam memulai pembelajaran. Cara tersebut sebagai berikut: (1) Membuat kontrak belajar yang menarik, misalkan pembelajaran hanya 2 jam, batas pengiriman sampai pukul 14.30 kecuali bagi yang berhalangan, yang prestasi bagus hari ini akan mendapat point(2) Membuat yel-yel pembelajaran daring, yel-yel sangat sederhana dicontohkan guru melalui video (3) Bertanya kabar dengan menggelegar, ketika kita membuka pelajaran menggunakan video atau voice note pilihan kata yang digunakan harus menggelegar. Apa kabar hari ini! Alhamdulillah, luar biasa! Allahu Akbar!(4) Membuka kelas pembelajaran dengan salam yang penuh semangat, (5)Antarkan peserta didik ke Zona Alfa dengan melakukan Ice Breaking, dan  Story Telling, teknik ini agar siswa terasa fresh dan siap mengikuti pembelajaran (6) Memastikan sebelum pembelajaran dimulai, semua siswa dalam keadaan bahagia. Kiat ini bisa diterapkan dengan meminta siswa mengirimkan emoji perasaannya. Sekaligus menerapkan assessment diagnostic. Assessment  diagnostic sangat diperlukan dalam pembelajaran daring. Asesmen ini untuk mendiagnosis kondisi non kognitif siswa ketika mengikuti pembelajaran.


Kemudian wali kelas mengawali pembelajaran dengan salam dan mengajak siswa untuk berdoa bersama-sama. Setiap hari wali kelas senantiasa mengawali pembelajaran, meskipun tidak ada jam pertama di kelas daring. Wali kelas senantiasa mengingatkan kepada siswa untuk  melaksanakan mandi, makan pagi, sholat dhuha dan menyiapkan diri untuk melaksanakan pembelajaran. Absen juga harus ditertibkan, hal ini digunakan untuk mengetahui kehadiran siswa dan kesiapan siswa mengikuti pembelajaran daring. Biasanya sejak pagi hari siswa telah aktif melakukan absen dengan menuliskan nama panggilan. Dilanjutkan dengan setoran murojaah. Siswa segera menyetorkan hafalan kepada guru Alquran Hadits. Untuk materi murojaah mengacu program Gerakan Furudhul Ainiyah (GEFA). Jadi surat yang dihafalkan untuk kelas VI adalah An-Nazi’at dan An-Naba’.  Berikutnya melakukan sholat dhuha mandiri. Siswa yang telah selesai melakukan setoran langsung berwudhu untuk melakukan sholat dhuha. Sholat dhuha mandiri dibimbing (dingatkan) oleh ayah/bunda siswa. Kegiatan Sholat dhuha difoto dan dikirim japri kepada wali kelas.

Kegiatan inti, Kegiatan Belajar Mengajar. Terdapat beberapa cara dalam mengelola kelas dengan efektif pada pembelajaran daring. Cara tersebut dirinci sebagai berikut: (1)Saya tampil dengan bersih dan wangi. Terutama ketika tampil dalam video pembelajaran, maupun sedang melakukan video call. Meskipun siswa tidak membau aroma tubuh guru, namun kondisi yang segar menumbuhkan rasa percaya diri dan energi positif bagi guru. Badan tidak terasa berat, malas dan mengantuk.(2)Memulai kegiatan inti di kelas daring dengan motivasi yang menyenangkan. Saya selalu menuliskan kata-kata motivasi berupa: kalian mampu mengerjakan, tugas hari ini sangat mudah dan bermanfaat bagi siswa. (3)Mengatur  posisi tempat belajar yang nyaman dengan tujuan menumbuhkan mood dalam menyampaikan materi. Tempat yang biasa saya pilih adalah ruang kelas dan halaman depan rumah yang terdapat banyak bunga. (4) Berbicara dengan sistematis. Dalam proses belajar mengajar daring, saya berusaha berbicara dan menuliskan materi di WAG dengan sistematis. Sehari sebelum melakukan KBM daring saya membuat dan menyusun materi esensial. Sehingga penyampaian materi menjadi lebih sistematis.

Selain hal tersebut di atas dalam menyampaikan materi inti, saya: (5)Menggunakan gesture tubuh dengan baik saat menayangkan video maupun video call. Gesture tersebut berupa gerakan tangan, gerakan kepala, senyuman, menunjukan jempol tangan dan lain-lain. Dengan tujuan siswa lebih termotivasi.  (6)  Berinteraksi secara dinamis dengan siswa. Saya sering mempersilahkan siswa untuk bertanya, menjawab pertanyaan teman, memberi reward, menyimpulkan dan menyampaikan kesan pesan di akhir pembelajaran.(7) Menggunakan bahan ajar yang menarik seperti gambar dan video yang mudah dipahami. Hal ini saya lakukan jika siswa belum mengetahui tentang gambar tanda lalu lintas, gambar tumbuhan, dan lain-lain. Selain itu juga mengirim link untuk memberi contoh cara membuat rangkaian listrik. (8)  Menutup pembelajaran dengan kalimat-kalimat penuh hikmah dan kebaikan. Ketika saya menutup pelajaran senantiasa menuliskan kalimat-kalimat penuh hikmah dan kebaikan agar siswa termotivasi.

Sebagai  wali kelas saya juga tetap memantau pembelajaran yang dilakukan guru mapel, guru mulok maupun guru agama. Hal ini untuk mengantisipasi jika guru-guru tersebut meninggalkan kelas daring, karena keperluan penting. Maka wali kelas dapat membantu siswa yang membutuhkan bimbingan. Hasil belajar dikirim japri kepada guru dengan batas minimal pengiriman pukul 14.30 WIB. Namun bagi siswa yang meminta kelonggaran waktu, karena HPnya dibawa orang tuanya bekerja atau halangan lain, maka batas pengiriman disesuaikan dengan kesepakatan antara wali murid dengan guru. Setelah kegiatan inti selesai guru dan siswa berdoa dan menutup pelajaran. Setelah belajar daring selesai, guru memberikan pesan moral (menuliskan kalimat-kalimat penuh hikmah dan kebaikan) dan pembelajaran ditutup dengan doa akhir majelis.

Menanamkan Pembiasaan dengan Melakukan Share flyer

Pembiasaan yang ditanamkan kepada siswa selain murojaah dan sholat dhuha adalah:

1.     Berwudhu sebelum tidur

2.     Berdoa sebelum tidur

3.     Sholat Maghrib Berjamaah

4.     Tilawah Alquran (Mengaji di masjid)

5.         Belajar menghadapi Penilaian Akhir Semester

6.         Setiap sore menata sandal/sepatu di rumah

Pembiasaan diterapkan atas masukan dari wali murid dan pengurus paguyuban kelas, karena siswa lebih gemar bermain game dari pada melakukan pembiasaan beribadah. Dari pembiasaan yang diterapkan siswa ini ada laporan yang masuk ke fihak madrasah, bahwasannya siswa kelas VI berduyun-duyun pergi ke masjid untuk berjamaah shalat maghrib. Dan setelahnya segera sorogan tilawah Alquran kepada ustadz dan ustadzah yang berada di masjid tersebut. Pembiasaan tersebut  selalu diingatkan setiap hari oleh para wali kelas melalui WAG agar siswa dan wali murid fokus dan semangat untuk melakukannya.

Melaksanakan Pembelajaran Luring

Pada bulan Oktober sampai pertengahan November 2020 saya melaksanakan pembelajaran luring, karena masukan dari wali murid kelas VI yang menghendaki tatap muka. Beberapa wali murid kelas VI menyatakan kesulitan dalam mendampingi putra-putrinya. Materinya terlalu sulit berbeda sekali dengan materi kelas VI pada zamannya. Sedangkan wali murid yang berprofesi sebagai dokter maupun karyawanpun menghendaki tatap muka, karena putra-putrinya lebih yakin terhadap penjelasan gurunya. Anak-anak sering menyangkal bila dijelaskan orang tuanya. Banyak alasan ketika didampingi dalam mengerjakan tugas, yang berujung perdebatan dan diakhiri bermain game/membuka youtube.

Pembelajaran berlangsung dengan menyenangkan dan tetap mematuhi protokol kesehatan. Meskipun satu mata pelajaran hanya dilaksanakan kurang lebih enam puluh menit. Namun cukup menggembirakan wali murid dan siswa. Dari hasil refleksi bersama siswa dapat disimpulkan pembelajaran yang paling menyenangkan ketika luring adalah pembelajaran  tema 3 subtema 2 pembelajaran 1. Saat itu tanggal 2 November 2020   pembelajaran luring  untuk tema 3 Tokoh dan Penemuan, subtema 2 Penemuan dan Manfaatnya, tepatnya pembelajaran 1. Dengan tekun anak-anak membaca sebuah teks eksplanasi ilmiah tentang Si Kotak Ajaib. Sebenarnya kotak ajaib ini adalah televisi yang ditemukan oleh John Logie Baird yang lahir di Skotlandia  pada tanggal 13 Agustus 1888. John Logie Baird memperkenalkan penemuannya ini pada tahun 1925. Hingga akhirnya terus berkembang menjadi semakin canggih seperti sekarang ini. Televisi menjadi media telekomunikasi  yang berfungsi menerima siaran gambar bergerak beserta suara.

Secara sederhana TV mempunyai prinsip kerja  mengubah sinyal elektonik dan magnetik menjadi gambar dan suara. Sinyal gelombang elektromagnetik tersebut berupa medan magnet dan medan listrik. Gelombang yang dapat merambat, dipantulkan dan dibiaskan  tanpa media perantara. Kemudian gambar yang kita saksikan di layar TV adalah hasil produk dari sebuah kamera. Gambar/objek yang ditangkap kamera akan diubah menjadi sinyal elektromagnetik. Sinyal tersebut akan ditransmisikan oleh pemancar pesawat penerima pada televisi. Pesawat TV akan mengubah sinyal yang diterima menjadi objek gambar yang utuh sesuai dengan objek yang ditransmisikan dalam bentuk gambar berwarna. Zaman saya kecil dulu masih gambar hitam putih.

 

Sehebat-hebatnya google  tidak akan mengalahkan kehebatan para guru.

Guru mampu menyentuh hati setiap peserta didik, menghapus

air matanya, dan memeluk dengan kasih sayang

Tetaplah bangga jadi guru.


Setelah siswa memahami teks eksplanasi siswa mengisi diagram tentang bagian-bagian teks eksplanasi yang terdiri dari topik masalah, deret penjelas dan kesimpulan/pendapat pribadi penulis. Selanjutnya siswa menemukan dan mendiskusikan kalimat tidak efektif pada teks bacaan kotak ajaib. Kemudian membuat gambar rancangan sederhana rangkaian paralel. Siswa menyiapkan peralatan yang sudah siapkan dari rumah. Terdiri dari baterai, penghantar 2 meter, 2 dudukan lampu, 2 lampu, 2 saklar, isolatip dan tripleks/kardus. Mereka segera memulai membuat rangkaian paralel sesuai dengan gambar rancangannya.

Setiap kelompok membuat rangkaian dengan teknik beda, namun hasilnya sama sebuah rangkaian listrik sederhana. Apabila  satu dimatikan yang lain tetap nyala. Kelompok 1 membuat dengan sangat rapi, triplek dicat warna perak. Dudukan lampu dan saklar dibuatkan lubang pada triplek sehingga terlihat rapi. Sumber listrik direkatkan di bawah triplek sehingga yang nampak di permukaan hanya bola lampu dan saklar. Sedangkan penghantar dan baterai berada di bawah triplek. Sedangkan kelompok II cepat selesai, tidak mengindahkan kerapian. Yang terpenting benar sesuai teori dan menyala terang. Untuk kelompok  III dibuat rapi namun ada kendala satu bolampnya belum bisa menyala. Terlihat keringat bercucuran karena temannya sudah selesai terlebih dahulu. Ketika kondisi terjadi seperti pada kelompok III ini maka peran guru diperlukan untuk mengetahui letak kesalahannya. Semula diperkirakan dudukan lampunya, ternyata dipakai kelompok lain menyala. Akhirnya dicek ulang, ternyata rekatan penghantarnya dengan dudukan lampu krang kuat. Alhamdulillah masalahnya bisa ditemukan dan rangkaian listrik bisa menyala.


 

Hari itu anak-anak mencatat beberapa kalimat berhikmah, jika suatu tugas dikerjakan dengan sungguh-sungguh akan berhasil. Perlu kerja sama antar anggota kelompok, dan antar kelompok, terkait bahan dan alat praktikum. Peran guru selain sebagai fasilitator, motivator juga pembimbing. Agar mereka mampu berperan sebagai penemu cilik. Sesederhana apapun karya mereka, tetap penting untuk dicoba dan diapresiasi. Hal besar berawal dari sesuatu yang kecil/sederhana.

Membuat Video Pembelajaran

Video ini dibuat ketika siswa mulai mengalami kejenuhan dalam pembelajaran. Semula para siswa menganggap daring akan berlangsung dua minggu. Maka ketika dimulai pembelajaran daring, mereka terlihat sangat antusias belajar bersama orang tuanya. Setelah satu bulan lebih belajar dari rumah siswa kelas 6 mulai terlihat jenuh. Ini terjadi pada semester II tahun ajaran 2019-2020. Mereka mulai sering chating dengan wali kelas meminta untuk belajar tatap muka lagi. Banyak keluhan yang mereka sampaikan. Kangen dengan guru, kangen dengan teman, ibu di rumah mulai galak, adik mengganggu belajar. Akhirnya kami menemukan inisiatif untuk membuat video sebagai pengganti kehadiran sosok guru bagi mereka. Semua itu dilakukan supaya siswa lebih bersemangat lagi dalam belajar.

 Banyak video yang telah saya share kepada siswa, melalui WhatsApp Group (WAG). Namun yang diunggah di youtube ada dua video pembelajaran. Konten tersebut bisa dilihat pada chanel Youtube Muslikah Trenggalek. Video pembelajaran pertama dibuat pada tanggal 26  April 2020 terkait mata pelajaran Bahasa Jawa, ‘Tanggap Wacana’. Video ini diunggah pada tanggal 27 April 2020. Video ke dua tentang Tema 8 membahas tentang ‘Bumiku’, subtema 2 tentang ‘Bumiku dan Musimnya’. Video ini dibuat tanggal 27 April 2020. Video ke dua diunggah pada tanggal 28 April 2020. Dalam video kedua ini dipaparkan tentang pembelajaran 5. Dengan Kompetensi Dasar 3.8. menjelaskan peristiwa rotasi dan revolusi bumi serta terjadinya gerhana bulan dan gerhana matahari.

 Pada video pertama mata pelajaran Bahasa Jawa, guru senantiasa mengingatkan tata cara menghindari penularan Covid-19. Pesan positif yang disampaikan  perihal cara menjaga kebersihan badan, membiasakaan hidup sehat, mencuci tangan, rajin berolah raga, jika keluar memakai masker. Selanjutnya guru menjelaskan tentang makna tanggap wacana  atau pidato. Pidato  merupakan berbicara di hadapan orang banyak dengan tujuan untuk menyampaikan gagasan. Guru juga menjelaskan dua jenis tanggap wacana atau pidato. Dua jenis pidato tersebut yakni pidato resmi dan  tidak resmi. Pidato resmi ini biasanya digunakan kepala sekolah untuk menyampaikan informasi kepada wali murid atau guru. Pidato yang tidak resmi  misalnya sambutan pada resepsi pernikahan dan ulang tahun. Di akhir video pembelajarannya guru memberi tugas kepada siswa untuk membuat teks pidato. Sebelum membuat teks pidato, siswa harus membuat kerangka teks pidato/cengkorangan tanggap wacana  yang terdiri:

1.      Salam pambuka (Salam Pembukaan)

2.      Purwaka ( Mukadimah)

3.      Isi (Inti)

4.      Wigati (kesimpulan)

5.      Pangarep-ngarep (pesan/ajakan)

6.      Wasana (penutup)

7.      Salam panutup (Salam Penutup).

Pada akhir videonya guru mengharapkan kepada siswa untuk mengumpulkan dan mengirim hasil belajar melalui WA pribadi. Video yang dibuat guru dimaksudkan untuk membuat pembelajaran daring lebih menyenangkan dan mudah dipahami. Dalam video pertama ini banyak siswa yang merasa senang. Jumlah siswa yang menginginkan untuk segera masuk sedikit berkurang. Ternyata video yang dibuat guru memiliki dampak yang bagus terhadap emosianal siswa. Saya hanya berusaha berbakti dan mengabdi meski dalam masa pandemic covid-19.

Tanggapan positif dari wali murid dan siswa melalui chat pribadi di WA guru cukup banyak. Bahkan sempat diikuti dua orang guru yang terinspirasi membuat video konten pembelajaran. Yakni wali kelas III dan guru Pendidikan Jasmani Olah Raga dan Kesehatan. Video di share ke Pengawas Madrasah dan dimasukkan ke website kemenag Trenggalek. Akhirnya guru termotivasi untuk membuat video ke dua tentang materi tematik. Video yang terkait muatan pembelajaran IPA.

Dalam video tersebut guru mengajak siswa berdoa dan memberi tips belajar santai dan menyenangkan di rumah. Meskipun di masa Pandemi covid-19, siswa diharapkan selalu menjaga  kebersihan badan, rumah dan lingkungan dengan senantiasa menyemprotnya menggunakan disinfektan secara berkala. Senantiasa jaga jarak, menghindari kerumunan, menggunakan masker dan menggunakan handsanitizer. Untuk menjaga kebugaran siswa dianjurkan untuk makan makanan yang bergizi serta mengonsumsi buah segar ketika berbuka dan sahur. Anjuran berikutnya agar tugas tidak menumpuk siswa sebaiknya segera mengerjakan tugas dari guru dan diselesaikan saat itu juga. Jangan menunda-nunda tugas. Jika dalam mengerjakan tugas mengalami kesulitan dimohon menanyakan pada guru.

Selanjutnya guru memaparkan perputaran bumi mengelilingi matahari dan perputaran bulan mengelilingi bumi mengakibatkan terjadinya gerhana bulan dan gerhana bumi.  Gerhana  bulan terjadi pada malam hari ketika bulan purnama. Gerhana  bulan terjadi ketika matahari, bumi dan bulan dalam satu garis lurus. Sedangkan bayang-bayang bumi terdiri dari  bayangan umbra dan penumbra. Umbra merupakan bayangan inti. Bayangan penumbra merupakan bayangan samar-samar. Gerhana bulan ada dua: gerhana bulan total dan gerhana bulan sebagian.  Gerakan bulan ada 3 yaitu rotasi bulan, revolusi bulan dan bulan bergerak bersama-sama bumi mengelilingi Matahari. Karena kala rotasi dan revolusi bulan sama. Maka mengakibatkan hanya permukaan bulan yang menghadap bumi selalu terlihat sama.  Revolusi bulan mengelilingi bumi ini juga mengakibatkan terjadi fase-fase bulan. fase-fase bulan anatara lain bulan mati, bulan sabit, bulan separoh, bulan lebih separoh dan bulan purnama. Guru menutup paparannya dengan doa akhir majelis. Video sangat sederhana. Semoga bermanfaat, jangan lupa kunjungi chanel youtube saya subscribe, like dan coment.

 

Jangan tidur sebelum lelah membaca. Jangan  mati sebelum punya karya,

Buku  adalah sahabat terdekat, membaca adalah aktivitas hebat,

Menulis  adalah ekspresi terdahsyat

 Memantau dan Membimbing Siswa Membuat Video Pembelajaran

Hari Rabu tanggal 14 Oktober 2020, siswa kelas VI MIM Kamulan mempelajari Tema 3 Subtema 1 Pembelajaran 3. Mereka mendiskusikan tokoh penemu dunia yang bernama James Naismith secara virtual. Naismith adalah guru olah raga yang terkenal sebagai penemu olah raga bola basket. Penemuannya tersebut bermula dari tantangan untuk mencari cara mengatasi kebosanan yang dialami murid-muridnya dalam pelajaran olahraga saat musim dingin. Penemuan ini terinspirasi dari permainan Naismith ketika ia masih kecil di Ontario. Akhirnya penemuan ini dikenal sebagai bola basket pada tanggal 15 Desember 1891.

Setelah anak-anak mengagumi penemuan Naismith, diskusi virtual dilanjutkan dengan membahas teks eksplanasi ilmiah. Teks jenis ini merupakan hal baru bagi mereka. Teks yang mereka kuasai adalah teks narasi, deskripsi, persuasi dan argumentasi. Untuk teks eksplanasi ilmiah ini masih awam bagi mereka. Sejatinya teks eksplanasi ilmiah merupakan teks eksplanasi yang menerangkan suatu proses yang bersifat ilmu pengetahuan alam, seperti gejala alam, terjadinya pelangi, proses arus listrik dan sebagainya. Teks eksplanasi ilmiah ini berfungsi untuk memberikan penjelasan kepada para pembaca tentang proses terjadinya sesuatu yang dirangkai menurut prinsip sebab akibat.

Teks Eksplanasi ini terdiri dari : Pertama, Pernyataan umum atau pembukaan. Pada bagian ini membahas tentang apa yang akan dibicarakan/diinformasikan. Kedua, Deret penjelas. Deret penjelas berisi urutan uraian atau penjelasan tentang proses dari peristiwa yang terjadi secara bertahap. Ketiga, Bagian Penutup. Bagian ini berisi pendapat singkat penulis tentang topik yang dijelaskan.

Setelah melakukan diskusi virtual pada WAG Classroom VI dengan  santai, tentang penemu olah raga bola basket dan teks eksplanasi ilmiah. Selanjutnya siswa mendapat tantangan menjadi penemu cilik. Langkah-langkah menjadi penemu cilik adalah:

1.      Membuat gambar rancangan lampu seri sederhana

2.      Mengirim gambar rancangan pada guru untuk diperiksa

3.      Membuat rangkaian seri lampu sederhana

4.      Mengirim foto atau membuat video proses membuat rangkaian seri

5.      Menyusun laporan percobaan

Siswa membuat gambar rancangan lampu seri sederhana. Rancangan bervariasi sesuai dengan kemampuan siswa. Yang terpenting rancangan terdiri dari baterai, penghantar/kabel, lampu dan saklar. Dengan model sesuai dengan kreasi dan inovasi anak-anak. Setelah selesai gambar langsung disetor pada wali kelas VI.

Setelah gambar disetujui oleh guru, siswa langsung dapat membeli peralatan pada toko listrik terdekat. Siswa mulai ramai chating dengan wali kelas terkait jumlah baterai, ukuran baterai, panjang kabel, jenis lampu, banyaknya lampu. Setelah diskusi tentang alat dan bahan usai segera anak-anak praktik membuat rangkaian seri sesuai dengan rancangan yang dibuat. Proses membuatnya bisa difoto atau divideo (video bisa dilihat pada chanel Muslikah Trenggalek). Setelah selesai membuat rangkaian siswa menyusun laporan hasil percobaan yang terdiri dari:(1)Nama Percobaan, (2)Tujuan Percobaa, (3)Alat dan bahan, (4)Langkah kerja, (5) Kesimpulan

Belajar  dan Mengajarkan Alquran di Rumah Tahfidz MIM Kamulan

Description: D:\BLOG SPK\tahsin2.jpeg

Hari yang paling saya tunggu kedatangannya adalah hari Rabu, karena di hari itu para guru MIM Kamulan belajar Alquran, dibimbing Bapak Haji Rumani. Memperbaiki/memperindah bacaan, tempo membaca, mahrojul huruf dan tajwid merupakan target belajar tahsin Alquran. Bapak/Ibu guru MIM Kamulan dengan antusias  mendatangi majelis ilmu di hari Rabu ini karena ingin belajar tahsin Alquran. Selain itu mereka sadar akan keutamaan mempelajari Alquran. Manfaat mempelajari dan membaca Alquran ini antara lain: (1) Menjadi orang yang paling mulia, (2) Keluarga Allah di bumi, (3)Mendapat pahala yang berlipat ganda, (4)Melembutkan hati.

Pertama, orang yang paling mulia. Sebuah hadits yang diriwayatkan oleh  Ibnu Abbas menjelaskan orang tidak mempunyai hafalan Alquran seperti rumah kumuh yang akan runtuh. Sangat menyedihkan. Begitu pula dalam hadits yang diriwayatkan oleh Al- Hakim menjelaskan siapapun yang membaca Alquran, maka sesungguhnya dirinya telah menaiki derajat kenabian, hanya saja tidak diwahyukan kepadanya.

Kedua, Keluarga Allah di bumi. Hafidz Qur’an  adalah keluarga Allah yang ada di bumi. Hal ini sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh Ahmad yang berbunyi, “ Sesungguhnya  Allah mempunyai keluarga di antara manusia, para sahabat bertanya, “Siapa mereka  ya Rosulullah?” Rosulullah menjawab, “Para ahli Alquran. Merekalah keluarga Allah dan pilihan-pilihan-Nya.”

Ketiga, Mendapatkan pahala yang berlipat ganda. Rosulullah pernah bersabda yang artinya: ‘’ Barang siapa yang membaca satu huruf dari Alquran maka baginya satu hasanah, dan hasanah itu akan dilipatgandakan sepuluh kali. Aku tidak mengatakan Alif Lam Mim itu satu huruf, namun Alif satu huruf, Lam satu huruf, Mim satu huruf”’. (HR. Turmudzi)

Keempat, Melembutkan hati. Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah berkata,” Barang siapa menjaga waktunya dengan dizikrullah (mengingat Allah), membaca Alquran, berteman dengan orang-orang baik, dan menjauhi pertemanan dengan orang-orang lalai dan buruk, niscaya akan menjadi baik dan lembut hatinya”.

Setiap guru yang mengikuti tahsin Alquran, ilmunya akan diterapkan di kelasnya. Di kelas tempat guru ditugaskan sebagai pendamping hafalan Juz Amma. Alhamdulillah, hari ini anak-anak kelas IV telah hafal surat Al-Balad. Hari Rabu yang penuh berkah, pada Minggu pertama Bulan November yang penuh makna. Sehingga hari ini mereka melanjutkan menghafal surat Al-Fajr ayat 1 sampai dengan 6. Begitulah tugas saya di hari Rabu belajar dan mengajarkan Alquran. Sebelum masa pandemi covid-19, waktu sholat jamaah dhuhur di Masjid Al Fajar, milik MIM Kamulan. Ketika imam sholat membaca surat Al-fajr sangat terkesan. Sangat menyentuh hati. Ternyata surat ini mengemukakan umat yang ditimpa azab, beberapa sifat manusia yang tercela, serta menegaskan kemuliaan yang diberikan Allah SWT kepada hambaNya yang berjiwa tenang. Semoga kegiatan ini membawa keberkahan di dunia dan di akhirat. Aamiin

Membimbing Siswa Mengikuti KSMO

Saat itu hari  Senin tanggal 19 Oktober 2020, siswa kelas VI  mengikuti seleksi Kompetisi Sains Madrasah (KSM)  tingkat madrasah menggunakan  e-learning. Siswa diharapkan membawa Hp untuk mengerjakan soal. Tepat pukul 09.00 WIB link soal dishare di grup Classroom VI. Siswa melakukan klik link, menuliskan username dan password. Setelah itu mereka langsung klik login ujian Computer Based Test (CBT). Langkah berikutnya mengisi Nomor Induk Siswa Nasional (NISN), mengisi kembali password dan kode ujian. Setelah proses authentication berhasil, berarti token ujian yang siswa masukkan berhasil ditemukan, dilanjut klik OK. Dengan demikian siswa dapat mengerjakan ujian seleksi KSM. Semua siswa aktif mengerjakan dengan tertib dan disiplin sehingga hari ini bisa ditentukan 10 perwakilan siswa untuk mengikuti KSM provinsi. Besok tahap menyiapkan foto siswa dan mendaftarkannya.

Kompetisi Sains Madrasah Online tahun 2020 dilaksanakan mulai bulan September sampai bulan November 2020. Untuk Madrasah Ibtidaiyah mata pelajarannya berupa Matematika, Sains, Bahasa Indonesia, Bahasa Arab dan Pendidikan Agama Islam. Tujuan KSMO ini sejatinya memfasilitasi siswa agar tetap belajar, berkompetisi  dan berprestasi. Meskipun berkompetisi dan berprestasi namun tetap memperhatikan protokol kesehatan yang berlaku. Alhamdulillah KSMO tingkat madrasah sudah dilaksanakan dengan lancar menggunakan e-learning. Sedangkan KSMO tingkat provinsi dilaksanakan pada tanggal 24 Oktober 2020 di MTsN 4 Watulimo. Selanjutnya KSMO Nasional 2020 akan dilaksanakan tanggal 9 sampai dengan 10 November 2020.

Pada mata pelajaran Sains ini dua siswa MIM Kamulan yang bernama Adelin Kayla Kinasih dan Farhan Susanto telah mengikuti KSMO provinsi dengan nilai berturut turut 81 dan  67. Nilai yang jauh dari kata memuaskan. Mungkin benar kata bijak usaha tidak akan mengkhianati hasil. Pesiapan tiga hari dengan berlatih soal sehingga hasilnya demikian, belum maksimal. Belajar dari pengalaman tersebut  maka pada hari Senin, tanggal 26 Oktober 2020 hari pertama pendampingan KSMO Nasional 2020. Dengan harapan memperoleh hasil yang lebih baik dari KSMO provinsi. Perwakilan dari MIM Kamulan untuk mata pelajaran Sains ini adalah Adelin Kayla Kinasih, yang kemarin mendapat nilai 81.

Dalam pendampingan hari pertama mengerjakan soal KSM tahun sebelumnya dan mendiskusikan materi yang belum bisa dikerjakan pada KSM Provinsi. Materi yang belum dipahami tentang: (1)Penyerbukan Silang, (2) Pelapukan Biologi. Memang materi untuk KSM ini tidak banyak ditemukan pada mata pelajaran tematik. Sehingga bila siswa tidak belajar sungguh-sungguh dalam memahami buku penunjang lainnya akan ketinggalan jauh. Namun  demikian, harus berusaha keras agar bisa mencapai nilai yang baik. Nilai baik dapat diperoleh jika persiapan yang dilakukan pihak sekolah dalam waktu cukup lama, sekitar 1-2 tahun. Persiapan pendampingan dilakukan pada siswa yang telah diseleksi dan memiliki minat yang tinggi. Kesadaran dari pribadi siswa/minat yang tinggi, menumbuhkan semangat belajar yang tinggi dan rasa ingin tahu yang tinggi. Untuk materi yang belum dikuasai dan masih dingat oleh siswa setelah mengikuti KSMO provinsi akan dicatat agar kelak dapat digunakan sebagai bahan diskusi.

Pertama, Penyerbukan silang. Penyebukan biasanya disebut dengan Polinasi. Pada pembelajaran tingkat dasar pembahasan penyerbukan ada 4 jenis, yakni;

1.   Penyerbukan sendiri (autogamy)

2.   Penyerbukan tetangga (geitonogami)

3.   Penyerbukan silang (alogami)

4.   Penyerbukan bastar (hibridogami)

Untuk penyerbukan sendiri terjadi jika serbuk sari (kelamin jantan) yang menempel pada putik (sel kelamin betina) dari bunga itu sendiri. Tumbuhan yang melakukan penyerbukan sendiri antara lain tanaman mangga, jambu dan rambutan. Sedangkan  penyerbukan tetangga penyerbukan yang serbuk sarinya berasal dari bunga lain tapi masih pada satu tumbuhan. Tumbuhan yang melakukan penyerbukan sendiri adalah jagung, padi, kelapa dan mawar.

Penyerbukan silang, merupakan jenis penyerbukan yang terjadi jika serbuk sari yang menempel ke kepala putik berasal dari bunga lain pada tumbuhan lain yang sejenis.  Tumbuhan yang melakukan penyerbukan silang antara lain melinjo, kamboja, dan pinus. Lain halnya dengan penyerbukan bastar, penyerbukan ini terjadi jika serbuk sarinya jatuh ke kepala putik pada bunga lain yang berbeda jenis. Misalnya penyerbukan pada mangga manalagi dengan mangga kepodang.

Materi lain yang dianggap sulit, kedua tentang pelapukan biologi. Sejatinya secara sederhana  pelapukan adalah proses hancurnya batuan menjadi tanah. Pada tingkat sekolah dasar pelapukan dibagi menjadi 3 jenis yakni: (1) Pelapukan biologi. Pelapukan biologi adalah pelapukan yang disebabkan oleh makhluk hidup. Contohnya: tumbuhan perintis (lumut), yang hidup pada batuan lama kelamaan batuan menjadi hancur perlahan-lahan menjadi tanah. (2) Pelapukan fisika. Pelapukan ini merupakan pelapukan batuan oleh perubahan suhu  atau iklim. Misalnya batuan yang lapuk karena tetesan air hujan.(3) Pelapukan kimia. Pelapukan ini terjadi karena batuan yang berbaur atau terkena zat-zat kimia. Misalnya batuan yang lapuk karena tercampur dengan limbah industri yang dibuang pada lingkungan.

Hikmah yang bisa digali dari pendampingan KSMO adalah kesuksesan merupakan hasil dari persiapan yang matang, bukan SKS (Sistem Kebut Semalam). Siswa yang memiliki minat yang tinggi akan memperoleh hasil yang memuaskan.

Membimbing Siswa Mengikuti Lomba Menulis 750 Kata


Pada tanggal 20 Oktober 2020 membimbing siswa kelas VI mengikuti Lomba Menulis 750 Kata Tingkat Nasional, yang diselenggarakan Universitas Negeri Surabaya (UNESA). Ketentuan dari lomba ini diperuntukkan bagi siswa Sekolah Dasar maupun Siswa Madrasah Ibtidaiyah. Dengan topik cerita:

1.  Aku dan Buku

2.  Buku, Nenek/Kakek, dan Keluargaku

3.  Buku dan Covid-19

Ada beberapa siswa kelas VI yang telah mencoba membuat cerita via WhatsApp namun jumlahnya masih masih kurang dari 750 kata. Maka perlu dijelaskan ulang ketentuan yang diberlakukan bahwa jumlah kata harus 750 tidak boleh lebih dan tidak boleh kurang. Jumlah tersebut tidak termasuk judul dan nama penulis. Hal itu perlu ditegaskan karena jika tidak memenuhi ketentuan akan didiskualifikasi.

Karena siswa banyak yang tidak memiliki laptop maka langkahnya cukup menulis di WhatsApp dikirim di grup Classroom VI. Untuk mengetahui jumlahnya memenuhi syarat atau tidak besok akan diunduh dan dirapikan oleh siswa di laboratorium Komputer MIM Kamulan.  Dan inilah salah satu karya siswa terbaik kelas VI.

PANDEMI DAN KASIH SAYANG

Oleh: Adelin

Pada tahun ini bumi sedang tidak sehat karena adanya virus covid 19. Virus ini pertama kali ditemukan di Negara China kemudian virus covid 19 masuk ken Indonesia pada awal tahun 2020. Pada saat itu Presiden RI mengumumkan sudah ada 2 orang yang terjangkit virus covid 19. Setelah itu masyarakat Indonesia belum terlalu percaya akan adanya virus ini. Namun setelah virus ini menyebar warga Indonesia mulai waspada. Warga mulai antusias mencari masker dan handsanitizer. Stok masker dan handsanitizer mulai sulit didapatkan karena banyak warga yang akan menimbun alat protokol kesehatan tersebut. Agar bisa mendapat keuntungan yang banyak warga yang menimbun masker dan handsanitizer menjualnya dengan harga yang tidak wajar.

Pandemi Covid-19 meningkatkan kepedulian kepada sesama apalagi dengan adanya peraturan pemerintah mengenai PSBB. Sekolah ditutup, pasar ditutup, jalur transportasi ditutup. Dengan adanya PSBB sebagian masyarakat terkena dampak dalam pekerjaan. Tidak sedikit warga yang terkena PHK. Ekonomi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan kebutuhan keluarga pun menjadi berkurang. Apalagi para pedagang yang biasanya mendapat penghasilan cukup menjadi menurun drastis. Pekerjaan yang menggunakan jasa transportasi juga ikut menurun.Tempat wisata juga ikut di tutup. Karena menurunnya pendapatan masyarakat, mereka menjadi berinisiatif membuat masker dari kain yang setara dengan masker medis karena maskermedis masih sulit didapat.

            Menurunnya ekonomi banyak masyarakat yang kehilangan pekerjaannya dan banyak orang yang membutuhkan kebutuhan ekonomi keluarganya. Saya bersama nenek  menjadi ingin membantu mereka dengan cara memberi sedikit sembako kepada tetangga sekitar yang membutuhkan. Selain memberi sedikit sembako. Saya dan keluarga membeli masker dari orang yang memproduksi masker kain  untuk di berikan kepada orang yang tidak punya masker.

Ada banyak cara untuk menjaga kesehatan orang-orang di sekitar kita, terutama keluarga di rumah. Dengan cara menyediakan tempat cuci tangan di depan rumah dan menggunakan setiap keluar rumah. Karena adanya covid 19 kita dilarang berjabat tangan jika bertemu teman atau saudara apalagi orang asing. Selain itu kita juga harus memakai masker. Memakai masker adalah cara kita melindungi diri kita dan orang lain dari virus covid- 19. Di keluargaku ada kakek nenek yang sudah tua.  Maka dari itu kita juga menjaga mereka agar tidak tertular virus covid-19. Selain memakai masker kita juga harus minum vitamin agar imunitas tubuh mejadi sehat. Sebelum masuk rumah kita wajib mencuci tangan agar virus tidak menempel di tangan. Setelah masuk rumah kita juga harus mengganti pakaian. Agar virus yang menempel di baju  tidak ikut masuk ke rumah. Setelah mengganti pakaian kita harus mandi.

Vitamin tidak hanya berbentuk obat saya dan keluarga juga biasa meminum jamu. Bahan untuk membuat jamu adalah :

·         Lemon

Buah lemon terkenal dengan vitamin c nya yang tinggi lemon memiliki sifat antibiotik dan anti virus yang membantu melawan dan mencegah sejumlah virus dan bakteri. Maka dari itu lemon sangat mempengarui kesehatan manusia.

·         Jahe

Jahe adalah bahan yang popular yang memiliki banyak khasiat bahkan dapat membantu merangsang respon kekebalan tubuh manusia untuk mencegah melawan virus dan bakteri.

·         Madu

Madu juga memiliki kandungan antibiotil untuk menghilangkan virus dan bakteri penyebab flu.

            Kita juga bisa membuat handsanitizer sendiri dengan cara membeli alkohol di apotek dan babyoil di minimarket aku membuatnya sendiri dengan panduan internet. Dan saya juga membuat cairan disinfektan sendiri dari pemutih baju dengan campuran air.

            Pandemi semakin menumbuhkan kepedulian dan kasih sayang terhadap sesama. Sejak penyebaran virus covid-19 masyarakat untuk saling membantu dan berbagi kasih sayang  tidak surut bahkan semakin kuat dengan saling memotivasi. Dalam beberapa bulan terakhir kita membatasi aktifitas di luar rumah serta membiasakan diri umtuk belajar, bekerja, dan beribadah dari rumah sesuai imbauan pemerintah. Rutinitas baru yang kita jalani ini merupan salah satu bentuk kesadaran kita untuk menghindarkan diri agar tidak tertular atau menularkan virus covid 19 yang terus memakan korban jiwa setiap harinya. Kepedulian seperti inilah yang perlu kita pupuk untuk mencegah penyebaran virus covid- 19 supaya kita bisa bersama sama mengatasi masa  sulit ini dengan baik. 

               Dampak pandemi covid- 19 ditentukan oleh pilihan kita, pilihan itu harus didasarkan pada kasih saying, keberanian, dan kerja sama. Di mana nilai itu selalu menjadi milik kita dan dapat kita jadikan patokan. Kita semua harus meluangkan waktu yang dibutuhkan mengutamakan keluarga dan saudara-saudara kita untik merawat orang orang yang kita sayangi pastikan bahwa berita yang kita sebarkan adalah berita yang sebenar benarnya untuk melawan rasa takut dan saling menyalahkan. Di tengah suasana sendu dan cemas karena pandemi  covid-19 banyak juga kisah menginspirasi yang menggetarkan hati. Tidak jarang aksi kebaikan yang dilakukan satu orang menular ke yang lain yang menjadi gerakan bersama untuk saling menolong dalam bentuk kasih sayang. Bebagai donasi dikumpulkan untuk para tenaga medis ada juga yang berniat membantu ekonomi kalangan bawah yang terdampak. Adapun bentuk kepedulian dan kasih sayang dari diri kita sendiri dan orang luar. Semoga cerita ini bermanfaat dan menginspirasi kalian.

Peran guru tidak akan tergantikan dengan teknologi.

Karena  teknologi tidak mampu memberikan motivasi, memberikan inspirasi. Namun guru yang tidak pakai teknologi akan tergantikan. Belajar sepanjang hayat. Jika seorang berhenti belajar maka akan berhenti menjadi guru.

 

Kutipan Indah:

Setiap orang bisa jadi guru, setiap rumah bisa menjadi sekolah (Ki Hajar Dewantara). Orang yang hebat  bisa melahirkan beberapa karya bermutu, tapi guru bermutu bisa melahirkan ribuan orang hebat.

Kesimpulan

Kesimpulan dari tulisan sederhana ini adalah harus tetap optimis, tetap mengabdi dan berbakti meskipun hidup di era pandemi covid-19. Harus yakin bahwa di balik pandemi ini ada banyak hikmah. Namun hikmah harus tetap kita gali dengan tetap meningkatkan kompetensi kreatif. Kompetensi kreatif yang harus dimiliki guru antara lain: (1) Memiliki kemampuan berupa Public Speaking, (2)Memiliki  kemampuan melakukan Ice Breaking dalam PBM(3)Menguasai teknologi/melek teknologi, (4)Mampu memilih dan menggunakan media pembelajaran, (5)Menguasai berbagai model pembelajaran, (6) Menguasai ilmu parenting atau ilmu pengasuhan

Kiat dan bentuk kegiatan dalam melaksanakan pembelajaran daring selama masa pandemi covid-19 adalah: (1)Melaksanakan pembelajaran melalui WhatsApp Group (WAG) Classroom VI, (2)Menanamkan pembiasaan dengan melakukan share flyer, (3)Melaksanakan pembelajaran luring, (4) Membuat video pembelajaran, (5) Memantau dan membimbing siswa membuat video pembelajaran, (6) Belajar  dan mengajarkan Alquran di Rumah Tahfidz MIM Kamulan, (7) Membimbing siswa Mengikuti KSMO, (8)Membimbing siswa mengikuti lomba menulis 750 kata.

Semoga tulisan sederhana ini bermanfaat.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar