Aku tahu
Kamu sebaik dulu
Namun suaramu sendu
Hanya kalimat berbalut pilu
Andai aku mampu kujemput dirimu
Membawamu ke dalam pelukan seorang ibu
Ibu… tiada daya mengenangmu, dalam nada rindu
Ingin mengusap tetesan air mata bergulir dipelupuk
matamu
Setiap desahan napas melangitkan doa tanpa setitik
goresan ragu
Yakin, Allah segera menurunkan malaikat penolong
agar kau mampu
Meninggalkan jejak-jejak para kurawa ganas beringas
gemar membelenggu
Selaksa doa agar Allah menurunkan malaikat penolong
tuk membawamu
Meninggalkan palagan merah para pemalak-pemalak
berwajah serdadu
Menempatkanmu di ruang sederhana ramah indah
bernuansa ungu
Tak mampu berucap sepatah kata karena rongga mulut
tergugu
Terimakasih terpendam dalam relung terdalam lubuk
hatiku
Semoga ke depan tidak akan pernah engkau bertemu
Mereka, populasi hama dan gulma penganggu
Benar kata bijak para Bapak engkau, lugu
Sering berderma sering pula tertipu
Tipu muslihat berbalut rayu
Tangguhlah Bimaku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar