Kemarin, hari Sabtu tanggal 28 Agustus
2021 mencoba memenuhi keinginan wali murid klas 6 untuk melakukan pembelajaran
tatap muka. Merupakan kegiatan pembelajaran tatap muka kedua pada masa PPKM
ini. Meskipun masih ada rasa khawatir, karena situasi belum dalam kondisi
baik-baik saja. Pandemi masih menghantui masyarakat di wilayah Trenggalek.
Namun anak-anak terasa sudah bosan mengikuti pembelajaran daring. Waktu mereka
sebagian besar digunakan untuk bermain game online. Bahkan sebagian anak-anak
usia SD/MI akan berkumpul di suatu tempat untuk bermain game bersama. Wali murid
sangat cemas dengan kondisi ini. Apalagi bagi siswa kelas 6 yang akan
menghadapi berbagai jenis ujian sekolah. Siswa kelas 6 ini, telah belajar
daring sejak kelas 4. Tentunya berbeda dengan siswa yang belajar secara tatap
muka. Sedangkan untuk kegiatan PAS, PAT maupun Ujian Sekolah, kelak juga
dilaksanakan secara tatap muka. Untuk itu mencoba melaksanakan pembelajaran tatap muka.
Untuk pembelajaran tatap muka hari Sabtu
membahas materi tentang perjuangan rakyat Indonesia menjelang proklamasi kemerdekaan
dan permainan Rangku Alu. Sebelum pembelajaran dimulai siswa berdoa terlebih
dahulu. Siswa kelas 6 terlatih dengan pembiasaan adab sebelum berdoa. Dengan
mengangkat tangan dan menundukkan kepala. Kemudian berdoa hendak belajar. Guru
mencatat kehadiran siswa. Semua siswa kelas 6 yang berjumlah 19 masuk semua. Meskipun
ada seorang siswa yang terlambat datang. Guru tidak perlu memberikan punishment
atau memarahi anak ini. Yang terpenting menanyakan penyebab ia terlambat datang
ke sekolah. Mereka anak yang sangat antusias, ceria dan penuh semangat. Siswa
menyimak guru yang mengingatkan pentingnya mematuhi protokol kesehatan, 5M.
Kemudian guru menghubungkan materi hari ini dengan materi kemarin. Dengan
mengajukan pertanyaan untuk mengetahui tingkat ketuntasan pelajaran yang lalu.
Sehingga siswa mudah mencari keterkaitan antar materi.
Setelah itu guru akan menjelaskan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai dan langkah pembelajaran yang akan diikuti oleh
siswa. Pada kegiatan ini guru meminta siswa untuk membaca secara bergiliran
tentang pertemuan Ir. Soekarno dan Moh. Hatta dengan Marsekal Terauchi di
Dalat, Saigon. Setelah semua siswa membaca dengan lafal dan intonasi yang
tepat. Guru membimbing siswa berdiskusi membuat pertanyaan menggunakan teknik
5W+1H. Pertanyaan terkait teks yang sudah dibaca. Pertanyaan tersebut
dituangkan dalam sebuat peta pikiran. Peta pikiran tersebut akan dikembangkan
menjadi sebuah paragraf menggunakan kalimatnya sendiri.
Kemudian siswa berdiskusi tentang
permainan rangku alu. Di sinilah sikap siswa akan dinilai. Bagaimana sikap
semua siswa dalam bermain rangku alu terkait dengan penerapan kerukunan dan
persatuan. Mulai dari rencana memilih kelompok dan sampai kerjasama dalam bermain. Karena sepintas terlihat ada beberapa anak yang menyendiri Siswa juga harus dapat menuliskan pengalaman
pribadinya dalam menerapkan nilai-nilai kerukunan, terkait persatuan dan kesatuan dalam
kehidupan siswa sehari-hari. Mereka juga diharapkan dapat menuliskan manfaat
setelah menerapkan nilai-nilai kerukunan terkait persatuan dan kesatuan dalam
kehidupan siswa sehari-hari.
Menjelang pembelajaran
berakhir guru meminta peserta didik menuliskan/mengutarakan tentang pengalaman belajar yang baru saja didapatkan dan membuatkan kesimpulan. Guru memberi penguatan terhadap hasil
kesimpulan siswa. Guru memberikan apresiasi
atas partisipasi semua peserta
didik. Peserta didik diminta mencari permasalahan lain yang melibatkan menerapkan
nilai-nilai kerukunan terkait persatuan
dan kesatuan dalam kehidupan siswa sehari-hari. Serta mempelajari materi ‘penerapan makna proklamasi’ untuk
pertemuan berikutnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar