Minggu, 06 Juni 2021

MEDIA PEMBELAJARAN DAN STRATEGI LITERASI

 


Diseminasi pembelajaran berbasis literasi dan numerasi pada hari kedua memang sangat menyenangkan. Setelah membahas tentang media pembelajaran numerasi, ada juga yang menanyakan tentang pembelajaran berbasis literasi. Bagaimana cara guru melaksanakan pembelajaran berbasis literasi? Bisakah hanya literasi saja? Bagaimana contohnya jika digabung dengan numerasi? Bisakah dilaksanakan antar mapel? Sebenarnya guru menggunakan strategi literasi dalam melaksanakan pembelajaran (dalam semua mata pelajaran). Pelaksanaan strategi literasi didukung dengan penggunaan pengatur grafis. Selain itu, semua mata pelajaran sebaiknya menggunakan ragam teks (cetak/visual/digital) yang tersedia dalam buku-buku pengayaan atau informasi lain di luar buku pelajaran. Guru diharapkan bersikap kreatif dan proaktif mencari referensi pembelajaran yang relevan. Jadi media pembelajaran berbasis literasi menggunakan media multimoda, seperti audio, visual, audiovisual, media beragam genre, multiteks dan multiliterasi.

Media dan sumber pembelajaran literasi bisa diambil dari masalah otentik. Misalnya masalah di rumah siswa, masalah di sekolah terkait materi, masalah lokal (di masyarakatnya), masalah nasional, masalah global. Kasus yang dibuat dengan cara membuat narasi pelaksanaan percobaan/ kegiatan yang tidak sesuai prinsip/ teori (disalah-salahkan). Bisa juga membuat kasus yang sesuai indikator. Masalah otentik lainnya adalah realita atau objek di sekitar kita, masalah di sekitar kitakemudian diintegrasikan beberapa mata pelajaran untuk satu masalah. Kasus yang dibuat dengan cara membuat masalah yang direkayasa. Disesuaikan dengan konteks pembelajaran dan konteks sekolah. Siswa juga bisa menggunakan conoh produk/proyek terintegrasi dengan beberapa mata pelajaran.

 Masalah lokal antara lain masalah di rumah siswa, masalah di sekolah yang terkait materi. Media yang bisa dibuat untuk membantu dalam proses pembelajaran antara lain: 


Himbauan di atas dapat dijadikan bahan untuk berdiskusi. Namun harus disesuaikan dengan tema yang akan dibahas siswa. Misalnya terkait kewajiban mematuhi peraturan di masyarakat. 


Gambar di atas bisa digunakan untuk diskusi siswa dengan guru. Terutama tentang petunjuk penggunaan barang/alat. Biasanya petunjuk penggunaan yang sering didiskusikan tentang cara menggunakan stop kontak, memasak menggunakan magiccom, blender dan lain-lain. Maka media di atas bisa digunakan agar diskusi lebih bervariasi dan lebih kekinian.


Informasi di atas bisa dijadikan bahan diskusi yang menarik pada pembelajaran Fiqih. Informasi yang dibahas lebih kontekstual.


Himbauan Wapres Ma'ruf Amin tentang shalat tarawih bisa dijadikan media membahas materi tentang shalat sunah. Sehingga anak-anak lebih memiliki kemampuan untuk memahami berita yang hangat pada media sosial.


Masalah global pada gambar di atas bisa dijadikan media diskusi untuk siswa kelas 5-6 agar siswa lebih tertarik dan pembelajaran lebih menyenangkan. 

Namun ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pemilihan media pembelajaran, syaratnya adalah:


Tidak menyinggung tentang perbedaan suku, ras, memperdebatkan secara negatif perbedaan antar golongan, agama, politik. Juga dijadikan wadah untuk promosi produk, menunjukkan erotisme dan kekerasan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar