Tanggal
25 Mei 2021 merupakan pelaksanaan diseminasi hari kedua. Secara tak terduga Bu
Rinda benar-benar tidak datang. Maka saya harus bersiap untuk menyampaikan
materi Beliau. Materi ini membahas tentang: Model Pembelajaran Berbasis Literasi & Numerasi, Penyusunan Media
Pembelajaran Berbasis Literasi & Numerasi, dan Penyusunan Rancangan
Pembelajaran Berbasis Literasi & Numerasi. Sebelum membahas tentang
tiga tema di atas, terlebih dahulu mendiskusikan kondisi yang
diharapkan oleh kemendikbud. Ekosistem madrasah yang diinginkan adalah madrasah
sebagai tempat memperoleh pengalaman yang menyenangkan. Proses pembelajaran menggunakan pendekatan yang beragam. Proses belajar berorientasi
pada siswa. Pengajaran sebagai aktivitas tim yang kolaboratif. Literasi dan numerasi menjadi muatan utama asesmen
dan kurikulum. Karena literasi dan numerasi adalah kompetensi yang sifatnya general
dan mendasar.
Model Pembelajaran berbasis
Literasi & Numerasi
Model
pembelajaran yang diharapkan dalam pembelajaran berbasis literasi dan numerasi
adalah model pembelajaran berpikir tingkat tinggi (HOTS). Model pembelajaran
yang dimaksud adalah: (a) discovery
learning, (b) inquiry learning, (c)
problem based learning, (d) project based learning. Karena
berdasarkan penelitian telah membuktikan bahwa model-model pembelajaran
tersebut merupakan pembelajaran yang mengharuskan siswa belajar tingkat tinggi
(HOTS). Ada seorang guru yang menanyakan sintak asli model-model di atas
sebelum disederhanakan. Model tersebut disederhanakan karena digunakan untuk siswa tingkat MI.
Sintak asli atau tahapan discovery
learning adalah: (1)memberikan rangsangan, (2) identifikasi masalah,
(3)pengumpulan data, (4) pengolahan data, (5)pembuktian, (6) menarik
kesimpulan. Aktivitas guru pada tahap memberikan
rangsangan adalah menyajikan fenomena berkaitan dengan materi pembelajaran
yang mengandung permasalahan. Bentuk rangsangan yang diberikan berupa
pertanyaan, teks tulis, video yang dapat menumbuhkan rasa ingin tahu siswa. Pada
langkah kerja kedua yakni identifikasi
masalah, guru memberi kesempatan kepada peserta didik. Kesempatan untuk mengidentifikasi masalah yang
relevan dengan bahan pelajaran sebanyak-banyaknya. Kemudian siswa menentukan
hipotesis atau jawaban sementara atas pertanyaan masalah. Pada tahapan ini
siswa belajar literasi, mencermati
teks/ permasalahan dan menuliskan kalimat terkait identifikasi masalah yang sedang dibahas.
Pada
tahapan pengumpulan data aktivitas
guru adalah menugaskan siswa untuk melakukan eksplorasi dengan cara
mengumpulkan informasi dan data yang relevan dengan permasalahan untuk
membuktikan hipotesis. Kemudian guru membimbing siswa mengolah data, dengan cara menafsirkan dan menganalisis data,
mengelompokkan data. Pada kegiatan ini siswa mengasah ketrampilan numerasinya dengan menyajikan dalam tabel atau grafik. Siswa bisa menyajikan
dalam bentuk laporan penelitian. Pada tahapan pembuktian, pada tahapan ini guru membimbing siswa melakukan
presentasi untuk memaparkan temuannya dalam diskusi kelas. Akhirnya guru
membimbing siswa menyusun kesimpulan.
Inilah
model pembelajaran discovery, pembahasan tentang model inquiry, PBL, dan PjBL
akan saya coba menuliskan esok hari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar