Pada hari ini tanggal 2 November
2020 mengadakan pembelajaran luring untuk tema 3 Tokoh dan Penemuan, subtema 2
Penemuan dan Manfaatnya, tepatnya pembelajaran 1. Dengan tekun anak-anak
membaca sebuah teks eksplanasi ilmiah tentang Si Kotak Ajaib. Sebenarnya kotak
ajaib ini adalah televisi yang ditemukan oleh John Logie Baird yang lahir di
Skotlandia pada tanggal 13 Agustus 1888.
John Logie Baird memperkenalkan penemuannya ini pada tahun 1925. Hingga
akhirnya terus berkembang menjadi semakin canggih seperti sekarang ini.
Televisi menjadi media telekomunikasi
yang berfungsi menerima siaran gambar bergerak beserta suara.
Secara sederhana TV mempunyai prinsip
kerja mengubah sinyal elektonik dan
magnetik menjadi gambar dan suara. Sinyal gelombang elektromagnetik tersebut
berupa medan magnet dan medan listrik. Gelombang yang dapat merambat,
dipantulkan dan dibiaskan tanpa media
perantara. Kemudian gambar yang kita saksikan di layar TV adalah hasil produk
dari sebuah kamera. Gambar/objek yang ditangkap kamera akan diubah menjadi
sinyal elektromagnetik. Sinyal tersebut akan ditransmisikan oleh pemancar
pesawat penerima pada televisi. Pesawat TV akan mengubah sinyal yang diterima
menjadi objek gambar yang utuh sesuai dengan objek yang ditransmisikan dalam bentuk
gambar berwarna. Zaman saya kecil dulu masih gambar hitam putih.
Setelah siswa memahami teks eksplanasi
siswa mengisi diagram tentang bagian-bagian teks eksplanasi yang terdiri dari
topik masalah, deret penjelas dan kesimpulan/pendapat pribadi penulis.
Selanjutnya siswa menemukan dan mendiskusikan kalimat tidak efektif pada teks
bacaan kotak ajaib. Kemudian membuat gambar rancangan sederhana rangkaian paralel.
Siswa menyiapkan peralatan yang sudah siapkan dari rumah. Terdiri dari baterai,
penghantar 2 meter, 2 dudukan lampu, 2 lampu, 2 saklar, isolatip dan tripleks/kardus.
Mereka segera memulai membuat rangkaian paralel sesuai dengan gambar
rancangannya.
Setiap kelompok membuat rangkaian dengan teknik beda, namun hasilnya sama sebuah
rangkaian listrik sederhana. Apabila satu dimatikan yang lain tetap nyala. Kelompok
1 membuat dengan sangat rapi, triplek dicat warna perak. Dudukan lampu dan
saklar dibuatkan lubang pada triplek sehingga terlihat rapi. Sumber listrik
direkatkan di bawah triplek sehingga yang nampak di permukaan hanya bolamp dan
saklar. Sedangkan penghantar dan baterai berada di bawah triplek. Sedangkan
kelompok II cepat selesai, tidak mengindahkan kerapian. Yang terpenting benar
sesuai teori dan menyala terang. Untuk kelompok III dibuat rapi namun ada kendala satu
bolampnya belum bisa menyala. Terlihat keringat bercucuran karena temannya sudah
selesai terlebih dahulu. Ketika kondisi terjadi seperti pada kelompok III ini
maka peran guru diperlukan untuk mengetahui letak kesalahannya. Semula diperkirakan
dudukan lampunya, ternyata dipakai kelompok lain menyala. Akhirnya dicek ulang
rekatan penghantarnya dengan dudukan lampu. Alhamdulillah masalahnya bisa
ditemukan dan rangkaian listrik bisa menyala.
Kesimpulan dari kegiatan hari ini, jika
suatu tugas dikerjakan dengan sungguh-sungguh akan berhasil. Perlu kerja sama
antar anggota kelompok, dan antar kelompok, terkait bahan dan alat praktikum.
Peran guru selain sebagai fasilitator, motivator juga pembimbing. Agar mereka
mampu berperan sebagai penemu cilik. Sesederhana apapun karya mereka, tetap
penting untuk dicoba dan diapresiasi. Hal besar berawal dari sesuatu yang
kecil/sederhana. Nilai akademik penting dalam proses belajar, namun proses
belajar, menemukan, mencoba lebih penting. Semangat anak-anakku, kalian luar
biasa.
Mantap bu, jadi ilmuan ini hehe
BalasHapusTERIMAKSIH MAS WOKO
BalasHapus