Minggu, 29 Agustus 2021

Pembelajaran Tatap Muka untuk Memenuhi Keinginan Walmur Kelas 6

 

Kemarin, hari Sabtu tanggal 28 Agustus 2021 mencoba memenuhi keinginan wali murid klas 6 untuk melakukan pembelajaran tatap muka. Merupakan kegiatan pembelajaran tatap muka kedua pada masa PPKM ini. Meskipun masih ada rasa khawatir, karena situasi belum dalam kondisi baik-baik saja. Pandemi masih menghantui masyarakat di wilayah Trenggalek. Namun anak-anak terasa sudah bosan mengikuti pembelajaran daring. Waktu mereka sebagian besar digunakan untuk bermain game online. Bahkan sebagian anak-anak usia SD/MI akan berkumpul di suatu tempat untuk bermain game bersama. Wali murid sangat cemas dengan kondisi ini. Apalagi bagi siswa kelas 6 yang akan menghadapi berbagai jenis ujian sekolah. Siswa kelas 6 ini, telah belajar daring sejak kelas 4. Tentunya berbeda dengan siswa yang belajar secara tatap muka. Sedangkan untuk kegiatan PAS, PAT maupun Ujian Sekolah, kelak juga dilaksanakan secara tatap muka. Untuk itu mencoba melaksanakan pembelajaran tatap muka.

Untuk pembelajaran tatap muka hari Sabtu membahas materi tentang perjuangan rakyat Indonesia menjelang proklamasi kemerdekaan dan permainan Rangku Alu. Sebelum pembelajaran dimulai siswa berdoa terlebih dahulu. Siswa kelas 6 terlatih dengan pembiasaan adab sebelum berdoa. Dengan mengangkat tangan dan menundukkan kepala. Kemudian berdoa hendak belajar. Guru mencatat kehadiran siswa. Semua siswa kelas 6 yang berjumlah 19 masuk semua. Meskipun ada seorang siswa yang terlambat datang. Guru tidak perlu memberikan punishment atau memarahi anak ini. Yang terpenting menanyakan penyebab ia terlambat datang ke sekolah. Mereka anak yang sangat antusias, ceria dan penuh semangat. Siswa menyimak guru yang mengingatkan pentingnya mematuhi protokol kesehatan, 5M. Kemudian guru menghubungkan materi hari ini dengan materi kemarin. Dengan mengajukan pertanyaan untuk mengetahui tingkat ketuntasan pelajaran yang lalu. Sehingga siswa mudah mencari keterkaitan antar materi.

Setelah itu guru akan menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai dan langkah pembelajaran yang akan diikuti oleh siswa. Pada kegiatan ini guru meminta siswa untuk membaca secara bergiliran tentang pertemuan Ir. Soekarno dan Moh. Hatta dengan Marsekal Terauchi di Dalat, Saigon. Setelah semua siswa membaca dengan lafal dan intonasi yang tepat. Guru membimbing siswa berdiskusi membuat pertanyaan menggunakan teknik 5W+1H. Pertanyaan terkait teks yang sudah dibaca. Pertanyaan tersebut dituangkan dalam sebuat peta pikiran. Peta pikiran tersebut akan dikembangkan menjadi sebuah paragraf menggunakan kalimatnya sendiri. 

Kemudian siswa berdiskusi tentang permainan rangku alu. Di sinilah sikap siswa akan dinilai. Bagaimana sikap semua siswa dalam bermain rangku alu terkait dengan penerapan kerukunan dan persatuan. Mulai dari rencana memilih kelompok dan sampai kerjasama dalam bermain. Karena sepintas terlihat ada beberapa anak yang menyendiri Siswa juga harus dapat menuliskan pengalaman pribadinya dalam menerapkan nilai-nilai kerukunan, terkait persatuan dan kesatuan dalam kehidupan siswa sehari-hari. Mereka juga diharapkan dapat menuliskan manfaat setelah menerapkan nilai-nilai kerukunan terkait persatuan dan kesatuan dalam kehidupan siswa sehari-hari.

Menjelang pembelajaran berakhir guru meminta peserta didik menuliskan/mengutarakan tentang pengalaman belajar yang baru saja didapatkan dan membuatkan kesimpulan. Guru memberi penguatan terhadap hasil kesimpulan siswa. Guru memberikan apresiasi  atas partisipasi semua peserta didik. Peserta didik diminta mencari permasalahan lain yang melibatkan menerapkan nilai-nilai kerukunan  terkait persatuan dan kesatuan dalam kehidupan siswa sehari-hari. Serta mempelajari materi ‘penerapan makna proklamasi’ untuk pertemuan berikutnya.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar