Senin, 02 November 2020

NILAI AKADEMIK PENTING, NAMUN PROSES BELAJAR DAN MENCOBA LEBIH UTAMA

 



Pada hari ini tanggal 2 November 2020  mengadakan pembelajaran luring  untuk tema 3 Tokoh dan Penemuan, subtema 2 Penemuan dan Manfaatnya, tepatnya pembelajaran 1. Dengan tekun anak-anak membaca sebuah teks eksplanasi ilmiah tentang Si Kotak Ajaib. Sebenarnya kotak ajaib ini adalah televisi yang ditemukan oleh John Logie Baird yang lahir di Skotlandia  pada tanggal 13 Agustus 1888. John Logie Baird memperkenalkan penemuannya ini pada tahun 1925. Hingga akhirnya terus berkembang menjadi semakin canggih seperti sekarang ini. Televisi menjadi media telekomunikasi  yang berfungsi menerima siaran gambar bergerak beserta suara.

Secara sederhana TV mempunyai prinsip kerja  mengubah sinyal elektonik dan magnetik menjadi gambar dan suara. Sinyal gelombang elektromagnetik tersebut berupa medan magnet dan medan listrik. Gelombang yang dapat merambat, dipantulkan dan dibiaskan  tanpa media perantara. Kemudian gambar yang kita saksikan di layar TV adalah hasil produk dari sebuah kamera. Gambar/objek yang ditangkap kamera akan diubah menjadi sinyal elektromagnetik. Sinyal tersebut akan ditransmisikan oleh pemancar pesawat penerima pada televisi. Pesawat TV akan mengubah sinyal yang diterima menjadi objek gambar yang utuh sesuai dengan objek yang ditransmisikan dalam bentuk gambar berwarna. Zaman saya kecil dulu masih gambar hitam putih.

Setelah siswa memahami teks eksplanasi siswa mengisi diagram tentang bagian-bagian teks eksplanasi yang terdiri dari topik masalah, deret penjelas dan kesimpulan/pendapat pribadi penulis. Selanjutnya siswa menemukan dan mendiskusikan kalimat tidak efektif pada teks bacaan kotak ajaib. Kemudian membuat gambar rancangan sederhana rangkaian paralel. Siswa menyiapkan peralatan yang sudah siapkan dari rumah. Terdiri dari baterai, penghantar 2 meter, 2 dudukan lampu, 2 lampu, 2 saklar, isolatip dan tripleks/kardus. Mereka segera memulai membuat rangkaian paralel sesuai dengan gambar rancangannya.



Setiap kelompok membuat rangkaian dengan teknik beda, namun hasilnya sama sebuah rangkaian listrik sederhana. Apabila  satu dimatikan yang lain tetap nyala. Kelompok 1 membuat dengan sangat rapi, triplek dicat warna perak. Dudukan lampu dan saklar dibuatkan lubang pada triplek sehingga terlihat rapi. Sumber listrik direkatkan di bawah triplek sehingga yang nampak di permukaan hanya bolamp dan saklar. Sedangkan penghantar dan baterai berada di bawah triplek. Sedangkan kelompok II cepat selesai, tidak mengindahkan kerapian. Yang terpenting benar sesuai teori dan menyala terang. Untuk kelompok  III dibuat rapi namun ada kendala satu bolampnya belum bisa menyala. Terlihat keringat bercucuran karena temannya sudah selesai terlebih dahulu. Ketika kondisi terjadi seperti pada kelompok III ini maka peran guru diperlukan untuk mengetahui letak kesalahannya. Semula diperkirakan dudukan lampunya, ternyata dipakai kelompok lain menyala. Akhirnya dicek ulang rekatan penghantarnya dengan dudukan lampu. Alhamdulillah masalahnya bisa ditemukan dan rangkaian listrik bisa menyala.



Kesimpulan dari kegiatan hari ini, jika suatu tugas dikerjakan dengan sungguh-sungguh akan berhasil. Perlu kerja sama antar anggota kelompok, dan antar kelompok, terkait bahan dan alat praktikum. Peran guru selain sebagai fasilitator, motivator juga pembimbing. Agar mereka mampu berperan sebagai penemu cilik. Sesederhana apapun karya mereka, tetap penting untuk dicoba dan diapresiasi. Hal besar berawal dari sesuatu yang kecil/sederhana. Nilai akademik penting dalam proses belajar, namun proses belajar, menemukan, mencoba lebih penting. Semangat anak-anakku, kalian luar biasa.


2 komentar: