Hari
ini sebetulnya pelaksanaan KSMO Nasional, dimulai pukul 08.00 sampai dengan
pukul 12.00. Namun ternyata mengalami kesulitan untuk bisa
mengerjakan tugas, kejadian ini berlangsung sampai pukul 11.00. Alhamdulillah segera dapat informasi ada
kendala terkait keterbatasan server. ‘Kami
mohon maaf yang sebesar-besarnya atas kendala dan keterbatasan server yang kami
miliki. Sehingga pelaksanaan KSMO jenjang MI belum bisa berjalan lancar.
Sehubungan dan hal tersebut, untuk jenjang MI (MI Matematika dan MI IPA) akan
dijadwalkan ulang pada hari Kamis, tanggal 12 November 2020. Semua informasi
akan kami update di Web KSMO. Sekali lagi mohon maaf atas sebesar-besarnya. Terimakasih
atas perhatian dan kerjasamanya.’ Akhirnya peserta KSMO Nasional dari MIM Kamulan segera
pulang, karena ada informasinya yang sangat mengejutkan.
Informasi
tersebut terkait dengan adanya penambahan pasien positif Covid-19, sebanyak 75
orang. Dan domisili pasien terkontaminasi tersebut dekat dengan sekolah. Maka
kepala madrasah segera mengadakan rapat virtual terkait proses pembelajaran.
Yang semula sudah melaksanakan semi luring selama 1 bulan penuh. Kini kembali
melaksanakan daring. Padahal materi masih belum tuntas. Sedangkan Penilaian
Akhir Semester (PAS) dilaksanakan pada awal bulan Desember. Sedangkan kelas
atas (kelas 4, 5 dan 6) terdiri dari 5 tema. Sebenarnya di masa pandemi covid-19
tidak ada keharusan materi tuntas, namun di Aplikasi Rapor Digital tertera 5
tema.
Dalam
rapat virtual disepakati siswa MIM Kamulan belajar daring lagi. Baik siswa,
guru maupun wali murid merasakan kesedihan yang luar biasa. Namun 75 pasien
terkontaminasi tersebut juga pelajar di sebuah sekolah. Dari peristiwa ini ada hikmahnya,
menyadari dan memahami benar kebijakan pemerintah yang belum memperbolehkan tatap
muka. Memang anak usia sekolah sulit mematuhi prokes yang sudah ditetapkan.
Seperti social distanching, menjaga jarak, menggunakan masker dan menggunakan handsanitizer.
Dan proses penyebaran dan penularan covid-19 sangat cepat terjadi pada saat ada kerumunan.
Dari 6 pasien positif covid-19 menjadi 75 orang.
Pemerintah
telah mempertimbangkan segalanya baik tata aturan pembelajaran siswa Paud, SD/MI, MTs maupun MA. Kebijakan pemerintah terhadap pembelajaran
siswa di masa pendemi telah dikaji oleh para ahli kesehatan dan pendidikan.
Terutama Kankemenag Trenggalek sangat gencar memberi arahan terhadap proses
belajar mengajar di masa pandemi covid-19. Ternyata berkumpulnya banyak orang
sangat mempercepat penularan. Kesedihan para wali santri sangat mengharukan.
Terbaca dari insta story para wali yang mengungkapkan perasaannya. Andai kita
lebih sabar, yakin adanya covid-19 serta taat pada aturan pemerintah. Kejadian ini
tidak akan terjadi.
Isu yang menyatakan covid-19 tidak nyata, rekayasa, ternyata memang ada di depan mata. Kita harus menjaga kebersihan, menghindari kerumanan dan menjaga jarak sangat perlu dilakukan. Bahkan yang sudah tertular kadang kehilangan kemampuan dalam membau dan merasakan. Semoga pandemi segera berakhir, dan warga segera bisa beraktivitas seperti sedia kala. Kesimpulan kita harus tetap mematuhi prokes dan ketentuan dari pemerintah. Kebijakan pemerintah telah dikaji oleh para pakar yang lebih mengutamakan kesehatan guru dan siswa .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar