Terasa masih kemarin, bersama dan bekerja menekuni huruf demi huruf, angka demi angka. Hingga akhirnya harus berjarak karena rusak. Ada dampak positif dari peristiwa ini. Pukul 21.00 sudah bisa istirahat untuk tidur malam. Karena sebaik-baiknya istirahat adalah tidur. Menjaga imunitas tubuh di masa pandemi covid-19. Namun kenyataannya, bersamanya telah 4 tahun, awal tahun 2017. Jika dihitung hari telah mencapai 1.460 hari. Di awal kebersamaan, tata cara yang tepat dalam memperlakukannya saya patuhi. Setelah 2 jam, berhenti untuk membiarkannya beristirahat. Jika men-charger, kondisi simpanan baterai minimal 10% dan mencabut charger ketika baterai maksimal 94%.
Menapaki tahun 2020 aturan penggunaan saya abaikan. Berkali-kali ia mati pet, kondisi baterai sampai 0%. Hingga akhirnya bisa nyala jika dicharger terus menerus. Maksimal isi baterai hanya 87, meski dicharger sampai besok. Jika baterai tinggal 50, maka akan mati. Dampak negatif dari cara saya menggunakannya tanpa mengindahkan aturan adalah harus tertunda menyelesaikan pekerjaan, pekerjaan menumpuk. Beaya pembelian baterai tanam orisinal berkisar antara Rp 800.000 sampai dengan satu juta. Dana yang bisa kita gunakan untuk hidup selama 2 bulan.
Kesimpulan dari peristiwa ini barang elektronik akan awet jika digunakan sesuai dengan aturan pakai. Dengan menggunakan barang secara bertanggung jawab akan menghemat pengeluaran. Padahal menggunakan barang dengan bertanggung jawab ini sudah ditanamkan kepada siswa ketika memasuki kelas 5&6. Melalui pesan moral di teks buku tematik. Mudah mengajarkannya namun sulit diprakteknya. Gunakan barang dengan bertanggung jawab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar