Hari ini merupakan jadwalku mengikuti Assesment Kompetensi Guru (AKG) tahun 2020. Sebelum pukul 07.00 sudah berangkat ke sekolah karena rencananya akan berangkat bersama dengan teman-teman dari MIM Kamulan. Segera meluncur menuju ke timur. Betapa terkejut sesampai di dekat jalan menuju gereja terdapat kerumunan warga dan beberapa polisi. Terlihat ada truk besar yang terperosok dekat saluran irigasi. Tidak sampai masuk sungai, namun ban terendam tanah. Sangat penasaran karena seperti terlihat onggokan baju di bawah bagian depan truk. Akhirnya bertanya kepada beberapa warga, ternyata truk menabrak pengendara sepeda onthel di waktu subuh. Sopir ngantuk, namun sopir bertanggung jawab menunggu korban sampai datang bantuan untuk memanggil polisi atau membantu melakukan evakuasi. Evakuasi sulit dilakukan karena ban tertimbun tanah, maka nampak petugas kepolisian dan warga menggali timbunan. Segeralah saya lanjutkan perjalanan, semoga korban terselamatkan.
Konsentrasi kembali ke kegiatan AKG. Berdasarkan hasil rapat kepala madrasah materi yang akan diujikan adalah materi pedagogi dan profesional yang
diintegrasikan dengan materi literasi, numerasi dan sains. Setelah sampai di sekolah dan memberi
tugas siswa kelas 6 segera berangkat dan membawa persyaratan : (1) Hasil cetak
Surat Keterangan Peserta Ujian AKG dari akun individu di SIMPATIKA, (2) Kartu identitas keaktifan PTK yang dicetak dari SIMPATIKA, (3) Kartu Tanda Penduduk (KTP). Pada AKG 2019 yang harus mengikuti asesmen hanya pengawas, kepala madrasah, ASN, guru sertifikasi yang telah impasing dan guru sertifikasi. Namun untuk tahun 2020 yang harus mengikuti Pengawas madrasah, kepala madrasah, ASN, dan semua guru yang terdaftar di SIMPATIKA.
Karena saya dapat jadwal sesi 2 yang di mulai pukul 09.15 maka pukul 08.00 sudah berangkat dengan teman. Berangkat tidak melewati jalan raya karena tidak tega melihat proses evakuasi, maka jalur yang digunakan jalan desa menuju desa Kranding, desa Gembleb, Ngadirenggo menuju Karangsoko. Setelah
parkir motor di halaman MTsN 1 Trenggalek segera mencari ruang 2. Di situlah
saya akan melaksanakan AKG. Sebelum naik ke lantai 2 di thermogun dengan suhu
36.6 dan temanku suhunya 36,7. Alhamdulillah masih bisa mengikuti AKG karena
suhu di bawah 38. Peserta yang suhunya 38 tidak diperkenankan masuk ruangan. Prokes yang cukup bagus, wajib pakai masker, dan wajib cuci tangan/menggunakan handsanitizer. Setelah
sesi 1 keluar saya segera masuk mengambil tempat dan melakukan login.
Setelah berhasil login dan semua peserta lengkap soal segera mulai dishare oleh
admin. Siap mengerjakan soal yang berjumlah 60 terintegrasi numerasi, literasi, sains, pedagogi.
Meskipun
soal tergolong sulit namun masih relevan dengan tugas guru. Sedangkan AKG tahun
lalu sangat sulit dan kurang relevan dengan kompetensi guru. Soal numerasi
lumayan sulit. Jika Allah menghendaki, ada beberapa soal yang membantu menambah perolehan
nilai tentang kriteria KKM, teori belajar, kompetensi pedagogi, hal-hal yang
terkait RPP, penerapan teori belajar. Sebetulnya sudah mempersiapkan diri
dengan belajar berbagai buku pendidikan dan pembelajaran. Namun karena soalnya
tergolong Higher Order Thinking Skills (HOTS), ada dua jawaban yang mirip dan
tergolong hampir benar dan benar.
Saya
jadi teringat pesan bapakku, setiap kegiatan maupun tugas lakukan dan upayakan
semaksimal mungkin. Namun hasilnya harus
tetap tawakal kepada Allah SWT.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar