Dalam
webinar tadi siang membahas tentang ‘Membuat Pembelajaran Daring dan Luring
Menyenangkan’. Menurut Bapak Joko Irawan, tidak berarti juga pembelajaran yang tanpa menggunakan TI
tidak menyenangkan. Di Indonesia saat ini masih ada pendidikan yang dilakukan
dalam masyarakat industry 1.0, 2.0, 3.0. 4.0 dan 5.0. Yang terpenting mengacu
pada tujuan pendidikan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan
manusia seutuhnya, yaitu bertaqwa kepada Tuhan Yang maha Esa, memiliki ilmu
pengetahuan, sehat jasmani dan rohani, memiliki budi pekerti yang luhur,
mandiri, kepribadian yang mantap dan bertanggung jawab kepada bangsa.
Peran
TI dalam modernisasi pendidikan adalah: (1) Bagaimana
kita belajar (how people learn), (2) Apa yang kita pelajari (What people learn),
(3) Kapan dan di mana kita belajar ( where and when people learn). Sedangkan tujuan pemanfaatan TI
adalah: (1) Memperbaiki competitive positioning, (2) meningkatkan brand image,
(3) meningkatkan kualitas pembelajaran
dan pengajaran, (4)Meningkatkan kepuasan siswa, (5) Meningkatkan
pendapatan, (6) Memperluas basis siswa, (7)Meningkatkan kualitas pelayanan,
(8)Mengurangi beaya operasi.
Pemanfaatan
sumber belajar sebagai learning
resources by design dan learning resources by utilization. Pertama, learning resources by design. Yang dimaksud dengan learning
resources by design adalah sumber belajar yang dirancang atau
secara sengaja dibuat untuk pembelajaran. Misalnya: Buku, video, slide, animasi
dan lain-lain. Kedua, learning resources by utilization ini
merupakan sumber belajar yang
dimanfaatkan dan tidak sengaja dirancang
untuk pembelajaran yang ada di sekitar kita. Misalnya: alam sekitar, pasar,
toko, museum, tokoh sebagai narasumber.
Sedangkan
menurut Bapak Zanipar Siadari, tenaga pendidik yang sukses adalah pendidik yang
selalu beradaptasi dan menemukan cara
baru untuk melaksanakan pembelajaran tanpa batas oleh tempat dan medium. Sejak Bulan Maret 2020 sekolah mempersiapkan PJJ secara emergensi. Sejak Bulan Maret melakukan belajar dari rumah, UN ditiadakan.
Mulai tahun ajaran baru di Bulan Juli 2020 sekolah mempersiapkan sarana PJJ yang
lebih permanen. Dengan semangat yang tinggi menghadapi perubahan pendidikan
ini, Beliau berkeyakinan bahwa orang yang hebat
bisa melahirkan beberapa karya bermutu, tapi guru bermutu bisa
melahirkan ribuan orang hebat.
Sedangkan
Plt Kepala Pusat Data dan Teknologi Informasi Kemendikbud Bapak Muhammad Hasan
Chabibi, menyampaikan data hasil survei aktivitas/ cara-cara belajar dari rumah. Secara urut dari yang paling banyak digunakan adalah sebagai berikut:
1. Mengerjakan
soal-soal dari guru
2. Belajar
dari TV
3. Belajar
dari buku teks pelajaran
4. Belajar
interaksi aktif bersama guru
5. Belajar
dari sumber belajar digital (youtube, google, dll)
6. Belajar
dari aplikasi sumber belajar daring (Rumah Belajar, Ruang Guru, dll)
7. Membuat
proyek sederhana
8. Belajar
dari buku non teks
9. Belajar
dari radio
Hambatan yang dialami seringkali guru dan siswa ketika melaksanakan pembelajaran jarak jauh adalah:
1. Tidak
dapat bertanya langsung kepada guru
2. Kesulitan
memahami pelajaran
3. Kurang
konsentrasi
4. Bosan
5. Jaringan
internet kurang memadai
6. Tidak
dapat belajar langsung kepada teman
7. Tidak
ada yang mendampingi belajar di rumah
8. Tidak
memiliki perangkat digital
9. Listrik
tidak memadai
Profesor Eko Indrajit mengupas tuntas makna pendidikan, belajar dan pembelajaran. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengembangan diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Dalam pengertian pendidikan tidak ada guru, dosen, buku dan sekolah. Dalam pengertian tersebut yang tercantum kata peserta didik. Berarti tanpa tatap muka peserta didik dapat memperoleh pendidikan.
Belajar
adalah perubahan yang relatif permanen
dalam perilaku atau potensi prilaku sebagai hasil dari pengalaman atau latihan
yang diperkuat. Dalam pengertian belajar ini sama dengan pengertian pendidikan tidak ada kata guru, dosen, buku,
sekolah dan ruang kelas. Berarti siswa masih bisa belajar.
Pembelajaran
adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada
suatu lingkungan belajar. Dalam pengertian ini terdapat kata pendidik yaitu guru, orang tua, tutor, masyarakat, instruktur, ulama, tokoh, dosen. Sumber belajar
bisa berupa media, radio, buku, internet, alam, pengalaman, dan keluarga.
Lingkungan belajar bisa alam, taman, rumah, lapangan, zoom, mushola,
laboratorium, dunia maya, ruang kelas. Jadi proses interaksi adanya respon,
komunikasi, tanya jawab, mengirim email. Beliau mengilustrasikan bahwa sebuah
interaksi tidak harus tatap muka. Namun demikian bila memberi tugas kepada siswa, mohon menyebutkan nama anak, sekaligus diberi penguatan agar merasa diperhatikan. Merdeka
belajar. Yang penting tidak mengorbankan prinsip-prinsip pembelajaran seperti adanya interaksi, peserta didik, pendidik, dan sumber belajar. Maka itulah merdeka belajar. Negara menjamin kemerdekaan belajar bagi guru dan siswa.
Closing
statement: peran guru tidak akan tergantikan dengan teknologi, karena teknologi tidak mampu memberikan motivasi, memberikan inspirasi. Namun guru yang tidak pakai teknologi akan tergantikan. Belajar sepanjang hayat. Jika seorang berhenti belajar maka akan berhenti menjadi guru.
Kutipan Indah: Setiap orang bisa jadi guru, setiap rumah menjadi sekolah (Ki Hajar Dewantara). Orang yang hebat bisa melahirkan beberapa karya bermutu, tapi guru bermutu bisa melahirkan ribuan orang hebat.
Inspiratif dan bermanfaat
BalasHapusTerimakasih Pak.
BalasHapus