Ketika proses diskusi pada OJL tanggal 27 Mei 2021 seorang ibu guru menanyakan perbedaan problem base learning dan cooperative learning. Beliau menyampaikan pengetahuan yang hanya sepenggal tentang kedua model tersebut. Model cooperative learning yang Beliau pahami terkait model pembelajaran yang mengetengahkan belajar berkelompok/berkolaborasi. Sedangkan problem based learning (PBL) menurutnya termasuk model yang memungkinkan terjadi pembelajaran saintifik. Yang merupakan amanat dari permendikbud nomor 22 tahun 2016 tentang standar proses. Menurut saya pengetahuan Beliau cukup mendalam tentang dua jenis model ini. Terutama tentang cooperative learning, karena model ini sering digunakan oleh guru dalam pembelajaran tatap muka. Guru sudah terbiasa menggunakan beberapa model cooperative learning. Jenis model cooperative learning yang sering digunakan adalah jigshaw, poster comment, snowball throwing, cart sort, role playing, dan lain-lain. Namun Beliau belum paham betul perbedaan tentang PBL dengan CL, sehingga sekarang PBL lebih dibahas dalam berbagai diskusi pendidikan.
Secara sederhana PBL bisa dinyatakan sebagai salah satu model belajar
dengan cara bekerja sama dalam kelompok untuk mencari pemecahan masalah dalam
dunia nyata. Permasalahan ini digunakan untuk menghubungkan pokok materi
pelajaran dengan terhadap rasa ingin tahu siswa. PBL ini melatih siswa agar
berpikir kritis dan analitis, serta berlatih mampu menemukan sumber belajar
yang sesuai. Ciri khas PBL adalah adanya penggunaan masalah yang diambil dari
kehidupan sehari-hari. Sebagai suatu konteks bagi para siswa untuk berfikir
kritis dan terampil memecahkan masalah dan memperoleh pengetahuan tentang
konsep yang penting dari apa yang dipelajari. Dengan PBL siswa memperoleh ketrampilan
tentang life long education, termasuk kemampuan untuk menemukan dan menggunakan
sumber belajar yang sesuai. Sebagai contoh RPP di bawah ini:
Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran
Satuan
Pendidikan |
: |
|
Mapel |
: |
Fiqh |
Kelas/Semester |
: |
III/2 Materi : Sholat Tarawih |
Alokasi
Waktu |
|
1 x
pertemuan
|
A. Kompetensi Dasar
3.8 Menerapkan Tata Cara Sholat Tarawih
4.8 Mempraktekkan Tata Cara Sholat Tarawih
B. Tujuan Pembelajaran
Melalui problem based learning, peserta didik dapat menerapkan tata cara sholat tarawih dan mempraktekkan tata cara sholat tarawih.
Kegiatan |
Dekripsi |
Pendahuluan
|
1. Guru mengucapkan salam, doa, cek kehadiran dan mempersiapkan perlengkapan dan
peralatan yang diperlukan 2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, cakupan materi, langkah pembelajaran dan teknik
penilaian 3. Guru melakukan apersepsi mengajukan pertanyaan tentang sholat tarawih
termasuk sholat sunah 4. Guru menampilkan teks tentang tata cara sholat tarawih |
Inti
|
1. Guru
menyampaikan tujuan tugas yang harus dikerjakan siswa tentang praktik sholat tarawih. 2. Guru
membagikan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) 3. Guru
memantau keaktifan peserta didik
selama melakukan diskusi, memantau realisasi dan membimbing jika mengalami kesulitan 4. Guru
memantau keterlibatan peserta didik dalam melaksanakan LKPD. Mengukur
ketercapaian hasil diskusi yang disajikan dalam bentuk diagram batang. 5. Siswa mempresentasikan hasil kerja dan ditanggapi peserta
didik lainnya. Mengukur ketercapaian hasil kerja yang disajikan dalam diagram
batang 6. Guru membimbing pemaparan hasil kerja siswa 7. Siswa mempresentasikan hasil kerja siswa dan ditanggapi peserta lain |
Penutup |
1.Guru meminta peserta didik menuliskan/mengutarakan tentang pengalaman
belajar yang baru saja di dapatkan dan membuatkan kesimpulan 2. Guru memberi penguatan terhadap hasil kesimpulan
siswa 3. Guru memberikan apresiasi atas partisipasi semua peserta didik 4. Peserta
didik diminta mencari permasalahan terkait sholat witir |
D. Penilaian
§
Rubrik
penilaian pengetahuan (Tata cara
sholat tarawih)
§
dan
ketrampilan hasil kerja (produk) : Praktik sholat tarawih
Kepala Madrasah
……………………………….. |
Trenggalek, 27 Mei 2021 Guru Kelas III
…………………………….. |
Lampiran Teks
TEKS TATA CARA SHOLAT TARAWIH
Sholat sunah tarawih sunahnya dilakukan
secara berjamaah. Sebagaimana diriwayatkan oleh Abu Dzar dalam hadits riwayat
Ahmad yang dishahihkan oleh Imam at-Tirmidzi, Rasulullah SAW bersabda:"Siapa
saja yang ikut sholat qiyam bersama Imam hingga selesai maka ia akan dicatat
dalam kelompok orang yang mendapat pahala qiyam lail." Khalifah Umar bin
Khattab dan sejumlah sahabat juga melakukan sholat tarawih secara berjamaah. Kaum
Muhajirin dan Anshar melakukan sholat tarawih 20 rakaat. Pendapat ini kemudian
diikuti oleh sejumlah ulama. Sebagian ulama mengatakan, sholat tarawih tidak
lebih dari 13 rakaat. Sebagaimana diriwayatkan oleh Aisyah RA. Sang Ummul
Mukminin itu berkata, "Rasulullah SAW tidak pernah menambah sholat qiyam
lebih dari 13 baik saat bulan Ramadhan mau pun di bulan-bulan lainnya. Ibnu
Abbas dalam hadits yang diriwayatkan Imam al Bukhari mengatakan pernah bersama
Rasulullah mengerjakan sholat malam. "Beliau sholat dua rakaat, dua
rakaat, dua rakaat, dua rakaat, dua rakaat, dua rakaat dan witir satu
rakaat," kata Ibnu Abbas.
Rasulullah
SAW diriwayatkan oleh Sayyidah Aisyah mengerjakan sholat qiyam Ramadhan selama
3 malam berturut-turut. Sholat tarawih memang lebih afdhol dilaksanakan di
masjid secara berjamaah. Namun karena darurat Covid-19 atau virus Corona yang
saat ini masih melanda dunia, umat Islam disarankan sholat tarawih di rumah.
Kementerian Agama RI (Kemenag) telah mengeluarkan pedoman ibadah di bulan suci
Ramadhan selama wabah Corona. Kemenag kembali mengingatkan untuk sholat tarawih
dan tadarus di rumah masing-masing demi kemaslahatan. Himbauan ini disampaikan
dalam Surat Instruksi PBNU Nomor 3945/C.I.34/03/2020 tentang Protokol NU Peduli
Covid-19 dan Surat Instrukti Nomor 3952/C.I.34/03/2020 pada 3 Maret 2020 atau 9
Sya'ban 1441 H.
Tata
cara sholat tarawih sama dengan sholat fardhu atau sholat sunah lainnya.
Diawali dengan niat, takbiratul ihram dan diakhiri dengan salam. Imam Ahmad
mengatakan, dalam sholat tarawih imam sebaiknya membaca ayat-ayat pendek atau
ringan. Tujuannya agar tidak memberatkan jamaah lainnya. Namun ukuran berat
ringannya tergantung kebiasaan imam dan makmum di daerah tersebut.
Adapun urutannya
adalah:
1. Pelafalan niat sholat Tarawih.
2. Niat di dalam hati ketika takbiratul ihram.
3. Mengucap takbir ketika takbiratul ihram sambil niat di dalam hati.
4. Baca ta'awudz dan Surat Al-Fatihah. Setelah itu baca salah satu surat
pendek Al-Quran.
5. Rukuk.
6. Itidal.
7. Sujud pertama.
8. Duduk di antara dua sujud.
9. Sujud kedua.
10. Duduk istirahat atau duduk sejenak sebelum bangkit untuk mengerjakan
rakaat kedua.
11. Bangkit dari duduk, lalu mengerjakan rakaat kedua dengan
gerakan yang sama dengan rakaat pertama.
12. Salam pada rakaat kedua.
13. Istighfar dan dianjurkan membaca doa kamilin setelah selesai sholat Tarawih.
Pertanyaan:
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
TUGAS 1. Bacalah Informasi di atas bersama anggota
kelompokmu! 2.
Tentukan
informasi yang kalian peroleh
dari teks tersebut! 3. Tuliskan dua kalimat atau lebih tentang hal baru yang telah kamu pelajari! 4.
Apakah kamu setuju dengan pendapat Bapak Wakil Presiden tersebut?
Diskusikan dengan kelompokmu!
|
REFLEKSI 1.
Manfaat apa yang kamu peroleh dari hasil
kerja yang telah dibuat? 2.
Tulislah hal-hal yang menarik dari
pengalaman belajarmu! 3.
Apa yang perlu ditingkatkan dari proses
pembelajaran? |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar